Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEREMPUAN DALAM FEMININITAS DAN FEMINITITAS BARU Gian Nova Sudrajat Nur
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 16(1), 2020
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/harkat.v16i1.15763

Abstract

Abstract. This paper discusses about femininity and new femininity. Femininity is assumed as women labeling, what women should do in their daily life according to the society. New femininity is defined as new wave for the women labeling mentioned before. Qualitative method is used in this paper by using literature review. This study aims to explain how do the women place in the femininity and new femininity. Results of the study show that in femininity women are considered as object of control practices in order to become an obedient body to achieve something that is 'normal' and 'ideal'. The new femininity invites women to enjoy the practice of femininity by making themselves subject, not making themselves objects of existing femininity practices. Women represent themselves based on their own desires. Women who appear as feminine does not mean merely wanting to get recognition as an ideal woman, but rather being feminine is what they do is an expression of themselves who wants to be displayed in the public sphere. Abstrak. Tulisan ini mendiskusikan mengenai feminitas dan feminitas baru. Femininitas diasumsikan sebagai pelabelan terhadap perempuan, tentang bagaimana perempuan harus berlaku dalam kesehariannya di lingkungan sosial masyarakat. Feminitas baru diasumsikan sebagai arah baru bagi pelabelan yang ditempelkan kepada perempuan tersebut. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana tempat perempuan dalam femininitas dan femininitas baru. Pemaparan studi menunjukkan bahwa dalam femininitas perempuan dianggap sebagai objek praktik pengendalian agar menjadi tubuh yang patuh untuk mencapai sesuatu yang ‘normal’ dan ‘ideal’. Femininitas baru mengajak perempuan untuk menikmati praktik femininitas ini dengan menjadikan dirinya sebagai subjek, bukan menjadikan dirinya sebagai objek dari praktik-praktik femininitas yang ada. Perempuan merepresentasikan dirinya berdasarkan keinginannya sendiri. Perempuan yang tampil sebagai feminin bukanlah berarti sekedar ingin mendapatkan pengakuan sebagai perempuan yang ideal, melainkan menjadi feminin yang mereka lakukan adalah ekspresi dari diri mereka sendiri yang ingin ditampilkan di ranah publik.