Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PROSPEKTIF PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM KONSTRUKSI MULTIKULTURAL MASYARAKAT INDONESIA Bustomi, Abu Amar
Dirāsāt: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Dirāsāt: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.625 KB)

Abstract

Abstrak: Multikulturalisme dalam hal ini bukan hanya sebuah wacana namun sebuah ideologi yang harus diperjuangkan, karena dibutuhkan sebagai landasan bagi tegaknya demokrasi, HAM, dan kesejahteraan hidup masyarakat.  Multikulturalisme bukan sebuah ideologi yang berdiri sendiri terpisah dari ideologi-ideologi lainnya. Multikulturalisme membutuhkan seperangkat konsep dalam bentuk bangunan konsep yang dapat dijadikan sebagai acuan pemahaman dan pengembangan dalam konteks kehidupan bermasyarakat.   Untuk dapat memahami multikulturalisme diperlukan landasan pengetahuan berupa bangunan konsep yang relevan dan mendukung keberadaan serta fungsinya dalam kehidupan manusia.  Bangunan konsep ini harus dikomunikasikan antar para ahli yang mempunyai perhatian ilmiah yang sama tentang multikulturalisme sehinga terdapat kesamaan pemahaman dan saling mendukung dalam memperjuangkannya.  Berbagai konsep yang relevan dengan multikulturalisme antara lain adalah, demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan dalam perbedaan yang sederajat, sukubangsa, kesukubangsaan, kebudayaan suku bangsa, keyakinan keagamaan, ungkapan-ungkapan budaya, domain privat dan publik, HAM, hak budaya komuniti, dan konsep-konsep lain yang relevan.Abstract: Multiculturalism in this case is not just a discourse but an ideology that must be fought, because it is needed as a foundation for democracy,  human rights and the welfare of society. Multiculturalism is not an ideology that is independent from other ideologies. Multiculturalism requires a set of concepts in the form of building a concept that can be used as a reference for understanding and development in the context of social life. To understand multiculturalism, someone needs a foundation of knowledge in the form of building concepts that are relevant and supportive to the existence and function of the human life. The building concept is to be communicated between the experts who have the same scientific concern about multiculturalism, thus there is a common understanding and mutual support in the struggle. Various concepts that are relevant to the multiculturalism include democracy, justice and law, cultural values and ethos, unity in diversity, equal ethnic, ethnicity, culture, religious beliefs, expressions of culture, domain private and public, human rights, cultural rights of community, and other concepts that are relevant.
PROSPEKTIF PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM KONSTRUKSI MULTIKULTURAL MASYARAKAT INDONESIA Abu Amar Bustomi
Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/dirasat.v2i1.684

Abstract

Abstrak: Multikulturalisme dalam hal ini bukan hanya sebuah wacana namun sebuah ideologi yang harus diperjuangkan, karena dibutuhkan sebagai landasan bagi tegaknya demokrasi, HAM, dan kesejahteraan hidup masyarakat.  Multikulturalisme bukan sebuah ideologi yang berdiri sendiri terpisah dari ideologi-ideologi lainnya. Multikulturalisme membutuhkan seperangkat konsep dalam bentuk bangunan konsep yang dapat dijadikan sebagai acuan pemahaman dan pengembangan dalam konteks kehidupan bermasyarakat.   Untuk dapat memahami multikulturalisme diperlukan landasan pengetahuan berupa bangunan konsep yang relevan dan mendukung keberadaan serta fungsinya dalam kehidupan manusia.  Bangunan konsep ini harus dikomunikasikan antar para ahli yang mempunyai perhatian ilmiah yang sama tentang multikulturalisme sehinga terdapat kesamaan pemahaman dan saling mendukung dalam memperjuangkannya.  Berbagai konsep yang relevan dengan multikulturalisme antara lain adalah, demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan dalam perbedaan yang sederajat, sukubangsa, kesukubangsaan, kebudayaan suku bangsa, keyakinan keagamaan, ungkapan-ungkapan budaya, domain privat dan publik, HAM, hak budaya komuniti, dan konsep-konsep lain yang relevan.Abstract: Multiculturalism in this case is not just a discourse but an ideology that must be fought, because it is needed as a foundation for democracy,  human rights and the welfare of society. Multiculturalism is not an ideology that is independent from other ideologies. Multiculturalism requires a set of concepts in the form of building a concept that can be used as a reference for understanding and development in the context of social life. To understand multiculturalism, someone needs a foundation of knowledge in the form of building concepts that are relevant and supportive to the existence and function of the human life. The building concept is to be communicated between the experts who have the same scientific concern about multiculturalism, thus there is a common understanding and mutual support in the struggle. Various concepts that are relevant to the multiculturalism include democracy, justice and law, cultural values and ethos, unity in diversity, equal ethnic, ethnicity, culture, religious beliefs, expressions of culture, domain private and public, human rights, cultural rights of community, and other concepts that are relevant.
The Multiculturalism of Pesantren: Scaffolding Diversity of Indonesian Society: Multiculturalism of Pesantren Abu Amar Bustomi; Pardianto Pardianto; Abdur rofik; Imam Maksum
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies Vol. 6 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.673 KB) | DOI: 10.33379/alwijdn.v6i1.1464

Abstract

Abstract Indonesia is a unitary state that is formed from diversity and religiosity in all aspects of life, which are united by natural ethics in national bonds. Ethically, this national bond does not justify conflicts for any reason. However, the reality still tends to be vulnerable and has an impact on resistance among religious communities in Indonesia. In the problem of resistance of plurality relations and multiculturalism in diversity and religiosity that has develop in Indonesia, pesantren, is an indigenous educational institutions, in their journey can be tested to maintain their sustainability with a multi-aspected education model, which constructs the character of santri into a qualified, independent and reformer nationalist personality. Through scientific studies, which are developed in a critical sociological approach of Max Weber, about the existence of multiculturalism in pesantren as a support for the solidarity of diversity and religiosity of society in Indonesia, it was found that pesantren in fact have an existence as micro and macro support for the diversity and religiosity of society in Indonesia. Keywords: Multiculturalism of Pesantren, Scaffolding Diversity, Indonesian Society.
Pengaruh Edukasi Pembayaran Pajak; Implementasi e-Samsat dan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Indah Puspitasari; Heni Agustina; Abdussalam Abdussalam; Abu Amar Bustomi
Bidayatuna Vol 5 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat - Islamic Institute of Syarifuddin Lumajang, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/bidayatuna.v5i2.1922

Abstract

This study aims to determine the effect of the vehicle tax bleaching program, the implementation of e-samsat, and taxpayer awareness on compliance in paying motor vehicle tax. The number of samples in this study was 100 respondents with a sampling method using the accidental sampling method. Data collection is carried out through questionnaires. The technical data analysis used in this study is multiple linear regression and uses SPSS IMB version 16.0. The results of this study show that the vehicle tax bleaching program and compulsory awareness have a positive and significant effect on taxpayer compliance. Meanwhile, the implementation of e-samsat does not significantly affect taxpayer compliance
Penggunaan Metode Pembelajaran Edutainment, Apakah Berhasil dalam Meningkatkan Hasil Belajar Agama Siswa di Sekolah Menengah Atas.? Suci Humairoh; Yepi sedya purwananti; Aliakbar Imani; Abu Amar Bustomi
RAHMATAN LIL ALAMIN: Journal of Peace Education and Islamic Studies Vol. 5 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/jrla.v5i2`.2278

Abstract

Absrtak Penelitian ini menguji bagaimana penggunaan metode pembelajaran edutainment dapat membantu meningkatkan proses dan hasil belajar Agama siswa di kelas atas. Hal ini didasarkan pada masalah bahwa hasil belajar Agama siswa belum mencapai KKM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan observasi langsung di kelas untuk melihat bagaimana siswa berinteraksi di kelas. Selama proses pembelajaran, siswa ditreatmen dengan metode edutainment dan diminta mengerjakan tes. Data dinalisis menggunakan teknis statistik, guna melihat apakah ada perbedaan hasil belajar siswa setelah ditretamen menggunaan metode edutainmen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan edutainment berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hsil belajar siswa. Artinya, semakin efektif proses pengajaran, maka siswa akan belajar dengan lebih baik.