Zahratun Ulya
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEJURUAN TERHADAP KESIAPAN KERJA Zahratun Ulya; Syaiful Bahri; Muhammad Husen
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Ulya, Zahratun. 2017. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar Pendidikan Kejuruan terhadap Kesiapan Kerja. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1)   Drs. Syaiful Bahri, M.Pd (2) Drs. M.Husen, M.Pd Kata Kunci: Prakerin, Prestasi Belajar Pendidikan Kejuruan, Kesiapan KerjaPengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan kesiapan kerja siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman Prakerin; pembekalan, pelaksanaan, evaluasi Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerjasiswa SMK Negeri 1 Banda Aceh.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh kelas XII jurusan akuntansi, administrasi perkantoran, dan teknik komputer dan jaringan. Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan metode probability sampling, dengan teknik simple random sampling, dan melalui rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 70 siswa. Pengumpulan data melalui instrument denganskala 1-5, dokumentasi dan analisis data menggunakan SPSS 17.0 for windows. Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa hampir seluruhnya siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh kelas AK, AP, dan TKJ mengikuti Prakerin, memiliki nilai rapor yang bagus dan siap kerja pada kategori sangat tinggi (61,43%) dan (74,3%).. Hasil analisis pengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerja dengan koefisien korelasi adalah 0,462 hal ini menunjukkan adanya pengaruh dalam kategori rendah, sedangkan nilai  artinya ada pengaruh yang signifikan pengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerja. Selanjutnya indeks determinasi (sebesar (0,214) atau (2,14%) artinya pengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh. ABSTRACT Zahratun, Ulya. 2017. Job Training Experiences and Learning Achievement In Vocational High School Influences Students Job Preparation. Urdergraduate Thesis. Department of Guidance and Counseling, Faculty of Teacher Training and Education. Syiah Kuala University.  Advisor: (1)Drs. Syaiful Bahri,M. Pd (2) Drs.  M. Husen, M. Pd Key words: Prakerin,  learning achievement, vocational high school, job readiness Experience in job training (PRAKERIN) and learning achievement in vocational high school are an effort to actualize students job readiness.  This research seek into experiences, debriefing,  practice, also PRAKERIN evaluation and learning achievement towards job readiness in vocational school,  SMKN 1 Banda Aceh. This research uses descriptive methode with quantitative approach. Samples are students on third level majoring in accounting class, office administration class, computer engineering and network class in SMKN 1 Banda Aceh. Sampling in this research using probability sampling method with simple random sampling technique and Slovin formula get it 70 students for samples. Data collection using 1-5 scale also documentation and data analysis using SPSS 17 version for windows. Descriptive analysis results got that majority students in accounting class, office administration class, computer engineering and network class in SMKN 1 banda Aceh who's participating in PRAKERIN, reaching good grades in their raport cards, and perfect job preparations in very high categories (61,4%) and (74,3%). job training (PRAKERIN) and learning achievement analysis with coefficient correlation 0,462. With F (count) 9,101 % F (tabel) 3,89, index determinant (R2) of (0,214) or (2,14%). It means there is significant influences of job training experience (PRAKERIN)  and learning achievement in vocational high school towards job preparation (job readiness)PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEJURUAN TERHADAP KESIAPAN KERJAUlya, Zahratun, Syaiful Bahri, M.HusenEmail: ulyazahra44@gmail.com Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan danIlmu Pendididikan Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Ulya, Zahratun. 2017. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar Pendidikan Kejuruan terhadap Kesiapan Kerja. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1)   Drs. Syaiful Bahri, M.Pd (2) Drs. M.Husen, M.Pd Kata Kunci: Prakerin, Prestasi Belajar Pendidikan Kejuruan, Kesiapan KerjaPengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan kesiapan kerja siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman Prakerin; pembekalan, pelaksanaan, evaluasi Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerjasiswa SMK Negeri 1 Banda Aceh.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh kelas XII jurusan akuntansi, administrasi perkantoran, dan teknik komputer dan jaringan. Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan metode probability sampling, dengan teknik simple random sampling, dan melalui rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 70 siswa. Pengumpulan data melalui instrument denganskala 1-5, dokumentasi dan analisis data menggunakan SPSS 17.0 for windows. Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa hampir seluruhnya siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh kelas AK, AP, dan TKJ mengikuti Prakerin, memiliki nilai rapor yang bagus dan siap kerja pada kategori sangat tinggi (61,43%) dan (74,3%).. Hasil analisis pengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerja dengan koefisien korelasi adalah 0,462 hal ini menunjukkan adanya pengaruh dalam kategori rendah, sedangkan nilai  artinya ada pengaruh yang signifikan pengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerja. Selanjutnya indeks determinasi (sebesar (0,214) atau (2,14%) artinya pengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh. ABSTRACT Zahratun, Ulya. 2017. Job Training Experiences and Learning Achievement In Vocational High School Influences Students Job Preparation. Urdergraduate Thesis. Department of Guidance and Counseling, Faculty of Teacher Training and Education. Syiah Kuala University.  Advisor: (1)Drs. Syaiful Bahri,M. Pd (2) Drs.  M. Husen, M. Pd Key words: Prakerin,  learning achievement, vocational high school, job readiness Experience in job training (PRAKERIN) and learning achievement in vocational high school are an effort to actualize students job readiness.  This research seek into experiences, debriefing,  practice, also PRAKERIN evaluation and learning achievement towards job readiness in vocational school,  SMKN 1 Banda Aceh. This research uses descriptive methode with quantitative approach. Samples are students on third level majoring in accounting class, office administration class, computer engineering and network class in SMKN 1 Banda Aceh. Sampling in this research using probability sampling method with simple random sampling technique and Slovin formula get it 70 students for samples. Data collection using 1-5 scale also documentation and data analysis using SPSS 17 version for windows. Descriptive analysis results got that majority students in accounting class, office administration class, computer engineering and network class in SMKN 1 banda Aceh who's participating in PRAKERIN, reaching good grades in their raport cards, and perfect job preparations in very high categories (61,4%) and (74,3%). job training (PRAKERIN) and learning achievement analysis with coefficient correlation 0,462. With F (count) 9,101 % F (tabel) 3,89, index determinant (R2) of (0,214) or (2,14%). It means there is significant influences of job training experience (PRAKERIN)  and learning achievement in vocational high school towards job preparation (job readiness) PENDAHULUAN            Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh setiap individu sepanjang hayatnya, mulai dari lahir hingga ajal menjemput. Menggapai masa depan  yang cemerlang dapat dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu baik melalui pendidikan informal, formal maupun non formal.             Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional(Sudrajat, 2010)menyebutkan “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untukmewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secaraaktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.             Pendidikan menengah dalam peraturan pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang pendidikan menengah kejuruan bahwa “Pendidikan yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu”. (Arif Firdausi Barnawi, 2012).Pada bidang pendidikan kejuruan, kurikulum yang dipelajari oleh siswa SMK dan SMA sama saja, mengacu pada kurikulum nasional. Kurikulum SMK lebih variatif dan adanya program magang atau praktik kerja lapangan (PKL). Tujuannya yaitu agar siswa mengenal dunia kerja dan dapat mempraktikkan langsung ilmu yang selama ini sudah dipelajari disekolah. Saat ini PKL sudah disebut dengan praktik kerja industri (Prakerin). Prakerin dilakukan setiap hari sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan sekolah.             Di SMK, dunia pendidikan dengan dunia industri melakukan kerjasama untuk kegiatan siswa magang, sehingga adanya kerangka pembelajaran yang tersalurkan antara kebutuhan sekolah dan dunia industri. Hakikatnya sekolah kejuruan yaitu menekankan pada life skill dan tidak pada teori semata. Sehingga pada saat siswa sudah menamatkan sekolah, siswa dapat menciptakan lapangan pekerjaaan untuk dirinya dan pekerja yang membutuhkan pekerjaan.            Prestasi belajar atau kemampuan akademik juga berpengaruh terhadap kesiapan siswa untuk bekerja. Siswa tidak mampu meluahkan prestasinya karena jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki, sehingga setelah menamatkan sekolahnya siswa masih saja menyandang pengangguran dipundaknya. Jika siswa sudah mempunyai perencaan dan persiapan, akan lebih memudahkan diirinya dalam melanjutkan karir.             Memilih karir yang sesuai bukan sesuatu hal yang mudah sehingga siswa yang akan melangkah ke SMK dituntut untuk mampu memahami diri dan menghayatinya sehingga dapat menentukan pilihan jurusan yang benar-benar sesuai untuknya agar setelah selesai belajar di SMK dapat memasuki duni kerja yang sesuai dengan jurusannya, untuk mengembangkan arah karir dan kesuksesan karirnya. Minat merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan untuk kesuksesan karir siswa.            Peran konselor di sekolah yaitu membantu siswa mengenali bidang pendidikan, pekerjaan, sosial-personal, serta mengembangkan siswa dalam mengambil keputusan dan menyusun rencana masa depannya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkanbahwa bimbingan konseling karir yaitu membantu peserta didik kejuruan dalam menyiapkan diri memasuki dunia pekerjaannya.            Kesiapan kerja peserta didik atau siswa pada pendidkan kejuruan dapat diukur melalui kesiapan siswa pada berbagai tugas akhir sebelum mengikuti ujian akhir nasional, salah satunya yaitu project work. Jika tugas akhir yang dilakukan oleh siswa sangat bagus, maka dapat diketahui bahwa siswa tersebut sudah siap untuk melanjutkan karirnya yaitu dengan membuka usaha atau bekerja pada pemerintahan.            Fenomena di lapangan banyak ditemukan siswa yang lulusan sekolah menengah kejuruan cenderung belum memiliki kesiapan kerja karena kurangnya kemampuan atau keterampilan melaksanakan pekerjaannya di tempat. Beberapa media cetak menyatakan bahwa banyak lulusan dari SMK di Indonesia bukan saja kurang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi, tetapi juga kurang mampu mengembangkan diri dan karirnya di tempat kerja dan Kekecewaan dunia industri terhadap kualitas lulusan pendidikan kejuruan, terletak pada kesiapan mental untuk bekerja dan kurang memiliki daya juang dalam meng­hadapi pekerjaan. Hal ini menjadikan tambahan bagi SMK karena selain menyiapkan lulusan yang terampil tetapi lulu­san yang memiliki softskill yang baik.            Pendapat diatas didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Bondan pada tahun 2009 yang menunujukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara pengalaman praktik kerja industri da prestasi belajar akuntansi terhadap kesiapan kerja. Adapun penelitian yang dilakukan oleh slamet dan arif menyatakan bahwa adanya pengaruh positif da signifika antara pengalaman praktik kerja industri da prestasi kewirausahaan terhadap kesiapan kerja siswa.              Studi pendahuluan diatas juga didukung oleh hasil wawancara dengan siswa lulusan SMK Negeri 1 Banda Aceh. Mereka menyampaikan bahwa beberapa orang dari mereka belum siap untuk bekerja karena masa magang yang singkat sehingga tidak bisa belajar banyak dari industri dan pada akhirnya tidak siap untuk bekerja dan memilih untuk melanjutkan studi saja.    Berdasarkan latar belakang di atas dan berbagai permasalahan di atas serta didukung oleh beberapa kekeliruan yang ada disekolah, maka peneliti  tertarik ingin melakukan penelitian lebih mendalam mengenai pengaruh pengalaman praktik kerja industry dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerja.  KAJIAN TEORIA.    Pengalaman Prakerin            Pengalaman dapat diartikan sebagai memori yang menerima dan menyimpan peris­tiwa yang terjadi atau dialami oleh individu pada waktu dan tempat tertentu. Praktik kerja industri merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh siswa SMK guna untuk mengasah keterampilannya yang sudah dipelajari di sekolah.              Praktik Kerja Industri merupakan bagian dari pendidikan sistem ganda yang terdapat pada pendidikan SMK, dimana siswa melakukan magang di industri yang relevan dengan program keahliannya dalam waktu yang sudah ditentukan. Bentuk kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia industri tercantum dalam kurikulum implementatif, yang mana adanya harapan saling keterkaitan dunia pendidikan dengan industri sebagai pangsa pasar lulusan sekolah kejuruan. Suwati (2008).              Pada praktik kerja industri diterapkan model pendidikan sistem ganda (PSG), secara umumdiidentik dengan pembelajaran berbasis dunia kerja. Seperti pendapat yang dikemukakan Raelin (2008) bahwa “Pembelajaran berbasis dunia kerja merupakan penggabungan pembelajaran teori dengan praktik dan pengetahuan denganpengalaman”.Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Prakerin merupakan pembelajaran siswa tidak hanya secara teori dan praktik namun juga pengalaman siswa B.     Prestasi Belajar Kejuruan            Prestasi belajar pada pendidikan kejuruan yaitu prestasi yang diperoleh siswa melalui hasil belajar mata pelajaran produktif yang sudah di tentukan oleh sekolah.Rupert Evans (Firdausi dan Barnawi: 2012),berpendapat bahwa pendidikan kejuruan adalah sistem pendidikan yang mempersiapkan pesertaa didik agar mampu bekerja pada suatu bidang pekerjaan diantara bidang-bidang pekerjaan lainnya. Dan tujuan dari pendidikan kejuruan yaitu memenuhi kebutuhan masyrakat akan tenaga kerja, meningkatkan pilihan pendidikan pada setiap individu dan mendorong motivasi untuk terus belajar. Djamarah (1994: 24) mengemukakan pendapatnya bahwa “untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap mata pelajarannya dapat dilaksanakan evaluasi, dari evaluasi dapat diketahui kemajuan siswa dalam berprestasi, baik prestasi mengenai pengetahuan maupun keterampilan”. Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar pendidikan kejuruan merupakan suatu perubahan yang dialami oleh peserta didik baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai persiapan memasuki dunia kerja.C.     Kesiapan Kerja            Kesiapan kerja merupakan perilaku mata pada seseorang yang diperlukan sebelum bekerja. Customer service institute of Australia (2005) menyatakan bahwa “Work readiness can be viewed as booth a process and a goal that involves developing a students workplace-related attitudes value, knowledge and skill. This enables students to become increasingly aware and confident of their role and responsi­bilities. Artinya kesiapan kerja dapat dilihat se­bagai proses dan tujuan yang melibatkan pengembangan kerja siswa yang berhubungan dengan sikap nilai pengetahuan dan keterampi­lan. Hal ini memungkinkan siswa untuk men­jadi sadar dan yakin akan peran serta tanggung jawab mereka. Jadi kesimpulannya adalah siswa yang siap untuk ditempatkan pada pekerjaan yaitu siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang matang sehingga adanya harapan yang baik dari hasil kerjanya.METODE PENELITIAN            SMK Negeri 1 Banda Aceh menjadi alasan sebagai lokasi penelitian, karena lokasinya yang strategis dan terjangkau. Selain daripada itu juga adanya permasalahan yang sudah dirumuskan dalam rancangan penelitian yaitu ada tidaknya pengalaman praktik kerja industri dan prestasi belajar dalam mendukung kesiapan kerja.            Berdasarkan permasalahan yang peneliti kemukakan di atas maka penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, karena adanya rumusan hipotesis. Seperti kutipan berikut ini, menurut Sugiyono (2009) “Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif”. Adapula variable dalam penelitian ini pengalaman Prakerin dan Prestasi Kejuruan adalah independent variable dan variable kesiapan kerja adalah dependent variable.  Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Whitney (Nazir, 2005) metode deskriptif merupakan metode penelitian yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, skap-sikap, pandangan-pandangan, proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana variable pengalaman PRAKERIN, variable prestasi belajar pendidikan kejuruan dan variable kesiapan kerja saling berpengaruh.            Populasi data penelitian disini yaitu siswa jurusan akuntansi, administrasi perkantoran, dan teknik komputer dan jaringan yang sudah mengikuti praktik kerja industri. Kelas XII angkatan 2013 dengan jumlah siswa 240. Adapun pengambilan sampel pada penelitian inimenggunakan metode probability sampling, dengan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2009).             Metode pengumpulan data dalam penelitian melalui skala psikologi dan dokumentasi rapor. Skala psikologi adalah instrument pengukuran untuk mengidentifikasi kontrak psikologi.Skala psikologi sering dinamakan dengan tes, namun berbeda, dalam hal ini skala psikologi digunakan untuk istilah atribut afektif sedangkan kata tes utuk atribut kognitif (Azwar,2005:3). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pengalaman praktik kerja industri dan skala kesiapan kerja.Jawaban dari setiap item instrument menggunakan skala likert yaing mempunyai tingkatan dari sangat positif atau favourable sampai sangat negative atau unfavourable (Sukardi, 2011:147).            Setelah data terkumpul, tahap selajutnya adalah pengolahan atau analisis data. Arikunto (2010)menjelaskan bahwa “analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus sesuai dengan pendekatan penelitian”. Penelitian ini menguji pengaruh pengalaman praktik kerja industry dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerja pada SMK 1 Banda Aceh. Untuk menjawab rumusan masalah I, II dan III dalam penelitian ini maka digunakan analisis secara deskriptif persentase dengan tujuan mengumpulkan data secara menyeluruh sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan. Kemudian untuk menjawab rumusan masalah ke IV dalam penelitian ini mengunakan analisis regresi. Penelitian ini akan menguji regresi pengalaman PRAKERIN dengan kesiapan kerja.   Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk memprediksi variable terikat (Y), apabila variable bebas (X) diketahui.maka dapat dianalisis dengan Regresi sederhana karena didasari oleh hubungan sebab akibat dari variable X terhadap variable Y, pada dasarnya analisis regresi merupakan bagian dari statistik parametrik.Ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk melakukan uji regresi yaitu data variable berdistribusi normal dan homogen serta adanya hubungan linier antara kedua variable penelitian.