Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTERCULTURAL FRIENDSHIP AS STRATEGY TO REDUCE ANXIETY AND UNCERTAINTY OF ZIMBABWE STUDENTS IN MUHAMMADIYAH SURAKARTA UNIVERSITY Khusnul Khatimah; Rina Sari Kusuma
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 11 No.1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i3.5900

Abstract

Friendship is a relationship between voluntarily wounded individuals. Friendships have a responsibility to be emotionally supportive, actively provide assistance, maintain confidence, and support each other. Benefit in friendship usually  include skills in activity, emotional support and help. Intercultural friendship is a more specific and more complex phenomenon that has its own characteristics in terms of relationships. The meeting between two different cultures in building a relationship of intercultural friendship. Establish intercultural friendship relationships with local people by immigrants as a form of adaptation to the new environment.  Immigrants are individuals who move from one region to another in a country influenced by push factors and pull factors such as economic, environmental, and educational factors. Immigrants can experience several conditions when they are in a new environment such as feelings of anxiety and uncertainty to interact with the surrounding environment. This study aims to find out how the relationship of intercultural friendship can reduce the level of anxiety and uncertainty of  Zimbabwean students at the Muhammadiyah Surakarta University. The research method used qualitative method by using population from foreign students at Muhammadiyah Surakarta University and purposive sampling technique that is sampling based on student's country of origin Zimbabwe. Data collection by interview and documentation,  for analysis using qualitative content analysis. Credibility and validity use inter-code reliability and triangulation of data sources and theories.Keywords : Adaptation, Migration , Anxiety, Uncertainty, Intercultural, Friendship. 
Komunikasi Interpersonal Pada Komunitas Dakwah Binaan Nusukan Dari MTA Dalam Membentuk Ukhuwah Fatkhul Putra Perdana; Rina Sari Kusuma
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Dakwah UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.224 KB) | DOI: 10.24090/komunika.v13i2.2750

Abstract

This research is motivated by Indonesia as a predominantly Muslim country, giving rise to a variety of da'wah organizations such as the Majlis Tafsir Al- Qur'an (MTA). The presence of this community organization gave rise to the model of brotherhood formation through the stages of interpersonal communication. This research is a descriptive qualitative research and uses the population of all members of the Nusukan fostered community from MTA. The sampling used is the snowball sampling model. Data collection uses in-depth interviews, documentation and observation. Data validity uses triangulation of data sources. The results of this study are the stages of forming ukhuwah. First, Ta'aruf, which occurs as the initial stage of effective interpersonal communication, involves the stages of contact and orientation. Second, Tafahum as a means of understanding deeper between members through interpersonal communication involves the stages of involvement. Third, ta'awun as interpersonal communication in fostering mutual care which includes the stages of involvement but tends towards the stages of familiarity. Fourth, takaful in interpersonal communication so as to form a sense of brotherhood covering the stages of intimacy and improvement. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan Indonesia sebagai negara yang mayoritas Islam, sehingga memunculkan berbagai macam organisasi dakwah seperti MTA. Kehadiran Organisasi masyarakat ini memunculkan model pembentukan persaudaraan melalui tahapan-tahapan komunikasi interpersonal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan Populasi seluruh anggota komunitas Binaan Nusukan dari MTA. Teknik sampling yang digunakan adalah model snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, dokumentasi dan observasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber data. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya tahapan-tahapan pembentukan ukhuwah. Pertama, ta’aruf yang terjadi sebagai tahap awal komunikasi interpersonal yang efektif itu meliputi tahapan kontak dan orientasi. Kedua, tafahum sebagai sarana dalam memahami lebih dalam antaranggota melalui komunikasi interpersonal meliputi tahapan keterlibatan. Ketiga, ta’awun sebagai komunikasi interpersonal dalam menumbuhkan rasa saling peduli yang meliputi tahapan keterlibatan tetapi cenderung menuju tahapan keakraban. Keempat, takaful dalam komunikasi interpersonal sehingga membentuk rasa persaudaraan meliputi tahapan keakraban dan perbaikan.
Media Sosial Facebook sebagai Sarana Memelihara Pertemanan Yusari A. Asmarani; Rina Sari Kusuma
PETANDA: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Humaniora Vol 1, No 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.944 KB) | DOI: 10.32509/jhm.v1i2.829

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan media sosial facebook untuk memelihara hubungan pertemanan. Teori utama dalam penelitian ini adalah teori Computer Mediated Communication (CMC). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Peneliti menggunakan empat informan yaitu dua ibu rumah tangga, satu perempuan yang belum menikah dan satu laki-laki belum menikah. Hasil menunjukkan, pertemanan dalam facebook dapat dilakukan oleh siapa saja, mulai dari yang belum menikah sampai yang sudah menikah, mereka dapat menjalin hubungan pertemanan di facebook. Keempat informan dalam penelitian ini sudah menjalin hubungan pertemanan melalui facebook selama 3-9 tahun. Untuk memelihara hubungan pertemanan, terdapat empat jenis perilaku pemeliharaan hubungan yaitu melakukan komunikasi yang mendukung, minat bersama, pasif browsing dan pencarian informasi. Berdasarkan data, informan tidak hanya melakukan komunikasi melalui facebook tetapi juga bertemu secara langsung.