Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Potret Gerakan Dan Tipologi Pemikiran Kaum Muda Muhammadiyah Pada Awal Milenium Baru Miswanto, Agus
Tarbiyatuna Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.159 KB)

Abstract

Kaum muda muhammadiyah merupakan bagian penting dalam dinamika Muhammadiyah. Walaupun Kaum muda Muhammadiyah belum menjadi bagian dalam struktur Muhammadiyah, tetapi geliat gerakan dan pemikiran kaum Muda Muhammadiyah menjadi diskursus penting yang juga mempengaruhi dinamika Muhammadiyah. Penelitian ini, mecoba untuk memetakan dinamika gerakan intelektual kaum muda Muhammadiyah pada era melinium baru yang banyak tantangan menghammpiri Muhammadiyah. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ada empat tipe utama dalam dinamika pemikiran dan gerakan kaum muda Muhammadiyah yaitu, konservatif, pragmatis-politis, transformatif dan progresif-liberal. Dari temua tersebut bahwa diskursus intelektual dan juga aksi gerakan di lingkunagan kaum muda Muhammadiyah tidak monolitik, tetapi sangat diskusrsif dan variatif. Empat corak tersebut sesungguhnya sebagai bentuk aktualisasi dari paradigma intelektual yang menjadi ciri dari gerakan kaum muda Muhammadiyah, yaitu humanisasi, liberasi, dan transendensi.
Eksistensi Pesantren Muhammadiyah Dalam Mencetak Kader Persyarikatan (Studi di Kabupaten Magelang) Miswanto, Agus
Jurnal Tarbiyatuna Vol 10 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.955 KB) | DOI: 10.31603/tarbiyatuna.v10i1.2717

Abstract

This research is about Muhammadiyah boarding schools in Magelang Regency with a qualitative-comparative approach. A comparative approach is used to see two pesantren groups that are different from the management side, namely traditional (salafiyah) and modern (khalaf) pesantren in the Muhammadiyah environment. And to collect data used interview and observation techniques. From this study it was found that Muhammadiyah Islamic boarding schools had readiness to print a cadre of trustees who were well-trained and had advanced Islamic insights. However, in the context of pesantren resources there needs to be improvement and improvement. Of the four pesantren studied. Each has different characteristics both in terms of management and curriculum. In terms of curriculum, pesantren are still searching for the right format, because until now there has been no standard curriculum in the Muhammadiyah boarding school environment. Likewise, the books that have become a handle still have no uniformity between the pesantren.
Potret Gerakan Dan Tipologi Pemikiran Kaum Muda Muhammadiyah Pada Awal Milenium Baru Miswanto, Agus
Jurnal Tarbiyatuna Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.159 KB)

Abstract

Kaum muda muhammadiyah merupakan bagian penting dalam dinamika Muhammadiyah. Walaupun Kaum muda Muhammadiyah belum menjadi bagian dalam struktur Muhammadiyah, tetapi geliat gerakan dan pemikiran kaum Muda Muhammadiyah menjadi diskursus penting yang juga mempengaruhi dinamika Muhammadiyah. Penelitian ini, mecoba untuk memetakan dinamika gerakan intelektual kaum muda Muhammadiyah pada era melinium baru yang banyak tantangan menghammpiri Muhammadiyah. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ada empat tipe utama dalam dinamika pemikiran dan gerakan kaum muda Muhammadiyah yaitu, konservatif, pragmatis-politis, transformatif dan progresif-liberal. Dari temua tersebut bahwa diskursus intelektual dan juga aksi gerakan di lingkunagan kaum muda Muhammadiyah tidak monolitik, tetapi sangat diskusrsif dan variatif. Empat corak tersebut sesungguhnya sebagai bentuk aktualisasi dari paradigma intelektual yang menjadi ciri dari gerakan kaum muda Muhammadiyah, yaitu humanisasi, liberasi, dan transendensi.
PENGEMBANGAN THEOPRENEURSHIP DI MUHAMMADIYAH: STUDI DI PESANTREN DARUL ARQOM PATEAN KENDAL DAN PESANTREN AL-MU’MIN TEMBARAK TEMANGGUNG Miswanto, Agus; Nugroho, Irham; Suliswiyadi, Suliswiyadi; Kurnia, Marlina
Jurnal Tarbiyatuna Vol 10 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.688 KB) | DOI: 10.31603/tarbiyatuna.v10i2.3058

Abstract

This research is about theopreneurship of pesantren. Theopreneurship is a relatively new study in the academic world, namely entrepreneurship based on religious values, which is rather different from entrepreneurship studies in general. This research is a descriptive analysis; for collecting data using the in-depth interview method and Focus Group Discussion (FGD). From the research it was found that the two pesantren of Muhammadiyah, namely al-Mu'amin Tembarak and Darul Arqom Patean used the Kulliyatul Mu'allimin al-Islamiyyah (KMI) model in the management of student learning, namely daily learning management for students for 24 hours of full day in the boarding schools. For the development of theopreneurship, Darul Arqom Patean uses the organizational culture formed in the pesantren environment, namely business development through a business division that was formed institutionally and the development of santri entrepreneurship motivation through the Darul Arqom Organization students (OSDA). Meanwhile, pesantren al-Mu'min Tembarak, entrepreneurship development has not yet become an organizational culture, pesantren is still looking for models and forms. For the development of the entrepreneurial ethos of students carried out through the organizational culture of the Muhammadiyah Student Association (IPM).
PERAN PESANTREN DALAM MELAHIRKAN KEPEMIMPINAN MUHAMMADIYAH: ANALISIS HISTORIS TERHADAP PROFIL KETUA UMUM PIMPINAN PUSAT TAHUN 1912-2020 Miswanto, Agus
Jurnal Tarbiyatuna Vol 11 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.066 KB) | DOI: 10.31603/tarbiyatuna.v11i1.3424

Abstract

This research is about the profile of Muhammadiyah leaders, who are the locomotive of modern Islamic organizations in Indonesia. This study tried to do a historical analysis of the profiles of Muhammadiyah leaders from three different periods, namely 1912-1952, 1953-1990, and 1990-2020. This study uses a historical approach with heuristic and interpretation methods. Through the heuristic method, data is collected, then grouped and finally interpreted using the inductive-synthesis method. From this research it was found that the Muhammadiyah leaders who were elected as the general chairmen of the Muhammadiyah central leadership were those who had a pesantren education base, both traditional and modern pesantren. From this research it is known, in the first period the role of traditional pesantren was very dominant in giving contribution to the leader of Muhammadyah, which was around 80%. Then, in subsequent developments, in the second and third periods, the dominance of traditional pesantren was displaced by modern pesantren (60%). Even so, traditional pesantren still contribute quite a lot in giving cadres to the Muhammadiyah central leadership, which is 40% each for the second and third periods
Execution of Guarantee Confiscation by Islamic Financial Institutions without Litigation Process: A Case Study in Magelang Miswanto, Agus
Law and Justice Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/laj.v6i1.12651

Abstract

This study attempts to analyze the execution of guarantee confiscation of objects carried out by the Islamic Financial Institutions (LKS) in Magelang. This study uses a statutory approach (statue approach) which is descriptive qualitative by collecting data using the depth interview method. The results of this study indicate that the Islamic Financial Institutions in Magelang in the process of executing collateral do not use litigation, but non-litigation processes. Non-litigation processes used by Islamic Financial Institutions in Magelang is negotiation (consensus) amicably to execute the guarantee. The main reasons for using non-litigation processes, because it is cheap, simple, does not take time, and is friendly. From the findings of this study, the principle of kinship in negotition is still very important and useful for alternative dispute resolution (ADS)
VIRTUAL MACHINE FORENSIC ANALYSIS & RECOVERY (VMFAR) SEBAGAI FRAMEWORK UNTUK ANALISIS BUKTI DIGITAL PADA VIRTUAL MACHINE Wahyudi, Erfan; Miswanto, Agus
Jurnal Explore Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : STMIK Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35200/explore.v9i2.225

Abstract

Virtual Machine merupakan teknologi virtualisasi yang paling banyak digunakan saat ini untuk mempermudah pekerjaan dan menghemat sumber daya perangkat keras. Selain untuk penggunaan standar, virtual machine ini juga banyak digunakan sebagai alat untuk melakukan penelitian terhadap malware, instalasi jaringan dan lainnya. Meningkatnya penggunaan teknologi virtualisasi ini menjadi tantangan baru bagi ahli digital forensik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait pemulihan barang bukti virtual machine image yang terhapus. Karena VM ini juga banyak digunakan oleh pelaku cybercrime untuk melakukan tindak kriminal pada dunia maya kemudian menghapus jejak digital dengan men-destroy virtual machine image yang telah digunakan tersebut atau mengembalikannya ke snapshot, teknik ini dikenal dengan anti-forensik. Banyak penelitian sebelumnya yang membahas tentang VM forensic ini, seperti pada dump memory VM dan snapshot. Tetapi belum ada yang membahas proses model atau alur yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap sebuah barang bukti digital berupa virtual machine. Penelitian ini berusaha untuk mencoba dan mengidentifikasi Virtual Machine Forensic Analysis & Recovery (VMFAR) yang penulis rancang sebagai framework untuk melakukan analisis terhadap bukti digital. Kata Kunci : Mesin Virtual, Forensics Recovery, Cybercrime, Anti Forensik
Pendampingan Remaja untuk Mengatasi Problem Pernikahan Dini dengan Penguatan Keterampilan dan Wawasan di Desa Rejosari, Wonoboyo Temanggung Miswanto, Agus; Prayuda, Angga; Rufaida, Aina; Noor, Ulin; Sofia, Elok Nada; Sutani, Alif Widi
Community Empowerment Vol 6 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.571 KB) | DOI: 10.31603/ce.3853

Abstract

Pernikahan dini merupakan problem umum yang terjadi di Desa Rejosari Wonoboyo Temanggung. Hal ini terjadi karena kesadaran para remaja untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sangat rendah. Dari realitas ini, tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan kesadaran tentang bahaya pernikahan dini ke masyarakat. Pengabdian ini menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA), yang mana Tim PPMT bekerja sama dengan Remaja desa berdiskusi bersama untuk menemukan persoalan untuk dipecahkan secara bersama-sama. Dari kegiatan diskusi dengan menggunakan metode FGD kemudian dirancang kegiatan pengabdian untuk Desa Rejosari. Kegiatan utama yang dicanangkan adalah penyuluhan pendidikan seks untuk remaja, menghidupkan sanggar belajar remaja dan anak, serta kursus keterampilan industri olahan jambu biji.
KURIKULUM AIK PADA SEKOLAH MUHAMMADIYAH DI MAGELANG: ANALISIS TERHADAP RELEVANSI DAN KENDALA Agus Miswanto; Imam Mawardi; Lisdiana AZ
Tajdida: Jurnal Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah Vol 19, No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The issue of the relevance of the curriculum to the needs of students and the handling of obstacles in implementing the curriculum in the field is one of the success factors in the education process. Therefore, this study aims to reveal the relevance and constraints of implementing the Muhammadiyah Islamic Teaching (AIK) curriculum in Muhammadiyah schools in the Magelang area. This research is a qualitative descriptive study, in which the data was collected using in-depth interviews with teachers of Muhammadiyah Islamic Teaching. Meanwhile, for data analysis using the deductive-inductive method. From this study, it was found that the Muhammadiyah Islamic Teaching curriculum, especially Islamic law, still contained material that was not relevant to the needs of students based on their taklif age, so that a review or renewal of the existing curriculum was needed. Meanwhile, in terms of implementation, there are two main obstacles to the Muhammadiyah Islamic Teaching curriculum, namely internal and external. Internally, at least three main obstacles were found, namely unbalanced curriculum time and materials, low teacher competence, and lack of facilities. To deal with these problems, each school adopts different policies depending on the problems being faced, because each school faces different levels of these problems. From the external side, the family background and social environment of students greatly affect the success of the implementation of the AIK curriculum
TRANSFORMASI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA: Menimbang Model Kajian Karel A. Steenbrink Agus Miswanto
Suhuf Vol 33, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menelaah transformasi pendidikan Islam di Indonesia khususnya pada awal era orde Baru. Secara khusus, artikel ini mengungkap ulang apa yang ditemukan oleh Karel A Steenbrink pada tahun 1970-an dengan mengkontektualisasikan pada perkembangan dan kemajuan pendidikan pada era-era berikutnya. Dengan metode serta pendekatan sejarah dan grounded research, Steenbrink menemukan model trasformasi pendidikan Islam yang ada di Indonesia. Pada era kolonial pendidikan Islam terdiskriminasi sedemikian rupa, tetapi kaum modernis Islam berusaha secara dialektis dan konvergensi menemukan format pendidikan Islam yang kemudian menjadi rujukan pada perkembangan lembaga pendidikan Islam setelah Indoensia merdeka: orde lama dan orde baru