Ibnu Khaldun
Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Laju Reaksi Di Kelas XI SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh. Anggi Destiana; Ibnu Khaldun; Ratu Fazlia Inda Rahmayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 2, No 2 (2017): May 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.852 KB)

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang  penerapan model pembelajaran Quantum Teaching pada materi laju reaksi di kelas XI SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi laju reaksi.  Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitan Quasi-eksperimen one grup postest pretest design tanpa menggunakan kelas kontrol. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa  kelas  XI-MIA 3 dengan  jumlah siswa  sebanyak 19 orang, 8 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes, Kuesioner angket  dan observasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa soal tes pretest dan posttest serta lembar observasi aktivitas siswa dan angket tanggapan siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kelompok rendah, sedang dan tinggi dengan nilai  N-gain sebesar 83,7%, 77,5% dan 74,8% termasuk katagori baik. Nilai thitung yang didapatkan dari katagori kelompok  rendah, sedang dan tinggi adalah 19,94, 10,63 dan 6,45 dengan nilai ttabel 2,110 maka peningkatan terjadi secara signifikan. Namun ketuntasan klasikal yang diperoleh sebesar 57,8% termasuk katagori cukup.  Persentase penilaian aktivitas siswa secara klasikal selama 3 kali pertemuan berturut turut adalah 65,86%, 87,5% dan 86,05%. Tanggapan positif siswa terhadap pembelajaran dengan menggunkaan model pembelajaran Quantum Teaching sebesar 79,5% termasuk kedalam katagori baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching pada materi laju reaksi di SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan aktivitas  siswa dan adanya tanggapan positif dari siswa.Kata Kunci: Quantum Teaching, Hasil Belajar, Laju Reaksi ABSTRACTA research has been conducted about the application of  Quantum Teaching learning model  on the topic of reaction rate  in class XI SMA Negeri 2 Unggul Boarding School in Banda Aceh. The purpose of this study is to improve student learning outcomes in the topic of rate reaction.  This research was conducted by using a quantitative approach in the type of research Quasi-experimental one-group pretest posttest design without using the control class. Subjects in this study were 19 students of class XI-MIA 3 namely 8 male students and 11 female students. Data were collected by contributing the test, questionnaire itmes and observation sheets. The research instruments of study were the form of pretest and posttest tests and students' activities observation sheet and questionnaire responses of students. The results of study showed that  there was an increase learning outcomes of  low, medium and high values of N-gain namely 83.7%, 77.5% and 74.8%, these included as good category. T-count obtained from the low, medium and high category were 19.94, 10.63 and 6.45 to the value of 2,110 t-table, then there will be significant improvement. But the classical completeness obtained for 57.8% excluding the category enough. The percentage of students in the classical assessment activities for 3 consecutive meetings were 65.86%, 87.5% and 86.05%. The positive responses of students towards learning by applying the Quantum teaching learning model  was 79.5% that was included as good category. Based on the results of this study, it can be concluded that learning process by using  the Quantum teaching learning model in teaching and learning process in the topic of reaction rate at SMA Negeri 2 Unggul Boarding School  can improve student’s learning outcomes and increase the activities of students and there were several positive feedbacks from students.Keywords: Quantum Teaching, Learning Outcomes, Reaction rate
Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Four- TierDiagnostic Test pada Materi Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit di Kelas X SMA Islam Al-falah Kabupaten Aceh Besar Riska Irsanti; Ibnu Khaldun; Latifah Hanum
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 2, No 3 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.212 KB)

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian dengan judul “Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Four-Tier Diagnostic Test pada Materi Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit di Kelas X SMA Islam Al-Falah Kabupaten Aceh Besar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidak adanya miskonsepsi dan mengetahui penyebab miskonsepsi dalam pemahaman materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit pada siswa di kelas X SMA Islam Al-Falah Kabupaten Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif sedangkan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa di kelas X-D yang berjumlah 14 orang yaitu terdiri dari seluruh siswa perempuan. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes diagnostik yaitu dengan tipe four-tier diagnostic test dan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait penyebab miskonsepsi pada siswa dilakukan wawancara dengan siswa yang dominan mengalami miskonsepsi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat miskonsepsi pada pemahaman materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit yaitu sebesar 38,68%. Penyebab miskonsepsi yang dialami siswa dalam pemahaman materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit karena memenuhi kriteria syarat konsep dianggap miskonsepsi seperti adanya atribut yang tidak lengkap, gambaran konsep yang salah dan kegagalan siswa dalam melakukan klasifikasi. Selanjutnya hasil wawancara dengan siswa juga menunjukkan bahwa pada umumnya miskonsepsi pada siswa terjadi karena metode mengajar dan adanya intuisi (pemikiran sendiri) pada siswa.Kata Kunci: Miskonsepsi, Four-Tier Diagnostic Test ,Larutan Elektrolit dan Larutan Non ElektrolitAbstractThe research has been conducted under the title "Identification of Student Misconception Using Four-Tier Diagnostic Test on Electrolyte and Non-Electrolyte Solution Material in Class X SMA Islam Al-Falah of Aceh Besar Regency". This study aims to identify the presence or absence of misconceptions and to know the cause of misconception in the understanding of the material of electrolyte solution and non-electrolyte solution on the students in grade X SMA Islam Al-Falah of Aceh Besar District. The approach used in this study is a qualitative approach while the type of research is descriptive. Subjects in this study were students in class X-D which amounted to 14 people consisting of all female students. The sample selection was done by purposive sampling technique. Instrument used in this research is diagnostic test that is with four-tier diagnostic test type and to get more information related to the cause of misconception at student is done interview with student predominantly experiencing misconception. Based on the result of research can be concluded that there is misconception on the understanding of electrolyte solution material and non electrolyte solution that is equal to 38,68%. The causes of misconceptions experienced by students in understanding the material of electrolyte solution and non-electrolyte solution because they meet the criteria of conceptual requirements are considered misconceptions such as the presence of incomplete attributes, illustration of the wrong concept and the failure of students in doing the classification. Furthermore, the results of interviews with students also indicate that in general misconception in students occurs because of teaching methods and the intuition (self-thinking) in students.Keywords: Misconception, Four-Tier Diagnostic Test, Electrolyte Solution and Non-Electrolyte Solution
Analisis Kesulitan Pemahaman Siswa pada Materi Sifat Koligatif Larutan dengan Menggunakan Three-Tier Multiple Choice Diagnostic test di Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 5 Banda Aceh Aida Auliyani; Latifah Hanum; Ibnu Khaldun
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 2, No 1 (2017): Program Studi Pendidikan Kimia
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.105 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang analisis kesulitan pemahaman siswa pada materi sifat koligatif larutan dengan menggunakan tes diagnostik three-tier multiple choice. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pemahaman siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 5 Banda Aceh pada materi sifat koligatif larutan menggunakan three-tier multiple choice diagnostic test. ; 2) mengetahui kesulitan yang dialami siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 5 Banda Aceh dalam memahami materi sifat koligatif larutan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 5 Banda Aceh yang dipilih secara purposive sampling dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes diagnostik three-tier multiple choice dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 14,81% siswa yang paham konsep, 33,94% siswa mengalami miskonsepsi, 45,06% siswa tidak paham konsep, dan 5,96% error. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan guru disebabkan oleh siswa yang kurang memperhatikan guru saat menjelaskan pelajaran ketika proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu, siswa juga tidak mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai, siswa tidak serius mempelajari konsep yang menjadi syarat untuk mempelajari konsep selanjutnya, banyak siswa belajar dengan cara menghafal, dan kurangnya latihan soal. Kata kunci:  tes diagnostik, three-tier multiple choice, kesulitan pemahaman, sifat koligatif larutan Abstract The study about analysis of students’ difficult understanding on materials of colligative properties by using diagnostic test of three-tier multiple-choice have been conducted in class of XII IPA 2 SMA Negeri 5 Banda Aceh. The objectives of study were to 1) indicate students’ understanding of class XII IPA 2 SMA Negeri 5 Banda Aceh on materials of colligative properties by using diagnostic test of three-tier multiple-choice; 2) understand students’ difficulties of class XII IPA 2 SMA Negeri 5 Banda Aceh in order to comprehend materials of colligative properties. The study was implemented by using kind of descriptive study with a qualitative approach. Initially, 27 students of class XII IPA 2 in SMA Negeri 5 Banda Aceh were selected purposively which were 10 males and 17 females. Then, data were collected by using diagnostic test of three-tier multiple-choice and interview. The result of study represented that 14.81% of students were well understand the concept, 33.94% of students were misconception, 45.06% of students were wrong understand the concept and 5.96% of error. According to interview, it can be indicated that some factors which were affected difficulties of students’ understanding were lack of interest and attention during learning process. Besides that, the students have none of preparation before entered the class, the students were not studied seriously to the conceptual matterwhich was most important to improve other concepts, more of them were studied by memorize, and lack of exercise. Keywords: diagnostic test, three-tier multiple-choice, difficulty of understanding, colligative properties of solution. 
Hubungan Efikasi Diri dan Kemandirian Belajar dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Pendidikan Kimia Angkatan 2012, 2013, dan 2014 Universitas Syiah Kuala Navizatur Rahmi; Ibnu Khaldun; Zarlaida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 2, No 1 (2017): Program Studi Pendidikan Kimia
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.252 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan kemandirian belajar dengan IPK mahasiswa pendidikan kimia angkatan 2012, 2013, dan 2014 Universitas Syiah Kuala. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian yaitu 67 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Kimia angkatan 2012, 2013, dan 2014 Universitas Syiah Kuala. Pengambilan sampel dilakukan secara stratified random sampling. Teknik pengumpulan data yaitu instrumen berupa angket efikasi diri dan kemandirian belajar beserta dokumentasi IPK mahasiswa yang diperoleh dari Program Studi Pendidikan Kimia. Analisis data menggunakan statistik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan persamaan regresi linier berganda Y= 0,363 + 0,003X1 + 0,030X2. Nilai koefisien efikasi diri sebesar 0,003 dan bertanda positif, berarti efikasi diri mampu meningkatkan IPK mahasiswa. Nilai koefisien kemandirian belajar  sebesar 0,030 dan bertanda positif, berarti kemandirian belajar mampu meningkatkan IPK mahasiswa. dengan demikian, efikasi diri dan kemandirian belajar mempunyai pengaruh dengan IPK mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia angkatan 2012, 2013, dan 2014 Universitas Syiah Kuala sebesar 78,5% dan 21,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Jadi diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih meningkatkan efikasi diri dan kemandirian belajar untuk membantu  meningkatkan IPK. Kata kunci : Efikasi Diri, Kemandirian Belajar, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) AbstractThis research aimed to determine the relationship between self-efficacy and autonomous learning with the grade point average (GPA) of students in chemistry education of Syiah Kuala University in academic year 2012, 2013, and 2014. This type of research was correlational study with a quantitative approach. Subjects in this study were 67 students from the Chemistry Department students of Syiah Kuala University in academic year 2012, 2013, and 2014. The Samples used in this study were stratified random sampling. Data collection techniques used instruments were self-efficacy and autonomous learning questionnaire items  and the students GPA documentation that was obtained from the Chemical Department. Data were analyzed by multiple linear regression formula. The results of multiple linear regression analysis were obtained equation Y = 0,363 + 0,003X1 + 0,030X2. The coefficient of self efficacy is 0,003 and positive, it means self-efficacy can improve student GPA. The coefficient of Autonomous Learning is 0,030 and is positive, it means Autonomous Learning can improve student GPA. thus, self-efficacy and self-learning has influence with a GPA of Chemistry department students in academic year of 2012, 2013, and 2014 Syiah Kuala University amounted to 78.5%. Therefore, it is expected to the students to enhance the self-efficacy and the autonomous learning to help improvement in achieving the GPA. Keywords: Self-Efficacy, Autonomous Learning, Grade Point Average (GPA) 
Analisis Pelaksanaan Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Oleh Guru Kimia Di SMA Negeri Banda Aceh Tahun Pelajaran 2016/2017 Zulfathur Rifka; Ibnu Khaldun; Ade Ismayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 2, No 3 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.774 KB)

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian dengan judul “Analisis pelaksanaan penilaian autentik kurikulum 2013 oleh guru kimia di SMA Negeri Banda Aceh tahun pelajaran 2016/2017”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penilaian autentik yang dilakukan oleh guru kimia di SMA Negeri Banda Aceh tahun pelajaran 2016/2017. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian survey. Sampel dalam penelitian ini adalah 16 orang guru kimia dari 5 sekolah yang ada di Kota Banda aceh yaitu SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 8, SMA Negeri 12, dan SMA Negeri 16. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang di bagikan kepada guru kimia pada masing-masing sekolah, kemudian dilakukan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa seluruh guru kimia sudah melaksanakan penilaian autentik. Guru sudah mengintegrasikan penilaian autentik pada saat proses pembelajaran yang meliputi tiga aspek kompetensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Namun, pada kenyatannya, dari hasil kuesioner dan wawancara diketahui bahwa pelaksanaan penilaian autentik belum dilaksanakan dengan sempurna oleh sebagian guru kimia di SMA Negeri Banda Aceh. Faktor yang menghambat pelaksanaan penilaian autentik yaitu (1) kurangnya pelatihan yang diikuti oleh sebagian guru. Masih ada beberapa guru yang belum pernah mengikuti pelatihan, (2) materi yang disampaikan pada saat pelatihan tidak fokus membahas tentang penilaian autentik tetapi menjelaskan seluruh aspek pada kurikulum 2013, (3) banyaknya jumlah peserta didik yang harus dinilai tiap masing-masing individu, (4) terbatasnya ketersediaan waktu untuk melakukan penilaian, dan (5) sarana dan prasarana yang tersedia belum dimanfaatkan secara optimal. Kata kunci: penilaian autentik, kurikulum 2013, kimia AbstractThe study about analysis of implementation of authentic assessment doing by teachers among curriculum of 2013 had been conducted in several senior high schools in Banda Aceh. The objective of study was to understand about the implementation of authentic assessment doing by teachers in several senior high schools in Banda Aceh in academic year of 2016/2017. This study had been conducted by using qualitative approach with a kind of survey. There were 16 teachers from 5 schools in Banda Aceh which were SMA Negeri 1 Banda Aceh, SMA Negeri 2 Banda Aceh, SMA Negeri 8 Banda Aceh, SMA Negeri 12 Banda Aceh, and SMA Negeri 16 Banda Aceh selected as sample of the study. Data were collected by distributing of questionnaire, doing of interview and creating of documentation. The study indicated that there were all teachers conducted the authentic assessment. The assessment have been integrated during learning process include three aspects of competences which were attitude, knowledge and skills. However, in fact, according to interview process and responses of questionnaire, the assessment has not been implemented totally by several teachers. There were various factors which inhibit the implementation of authentic assessment which were (1) lack of training related how to apply the assessment to the whole of class. There were still some teachers who have never attended the training, (2) the materials presented in training were not focused on authentic assessment among curriculum of 2013, (3) a lot of students to be assessed for each teacher, (4) limit of time allocation to do assessment, and (5) available facilities and infrastructure have not been totally utilized.Keyword: authentic assessment, curriculum of 2013, chemistry
Uji Daya Serap Serbuk Gergaji Kayu Pinus (Pinus mercusii) Terhadap Logam Timbal (II) Menggunakan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) Siti Zubaidah; Ibnu Khaldun; Latifah Hanum
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 2, No 2 (2017): May 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.291 KB)

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian penyerapan ion logam Pb(II) menggunakan serbuk gergaji kayu pinus (Pinus mercusii). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya serap serbuk gergaji kayu pinus (Pinus mercusii) terhadap ion logam Pb(II). Populasi serbuk gergaji kayu pinus yang digunakan sebagai adsorben ion logam Pb(II) ini diambil dari pegunungan Bur Gajah Kecamatan Blangpegayon Kabupaten Gayo Lues dengan sampel sebanyak 200 gram. Studi penyerapan dilakukan dengan memvariasikan variabel pH, kecepatan pengadukan, pengaruh temperatur dan konsentrasi awal ion logam Pb(II). Konsentrasi sisa penyerapan ion logam Pb(II) diukur menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA). Kapasitas penyerapan serbuk gergaji dihitung menggunakan dua model isoterm yaitu isoterm Langmuir dan Freundlich. Setelah kondisi optimum didapatkan serbuk gergaji kayu pinus diaktivasi secara kimia menggunakan larutan NaOH 0.1 N, sebagai kontrol digunakan adsorben tanpa aktivasi. Kondisi optimum hasil penelitian serbuk gergaji kayu pinus dengan ukuran ayakan 150 mesh, waktu kontak 30 menit dan massa serbuk gergaji kayu 1 gram dapat menyerap ion logam Pb(II) pada kondisi pH 5, kecepatan pengadukan 100 rpm, dan suhu 75°C. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas penyerapan berdasarkan model isoterm Langmuir dan Freundlich berturut-turut yaitu 7,7041 mg/g dan 0,8635 mg/g, serta perbandingan efisiensi penyerapan secara aktivasi dan tanpa aktivasi yaitu sebesar 99,84% dan 85,47%.        Kata kunci: Daya serap, serbuk gergaji, pinus (Pinus mercusii), ion logam Pb(II), AAS AbstractThe research has been conducted about ion absorption of Pb (II) by using sawdust pine (Pinus mercusii). This study aims to determine the absorption of sawdust pine (Pinus mercusii) towards metal ions Pb (II). The population of pine wood sawdust that was used as adsorbent metal ions Pb (II) was taken from Bur Gajah mountain Blangpegayon district of Gayo Lues with 200 grams sample. Studies of absorptions were conducted by varying the variable of pH, the speed of stirring, the temperature effect and the initial concentration of metal ions Pb (II). The concentration of residual absorption of metal ions Pb (II) was measured by using atomic absorption spectrophotometry (AAS). The absorption capacities of sawdust were calculated by using two models namely the isotherm Langmuir isotherm and Freundlich. After being gotten the optimum condition, the pine wood sawdust was chemically activated by using 0.1 N NaOH solutions, as an adsorbent that was used without activation control. The optimum conditions of the results of sawdust pine wood with size 150 mesh, contact time of 30 minutes and a mass of sawdust 1 gram can absorb metal ions Pb (II) at pH 5, 100 rpm the speed of stirring, and a 75 ° C temperature. Based on the results of the absorption capacity from isotherm Langmuir and Freundlich models, it can successively be obtained namely 7.7041 mg / g and 0.8635 mg / g. then, the comparison of the efficient absorption through activation and without activation were 99.84% and 85.47%.                                                                     Keywords: Absorption, sawdust, pine (Pinus mercusii), metal ions Pb (II), AAS