Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERSEPSI DAN RESPON PESANTREN TERHADAP IMPLEMENTASI EKONOMI ISLAM wartoyo wartoyo
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.714 KB) | DOI: 10.24235/jm.v3i1.375

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk melihat masalah apa yang menyebabkan  tidak optimalnya pondok pesantren dalam mendukung pengembangan ekonomi islam di Indonesia dengan melihat bagaimana sesungguhnya persepsi atau pemahaman santri-santri pondok pesantren mengenai konsep-konsep ekonomi islam yang telah mereka pelajari dalam kitab-kitab kuning yang sudah menjadi kajian di dunia pesantren selama bertahun-tahun. Penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Al-Humaidy Astanajapura Cirebon, jenis penelitian ini adalah field research dengan pendekatan kuantitatif-deskriptif. Metodfe kuantitatif digunakan agar pengukuran data-data dalam penelitian ini dapat diukur dengan pasti sehingga bisa memperoleh data yang akurat  dan tidak bias. Sebagai alat dalam  pengumpulan data, maka digunakan kuisioner, dimana pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner ini tidak hanya bersifat positif sehingga dengan mudah dibenarkan oleh responden, namun juga ada yang bersifat pertanyaan negatif, sehingga tingkat pemahaman responden akan terlihat dengan jelas dari jawaban-jawaban yang diberikan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi atau pemahaman santri pondok pesantren Al-Humaidy terhadap konsep-konsep ekonomi islam sangat baik dengan capaian tingkat pemahaman sebesar 75% sangat baik dan 25% baik. Dari temuan terhadap persepsi tersebut ternyata berbanding lurus dengan respon yang diberikan santri pondok pesantren Al-Humaidy terhadap implementasi konsep-konsep ekonomi isla di bank  syariah yang mencapai 75% merespon sangat baik dan 25% merespon baik.Kata Kunci : Pesantren dan Ekonomi IslamAbstract               This study aims to look at what caused the problem is not optimal boarding school in supporting the economic development of Islam in Indonesia to see how the real perception or understanding santri boarding the Islamic economic concepts they have learned in the books that have become yellow studies in the Islamic world for many years. This study took place in Pondok Pesantren Al-Humaidy Astanajapura Cirebon, this kind of research is field research with a quantitative-descriptive approach. Quantitative Metodfe used so that measurement data in this study can be measured with certainty so that it can obtain the data that is accurate and unbiased. As a tool in data collection, we used a questionnaire, where the questions in the questionnaire is not only positive so easily justified by the respondents, but there are also questions that are negative, so that the level of understanding of the respondents will be seen clearly from the answers given in this research. Results from this study indicate that the perception or understanding of boarding school students Al-Humaidy against Islamic economic concepts very well with the achievement level of comprehension by 75% excellent and 25% good. From the findings of the perception is apparently proportional to the response given boarding school students Al-Humaidy the implementation isla economic concepts in Islamic banks, which reached 75% responded very well and 25% responded well.Keywords: Boarding school and Islamic Economics
TRANSFORMASI NILAI-NILAI FILOSOFIS IBADAH DALAM EKONOMIS SYARIAH Wartoyo Wartoyo
Nizham Jurnal Studi Keislaman Vol 6 No 02 (2018): Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : Postgraduate State Islamic Institute (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.002 KB)

Abstract

Seorang muslim tidak akan pernah mencapai kesempurnaan ibadahnya,apabila belum mengetahui dan mengimplementasikan tujuan dan nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Maksud dan tujuan dari syariatkannya ibadah bukanlah terletak pada praktik ritualnya semata, melainkan jauh lebih dalam lagi, bahwa terdapat nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya yang harus diterapkan oleh setiap muslim dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Sehingga dampak dari ibadah vertikal (habluminallah) juga dapat terimplementasi kedalam bentuk ibadah horizontal (habluminannas). Bila setiap muslim sudah mampu memahami dan menerapkan setiap nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah, maka hampir setiap aktivitas yang dilakukannya pun akan bernilai ibadah. Begitu juga dengan aktivitas dalam muamalah, baik jual beli, sewa menyewa, utang-piutang dan lainnya, apabila semuanya didasari oleh semangat ibadah, yaitu mencari ridla dari Allah dengan jalan menciptakan kemaslahatan di dunia, baik dengan sesama manusia maupun dengan alam sekitarnya, sehinga tercapai falah atau kebahagiaan dunia akhirat.
PEMBERDAYAAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR, KAMPUS MERDEKA SEBAGAI EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER DIMASA PANDEMI (PKM Pada Perguruan Tinggi Kota Surakarta Jawa Tengah) Wartoyo Wartoyo; Anita Trisiana
ABDIMAS UNWAHAS Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v7i1.6570

Abstract

Pelaksanaan pendidikan karakter saat ini di masa Pandemi dirasakan sangat terasa berbeda sekali. Perubahan yang sangat frontal terjadi dalam pembelajaran, dan ada perubahan tatanan nilai yang menjadi bagian dari penerapan pendidikan karakter. Gambaran situasi masyarakat bahkan situasi dunia pendidikan di Indonesia menjadi motivasi pokok mainstreaming implementasi pendidikan karakter di Indonesia.  Pentingnya pengembangan pendidikan karakter ini gayung bersambut dengan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Untuk itu Perguruan Tinggi memiliki peran yang sangat strategis untuk mengupayakan evaluasi pendidikan karakter dimasa pandemi, sebagai salah satu wujud dukungan dari pemberdayaan kampus merdeka belajar. Khalayak sasaran dalam program kemitraan masyarakat ini adalah Masyarakat Non Produktif, yaitu Perguruan Tinggi di Kota Surakarta. Khalayak sasaran tersebut dijadikan sebagai Kampus Merdeka Belajar yang memerlukan pemberdayaan pendidikan dan pelatihan berupa kegiatan evaluasi pendidikan karakter sebagai salah satu kegiatan yang akan menopang dan menyaring permasalahan konflik sosio- kultur yang muncul dalam masyarakat sehingga ketentraman dan kenyamanan akan tercapai dalam kehidupan masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian menunjukan bahwa perguruan tinggi menindaklanjuti kebiajakan MBKM, yang kemudian melakukan beberapa program kegiatan yang mendukung evaluasi pendidikan karakter melalui integrasi dari berbagai kebijakan yang dimiliki, sebagaimana adanya kebiajakn 4A (Anti: Korupsi, Intoleransi, Kekerasan Seksual, Perudungan). Seperti di Universitas Slamet Riyadi Kebijakan 4A tersebut dikembangkan menjadi 6A, dengan tambahan Anit: Narkoba, dan Radikalisme, Terorisme. Untuk itu masing-masing PT mampu meningkatkan dan memberikan pelayanan, dan pemberdayaan masyarakat khususnya pengembangan IPTEK di Perguruan Tinggi.Kata kunci: Pemberdayaan; Merdeka Belajar; Pendidikan Karakter