Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

AKTIVITAS PENURUNAN TEKANAN INTRAOKULAR KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH DELIMA DAN LIDAH BUAYA Novi Irwan Fauzi; Irma Mardiah
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v14i2.4120

Abstract

ABSTRACT Glaucoma is the second leading cause of blindness in the world. One of many strategies for controlling intraocular pressure to prevent blindness due to glaucoma is by inhibiting the production and/or increasing drainage of fluid in the eyeball. One of the potential natural remedies for such control is pomegranate (Punica granatum L.) and aloe vera (Aloe vera L.). This study aimed to evaluate the activity of lowering intraocular pressure of pomegranate and Aloe vera combination ethanol extracts in rats with ocular hypertension. Pomegranate and aloe vera were extracted by maceration method using 70% ethanol. Thirty rats were randomly divided into six groups, namely normal control group, rats with ocular hypertension control, drug control (acetazolamide 25 mg/kg BW p.o), pomegranate extract 500 mg/kg BW p.o, Aloe vera extract 500 mg/kg BW p.o, and extract combination p.o (each extract 500 mg/kg BW). Induction of ocular hypertension was performed by administering twelvedrops of 1% prednisolone acetate to the right eye. Intraocular pressure was measured using the schiotz tonometer before induction, after induction, and one hour after treatment. The combination of pomegranate and aloe vera extract given to rats with ocular hypertension showed a better potential to reduce intraocular pressure than a single administration of each extract, the percentage of reduction in intraocular pressure was 33.6±9.1%, 28.2±13.8%, and 29.9±8.1%, respectively. However, the combination of the two extracts did not show additive or synergistic effects and the potential of reducing intraocular pressure was lower than the acetazolamide drug. Keywords: Intraocular pressure, pomegranate, Aloe vera ABSTRAK Glaukoma merupakan penyebab kebutaan terbanyak ke dua di dunia. Strategi pengendalian tekanan intraokular untuk mencegah kebutaan akibat glaukoma dapat dilakukan dengan cara menghambat produksi dan atau melancarkan drainase cairan dalam bola mata. Salah satu sumber bahan baku alami yang potensial untuk pengendalian tersebut adalah buah delima (Punica granatum L.) dan lidah buaya (Aloe vera L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi efek penurunan tekanan intraokular kombinasi buah delima dan lidah buaya pada tikus yang mengalami hipertensi okular. Buah delima dan lidah buaya diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Secara acak, 30 ekor tikus dibagi kedalam 6 kelompok yaitu kelompok kontrol normal, kontrol tikus yang mengalami hipertensi okular, kontrol obat (asetazolamid 25 mg/kgBB p.o), ekstrak buah delima 500 mg/kgBB p.o, ekstrak lidah buaya 500 mg/kgBB p.o., kombinasi ekstrak p.o (masing – masing ekstrak 500 mg/kgBB). Induksi hipertensi okular dilakukan dengan pemberian 12 tetes prednisolon asetat 1% pada mata kanan. Tekanan intraokular diukur menggunakan tonomoter schiotz sebelum induksi, setelah induksi dan satu jam setelah pemberian perlakuan. Kombinasi ekstrak buah delima dan lidah buaya yang diberikan pada tikus yang mengalami hipertensi okular menunjukkan potensi yang lebih baik dalam menurunkan tekanan intraokular dibandingkan pemberian tunggal masing–masing ekstrak, persentase penurunan tekanan intra okular berturut-turut 33,6±9,1%, 28,2±13,8% dan 29,9±8,1%. Namun, pemberian kombinasi kedua ekstrak tersebut tidak menunjukkan efek aditif ataupun sinergis serta potensi dalam menurunkan tekanan intraokular masih dibawah obat asetazolamid. Kata kunci: Tekanan intraokular, buah delima, lidah buaya
EFEK ANTIOBESITAS EKSTRAK ETANOL BAWANG DAYAK (Eleutherine Bulbosa (Mill.) Urb) PADA TIKUS MODEL OBESITAS Novi Irwan Fauzi; Maria Ulfah; Yosi Fetria Yunis
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.473 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v10i2.653

Abstract

Obesitas merupakan penimbunan lemak berlebih dalam tubuh yang disebabkan oleh lebih besarnya jumlah asupan makanan dibandingkan dengan yang digunakan oleh tubuh. Bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb) merupakan tanaman khas Kalimantan yang sering digunakan sebagai obat. Bawang dayak mempunyai metabolit sekunder seperti fenolik, flavonoid, alkaloid, tanin, saponin yang salah satunya bermanfaat sebagai antiobesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya efek antiobesitas ekstrak etanol bawang dayak pada tikus model obesitas. Tikus Wistar jantan dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor, yaitu kelompok kontrol normal, kontrol tikus obesitas, kontrol obat (orlistat 120 mg/kgbb), dan tiga kelompok uji ekstrak etanol bawang dayak dosis 100, 250, dan 500 mg/kgbb. Induksi obesitas dilakukan melalui pemberian pakan lemak tinggi selama 7 minggu pada semua kelompok kecuali kontrol normal. Terjadinya kondisi obesitas pada hewan uji dinilai dari nilai Indeks Lee ≥ 3. Uji efek antiobesitas dilakukan selama 21 hari pada tikus model obesitas. Efek antiobesitas dinilai dari indeks Lee dan persentase penurunan berat badan. Hasil pengujian menunjukkan ekstrak etanol bawang dayak pada dosis 100, 250, dan 500 mg/kgbb memiliki efek antiobesitas dengan persentase penurunan berat badan pada masing-masing dosis berturut-turut adalah 5,70%, 7,79%, dan 12,53%. Pemberian bawang dayak dosis 500 mg/kgbb selama 3 minggu pada tikus model obesitas dapat mengembalikan kondisi berat badan normal tikus dengan nilai penurunan nilai indeks Lee dari 0,31 menjadi 0,28. Kata kunci: antiobesitas, bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb), tikus model obesitas
GAMBARAN PENGETAHUAN STUNTING PADA IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS CIJAGRA LAMA Nia Kurnia Sari; Pupung Ismayadi; Novi Irwan Fauzi; Jeanice Fitria Gindani
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.256 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v11i1.170

Abstract

Stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis khususnya pada 1.000 hari pertama kehidupan sehingga anak menjadi sangat pendek pada usianya.   Data Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2019 menunjukkan bahwa Kecamatan Lengkong memiliki prevalensi tertinggi persentase balita stunting sebesar 14,35%, sebanyak 390 balita. Kecamatan Lengkong termasuk wilayah binaan Puskesmas Cijagra Lama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan stunting pada ibu hamil dan ibu menyusui di Puskesmas Cijagra Lama. Penelitian menggunakan metode cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 98 orang ibu hamil dan 90 orang ibu menyusui. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan, membagikan brosur edukasi, kemudian data dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan stunting pada responden ibu hamil sebelum diberikan penyuluhan dengan kategori baik, cukup, dan kurang adalah 28%, 60%, dan 12%. Setelah diberikan penyuluhan terjadi peningkatan kategori baik, cukup dan kurang  menjadi 72%, 25%, dan 3%. Tingkat pengetahuan responden ibu menyusui sebelum diberikan penyuluhan, kategori baik, cukup dan kurang adalah  47%, 40%, dan 13%. Setelah diberikan penyuluhan terjadi peningkatan kategori baik, cukup dan kurang menjadi 82%, 17%, dan 1%. Kesimpulan : Pemberian informasi dan edukasi memberikan dampak baik pada ibu hamil dan ibu menyusui.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SUREN MENGGUNAKAN 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil Irma Erika Herawati; Novi Irwan Fauzi; Nia Kurnia Sari; Lisna Dewi
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.634 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v11i2.171

Abstract

Antioksidan diketahui memiliki kemampuan untuk menghambat reaksi pembentukan radikal bebas. Salah satu tanaman yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan adalah suren, di mana kandungan dari suren diantaranya adalah alkaloid, flavonoid, glikosida, tanin, saponin, resin, antraquinon, fenol, terpenoid, dan steroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas antioksidan dari ekstrak daun suren (Toona sinensis Adr.Juss.). Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode penghambatan radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 pada ekstrak sebesar 3,565 ppm, sehingga ekstrak daun suren termasuk dalam kategori antioksidan kuat.
AKTIVITAS ANTIGLAUKOMA SERBUK TELUR KEONG MAS (Pomacea canaliculata) PADA MODEL TIKUS GLAUKOMA Novi Irwan Fauzi; Maria Ulfah; Nia Kurnia Sari
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.238 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v10i1.184

Abstract

Glaukoma merupakan penyakit gangguan mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Penyakit ini ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan intraokular. Modalitas terapi yang ada saat ini diantaranya obat yang dapat menurunkan tekanan intraokular dan kebanyakan diberikan melalui rute topikal. Telur keong mas (Pomea canaliculata) diketahui mengandung flavonoid dan pigmen karoten yang berpotensi mampu menurunkan tekanan intraokular. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya aktivitas antiglaukoma serbuk telur keong mas pada model tikus glaukoma. Telur keong mas diperas kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 50oC selama 24 jam hingga terbentuk serbuk. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok kontrol yaitu normal, glaukoma, obat (asetazolamid 22,5 mg/kg), dan 1 kelompok uji yaitu serbuk telur keong mas 500 mg/kg. Induksi glaukoma dilakukan pada semua hewan uji menggunakan prednisolon asetat 1% kecuali kelompok kontrol normal. Tekanan intraokular diukur menggunakan tonometer schiotz dan dijadikan parameter untuk menilai aktivitas antiglaukoma dari bahan uji. Hasil penelitian menunjukkan pemberian asetazolamid dan serbuk telur keong mas mampu menurunkan tekanan intraokular, berturut-turut sebesar 51,46±8,1 dan 31,93±12,27%. Serbuk telur keong mas Pomacea canaliculata memiliki aktivitas antiglaukoma melalui efek penurunan tekanan intraokular namun potensinya masih lebih kecil dibandingkan asetazolamid.
UJI AKTIVITAS INSULIN-SENSITIZER EKSTRAK ETANOL BUAH MALAKA (Phyllanthus emblica L.) PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DIET TINGGI LEMAK Novi Irwan Fauzi; Yessi - Febriani; Risma Ayu Musthofa
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.749 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v6i2.66

Abstract

AbstrakBuah malaka (Phyllanthus emblica L.) merupakan salah satu tanaman potensial yang dapat digunakan untuk mencegah prognosis buruk penyakit diabetes melitus. Akan tetapi, potensi tersebut belum diketahui jelas mekanismenya. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas insulin-sensitizer ekstrak etanol buah malaka dalam rangka karakterisasi mekanisme kerja dalam mengendalikan kadar glukosa darah pada penyakit diabetes melitus. Secara acak, 18 tikus jantan galur Wistar dibagi menjadi 6 kelompok (n=3). Kelompok kontrol tikus normal, kontrol tikus resitensi insulin, kontrol positif (metformin 45 mg/kgbb) dan 3 kelompok dosis ekstrak etanol buah malaka 100, 500 dan 1000 mg/kgbb. Induksi resistensi insulin dilakukan dengan cara pemberian emulsi tinggi lemak pada masing-masing kelompok selama 21 hari, kecuali kelompok kontrol tikus normal. Tes toleransi insulin dilakukan pada hari ke 22 untuk menilai aktivitas insulin-sensitizer setelah pemberian perlakuan. Hasil pengujian menunjukkan terjadinya peningkatan sensitivitas insulin yang signifikan pada semua kelompok tikus yang diberi ekstrak etanol buah malaka (p≤0,05), dinilai dengan cara membandingkan nilai konstanta tes toleransi insulin (KTTI) kelompok perlakuan terhadap kelompok tikus resistensi insulin. Nilai KTTI pada ketiga kelompok dosis ekstrak etanol buah malaka lebih besar dibandingkan kelompok kontrol tikus resistensi insulin, berturut-turut nilainya adalah 70,29; 76,14; 77,55 dan 38,41. Ekstrak etanol buah malaka menunjukkan aktivitas insulin-sensitizer pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi resistensi insulin menggunakan diet emulsi tinggi lemak.  Kata kunci: Buah Malaka (Phyllanthus emblica L.), Insulin-Sensitizer, Tes Toleransi Insulin, Diabetes Melitus  AbstractFruit malacca (Phyllanthus emblica L.) is one of potential plants that can be used to prevent bad prognosis of diabetes mellitus. However, this potential is not known unclear mechanism. This study was conducted to determine the activity of insulin-sensitizer ethanol extract of fruit Malacca in order to characterize the mechanism of action in controlling blood glucose levels in diabetes mellitus. Randomly, 18 Wistar male rats were divided into 6 groups (n = 3). Rats normal control group, insulin resistance rats control group, positive control group (metformin 45 mg/kgbb) and 3 doses of ethanol extract of fruit malacca 100, 500 and 1000 mg/kgbw. Insulin resistance induced by giving high-fat emulsions in each group for 21 days, except for the rats normal control group. Insulin tolerance tests were performed on day 22 to assess insulin-sensitizer activity after treatment. The results showed an increase in insulin sensitivity in all groups of rats given ethanol extract of fruit Malacca (p≤0,05), was assessed by comparing the value of the insulin tolerance test constant (KTTI) of the treatment group to the insulin resistance rats control group. The KTTI values in the three doses of ethanol extract of malacca were higher than those of insulin resistance rats control group, the values is 70,29; 76,14; 77,55 and 38,41 respectively. Malacca fruit ethanol extract showed activity of insulin-sensitizer in Wistar male rats induced insulin resistance using a diet high in fat emulsion.  Keywords: Fruit malacca (Phyllanthus emblica L.), Insulin-Sensitizer, Insulin Tolerance Test, Diabetes mellitus
Penanaman dan Pemanfaatan Tanaman Kelor di Desa Cibiru Wetan, Kabupaten Bandung Umi Baroroh; Nur Asni Setiani; Seno Aulia Ardiansyah; Novi Irwan Fauzi; Nela Nela
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v4i2.330

Abstract

Tanaman kelor tidak hanya kaya nutrisi, tapi juga memiliki sifat fungsional karena manfaat kesehatannya. Sayangnya, tanaman kelor saat ini belum dimanfaatkan dengan optimal. Mengingat banyaknya fungsi dan manfaat tanaman kelor, baik untuk pangan, obat-obatan, maupun lingkungan maka pemanfaatan tanaman kelor harus dioptimalkan. Serbuk kelor memiliki umur simpan yang lebih lama dan tidak membutuhkan pendinginan. Serbuk daun kelor meningkatkan nilai kalori, kandungan protein, kalsium, zat besi, dan kandungan vitamin A. Oleh karena itu, pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kali ini, dilakukan penanaman kelor dan juga pembuatan serbuk daun kelor yang dilaksanakan di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Selama kegiatan berlangsung, para peserta tampak antusias, senang, dan menikmati manfaat dari kegiatan ini. Diharapkan dengan mengikuti kegiatan ini masyarakat dapat memanfaatkan potensi daun kelor yang dimilikinya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.