Ilham Wicaksono
Departemen Administrasi Publik

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MANAJEMEN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANK SAMPAH ‘NGUDI LESTARI’ KELURAHAN TINJOMOYO, KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG Ilham Wicaksono; Hardi Warsono
Journal of Public Policy and Management Review Volume 9 Nomer 2 Tahun 2020
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.227 KB) | DOI: 10.14710/jppmr.v9i2.27358

Abstract

Sampah merupakan permasalahan yang cukup serius di Kota Semarang, berbagai macam upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk menanggulangi hal tersebut, salah satunya adalah melalui pendirian bank sampah. Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui Bagaimana manajemen dalam pemberdayaan Bank Sampah „Ngudi Lestari‟ di Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang dan apa saja faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Teknik wawancara dilakukan dengan 8 narasumber. Data tersebut selanjutnya, dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan diuji kualitas datanya menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Manajemen dalam pemberdayaan bank sampah di Kelurahaan Tinjomoyo sudah cukup baik meskipun masih kurang maksimal. Adapun faktor yang mendukung adalah: masyarakat bersifat terbuka, adanya pelatihan bagi pengelola, adanya arahan yang jelas, adanya fasilitas pendukung, partisipasi masyarakat yang tinggi, adanya komunikasi dua arah, dan pimpinan yang berintegritas. Sedangkan faktor penghambat yang ditemukan adalah: masyarakat terkadang masih lupa kegiatan pengelolaan bank sampah, pengelola yang sudah berumur, kurangnya kemampuan dalam penggunaan teknologi, pola pikir konvensional, data yang kurang update, dan tingkat partisipasi masyarakat yang hanya mencapai tingkat RT dan RW.