Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SISTEM REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENEMPATAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDA ACEH Baihaqi .; Khairuddin .; Muhammad Husen
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 1, No 1: Agustus 2012
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.384 KB)

Abstract

Abstract: Recruitment, selection, and replacement of the principal conducted in accordance with competence can improve the quality of education management. This research aimed at figuring out the description of process of recruitment, selection, and replacement and also the obstacles in recruitment, selection and replacement of State Junior High School principal at Education Agency of Banda Aceh. This research employed descriptive qualitative method. Data was collected by using observation, interview, and documentation technique. Subject of the research was principal and teacher at State Junior High School. The result of the research showed that: first, the recruitment process, the Education Agency prepared a recruitment program comprising of implementation and technical guidance of recruitment implementation for the candidates of principal, then there was an official announcement from the Education Agency. Second, the selection process on the principal candidates comprised of administrative selection carried out through the assessment of the completeness of documents and academic selection carried out through the assessment of the leadership potential and initial mastery of toward competence of principal. Third, the replacement process of principal candidates was conducted because there was principal vacancy caused by the transfer, retirement, and dismissal. Fourth, the obstacles in recruitment, selection, and replacement of the principalwere lack of interest of the teachers to run for principal and lack of the budget for principal recruitment. It can be concluded that the recruitment, selection, and replacement of State Junior High School principal are still ineffective and inefficient.Keywords: Recruitment, Selection, and Replacement of Principal
PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH PADA SMP NEGERI 2 KOTA SIGLI Aminah .; Khairuddin .; Muhammad Husen
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 1, No 1: Agustus 2012
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.721 KB)

Abstract

Abstract: Coaching of teachers is one form of business to enhance the professional competence of teachers in achieving quality learning period on SMP Negeri 2 Sigli. This study aims to determine teacher training in: (1) the process of preparing the learning program are: curriculum, syllabus, lesson plans, annual program, the semester program, and details of the effective week. (2) fostering the implementation of learning, namely: the initial activity to open the lesson, explaining the materials, instructional media, learning methods, learning resources, and KKM. (3) fostering enhancement of professional competence of teachers are: supervision, refresher courses, seminars, and MGMP. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach, this research sites in SMP Negeri 2 Sigli. Data collection techniques in the study carried out directly by the researcher through interviews, observation, and study documentation. The subject of this research is the principal, vice principal areas of the curriculum, and teacher SMP Negeri 2 Sigli. The results obtained are: (1) principals in the process of preparing teachers to foster learning programs such as the RPP, the annual program, the semester program, and details of the effective week. (2) fostering the principal teachers in the implementation of the learning done by describing the materials, instructional media, learning methods, learning resources. (3) school head teachers to foster improvement of professional competence by way of supervision, Panataran, seminars and enable MGMP as well as providing facilities and infrastructure.Key words: development of professional competence ofteachers
Pengaruh Self Esteem Terhadap Perilaku Prososial Siswa SMP N 18 Banda Aceh Yanti Sri Wahyuni; syaiful Bahri; Muhammad Husen
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sri Wahyuni, Yanti. 2017. Pengaruh Self Esteem Terhadap Prilaku Prososial Pada Siswa Remaja di SMP Negeri 18 Banda Aceh. Skripsi. Jurusan Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.            Pembimbing : (1)   Drs. Syaiful Bahri, M.Pd   (2) Drs.M.Husen, M.Pd Kata Kunci: Self Esteem, Perilaku Prososial Perilaku prososial adalah tindakan sukarela yang dimaksudkan untuk memberikan keuntungan pada individu atau sekelompok individu, meliputi aspek altruism (suka rela), compliant (permintaan), emotional (emosi), public (umum), anonymous (tanpa diketahui) dan dire (situasi darurat). Self esteem adalah penilaian atau evaluasi secara positif dan negatif terhadap dirinya sendiri, meliputi dimensi successes (keberhasilan), values (nilai-nilai), aspirations (aspirasi-aspirasi), defenses (pertahanan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran self esteem, perilaku prososial dan pengaruh yang signifikan self esteem terhadap perilaku prososial pada siswa SMP Negeri 18 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian ex-postfacto. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP N 18 Banda Aceh sedangkan pengambilan sampel dalam menggunakan teknik stratified sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan skala psikologi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji normalitas, uji homogenitas, uji linearitas dan uji regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengaruh self esteem (X), terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku prososial siswa (Y) hal ini ditunjukkan dari hasil uji F, dimana Fhitung  Ftabel (35.622 0,1381), maka hasil tersebut dinyatakan memiliki dampak yang signifikan. Jadi hipotesis yang mengatakan bahwa variabel self esteem memiliki pengaruh terhadap perilaku prososial siswa dapat diterima dan terbukti benar. Adanya pengaruh self esteem terhadap perilaku prososial pada siswa SMP N 18 Banda Aceh diperoleh dari nilai R-square (R²) sebesar 146. Artinya variabel independen yang terdiri variabel self esteem memberikan kontribusi sumbangan sebesar 14 % terhadap perilaku prososial pada siswa.
HUBUNGAN PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI DUNIA KERJA DENGAN MINAT MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA SMK NEGERI 1 BANDA ACEH Herman Herman; Syaiful Bahri; Muhammad Husen
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 5, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dengan tujuan untuk melihat korelasi variabel layanan informasi dunia kerja dengan variabel minat kerja siswa SMK kelas XII di SMK Negeri 1 Banda Aceh tahun ajaran 2019/2020. Pendekatan  dalam penelitan ini dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Populasi dan sampel penelitian ialah siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh. Berjumlah 138 orang siswa yang proposional random sampling. Teknik dalam penelitian ini adalah angket. Teknik analis data yang digunakan dalam menjawab hipotesi dalam penelitian ini adalah dengan uji korelasi product moment. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa : (1) tingkat pemahaman layanan informasi dunia kerja yang dimiliki siswa mayoritas kategori tinggi dengan presentase 44,93% sedangkan tingkat minat kerja yang dimiliki siswa mayoritas dengan kategori sangat tinggi dengan presentase 55,07%. Dan (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara pemberian layanan informasi dunia kerja oleh guru dengan minat kerja siswa kelas XII SMK Negeri 1 Banda Aceh dengan korelasi 0,606** dengan signifikansi p= 0,000 
PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN KARIR SISWA SMA NEGERI 10 FAJAR HARAPAN BANDA ACEH Mawaddah Waddah; Abu Bakar; Muhammad Husen
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Layanan Informasi Untuk Mendukung Keputusan Karir Siswa SMA Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh” mengangkat permasalahan tentang bagaimana pelaksanaan program BK karir yang berlangsung di SMA Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program BK karir yang berlangsung di SMA Negeri 10 FajarHarapan Kota Banda Aceh. Subjek penelitian adalah Guru BK di SMA Negeri 10 Banda Aceh serta wakil kepala sekolah, guru bidang studi dan juga walikelas. Sedangkan Objek penelitian adalah pelaksanaan layanan informasi untuk mendukung keputusan karir siswa yang dilaksanakan di SMA Negeri 10 Fajar Harapan Kota Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program BK karir yang di lakukan oleh guru BK di sekolah tersebut sudah berjalan dengan baik, tetapi belum maksimal dikarenakan guru BK tidak memiliki jam masuk kelas.
PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEJURUAN TERHADAP KESIAPAN KERJA Zahratun Ulya; Syaiful Bahri; Muhammad Husen
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Ulya, Zahratun. 2017. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar Pendidikan Kejuruan terhadap Kesiapan Kerja. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1)   Drs. Syaiful Bahri, M.Pd (2) Drs. M.Husen, M.Pd Kata Kunci: Prakerin, Prestasi Belajar Pendidikan Kejuruan, Kesiapan KerjaPengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan kesiapan kerja siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman Prakerin; pembekalan, pelaksanaan, evaluasi Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerjasiswa SMK Negeri 1 Banda Aceh.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh kelas XII jurusan akuntansi, administrasi perkantoran, dan teknik komputer dan jaringan. Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan metode probability sampling, dengan teknik simple random sampling, dan melalui rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 70 siswa. Pengumpulan data melalui instrument denganskala 1-5, dokumentasi dan analisis data menggunakan SPSS 17.0 for windows. Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa hampir seluruhnya siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh kelas AK, AP, dan TKJ mengikuti Prakerin, memiliki nilai rapor yang bagus dan siap kerja pada kategori sangat tinggi (61,43%) dan (74,3%).. Hasil analisis pengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerja dengan koefisien korelasi adalah 0,462 hal ini menunjukkan adanya pengaruh dalam kategori rendah, sedangkan nilai  artinya ada pengaruh yang signifikan pengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerja. Selanjutnya indeks determinasi (sebesar (0,214) atau (2,14%) artinya pengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh. ABSTRACT Zahratun, Ulya. 2017. Job Training Experiences and Learning Achievement In Vocational High School Influences Students Job Preparation. Urdergraduate Thesis. Department of Guidance and Counseling, Faculty of Teacher Training and Education. Syiah Kuala University.  Advisor: (1)Drs. Syaiful Bahri,M. Pd (2) Drs.  M. Husen, M. Pd Key words: Prakerin,  learning achievement, vocational high school, job readiness Experience in job training (PRAKERIN) and learning achievement in vocational high school are an effort to actualize students job readiness.  This research seek into experiences, debriefing,  practice, also PRAKERIN evaluation and learning achievement towards job readiness in vocational school,  SMKN 1 Banda Aceh. This research uses descriptive methode with quantitative approach. Samples are students on third level majoring in accounting class, office administration class, computer engineering and network class in SMKN 1 Banda Aceh. Sampling in this research using probability sampling method with simple random sampling technique and Slovin formula get it 70 students for samples. Data collection using 1-5 scale also documentation and data analysis using SPSS 17 version for windows. Descriptive analysis results got that majority students in accounting class, office administration class, computer engineering and network class in SMKN 1 banda Aceh who's participating in PRAKERIN, reaching good grades in their raport cards, and perfect job preparations in very high categories (61,4%) and (74,3%). job training (PRAKERIN) and learning achievement analysis with coefficient correlation 0,462. With F (count) 9,101 % F (tabel) 3,89, index determinant (R2) of (0,214) or (2,14%). It means there is significant influences of job training experience (PRAKERIN)  and learning achievement in vocational high school towards job preparation (job readiness)PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEJURUAN TERHADAP KESIAPAN KERJAUlya, Zahratun, Syaiful Bahri, M.HusenEmail: ulyazahra44@gmail.com Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan danIlmu Pendididikan Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Ulya, Zahratun. 2017. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar Pendidikan Kejuruan terhadap Kesiapan Kerja. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1)   Drs. Syaiful Bahri, M.Pd (2) Drs. M.Husen, M.Pd Kata Kunci: Prakerin, Prestasi Belajar Pendidikan Kejuruan, Kesiapan KerjaPengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan kesiapan kerja siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman Prakerin; pembekalan, pelaksanaan, evaluasi Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerjasiswa SMK Negeri 1 Banda Aceh.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh kelas XII jurusan akuntansi, administrasi perkantoran, dan teknik komputer dan jaringan. Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan metode probability sampling, dengan teknik simple random sampling, dan melalui rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 70 siswa. Pengumpulan data melalui instrument denganskala 1-5, dokumentasi dan analisis data menggunakan SPSS 17.0 for windows. Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa hampir seluruhnya siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh kelas AK, AP, dan TKJ mengikuti Prakerin, memiliki nilai rapor yang bagus dan siap kerja pada kategori sangat tinggi (61,43%) dan (74,3%).. Hasil analisis pengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerja dengan koefisien korelasi adalah 0,462 hal ini menunjukkan adanya pengaruh dalam kategori rendah, sedangkan nilai  artinya ada pengaruh yang signifikan pengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerja. Selanjutnya indeks determinasi (sebesar (0,214) atau (2,14%) artinya pengalaman Prakerin dan prestasi belajar pendidikan kejuruan berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Banda Aceh. ABSTRACT Zahratun, Ulya. 2017. Job Training Experiences and Learning Achievement In Vocational High School Influences Students Job Preparation. Urdergraduate Thesis. Department of Guidance and Counseling, Faculty of Teacher Training and Education. Syiah Kuala University.  Advisor: (1)Drs. Syaiful Bahri,M. Pd (2) Drs.  M. Husen, M. Pd Key words: Prakerin,  learning achievement, vocational high school, job readiness Experience in job training (PRAKERIN) and learning achievement in vocational high school are an effort to actualize students job readiness.  This research seek into experiences, debriefing,  practice, also PRAKERIN evaluation and learning achievement towards job readiness in vocational school,  SMKN 1 Banda Aceh. This research uses descriptive methode with quantitative approach. Samples are students on third level majoring in accounting class, office administration class, computer engineering and network class in SMKN 1 Banda Aceh. Sampling in this research using probability sampling method with simple random sampling technique and Slovin formula get it 70 students for samples. Data collection using 1-5 scale also documentation and data analysis using SPSS 17 version for windows. Descriptive analysis results got that majority students in accounting class, office administration class, computer engineering and network class in SMKN 1 banda Aceh who's participating in PRAKERIN, reaching good grades in their raport cards, and perfect job preparations in very high categories (61,4%) and (74,3%). job training (PRAKERIN) and learning achievement analysis with coefficient correlation 0,462. With F (count) 9,101 % F (tabel) 3,89, index determinant (R2) of (0,214) or (2,14%). It means there is significant influences of job training experience (PRAKERIN)  and learning achievement in vocational high school towards job preparation (job readiness) PENDAHULUAN            Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh setiap individu sepanjang hayatnya, mulai dari lahir hingga ajal menjemput. Menggapai masa depan  yang cemerlang dapat dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu baik melalui pendidikan informal, formal maupun non formal.             Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional(Sudrajat, 2010)menyebutkan “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untukmewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secaraaktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.             Pendidikan menengah dalam peraturan pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang pendidikan menengah kejuruan bahwa “Pendidikan yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu”. (Arif Firdausi Barnawi, 2012).Pada bidang pendidikan kejuruan, kurikulum yang dipelajari oleh siswa SMK dan SMA sama saja, mengacu pada kurikulum nasional. Kurikulum SMK lebih variatif dan adanya program magang atau praktik kerja lapangan (PKL). Tujuannya yaitu agar siswa mengenal dunia kerja dan dapat mempraktikkan langsung ilmu yang selama ini sudah dipelajari disekolah. Saat ini PKL sudah disebut dengan praktik kerja industri (Prakerin). Prakerin dilakukan setiap hari sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan sekolah.             Di SMK, dunia pendidikan dengan dunia industri melakukan kerjasama untuk kegiatan siswa magang, sehingga adanya kerangka pembelajaran yang tersalurkan antara kebutuhan sekolah dan dunia industri. Hakikatnya sekolah kejuruan yaitu menekankan pada life skill dan tidak pada teori semata. Sehingga pada saat siswa sudah menamatkan sekolah, siswa dapat menciptakan lapangan pekerjaaan untuk dirinya dan pekerja yang membutuhkan pekerjaan.            Prestasi belajar atau kemampuan akademik juga berpengaruh terhadap kesiapan siswa untuk bekerja. Siswa tidak mampu meluahkan prestasinya karena jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki, sehingga setelah menamatkan sekolahnya siswa masih saja menyandang pengangguran dipundaknya. Jika siswa sudah mempunyai perencaan dan persiapan, akan lebih memudahkan diirinya dalam melanjutkan karir.             Memilih karir yang sesuai bukan sesuatu hal yang mudah sehingga siswa yang akan melangkah ke SMK dituntut untuk mampu memahami diri dan menghayatinya sehingga dapat menentukan pilihan jurusan yang benar-benar sesuai untuknya agar setelah selesai belajar di SMK dapat memasuki duni kerja yang sesuai dengan jurusannya, untuk mengembangkan arah karir dan kesuksesan karirnya. Minat merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan untuk kesuksesan karir siswa.            Peran konselor di sekolah yaitu membantu siswa mengenali bidang pendidikan, pekerjaan, sosial-personal, serta mengembangkan siswa dalam mengambil keputusan dan menyusun rencana masa depannya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkanbahwa bimbingan konseling karir yaitu membantu peserta didik kejuruan dalam menyiapkan diri memasuki dunia pekerjaannya.            Kesiapan kerja peserta didik atau siswa pada pendidkan kejuruan dapat diukur melalui kesiapan siswa pada berbagai tugas akhir sebelum mengikuti ujian akhir nasional, salah satunya yaitu project work. Jika tugas akhir yang dilakukan oleh siswa sangat bagus, maka dapat diketahui bahwa siswa tersebut sudah siap untuk melanjutkan karirnya yaitu dengan membuka usaha atau bekerja pada pemerintahan.            Fenomena di lapangan banyak ditemukan siswa yang lulusan sekolah menengah kejuruan cenderung belum memiliki kesiapan kerja karena kurangnya kemampuan atau keterampilan melaksanakan pekerjaannya di tempat. Beberapa media cetak menyatakan bahwa banyak lulusan dari SMK di Indonesia bukan saja kurang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi, tetapi juga kurang mampu mengembangkan diri dan karirnya di tempat kerja dan Kekecewaan dunia industri terhadap kualitas lulusan pendidikan kejuruan, terletak pada kesiapan mental untuk bekerja dan kurang memiliki daya juang dalam meng­hadapi pekerjaan. Hal ini menjadikan tambahan bagi SMK karena selain menyiapkan lulusan yang terampil tetapi lulu­san yang memiliki softskill yang baik.            Pendapat diatas didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Bondan pada tahun 2009 yang menunujukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara pengalaman praktik kerja industri da prestasi belajar akuntansi terhadap kesiapan kerja. Adapun penelitian yang dilakukan oleh slamet dan arif menyatakan bahwa adanya pengaruh positif da signifika antara pengalaman praktik kerja industri da prestasi kewirausahaan terhadap kesiapan kerja siswa.              Studi pendahuluan diatas juga didukung oleh hasil wawancara dengan siswa lulusan SMK Negeri 1 Banda Aceh. Mereka menyampaikan bahwa beberapa orang dari mereka belum siap untuk bekerja karena masa magang yang singkat sehingga tidak bisa belajar banyak dari industri dan pada akhirnya tidak siap untuk bekerja dan memilih untuk melanjutkan studi saja.    Berdasarkan latar belakang di atas dan berbagai permasalahan di atas serta didukung oleh beberapa kekeliruan yang ada disekolah, maka peneliti  tertarik ingin melakukan penelitian lebih mendalam mengenai pengaruh pengalaman praktik kerja industry dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerja.  KAJIAN TEORIA.    Pengalaman Prakerin            Pengalaman dapat diartikan sebagai memori yang menerima dan menyimpan peris­tiwa yang terjadi atau dialami oleh individu pada waktu dan tempat tertentu. Praktik kerja industri merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh siswa SMK guna untuk mengasah keterampilannya yang sudah dipelajari di sekolah.              Praktik Kerja Industri merupakan bagian dari pendidikan sistem ganda yang terdapat pada pendidikan SMK, dimana siswa melakukan magang di industri yang relevan dengan program keahliannya dalam waktu yang sudah ditentukan. Bentuk kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia industri tercantum dalam kurikulum implementatif, yang mana adanya harapan saling keterkaitan dunia pendidikan dengan industri sebagai pangsa pasar lulusan sekolah kejuruan. Suwati (2008).              Pada praktik kerja industri diterapkan model pendidikan sistem ganda (PSG), secara umumdiidentik dengan pembelajaran berbasis dunia kerja. Seperti pendapat yang dikemukakan Raelin (2008) bahwa “Pembelajaran berbasis dunia kerja merupakan penggabungan pembelajaran teori dengan praktik dan pengetahuan denganpengalaman”.Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Prakerin merupakan pembelajaran siswa tidak hanya secara teori dan praktik namun juga pengalaman siswa B.     Prestasi Belajar Kejuruan            Prestasi belajar pada pendidikan kejuruan yaitu prestasi yang diperoleh siswa melalui hasil belajar mata pelajaran produktif yang sudah di tentukan oleh sekolah.Rupert Evans (Firdausi dan Barnawi: 2012),berpendapat bahwa pendidikan kejuruan adalah sistem pendidikan yang mempersiapkan pesertaa didik agar mampu bekerja pada suatu bidang pekerjaan diantara bidang-bidang pekerjaan lainnya. Dan tujuan dari pendidikan kejuruan yaitu memenuhi kebutuhan masyrakat akan tenaga kerja, meningkatkan pilihan pendidikan pada setiap individu dan mendorong motivasi untuk terus belajar. Djamarah (1994: 24) mengemukakan pendapatnya bahwa “untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap mata pelajarannya dapat dilaksanakan evaluasi, dari evaluasi dapat diketahui kemajuan siswa dalam berprestasi, baik prestasi mengenai pengetahuan maupun keterampilan”. Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar pendidikan kejuruan merupakan suatu perubahan yang dialami oleh peserta didik baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai persiapan memasuki dunia kerja.C.     Kesiapan Kerja            Kesiapan kerja merupakan perilaku mata pada seseorang yang diperlukan sebelum bekerja. Customer service institute of Australia (2005) menyatakan bahwa “Work readiness can be viewed as booth a process and a goal that involves developing a students workplace-related attitudes value, knowledge and skill. This enables students to become increasingly aware and confident of their role and responsi­bilities. Artinya kesiapan kerja dapat dilihat se­bagai proses dan tujuan yang melibatkan pengembangan kerja siswa yang berhubungan dengan sikap nilai pengetahuan dan keterampi­lan. Hal ini memungkinkan siswa untuk men­jadi sadar dan yakin akan peran serta tanggung jawab mereka. Jadi kesimpulannya adalah siswa yang siap untuk ditempatkan pada pekerjaan yaitu siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang matang sehingga adanya harapan yang baik dari hasil kerjanya.METODE PENELITIAN            SMK Negeri 1 Banda Aceh menjadi alasan sebagai lokasi penelitian, karena lokasinya yang strategis dan terjangkau. Selain daripada itu juga adanya permasalahan yang sudah dirumuskan dalam rancangan penelitian yaitu ada tidaknya pengalaman praktik kerja industri dan prestasi belajar dalam mendukung kesiapan kerja.            Berdasarkan permasalahan yang peneliti kemukakan di atas maka penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, karena adanya rumusan hipotesis. Seperti kutipan berikut ini, menurut Sugiyono (2009) “Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif”. Adapula variable dalam penelitian ini pengalaman Prakerin dan Prestasi Kejuruan adalah independent variable dan variable kesiapan kerja adalah dependent variable.  Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Whitney (Nazir, 2005) metode deskriptif merupakan metode penelitian yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, skap-sikap, pandangan-pandangan, proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana variable pengalaman PRAKERIN, variable prestasi belajar pendidikan kejuruan dan variable kesiapan kerja saling berpengaruh.            Populasi data penelitian disini yaitu siswa jurusan akuntansi, administrasi perkantoran, dan teknik komputer dan jaringan yang sudah mengikuti praktik kerja industri. Kelas XII angkatan 2013 dengan jumlah siswa 240. Adapun pengambilan sampel pada penelitian inimenggunakan metode probability sampling, dengan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2009).             Metode pengumpulan data dalam penelitian melalui skala psikologi dan dokumentasi rapor. Skala psikologi adalah instrument pengukuran untuk mengidentifikasi kontrak psikologi.Skala psikologi sering dinamakan dengan tes, namun berbeda, dalam hal ini skala psikologi digunakan untuk istilah atribut afektif sedangkan kata tes utuk atribut kognitif (Azwar,2005:3). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pengalaman praktik kerja industri dan skala kesiapan kerja.Jawaban dari setiap item instrument menggunakan skala likert yaing mempunyai tingkatan dari sangat positif atau favourable sampai sangat negative atau unfavourable (Sukardi, 2011:147).            Setelah data terkumpul, tahap selajutnya adalah pengolahan atau analisis data. Arikunto (2010)menjelaskan bahwa “analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus sesuai dengan pendekatan penelitian”. Penelitian ini menguji pengaruh pengalaman praktik kerja industry dan prestasi belajar pendidikan kejuruan terhadap kesiapan kerja pada SMK 1 Banda Aceh. Untuk menjawab rumusan masalah I, II dan III dalam penelitian ini maka digunakan analisis secara deskriptif persentase dengan tujuan mengumpulkan data secara menyeluruh sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan. Kemudian untuk menjawab rumusan masalah ke IV dalam penelitian ini mengunakan analisis regresi. Penelitian ini akan menguji regresi pengalaman PRAKERIN dengan kesiapan kerja.   Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk memprediksi variable terikat (Y), apabila variable bebas (X) diketahui.maka dapat dianalisis dengan Regresi sederhana karena didasari oleh hubungan sebab akibat dari variable X terhadap variable Y, pada dasarnya analisis regresi merupakan bagian dari statistik parametrik.Ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk melakukan uji regresi yaitu data variable berdistribusi normal dan homogen serta adanya hubungan linier antara kedua variable penelitian. 
PROBLEMATIKA BELAJAR YANG DIHADAPI OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SYIAH KUALA ANGKATAN 2010-2011 Ita Ani Sara; Bahrun Bahrun; Muhammad Husen
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 1, No 2 (2016): Wisuda Periode November 2016
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.827 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian yang berjudul “problematika belajar yang dihadapi oleh mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling” bertujuan untuk mendeskripsikan tentang problem studi yang dihadapi oleh mahasiswa prodi bimbingan dan konseling FKIP UNSYIAH angkatan 2010/2011. Metode penelitian dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa prodi bimbingan dan konseling berjumlah 55 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Hasil penelitian  menunjukkan terdapat 92 masalah belajar yang umum dihadapi mahasiswa. Sedangkan untuk mutu kegiatan belajar mahasiswa secara keseluruhan pada umumnya mahasiswa berada dalam kategori tinggi, sedikit sekali berada pada kategori sedang dan rendah. Dalam aspek Prasyarat penguasaan materi pelajaran pada umumnya mahasiswa berada pada kategori tinggi dan sedikit sekali berada pada kategori sedang dan rendah. Aspek keterampilan belajar pada umumnya mahasiswa berada pada kategori tinggi dan sedikit sekali berada pada kategori sedang dan rendah. Aspek sarana belajar sebagian besar mahasiswa berada pada kategori tinggi, sebagian kecil berada pada kategori sedang dan rendah. Aspek keadaan diri sendiri sebagian besar mahasiswa berada pada kategori tinggi, sebagian kecil berada pada kategori sedang dan sedikit sekali kategori rendah. Dan untuk aspek keadaan lingkungan fisik dan sosio-emosional sebagian besar mahasiswa berada pada kategori tinggi, sebagian kecil berada pada kategori sedang dan sedikit sekali berada pada kategori rendah. Kata Kunci: Problema studi mahasiswa fkip unsyah 2010-2011
Layanan Konseling dalam Proses Rehabilitasi Narkoba di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh Sarah Raida; Muhammad Husen; Martunis Martunis
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 4 (2018): Desember 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.075 KB)

Abstract

ABSTRACTCounseling services are some action handling by counselor to help people develop themselves optimally. Drug rehabilitation is a process of repair or recovery of drug addicts. This research is purpose to determine the process, factors and barriers of drug rehabilitation in the BNN of Aceh Province. This research type was an descriptive with qualitative approach. This research  data were collected using such as interviews, observation and documentation. Data were analyzed to descriptive report. The results of this research are (1) counseling services in drug rehabilitation process at BNN of Aceh Province are used many techniques such as individual counseling approach, group counseling, family counseling and religious counseling while behavioral approach, CCT, Rational Emotive Therapy not yet use because the counselors did not got the training and skills about it. (2) many factors that causing people uses drugs are internal and external factors. (3) amongst BNN team problems found that the addicts are already in acute conditions, inadequate facilities and infrastructure, and the imprisonment for narcotics addicts from police force. Problems found from addiction counselors are they do not got enough skills about the theory of counseling, also they did not been able to provide the trust for the addicts parents. While problems from clients such as how reclusive they are, with some behavior that still difficult to change because they  still in drug effect, from families such as poor parents supports, parents perceptions to counselors and from communities such as community perceptions to addicts also deficiency in rehabilitation sites.Keywords: Counseling Services, Drug RehabilitationABSTRAKLayanan konseling merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh konselor untuk mencapai tujuan untuk mengembangkan diri individu secara optimal. Rehabilitasi narkoba merupakan suatu proses perbaikan atau pemulihan pecandu narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses, faktor dan hambatan terhadap rehabilitasi narkoba di BNN Provinsi Aceh. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data deskriptif. Hasil penelitian yaitu (1) layanan konseling dalam proses rehabilitasi narkoba di BNN menggunakan pendekatan konseling individual, konseling kelompok, konseling keluarga dan konseling religius. Teori konseling/pendekatan konseling seperti pendekatan behavior, cct, rasional emotif tidak digunakan karena belum mendapatkan pelatihan serta keterampilan tentang pendekatan tersebut. (2) faktor pemicu penggunaan narkoba adalah faktor internal dan eksternal. (3) Adapun hambatan yang ditemukan yaitu dari tim BNN seperti pecandu sudah mengalami kondisi akut, sarana dan prasaran yang kurang memadai, pandangan kepolisian masih menerapkan pidana penjara bagi pecandu narkotika. Dari konselor adiksi seperti belum memiliki keterampilan atau pengetahuan tentang teori konseling, belum mampu memberikan kepercayaan bagi orang tua klien. Dari klien seperti susah membuka diri, perilaku yang susah diubah karena masih dalam kecanduan narkoba. Dari keluarga seperti dukungan orang tua yang kurang baik, persepsi orang tua terhadap konselor adiksi yang kurang baik. Dari masayarakat seperti persepsi masayarakat kepada klien dan tempat rehabilitasi yang kurang baik. Kata Kunci: Layanan Konseling, Rehabilitasi Narkoba
PRODUCT QUALITY CONTROL USING SIX SIGMA (DMAIC) METHODS TO MINIMIZE WAST IN BIMA MANDIRI CIGARETTE COMPANY REMBANG, PASURUAN REGENCY Muhammad Husen; Dayal Gustopo; Dimas Indra Laksmana
Journal of Sustainable Technology and Applied Science (JSTAS) Vol. 2 No. 2 (2021): Journal of Sustainable Technology and Applied Science, November 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jstas.v2i2.3359

Abstract

Quality is a key to be able to compete in the industrial world [16. Quality control is needed to reduce the number of defective products produced by the company, thus reducing losses experienced by the company. The Bima Mandiri Rembang Pasuruan cigarette company is a company that produces cigarettes, one of which is INNO cigarettes. The number of defective products produced by the company so that the company must make an increase in quality by using a method to reduce the number of defects that occur. The number of defective products causes the company to suffer losses. For that, we need a method that can reduce cigarette defective products which in turn can improve the quality of the company's production[12]. Six Sigma with the DMAIC stage (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) is a method used in this research. Based on these steps, defects that often occur are less dense cigarettes as many as 289 sticks with a percentage of 25%, tearing on the cigarettes as many as 227 cigarettes with a percentage of 20% and peeling cigarettes as many as 208 sticks with a percentage of 18%. Factors that cause defects include humans, machines, methods and materials. After calculating using the Six Sigma method, before the improvement, the DPMO value is 113988.1 and the Sigma Level value is 2.722. After the improvements were made, the DPMO value decreased to 76488.1 and the Sigma Level was 2.94715. To achieve the six sigma target, the company is expected to be able to carry out improvements with a focus on the factors that cause product defects and always carry out regular control to reduce product defects. The corrective steps taken in the Bima Mandiri Rembang Pasuruan Regency cigarette company are human: regular training for machine operators and employees; methods: inspection of raw materials, blending machines and glue residue in the teat; engine: inspection of engine components; material: reprocessing less refined raw materials and using better quality glue.