Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Paradigma Keilmuan Dalam Al-Qur’an dan Penerapannya Pada Lembaga Pendidikan Islam Perspektif Kontemporer Candra Wesnedi; Ahmad Syukri; Badarussyamsi Badarussyamsi
TASAMUH: Jurnal Studi Islam Vol 13 No 2 (2021): Tasamuh: Jurnal Studi Islam
Publisher : LPPM IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47945/tasamuh.v13i2.403

Abstract

Di era kontemporer ini, lembaga pendidikan Islam sebagian besar masih mengikuti platform keilmuan klasik. tradisi itu mengalami kesenjangan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah sangat kuat mempengaruhi peradaban umat manusia. Oleh karena itu, paradigma keilmuan berdasarkan al-Qur'an harus dibangun dengan menjadikan lembaga pendidikan Islam sebagai pilar-pilar yang menyusunnya. Penelitian ini bersumber dari kepustakaan, sedangkan analisis data yang dilakukan, mengingat penelitian ini bersifat kualitatif, maka peneliti akan menggunakan metode analisis interaktif. Hasilnya adalah bahwa paradigma keilmuan ini adalah ilmu dalam konsep sekuler hanya sekedar diorientasikan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan sehari-hari dalam kehidupan seseorang. Namun lain halnya dengan paradigma keilmuan dalam Islam yang selain untuk menyelesaikan persoalan hidup, juga sebagai realisasi ibadah kepada Allah, yaitu tauhid.
Tolerant Worldview and Deradicalism in Pesantren: Case of Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat Tanjung Jabung Barat, Jambi Badarussyamsi Badarussyamsi; Fathul Anwar; Shofiyullah Muzammil; Ermawati Ermawati
ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol. 22 No. 2 (2021)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/esensia.v22i2.3021

Abstract

This article examines the role of Al-Baqiyatush Shalihat Tanjung Jabung Barat—Islamic Jambi's (Boarding School) Pesantren in promoting tolerance and deterring radicalism. When the surrounding environment is so plural with many religions other than Islam, this pesantren remains true to the principles of tolerance and is not fanatical. When the region around the pesantren drew public attention as a hotbed of radicalism and terrorism, the pesantren continued to instill kindness, anti-radicalism, and anti-terrorism. In the fight against radicalism and terrorism, this pesantren collaborates with the local government. In this article, the major question is how the pesantren strategy instills tolerance values in efforts to deradicalize or counter-terrorism acts. The research relied heavily on observation, which was supplemented by interviews with Kyai and Ustadz, students, and neighbors in the vicinity of the pesantren. The Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat, according to this study, has the natural ability to oppose radicalism through the use of the Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat.
The Contributions of Asian Muslims’ Local Wisdom in the Seloko Adat Jambi for Empowering Social Tolerance Badarussyamsi Badarussyamsi; Ermawati Ermawati
Insaniyat : Journal of Islam and Humanities Vol 7, No 1 (2022): Insaniyat Journal of Islam and Humanities
Publisher : Faculty of Adab and Humanities, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/insaniyat.v7i1.25371

Abstract

This article discusses the tolerance values in Seloko Adat Jambi as one of the treasures ofJambi society. Jambi is known as free conflict area and is classified as a plural societyconsisting of various beliefs, ethnic, cultural, and religious schools of thought. The toleranceof the society is inspired by tolerance values in Seloko Adat Jambi. The aims of this study areto explore the values of tolerance in Seloko Adat Jambi and to show that these values areactualized in their social life. This study uses a content analysis method that explores tolerancevalues in Seloko Adat Jambi texts. The findings show that empathy, friendliness, and respectothers are derivative values of tolerance in Seloko Adat Jambi. In addition, the actualization ofthe values of tolerance is manifested in the ethical awareness of people who tend to respectothers, try to prevent conflicts, resolve conflicts appropriately and thoroughly, and obey therules that exist in society. In conclusion, the Jambi people are accustomed to the values oflocal wisdom which are full of values of tolerance and respect for others. All of these thoughtshave shaped them into a society that avoid fanatical, extreme, and hostile attitudes.
Learning Islamic Religious Education with Multicultural Insights in Strengthening Harmony among Students Siti Patimah; Badarussyamsi Badarussyamsi; Mahluddin Mahluddin
Journal of Educational Research Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Educational Research
Publisher : Center for Religious Studies and Social Empowerment Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.376 KB) | DOI: 10.56436/jer.v1i1.24

Abstract

The objectives of this study include: (1) To find out how the implementation of Islamic Religious Education learning with a multicultural perspective in SMA Negeri 3 Tebo Regency, (2) To find out what obstacles are faced in multicultural-based learning, and (3) To find out how to overcome obstacles multicultural based learning. This research is a descriptive qualitative research. Data was collected by means of observation, interviews, and documentation. The data collected in the form of words were analyzed by means of reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the results of the study, it can be stated that the learning of Islamic Religious Education with a multicultural perspective is carried out in order to strengthen the harmony of life among students at SMA Negeri Tebo Regency with an emphasis on awareness of the diversity of ethnicity, culture, language, religion, and so on. The obstacle that teachers often encounter is that there are still some students who do not understand multicultural insight so that it often triggers the emergence of expressions and attitudes that offend SARA so that it often causes chaos. In order to overcome the existing diversity, teachers continue to approach students and provide an understanding that multiculturalism is a gift that must be nurtured.
Living Qur'an Dalam Tradisi Nujuh Bulanan Natasa Natasa; Badarussyamsi Badarussyamsi; Ermawati Ermawati
Journal of Comprehensive Islamic Studies Vol. 1 No. 1 (2022): Comprehensive Perspective on Islamic Studies
Publisher : Center for Religious Studies and Social Empowerment Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.041 KB) | DOI: 10.56436/jocis.v1i1.33

Abstract

Tradisi 'Nujuh Bulanan' dilakukan pada saat usia kandungan menginjak tujuh bulan. Tradisi ini bertujuan untuk mendoakan ibu dan anak yang dikandung karena pada usia tujuh bulan ini, kandungan telah terbentuk dengan sempurna. Beberapa aspek penting yang dikaji antara lain apa yang menjadi dasar pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an pada tradisi nujuh bulanan ini, bagaimana proses pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam tradisi ini, serta makna pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an pada tradisi ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangan yang menggunakan metode deskriptif analitik.  Penelitian ini menemukan bahwa pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an pada Tradisi Nujuh Bulanan menunjukkan adanya permohonan keselamatan, kemulian, dan menyiratkan kecintaan serta meneladani figur-figur penting baik Nabi maupun orang terhormat.
Generasi Muda dalam Al-Qur’an Perspektif Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Misbah Mushollin Hasbullah; Badarussyamsi Badarussyamsi
Journal of Comprehensive Islamic Studies Vol. 1 No. 2 (2022): Comprehensive Perspective on Islamic Studies
Publisher : Center for Religious Studies and Social Empowerment Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.178 KB) | DOI: 10.56436/jocis.v1i2.150

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang generasi muda yang terdapat dalam Al-Qur’an serta ayat ayat-ayat yang berkaitan dengannya, seperti apakah generasi muda yang ditawarkan Al-Qur’an dan bagaimana hendakanya para generasi muda bertindak dan berbuat dalam kehidupannya sehari-hari dengan berpedoman kepada Al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode tafsir Muqaran dan pendekatan hermeneutika gadamer,  yaitu dengan perbandingan pemikiran anatara tafsir Al-Azhar buya hamka dan tafsir Al-Misbah Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat tentang generasi muda dalam Al-Qur’an, perbedaan dan persamaan tafsir Al-Azhar dan tafsir Al-Misbah tentang konsep generasi muda dalam perspektif Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Generasi muda merupakan sekelompok orang yang sekiranya sama dalam waktu hidupnya, atau satu angkatan: yang juga berarti masa orang yang seangkatan hidup sedangkan muda berarti kelompok (golongan, kaum) muda, jadi generasi muda dapat di simpulkan ialah segolongan kaum pemuda, maka sebagai generasi muda penerus hendaklah selalu giat didalam belajar untuk mencari ilmu dan juga dalam bekerja. Generasi muda adalah manusia yang mempunyai peran penting di dalam masyarakat, bangsa, agama juga negara dan dalam hal apapun tentu tidak luput dari peranan pemuda, seperti mengadakan kegiatan keagamaan, seni budaya, pendidikan agama bahkan dalam hal pemerintahan.
Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Peningkatan Karakter Religius Siswa Putri Rahmadayani; Badarussyamsi Badarussyamsi; Minnah el-Widdah
Al-Miskawaih: Journal of Science Education Vol. 1 No. 2 (2022): Science Education
Publisher : Center for Religious Studies and Social Empowerment Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.04 KB) | DOI: 10.56436/mijose.v1i2.149

Abstract

This research examines how the process of instilling the values of Islamic education in SMP Negeri 4 Jambi City. the aim is to describe and analyze the general picture of the religious character of students and the process of instilling the values of Islamic education in SMP Negeri 4 Jambi City. The method used in this research is descriptive qualitative method, and the type of research used is field research. The subjects of this study were PAI teachers and students at SMP Negeri 4 Jambi City, while the object of the research was the inculcation of Islamic educational values in improving the religious character of students at SMP Negeri 4 Jambi City. The results of this study indicate that PAI teachers have carried out the process of instilling the values of Islamic education using (1) innovative teaching methods by making self-study modules and PAI pocket books for students, (2) modeling greetings, shaking hands, tolerant and guiding students in each activity, (3) habituation by making the Dzhuhur prayer program in congregation, monthly yasinan, tahfidz juz 'amma, as well as accustoming students to mutual tolerance between religions (4) motivation and enforcement of rules such as giving advice and reprimands for actions committed student. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana proses penanaman nilai-nilai pendidikan Islam di SMP Negeri 4  Kota Jambi. tujuannya adalah mendeskripsikan dan menganalisa gambaran umum karakter religius siswa dan proses penanaman nilai-nilai pendidikan Islam di SMP Negeri 4  Kota Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field recearch). Subjek dari penelitian ini adalah guru PAI dan siswa di SMP Negeri 4 Kota Jambi, sedangkan objek penelitiannya adalah penanaman nilai-nilai pendidikan Islam dalam peningkatan karakter religius siswa di SMP Negeri 4 Kota Jambi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru PAI telah melakukan proses penanaman nilai-nilai pendidikan Islam dengan metode (1) pengajaran yang inovatif dengan membuat modul belajar sendiri serta buku saku PAI untuk siswa, (2) peneladanan untuk mengucapkan salam, berjabat tangan, bertoleransi serta membimbing siswa dalam setiap kegiatan, (3) pembiasaan dengan membuat program sholat dzhuhur berjama’ah, yasinan bulanan, tahfidz juz ‘amma, serta membiasakan siswa untuk saling toleransi antar agama (4) motivasi dan penegakkan aturan seperti memberi nasihat dan teguran atas perbuatan yang dilakukan siswa.
Islamization of Science in Raji Al-Faruqi’s Thought, between The Fundamentalism Reflection and Construction of New Epistemological Knowledge Badarussyamsi Badarussyamsi
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 5 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v5i1.225

Abstract

This article discusses more deeply and presents an exploration of the study of Ismail Raji al-Faruqi with his knowledge of the Islamization paradigm. This exploration is important considering that there are assessments that have not positioned al-Faruqi proportionally, for example al-Faruqi's ideas are considered as a general characteristic of religious fundamentalism, or as a representation of a marginal culture. The main problem to be answered is whether the idea of the Islamization of knowledge is a pure scientific project or is it only a theological response of religious fundamentalism? As a literature study, this article conducts an in-depth study of al-Faruqi's work, especially on the Islamization of knowledge. As for analyzing it, I use theories of knowledge paradigms or theories about the basics of knowledge. The research findings show that although it has religious content, al-Faruqi's idea of the Islamization of knowledge cannot be categorized as a representation of theological expression of religious fundamentalism. In contrast, al-Faruqi has academically designed a notion of knowledge as a critique of previous knowledge. In constructing his knowledge, al-Faruqi has fulfilled philosophical stages such as determining the object of study as the basis of his ontological study, and determining the framework of study as his epistemological basis. However, al-Faruqi's efforts still require follow-up from later scientists so that the idea of the Islamization of knowledge is truly realized to the fullest. Artikel ini mendiskusikan lebih dalam dan menyuguhkan eksplorasi kajian tentang Ismail Raji al-Faruqi dengan paradigma Islamisasi pengetahuannya. Eksplorasi ini penting mengingat adanya penilaian yang belum memposisikan al-Faruqi secara proporsional, misalnya gagasan al-Faruqi dinilai sebagai karakter umum fundamentalisme agama, ataupun merupakan representasi dari kultur yang marjinal. Masalah utama yang diangkat adalah apakah gagasan Islamisasi pengetahuan merupakan proyek ilmu pengetahuan murni ataukah hanya sebatas respon teologis dari fundamentalisme keagamaan? Sebagai sebuah penelitian literatur, artikel ini melakukan kajian mendalam terhadap karya al-Faruqi khususnya tentang Islamisasi pengetahuan. Adapun untuk menganalisisnya, saya menggunakan teori-teori paradigma pengetahuan ataupun teori tentang dasar-dasar pengetahuan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun memiliki muatan keagamaan, gagasan Islamisasi pengetahuan al-Faruqi tidak dapat dikategorikan sebagai representasi dari ekspresi teologi fundamentalisme agama. Sebaliknya, al-Faruqi secara akademis telah merancang sebuah gagasan pengetahuan sebagai kritik dari pengetauan sebelumnya. Dalam mengkonstruksi pengetahuannya, al-Faruqi telah memenuhi tahapan-tahapan filosofis seperti penentuan objek kajian sebagai basis kajian ontologisnya, serta penentuan kerangka kajian sebagai basis epistemologisnya. Namun, upaya al-Faruqi masih memerlukan tindak lanjut dari ilmuan setelahnya agar gagasan Islamisasi pengetahuan ini benar-benar terealisasi secara maksimal.
Pemikiran Sosialisme Islam H.O.S Tjokroaminoto untuk Penguatan Visi Demokrasi Indonesia Badarussyamsi Badarussyamsi; Dani Akbar Begin; Kaylani Kaylani
Journal of Comprehensive Islamic Studies Vol. 2 No. 1 (2023): Comprehensive Perspective on Islamic Studies
Publisher : Center for Religious Studies and Social Empowerment Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56436/jocis.v2i1.35

Abstract

 The social gap that divides society into two different structures – rich-poor, owners of capital and labour, or alliances of large capital owners is a social problem that has always surrounded Indonesia since ancient times. This condition made a Muslim thinker like H.O.S Tjokroaminoto propose the idea of 'Islamic Socialism' aimed at erasing this gap. This study aims to determine the relevance of H.O.S Tjokroaminoto's concept of Islamic socialism in the Indonesian context in the present era. As a library research, this research uses a philosophical approach by conducting content analysis, reflecting and rationalizing the views of H.O.S Tjokroaminoto. Through the research conducted by the author, it is known that Islamic socialism formulated by H.O.S Tjokroaminoto is a concept based on Islamic values and does not reflect any contamination of Western socialist thinking. There is a social situation in Indonesia today that has the opportunity to accommodate H.O.S Tjokroaminoto's Islamic socialist thoughts, resulting in H.O.S Tjokroaminoto's Islamic socialist thoughts becoming very relevant, for example the vision of Pancasila, Indonesia's democratic system, high social inequality, and the degradation of religious morality. H.O.S Tjokroaminoto's Islamic socialism aims to create a just, prosperous, harmonious, peaceful, prosperous society and make us human beings with a social-religious spirit. Kesenjangan sosial yang membagi masyarakat ke dalam dua struktur yang berbeda – kaya-miskin, pemilik modal dan buruh, ataupun aliansi pemilik modal besar merupakan persoalan sosial yang terus mengitari Indonesia sejak dahulu. Kondisi ini yang membuat seorang pemikir Muslim seperti H.O.S Tjokroaminoto mengajukan gagasan 'Sosialisme Islam' yang ditujukan untuk menghapus kesenjangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi konsep sosialisme Islam H.O.S Tjokroaminoto dalam konteks ke-Indonesian di era masa kini. Sebagai penelitian kepustakaan, penelitian ini menggunakan pendekatan filosofis dengan melakukan analisis konten, melakukan refleksi dan rasionalisasi terhadap pandangan H.O.S Tjokroaminoto. Melalui penelitian yang penulis lakukan, diketahui Sosialisme Islam yang dirumuskan oleh H.O.S Tjokroaminoto merupakan konsep yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan tidak mencerminkan adanya kontaminasi pemikiran sosialisme Barat. Adanya situasi sosial kemasyarakatan di Indonesia hari ini yang berpeluang untuk mengakomodasi pemikiran sosialisme Islam H.O.S Tjokroaminoto, mengakibatkan pemikiran sosialisme Islam H.O.S Tjokroaminoto menjadi sangat relevan, misalnya visi Pancasila, sistem demokrasi Indonesia, kesenjangan sosial yang tinggi, dan degradasi moralitas agama. Sosialisme Islam H.O.S Tjokroaminoto bertujuan menciptakan kehidupan masyarakat yang adil, makmur, rukun, damai, sejahtera dan menjadikan kita sebagai manusia yang berjiwa sosial-religius.
Pola Asuh Orangtua Dalam Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini Ade Bastia Eka Putri; Badarussyamsi Badarussyamsi; Yusria Yusria
Journal of Educational Research Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Educational Research
Publisher : Center for Religious Studies and Social Empowerment Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56436/jer.v2i1.220

Abstract

This article discusses parenting patterns in the social emotional development of early childhood in Mendalo Darat Village, Jambi Luar Kota District, Muaro Jambi Regency. The issues raised are what parents' parenting patterns are, what factors influence the typology of parental parenting patterns, and what solutions can be made to the problems of parents' parenting styles towards children. This research is descriptive qualitative research with data collection through observation and interviews. The results of this study show that typical parenting patterns in the social emotional development of children aged 4-5 years include; restricting children from playing, parents who are busy working, parents demanding that children follow their parents' orders, and parents who obey or pamper their children. The factors that influence the typical parenting style include; parental education factors, parental personality factors, quality of time factors, and number of children factors. Solutions to overcome this problem include; the need for parenting insight for parents, parents need to spend time with their children, and parents must try to be role models for their children. Artikel ini membahas tentang pola asuh orangtua dalam perkembangan sosial emosional anak usia dini di Desa Mendalo Darat Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana pola asuh orang tua, faktor apa saja yang mempengaruhi tipologi pola asuh orang tua tersebut, dan bagaimana solusi yang bisa dilakukan untuk permasalahan pola asuh orang tua terhadap anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data secara observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tipikal pola asuh orangtua dalam perkembangan sosial emosional anak usia 4-5 tahun antara lain; membatasi anak bermain, orangtua yang sibuk bekerja, orang tua menuntut anak mengikuti perintah orang tua, dan orangtua yang menuruti atau memanjakan anak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tipikal pola asuh orangtua tersebut antara lain; faktor pendidikan orangtua, faktor kepribadian orangtua, faktor kualitas waktu, dan faktor jumlah anak. Solusi untuk mengatasi persoalan tersebut antara lain; perlunya wawasan parenting bagi orangtua, orang tua perlu meluangkan waktu bersama anak, dan orangtua harus berusaha menjadi role model bagi anak-anak mereka.