Nanang Munif Yasin
Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Majalah Farmaseutik

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Nifedipin Dengan Metildopa Dalam Mengontrol Tekanan Darah Pasien Preeklamsia Sara Septi Widayani; Fita Rahmawati; Nanang Munif Yasin
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 3 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v18i3.64894

Abstract

Preeklamsia merupakan salah satu gangguan hipertensi selama kehamilan dimana salah satu tanda yang dialami oleh pasien adalah terjadinya peningkatan tekanan darah yang ditunjukkan dengan peningkatan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan diastolik ≥90 mmHg. Belum banyak bukti yang menunjukkan pilihan terapi paling efektif bagi pasien preeklamsia untuk mengatasi hipertensi selama kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan efektivitas dan profil keamanan terapi antihipertensi yaitu nifedipin dengan metildopa pada pasien preeklamsia. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kohort retrospektif yang dilakukan di RSUD Tidar Magelang selama 3 bulan. Analisis statistik efektivitas diukur berdasarkan penurunan tekanan darah setelah penggunaan antihipertensi menggunakan independent t-test sementara profil keamanan diukur berdasarkan kejadian hipotensi setelah penggunaan antihipertensi. Pengukuran tekanan darah diamati selama 48 jam pasien menjalani rawat inap. Besar sampel penelitian ini adalah 56 dimana 34 pasien mendapat terapi nifedipin dan 22 pasien mendapat terapi metildopa. Hasil deskriptif karakteristik antara kedua kelompok menunjukkan tidak dapat perbedaan antara kelompok nifedipin maupun metildopa (p>0.05). Rata-rata tekanan darah sistolik setelah penggunaan nifedipin adalah 131.15±14.90 dan kelompok metildopa 130.23±12.42(p=0.952). Rata-rata tekanan darah diastolik setelah penggunaan nifedipin adalah 86.59±10.18 dan kelompok metildopa 85.14±7.92(p=0.738). Tidak terdapat perbedaan efektivitas dan profil keamanan pada pasien preeklamsia dengan pemberian nifedipin maupun metildopa.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kepatuhan Terhadap Luaran Klinik Pasien Diabetes Mellitus melalui Metode Brief Counseling di Puskesmas di Kabupaten Pemalang Nanang Munif Yasin; Irrene Wulan Syafitri; Ika Puspita Sari
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 4 (2022): in press
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v18i4.74919

Abstract

Pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya penurunan interaksi kegiatan rutin PROLANIS pasien Diabetes Mellitus  (DM) tipe 2 di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan terhadap luaran klinik pasien DM tipe 2 setelah pemberian brief counseling oleh apoteker. Jenis penelitian ini adalah quasi-experimental dengan metode pretest and posttest design with control group. Penelitian ini dilakukan secara prospektif untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan terhadap luaran klinik pasien Diabetes Mellitus setelah pemberian brief counseling. Tingkat pengetahuan diukur menggunakan kuesioner Diabetic Knowledge Questionnaire-24 (DKQ-24), tingkat kepatuhan diukur menggunakan kuesioner Morisky Green Levine Scale (MGLS), dan luaran klinik pasien DM tipe 2 berupa glukosa darah puasa (GDP) di Puskesmas di Kabupaten Pemalang pada periode Oktober hingga November 2021. Analisis data karakteristik subjek penelitian menggunakan metode deskriptif dan disajikan dalam bentuk presentasi dan frekuensi. Analisis untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan terhadap luaran klinik menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Penelitian ini terdiri dari 32 pasien pada masing-masing kelompok kontrol dan intervensi. Hasil analisis deskriptif penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan data karakteristik subjek penelitian pada kelompok kontrol dan intervensi (p>0,05).  Hasil analisis bivariat terkait korelasi menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap luaran klinik (p=0,000), dan tingkat kepatuhan terhadap luaran klinik pasien DM tipe 2 (p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan terhadap luaran klinik pasien DM tipe 2 setelah pemberian brief counseling oleh apoteker.