Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL SERTIFIKASI GURU SMK Mukhidin, H.; Marlina, Yetni
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era globalisasi sekarang ini tantangan dan persaingan diberbagai bidang kehidupansangatlah ketat agar kita mampu bertahan dan tetap eksis kita harus mampu merespon berbagai bentukperubahan tersebut dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif dan inofatif lewatpendidikan baik melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Salah satupendidikan formal yang dijalankan di Indonesia adalah jalur pendidikan kejuruan. Peranan guru sebagaiujung tombak pelaksanaan pendidikan disekolah sangatlah menentukan keberhasilan pencapaian tujuanpendidikan yang telah ditetapkan.Guru yang sangat dibutuhkan disini adalah guru yang professional yang mempunyai standarisasipendidikan yang baik. Pengakuan terhadap guru sebagai tenaga profesional, akan dapat diberikanmanakala guru tersebut memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik yangdipersyaratkan. Dengan demikian guru yang profesional adalah guru yang rnemperoleh pengakuansecara formal dan lembaga yang berwenang. Jadi salah satu syarat guru yang professional itu adalahtelah memperoleh sertifikasi guru setelah melengkapi persyaratan yang ditetapkan. Sertifikasi inidiberikan baik kepada guru pada semua jenjang pendidikan termasuk terhadap guru SMK.Kata kunci : Sertifikasi Guru, Pendidikan SMK
PENGEMBANGAN MODEL SERTIFIKASI GURU SMK H. Mukhidin; Yetni Marlina
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era globalisasi sekarang ini tantangan dan persaingan diberbagai bidang kehidupansangatlah ketat agar kita mampu bertahan dan tetap eksis kita harus mampu merespon berbagai bentukperubahan tersebut dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif dan inofatif lewatpendidikan baik melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Salah satupendidikan formal yang dijalankan di Indonesia adalah jalur pendidikan kejuruan. Peranan guru sebagaiujung tombak pelaksanaan pendidikan disekolah sangatlah menentukan keberhasilan pencapaian tujuanpendidikan yang telah ditetapkan.Guru yang sangat dibutuhkan disini adalah guru yang professional yang mempunyai standarisasipendidikan yang baik. Pengakuan terhadap guru sebagai tenaga profesional, akan dapat diberikanmanakala guru tersebut memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik yangdipersyaratkan. Dengan demikian guru yang profesional adalah guru yang rnemperoleh pengakuansecara formal dan lembaga yang berwenang. Jadi salah satu syarat guru yang professional itu adalahtelah memperoleh sertifikasi guru setelah melengkapi persyaratan yang ditetapkan. Sertifikasi inidiberikan baik kepada guru pada semua jenjang pendidikan termasuk terhadap guru SMK.Kata kunci : Sertifikasi Guru, Pendidikan SMK
Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaporo Kabupaten Kepulauan Sula Yetni Marlina; Harina Sangadji
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.787 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6372749

Abstract

This study aims to determine the results of learning science material on the structure and function of plant parts through the application of active knowledge sharing learning strategies to fourth grade students of SD Negeri Keporo, Sula Islands Regency. This research is a type of classroom action research (CAR) which consists of two cycles with research procedures, namely, planning, implementation, observation and reflection. Data collection techniques for research data consisted of observation, tests and documentation. Based on the results of research conducted on student learning outcomes in the implementation of the action cycle I, the level of student mastery reached an average value of 7.928 students while the KKM was 70. The students who had experienced individual mastery in Cycle II reached 80.95%, it was said to be successful even though there were still students. whose value is less than the expected KKM.
Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Pada Penjumlahan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 40 Kota Ternate Yetni Marlina
JIMAT: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 2 No 2 (2021): JIMAT: Jurnal Ilmiah Matematika ( Edisi Juli - Desember 2021)
Publisher : JIMAT: Jurnal Ilmiah Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.5739288

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan pendekatan pembelajaran matematika realistik (PMR) pada pokok bahasan pecahan pada siswa kelas V SD Negeri 40 Kota Ternate. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak III siklus.Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 40 Kota Ternate yang berjumlah 22 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi dan tes. Data hasil observasi dideskripsikan, diinterprestasikan,kemudian direfleksi untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.Sementara itu hasil tes dianalisis dengan cara mendeskripsikan nilai tes antar siklus hingga hasilnya dapat mencapai batas tuntas yang ditentukan, yaitu minimal 80% siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan memperoleh nilai 65 atau lebih sebagai batas kriteria ketuntasan minimal. Hasil penelitian menunjukkan setelah diterapkan pendekatan matematik reaalistik Siswa yang memperoleh nilai lebih besar sama dengan 6,5 secara klasikal sebanyak 10 orang siswa atau sekitar 45,45% dengan nilai rata-rata 59,54 meningkat dari hasil yang diperoleh pada tes awal, kemudian pada siklus ke dua meningkat sebanyak 15 orang atau 68,18%, sedangkan pada siklus ke tiga menjadi 86,36% atau 19 orang siswa. Berdasarkan tindakan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan pembelajaran matematik realistik pada pokok bahasan penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SD Negeri 40 Kota Ternate hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING KELAS IV SD NEGERI 66 KOTA TERNATE Yetni Marlina
PENDAS: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 1 No 1 (2019): Pendas (Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk : Untuk untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing . Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Tahap penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Objek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 66 Kota Ternate. Teknik pengumpulan data adalah: 1) lembar pengamatan kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran dan 2) tes minat dan hasil belajar siswa. Hipotesis penelitian adalah jika pembelajaran IPA dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing maka hasil belajar siswa pada kelas IV SD Negeri 66 Kota Ternate minimal mencapai 75%. Sebagai simpulan dari penelitian ini adalah: penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran IPA khususnya di kelas IV SD Negeri 66 Kota Ternate, hal tersebut didukung dengan hasil penelitian: Pada siklus I hasil belajar siswa yang memperoleh minimal 75 mencapai 58 %. meningkat menjadi 87 %. Pada siklus I sampai dengan pelaksanaan tindakan Siklus II nampak sekali terjadi peningkatan hasil belajar siswa, dengan demikian terbukti setelah melalui penelitian tindakan kelas, hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam menggunakan meodel pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada siswa kelas IV SDN 66 Kota Ternate meningkat. Dengan demikian hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat diterima
PERILAKU ORGANISASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Harina Sangadji; Yetni Marlina
PENDAS: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2 No 2 (2020): Jurnal PENDAS: Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organisasi behavior Bidang studi yang memberikan gambaran tentang teori, metode, dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin ilmu untuk mempelajari mengenai persepsi, nilai, dan kemampuan belajar individu, kinerja orang-orang dalam kelompok, dan juga menganalisis efek lingkungan eksternal organisasi, serta sumberdaya manusia, misi, dan strategi dari organisasi. Tujuan dari penulisan adalah untuk mengajak kepada pembaca agar mengetahui faktor-faktor yang menghambat peran kepala sekolah dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY DALAM MATERI KERJA SAMA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 133 HALMAHERA SELATAN Yetni Marlina
PENDAS: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 3 No 1 (2021): Jurnal PENDAS: Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain, IPS mempunyai hubungan sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru, kepala sekolah, konselor sekolah, atau pemangku pendidikan yang berada disekitar sekolah untuk melakukan perbaikan praktik-praktik disekolah, dengan memberikan suatu tindakan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah tersebut sebagaimana yang telah diuraikan pada bab IV, data skor hasil belajar siswa menunjukan bahwa hasil belajar siswa antara siklus mengalami peningkatan, yaitu skor rata-rata pra-siklus ( =62,4 atau 34,6 %), dan akhir siklus pertama ( =66 atau 53,8 %), dan akhir siklus kedua ( =76,2 atau 100 %),Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa presentasi hasil belajar keseluruhan siswa dari pra siklus ke siklus 1sebesar 19,2 % dan nilai rata-rata telah melebih standar KKM, maka pada akhir siklus II ini penelitian dikatakan berhasil karena terjadi peningkatan nilai rata-rata yaitu 85,7 yang artinya telah melebihi batas minimum yang telah ditentukan peneliti dan kolaborator yaitu 65. Maka dapat disimpulkan bahwa terbukti hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 113 Halmahera Selatan
Merdeka Belajar: Studi Kasus Kampus Mengajar Angkatan 3 di Sekolah Dasar Yetni Marlina; Rahmat Muhdar
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 23 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.834 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7421476

Abstract

Merdeka Learning is an idea launched by Nadiem Makarim who is the minister of Education and Culture to produce superior Human Resources (HR) by prioritizing character education. However, the Teaching Campus Program in schools is an effort to realize independent learning. So far, students and teachers have been teaching and learning to get high scores in exams so that learning is monotonous and does not hone students' skills at the elementary, secondary and tertiary education levels. As a result, the quality of graduates does not yet have the competencies needed by the world of work. The government is trying to overcome this problem through the Freedom to Learn policy. One of the Merdeka Learning programs for students is the Teaching Campus by involving students to help schools carry out fun teaching and learning activities, especially during the COVID-19 pandemic. This case study research was conducted at SDN 14 Kota Ternate through observation, interviews and document analysis. The results showed that the Teaching Campus program by sending students as agents of change to schools has helped the implementation of teaching and learning activities. Students, teachers and students are very enthusiastic despite facing various challenges. However, teachers have not been fully involved in the activities carried out by students during the program so that students doubt that there will be any sustainable changes in teaching and learning activities after the Campus Teaching program batch 3 ends. Thus, the 12-week Teaching Campus program is deemed insufficient to make significant changes to schools to create independent students and teachers.