Pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya penurunan interaksi kegiatan rutin PROLANIS pasien Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan terhadap luaran klinik pasien DM tipe 2 setelah pemberian brief counseling oleh apoteker. Jenis penelitian ini adalah quasi-experimental dengan metode pretest and posttest design with control group. Penelitian ini dilakukan secara prospektif untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan terhadap luaran klinik pasien Diabetes Mellitus setelah pemberian brief counseling. Tingkat pengetahuan diukur menggunakan kuesioner Diabetic Knowledge Questionnaire-24 (DKQ-24), tingkat kepatuhan diukur menggunakan kuesioner Morisky Green Levine Scale (MGLS), dan luaran klinik pasien DM tipe 2 berupa glukosa darah puasa (GDP) di Puskesmas di Kabupaten Pemalang pada periode Oktober hingga November 2021. Analisis data karakteristik subjek penelitian menggunakan metode deskriptif dan disajikan dalam bentuk presentasi dan frekuensi. Analisis untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan terhadap luaran klinik menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Penelitian ini terdiri dari 32 pasien pada masing-masing kelompok kontrol dan intervensi. Hasil analisis deskriptif penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan data karakteristik subjek penelitian pada kelompok kontrol dan intervensi (p>0,05). Hasil analisis bivariat terkait korelasi menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap luaran klinik (p=0,000), dan tingkat kepatuhan terhadap luaran klinik pasien DM tipe 2 (p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan terhadap luaran klinik pasien DM tipe 2 setelah pemberian brief counseling oleh apoteker.