Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PREVENTION METHODS AGAINST Aeromonas hydrophila and Pseudomonas fluorescens INFECTION IN TILAPIA Esti Handayani Hardi; Rudi Agung Nugroho; Irawan Wijaya Kusuma; Wiwin Suwinarti; Ryan Anjani; Aziza Aziza
BIOTROPIA - The Southeast Asian Journal of Tropical Biology Vol. 27 No. 3 (2020): BIOTROPIA Vol. 27 No. 3 December 2020
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1425.045 KB) | DOI: 10.11598/btb.0.0.0.1131

Abstract

This research evaluated a method involving provision of a concoction of Boesenbergia pandurata, Solanum ferox dan Zingimber zerumbet extracts for pathogen prevention in tilapia. The concentration of each extract was 600 ppm of Boesenbergia pandurata/BP, 900 ppm of Solanum ferox/SF and 200 ppm of Zingimber zerumbet/ZZ. The examination was performed by issuing two combinations of extracts (SF:BP, SF:ZZ) against Aeromonas hydrophila and Pseudomonas fluorescens (105 CFUmL-1). Preventive trials were carried out by providing a concoction of extracts through intraperitoneal injection (0.1 mL/fish) in tilapia (15±2 g) and the immersion method was performed by bathing the fish in the extracts for 20 minutes, with pathogen challenging during the following 24 h being carried out. The composition of the used extract was by SF60:ZZ40; SF50:ZZ50; BP90:SF10; BP50:SF50; and fish without being given the extract. Haematology and immunology parameters were observed at the 4th week after challanges with pathogenic bacteria. The number of white blood cells (WBCs) increased significantly (P <0.05) compared to controls without extract, with a similar increase observed for red blood cell (RBCs), but heamatocrit (Ht) and hemoglobin (Hb) values did not significantly increase compared to control. Phagocytic index, respiratory burst and lysozyme activities also experienced a significant increase in fish fed with combined extracts compared to controls. The numbers of pathogenic bacteria in the body of the fish given extract were also lower than the control and significantly different at the 4th week. The results of this study indicate that giving combined extracts of SF50:ZZ50 and BP90:SF10 provides the best protection (RPS) against infection of A. hydrophila and P. fluorescent by injection of 100%. This study indicates that providing combined extracts by injection and immersion in the ratio of SF50:ZZ50 has a positive effect in increasing the non-specific immune system of tilapia and increasing protection against bacterial infections.
Efektivitas perlakuan awal alkali dan hidrotermal terhadap proses delignifikasi, potensi gula reduksi dan produksi etanol teoritis dari kayu Vernonia amygdalina Delile Mardiatul Ufa; Nasriati N; Aulia Fitria Ningrum; Wiwin Suwinarti; Rudianto Amirta
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v6i2.7438

Abstract

Vernonia amygdalina merupakan salah satu jenis tanaman Short Rotation Coppice (SRC) atau trubusan yang secara alami dapat melakukan proses regenerasi setelah melalui proses pemangkasan. Selain itu juga sebagai bahan baku penyedia biomassa yang saat ini banyak digunakan dalam memproduksi energi di dunia. Oleh karena itu, V. amygdalina memiliki potensi pembangkitan energi yang besar dan memadai untuk digunakan salah satunya adalah sebagai bahan baku untuk produksi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perlakuan awal yang dilakukan dengan menggunakan konsentrasi alkali dan waktu reaksi yang berbeda terhadap proses sakarifikasi dan gula tereduksi yang dihasilkan beserta potensi teoritis dari etanol yang diperoleh. Biomassa kayu terlebih dahulu diolah dengan autoklaf pada berbagai konsentrasi NaOH (0, 1, 2, dan 3% (g/L)) dan waktu reaksi (15, 30, 45, dan 60 menit). Sampel kayu yang telah diolah kemudian dihidrolisis menggunakan enzim selulase komersial untuk menghasilkan monomer glukosa. Waktu hidrolisis pada 12, 24, 36, dan 48 jam dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan NaOH 3% pada waktu reaksi 15 menit dan waktu hidrolisis 36 jam merupakan konsentrasi terbaik untuk memberikan potensi etanol tertinggi (186,98 L/ton biomassa kayu). Akhirnya, penelitian ini menunjukkan bahwa V. amygdalina akan menjadi bahan baku yang menjanjikan untuk produksi etanol.
Uji aktivitas antibakteri ekstrak propolis lebah Heterotrigona itama dari beberapa lokasi budidaya di Kalimantan Timur terhadap bakteri Propionibacterium acnes Enos Tangke Arung; Sarah Azzara Dikarulin; Dyah Ayu Dewi Listyaningrum; Bayu Susetya Ananda; Tasya Ananda Putri; Rudianto Amirta; Yuliansyah Yuliansyah; Irawan Wijaya Kusuma; Rico Ramadhan; Enih Rosamah; Wiwin Suwinarti
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v6i2.7824

Abstract

Propolis merupakan produk penting bagi lebah yang banyak digunakan sebagai salah satu alternatif pengobatan alami karena mengandung senyawa bioaktif yang dapat memberikan efek positif pada tubuh. Sebagai produk yang dihasilkan lebah untuk menutupi sarangnya dan mencegah predator maupun infeksi bakteri atau virus dari luar, propolis memiliki salah satu manfaat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak propolis lebah Heterotrigona itama yang berasal dari 4 lokasi budidaya (perkebunan, persawahan, hutan sekunder, dan perkotaan) di Kalimantan Timur terhadap bakteri Propionibacterium acnes atau P.acnes dengan metode difusi lubang/sumuran pada media nutrient broth (NB) dengan kloramfenikol sebagai kontrol positif dan aseton sebagai kontrol negatif. Propolis diekstrak menggunakan metode maserasi dengan larutan etanol 96% yang kemudian dibuat dalam 3 (tiga) konsentrasi yaitu 500ppm, 250 ppm, dan 125 ppm. Hasil penelitian menunjukanfitokimia dari propolis di 4 lokasi budidaya dominan mengandung alkaloid, flavonoid dan kumarin. Uji bakteri pada konsentrasi 500 ppm,propolis H.itama dari lokasi perkebunan dan persawahan tergolong dalam kategori kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri, dari lokasi hutan sekunder tergolong sedang, dan dari lokasi perkotaan tergolong rendah.