Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kepastian Pengaturan Label Halal Produk Siap Saji Non Kemasan pada Bisnis Online bagi Masyarakat dalam Era Pandemi Covid-19 Siti Nur Azizah
Palita: Journal of Social Religion Research Vol 6, No 2 (2021): Palita: Journal of Social Religion Research
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/pal.v6i2.2265

Abstract

Abstract[English]:This paper aims to show the implications of the Covid-19 Pandemic on the online business of non-packaged ready-to-eat products, especially related to aspects of the inclusion of halal labels. Currently, most online shops, online trading groups, e-commerce platforms, and e-business models in the online business of non-packaged ready-to-eat products do not yet include a halal label, even though Law No. 33 of 2014 concerning Halal Product Guarantee has required it. This is of course a problem considering the halal aspect of the product is one of the important issues for Indonesian consumers, who are mostly Muslim. At the same time, there are still people who think that even without a halal label, it is not necessarily a product that is haram. Halal labels seem to not only try to guarantee substances but also cover the production process from start to finish, the use of production tools that should not mix between halal and non-halal products, as well as their storage. In a pandemic condition where the online shopping process is an important alternative that allows without direct interaction, making awareness of the halal label as an indicator of guarantee becomes important for producers to prepare. This means that business actors must really be able to provide such guarantees even without direct interaction. In order to ensure the halal aspect of a product for consumers, of course, it requires the synergy of all parties in the implementation and supervision as well as the implementation of the sanctions. In the end, the legal approach to small business actors still requires massive socialization in the perspective of education and persuasion by involving online business application owners in order to guarantee the halalness of a product that guarantees the right of consumers to obtain halal products even though accessing through online mechanisms.Abstrak[Indonesia]: Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan implikasi Pandemi Covid-19 terhadap bisnis online produk siap saji non kemasan terutama terkait dengan aspek pencantuman label halal. Dewasa ini Kebanyakan online shop, grup dagang online, platform e-commerce, dan model e-business dalam bisnis online produk siap saji non kemasan belum mencantumkan label halal, kendati Undang-Undang No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal telah mewajibkannya. Hal ini tentu saja menjadi suatu permasalahan mengingat aspek kehalalan produk merupakan salah satu isu penting bagi konsumen Indonesia yang sebagian besar Muslim. Pada saat bersamaan masih ada masyarakat beranggapan bahwa meski tanpa label halal, belum tentu suatu produk itu haram. Label halal nampaknya tidak saja berupaya menjamin zat saja tetapi juga melingkupi proses produksi dari awal sampai akhir, penggunaan alat-alat produksi yang tidak boleh bercampur antara produk yang halal dan tidak halal, demikian pula dengan penyimpanannya. Dalam kondisi pandemi dimana proses belanja online menjadi salah satu alternatif penting yang memungkinkan tanpa interaksi langsung menjadikan kesadaran akan label halal sebagai suatu indikator jaminan menjadi penting untuk disipakan oleh para produsen. Artinya para pelaku usaha, harus betul-betul dapat memberikan jaminan tersebut meski tanpa interaksi langsung. Guna memastikan aspek halal suatu produk bagi konsumen tentu memerlukan sinergi semua pihak dalam pelaksanaan dan pengawasan serta penerapan sangsinya. Pada akhirnya, pendekatan hukum kepada pelaku usaha kecil masih memerlukan sosialisasi yang massif dalam perspektif edukasi dan persuasi dengan melibatkan pemilik aplikasi bisnis online guna memberikan jaminan kehalalan suatu produk yang menjamin hak konsumen untuk mendapatkan produk halal meski mengakses melalui mekanisme online.
Pengelolaan Arsip Dinamis Pada Kantor Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk Siti Nur Azizah; Jaka Nugraha
Journal of Office Administration : Education and Practice Vol 2 No 1 (2022): May
Publisher : Study Program of Office Administration Education, Faculty of Economics and Business, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.379 KB) | DOI: 10.26740/joaep.v2n1.p62-78

Abstract

Pengelolaan arsip merupakan kegiatan penting yang perlu dilakukan oleh setiap organisasi untuk melindungi arsip dari berbagai ancaman, pengelolaan arsip yang baik dapat menunjang kelancaran dalam melakukan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengelolaan arsip dinamis yang meliputi penciptaan, penggunaan, pemeliharaan, penyusutan arsip, serta mengetahui hambatan yang terjadi dan bagaimana solusi yang dilakukan agar tetap berjalannya proses pengelolaan arsip di Kantor Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Metode penelitian ini dilakukan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan yang dipilih terdiri dari satu informan kunci dan tiga informan pendukung. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penciptaan surat masuk dan surat keluar ada tahapan yang harus dilakukan; 2) penggunaan arsip dalam proses peminjaman arsip terdapat prosedur yang harus dilalui oleh peminjam; 3) pemeliharaan arsip dalam proses penyimpanan arsip sudah dilakukan dengan yaitu ditempatkan dalam ordner yang telah dikategorikan menurut kategorinya masing-masing dan kemudian disimpan di lemari; 4) penyusutan arsip belum berjalan dengan baik karena sejak berdirinya Kantor Kecamatan Tanjunganom hingga saat ini baru dilakukan satu kali. Hambatan dan solusi yang terjadi selama proses pengelolaan arsip yaitu: 1) tidak adanya tenaga arsiparis sehingga tanggungjawab terhadap pengelolaan arsip diserahkan kepada masing-masing petugas pada setiap bidangnya; 2) tidak adanya ruang penyimpanan khusus yang digunakan untuk melakukan penyimpanan arsip; 3) ketika ada surat permintaan yang isinya mengharuskan mencari data ke desa maka surat tidak bisa langsung dibalas; 4) petugas bagian mengetik sering tidak ada ditempat.
Literasi Hukum Terkait Pembatasan Penggunaan Kantong Plastik Bagi Siswa-Siswa SMAN 1 di Kota Blitar Muh. Ali Masnun; Eny Sulistyowati; Arinto Nugroho; Budi Hermono; Siti Nur Azizah; Astrid Amidiaputri Hassyati
Jurnal Dedikasi Hukum Vol. 3 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jdh.v3i1.26134

Abstract

Sampah plastik merupakan sampah anorganik yang sulit terurai dan dapat memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Bertambahnya jumlah penduduk berimplikasi pada jumlah penggunaan plastik. Tujuan dari pengabdian masyarakan ini untuk memberikan literasi hukum mengenai kesadaran hukum khususnya bagaimana regulasi terkait pembatasan penggunaan kantong plastic khususnya di SMAN 1 Kota Blitar. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini berupa sosialisasi dengan melakukan tiga tahapan utama yakni, pretest, sosialisasi dalam bentuk pemaparan materi, dan posttest. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut tampak bahwa adanya kenaikan signifikan terkait pengetahuan hukum, pemahaman hukum, dan sikap hukum para siswa siswi tentang peraturan perundang-undangan terkait pembatasan kemasan sekali pakai dan kantung plastik. Meski demikian, perilaku hukumnya masih menunjukkan siswa siswi yang tidak peduli pada pembatasan kemasan plastik. Para siswa siswi masih memilih snack yang menggunakan kemasan plastik.   Abstract Legal Literacy Related to Restricting the Use of Plastic Bags for Students of SMAN 1 in Blitar City. Plastic waste is anorganic waste that is difficult to decompose and can have a negative impact on the environment. The increase in population has implications for the amount of plastic use. The purpose of this community service is to provide legal literacy regarding legal awareness, especially regarding regulations related to restrictions on the use of plastic bags, especially at SMAN 1 Kota Blitar. The method used in this service is in the form of socialization by carrying out three main stages namely, pretest, socialization in the form of material presentation, and posttest. Based on the results of the implementation of these activities it appears that there was a significant increase in legal knowledge, legal understanding, and legal attitudes of students regarding laws and regulations related to restrictions on single-use packaging and plastic bags. However, his legal behavior still shows students who do not care about restrictions on plastic packaging. The students still choose snacks that use plastic packaging.