Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Kajian Traffic Separation Scheme di Wilayah Perairan Teluk Bintuni Mulyadi, Yeyes; Nugroho, Taufik Fajar; Sambodho, Kriyo; Pratiwi, Emmy
IPTEK Journal of Proceedings Series No 2 (2018): The 2nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2018i1.3360

Abstract

Pengembangan fasilitas bangunan laut seperti platform, subsea pipeline, subsea cable, maupun mini FLNG di wilayah perairan di teluk Bintuni mengakibatkan penyempitan area olah gerak kapal-kapal yang beroperasi di wilayah tersebut. Pengembangan infrastruktur tersebut juga berpengaruh terhadap meningkatnya lalu lintas kunjungan kapal. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan resiko tabrakan, baik tabrakan antar kapal, tabrakan antara kapal dengan platform, maupun kemungkinan terjadi kapal kandas. Untuk itu, pada studi ini dilakukan Kajian Traffic Separation Scheme (TSS), dengan tiga alternatif desain shipping lane. Kajian ini menekankan pada perbandingan tingkat resiko kecelakaan yang terjadi pada masing-masing desain shipping lane, serta mitigasi yang direkomendasikan
ANALISIS KINERJA METODE ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN SUPPORT VECTOR REGRESSION UNTUK PREDIKSI SIGNIFICANT WAVE HEIGHT Nooriansyah, Subhan; Fatichah, Chastine; Sambodho, Kriyo
SCAN - Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/scan.v13i1.1054

Abstract

Abstrak. Faktor tekanan angin pada laut dapat menghasilkan gelombang. Tinggi gelombang atau wave height (WH) adalah salah satu bagian dari bentuk gelombang. Significant wave height (SWH) salah satu jenis WH yang merupakan rata-rata nilai sepertiga WH tertinggi pada gelombang spektrum. Data SWH dapat diperoleh dari dua sumber yaitu dari situs resmi penyedia data historikal yang jumlahnya sangat besar dan dari hasil observasi satellite. Namun data dari hasil observasi satelite umumnya data kurang akurat. Prediksi SWH sangat penting dilakukan untuk mengukur kekuatan beban yang diterima oleh kapal dan bangunan diatas atau dalam laut. Metode prediksi yang digunakan oleh peneliti bidang kelautan umumnya adalah metode numerik dan statistik. Metode numerik memiliki kendala dalam memprediksi data skala besar dan hasil prediksi tidak akurat. Metode statistik terkendala pada penentuan parameter untuk menghasilkan prediksi yang akurat. Metode machine learning (ML) merupakan metode yang sering digunakan untuk memprediksi data berdasarkan data histori sehingga dapat digunakan sebagai metode untuk memprediksi nilai SWH. Kelebihan metode ML yaitu dapat memprediksi SWH skala besar, ML dapat memodelkan prediksi dengan mempelajari data. Metode ML yang biasanya digunakan untuk memprediksi data adalah artificial neural network (ANN) dan support vector regression (SVR). Paper ini melakukan analisis kinerja kedua metode tersebut untuk memprediksi nilai SWH. Dataset yang digunakan adalah data historikal SWH dari Brisbane, Australia.Dataset dirubah dengan Sliding Window (SW) untuk menyesuaikan dengan struktur ANN dan SVR. Hasil prediksi kedua metode dievaluasi menggunakan metode evaluasi yaitu mean absolute percentage error (MAPE). Dataset SWH berasal dari situs bmkg pemerintahan Australia. Berdasarkan hasil prediksi SWH menggunakan ANN dan SVR. Hasil evaluasi prediksi pada SW ukuran 3 yaitu ANN mendapatkan MAPE 6.88 % sedangkan hasil evaluasi prediksi SVR mendapatkan MAPE 8.51 %.  Kata Kunci: Wave Height, Significant Wave Height, Numerik, Statistik, Machine Learning, Artificial Neural Networks, Support Vector Regression, Prediksi, Data Historikal, Evaluasi, Mean Absolute Percentage Error, Sliding Window.DOI : https://doi.org/10.33005/scan.v13i1.1054
Penilaian Risiko Terhadap Pipa Bawah Laut East Java Gas Pipeline (EJGP) Pertagas Akibat Soil Liquefaction Karena Gempa Bumi Astri M. Firucha; Wahyudi Wahyudi; Kriyo Sambodho
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.313 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1775

Abstract

Kegagalan sistem perpipaan bawah laut sering terjadi karena adanya fenomena alam pengaruh lingkungan dari gelombang, arus dan gempa bumi. Fenomena alam yang terjadi pada pipa bawah laut meliputi, scouring, soil liquefaction, dan landslide yang kemudian berakibat pada settlement. Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai penilaian risiko terhadap pipa bawah laut East Java Gas Pipeline (EJGP) milik PT. Pertagas yang kemungkinan terjadi soil liquefaction karena gempa bumi. Sistem perpipaan yang ditinjau menghubungkan antara Pulau Pagerungan dan Porong. Soil liquefaction merupakan fenomena alam yang menggambarkan pencairan tanah jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan dalam menanggapi sebuah tegangan, biasanya getaran gempa bumi atau perubahan mendadak lainnya dalam kondisi stress, menyebabkan tanah berperilaku seperti cairan. Fenomena ini dapat menyebabkan terjadinya settlement pada area pipa yang terpasang, sehingga menyebabkan perubahan kedalaman tanah yang dikhawatirkan pipa yang meletak pada permukaan dasar laut mengalami buckling akibat terjadinya bentangan bebas (freespan) serta terjadinya perubahan longitudinal stress pada pipa yang terpasang. Penilaian risiko yang dilakukan dengan menggunakan metode Monte Carlo. Metode ini bertujuan untuk mencari frekuensi peluang kegagalan konsekuensi dari sistem yang ditinjau, sehingga dapat mengetahui matriks risiko untuk tingkat bahaya yang terjadi. Dari analisa yang telah dilakukan, sistem perpipaan akan terjadi soil liquefaction untuk semua Kilometer Points (KP) dan variasi magnitude gempa (Mw) dan menunjukkan bahwa risiko pada sistem perpipaan ini berada dalam kondisi ALARP.
Prediksi Kenaikan Muka Air Laut di Pesisir Kabupaten Tuban Akibat Perubahan Iklim Ayu Haristyana; Suntoyo Suntoyo; Kriyo Sambodho
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.681 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1808

Abstract

Kenaikan muka air laut adalah salah satu dampak dari perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi akibat semakin meningkatnya aktivitas manusia yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Dampak dari kenaikan muka air laut itu sendiri akan sangat dirasakan oleh daerah pesisir di negara-negara kepulauan, salah satunya adalah Indonesia (Kabupaten Tuban). Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menganalisa skenario perubahan iklim apa yang sesuai dengan pesisir Kabupateb Tuban sehingga bisa digunakan untuk memprediksi kenaikan muka air laut yang terjadi selama beberapa tahun mendatang. Selain memprediksi kenaikan muka air laut, paramater lain yang akan diprediksi berkaitan dengan perubahan iklim yaitu perubahan temperatur serta presipitasi. Analisa skenario perubahan iklim pada penulisan makalah ini menggunakan software MAGICC/SCENGEN, serta ER Mapper untuk pembuatan visualisasi daerah genangan. Dari hasil analisa diperoleh skenario perubahan iklim yang sesuai dengan pesisir Kabupaten Tuban adalah skenario B2AIM. Dan berdasarkan hasil analisa MAGICC diperoleh bahwa akan terjadi kenaikan sebesar 1.43 meter pada tahun 2050. Kemudian berdasarkan hasil analisa SCENGEN akan terjadi perubahan curah hujan yang cukup besar pada bulan Juli, Agustus, September dan Oktober. Dan akan terjadi kenaikan temperatur yaitu sebesar 1.56⁰C  pada tahun 2050.
Kajian Kenaikan Muka Air Laut di Kawasan Pesisir Kabupaten Tuban, Jawa Timur Weni H. Sihombing; Suntoyo Suntoyo; Kriyo Sambodho
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.854 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1811

Abstract

Kabupaten Tuban adalah salah satu Kabupaten yang berada di Jawa timur, yang langsung berbatasan dengan Laut Jawa dengan garis pantai sepanjang 65 km. Hal ini menjadikan kawasan pesisirnya rentan terhadap dampak kenaikan muka air laut. Tren kenaikan muka air laut dikawasan ini mengikuti persaman garis y = 0,0006x +0.96666. Prediksi kenaikan muka air laut dihitung dengan mengadopsi data pasang surut daerah Semarang, yang sebelumnya telah ditambah dengan faktor koreksi. Dampak yang terjadi dengan naiknya muka air laut pada tahun 2100 adalah tergenangnya daratan seluas 417,9 ha atau 0,3 % dari luas wilayah daratannya.
Penilaian Risiko Sosial dan Analisis Geoteknik Terhadap Jalur Pipa LPG Semarang Iqba Nurul Rikayanti; A.A.B Dinariyana; Kriyo Sambodho
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1257.678 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.11782

Abstract

Konsumsi LPG mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Menurut Senior Vice President Non Fuel Marketing Pertamina pertumbuhan konsumsi LPG mencapai rata-rata 24% per tahun. Terminal LPG memiliki fungsi yang sangat penting dalam pendistribusiannya yaitu sebagai penimbun dan penyalur ke semua daerah-daerah. Dalam pengoperasiannya, terminal LPG berpotensi memiliki bahaya yang disebabkan oleh kondisi lingkungan maupun kegagalan dari komponen pada setiap sistem. Dalam Tugas Akhir ini dilakukan dua kajian analisis yang bertujuan untuk memastikan kemananan pipa terpendam terhadap pengaruh settlement dan memastikan tidak ada risiko yang terjadi pada manusia. Kajian yang pertama adalah analisa geoteknik pada lajur pipa terpendam 200 meter dari jetty sampai terminal LPG. Analisa geoteknik dilakukan dengan software GEO 5, dan selanjutnya tegangan pipa dianalisa dengan mengacu API RP 1102. Kajian yang kedua adalah penilaian risiko sosial pada lajur pipa gas LPG sepanjang 1200 meter dari jetty ke terminal. Societal risk pada studi ini akan diidentifikasi dengan menggunakan fault tree analysis dan event tree analysis untuk analisa frekuensi, fire modelling dengan software ALOHA dan Shellfred dipilih untuk penilaian konsekuensi dan selanjutnya ditampilkan pada F-N Curve yang mengacu pada UK HSE Standard. Hasil dari penilaian risiko sosial diperoleh bahwa skenario bahaya yang mungkin akan terjadi di lajur pipa gas LPG berada pada tingkat aman atau tidak membutuhkan mitigasi. Hasil dari analisa geoteknik diperoleh bahwa tegangan pipa akibat settlement melebihi batas aman, sehingga membutuhkan mitigasi. Rekomendasi mitigasi yang dapat dilakukan adalah dengan permeation grouting pada lapisan tanah di area jalur pipa dengan tujuan menambah kekuatan tanah sehingga tidak terjadi penurunan tanah berkelanjutan dan instalasi pipa gas di bawah tanah dapat terlindung dari pengaruh beban excavator.
Desain Sistem Pompa Untuk Mengurangi Sedimentasi Pada Terminal Domestik PT TPS Ammara Tandhiarchita; Haryo Dwito Armono; Kriyo Sambodho
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.54194

Abstract

Padatnya lalu lintas kapal dan layout dermaga yang tegak lurus terhadap arah datang arus dianggap kurang menguntungkan bagi dermaga aktif seperti dermaga domestik PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) karena sedimen selalu tertinggal area tersebut. Sedimentasi yang cukup tinggi yaitu 100.217,08 m3/tahun menyebabkan terganggunya kapal yang akan berlabuh di dermaga domestik PT TPS. Sistem pompa menggunakan tipe submersible slurry pump dengan menerapkan konsep sand bypassing mobile system dirancang untuk mengurangi sedimentasi pada terminal domestik PT TPS. Pembuangan sedimen menggunakan floating pipe dengan lokasi dumping terletak di darat. Dari ke-enam pilihan sistem pompa, didapatkan sistem yang paling efektif sesuai aspek teknis dan biaya adalah slurry pump 4 (DPF-75BH) dengan kapasitas 192 m3/jam. Sistem ini dapat menyelesaikan pengerukan selama 10 minggu sesuai opsi desain keruk 1 yaitu kedalaman -5 meter pada kade 45-120 meter, kedalaman -6 meter pada kade 120-250 meter, kedalaman –8 meter pada kade 250-450 meter, dengan slope 1:10. Biaya untuk pengerukan ini sebesar Rp. 5.381.240.235,00.
Desain Cylinder Pile untuk Struktur Giant Sea Wall Jakarta dengan Beban Dinamis Akmilia Aswarini; Priyo Suprobo; Kriyo Sambodho
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.643 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.29206

Abstract

Giant Sea Wall Jakarta merupakan tanggul penahan yang dibangun di teluk Jakarta untuk melindungi wilayah utara pesisir dari erosi dan pasang-surut air laut yang menyebabkan banjir rob. Selain itu, Giant Sea Wall Jakarta juga berfungsi sebagai dinding penahan tanah reklamasi. Strukturnya berbentuk sheet pile. Dari data perencanaan Giant Sea Wall Jakarta oleh PT. WIKA Beton, ditemukan bahwa pembebanan yang direncanakan hanya akibat beban statis yaitu beban tambahan sebesar 15 kN/m2 di atas tanah reklamasi. Struktur tidak direncanakan terhadap beban dinamis yaitu kemungkinan terjadinya gempa. Struktur ini akan dijadikan sebagai preliminary desain. Struktur akan didesain secara elastis. Dari hasil analisa yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa momen terbesar ialah akibat beban dinamis dengan cara analitis yaitu 2391,7 kNm/m dengan panjang cylinder pile 24 m dan diameter 1,2 m. Pada analisa penampang didapatkan tegangan pratekan saat peralihan -18,29 MPa. Setelah dihitung momen crack penampangnya, didapat lebih besar dari momen yang terjadi yaitu sebesar 2784,5 kNm/m. Sehingga preliminary desain sebelumnya dapat digunakan untuk struktur Giant Sea Wall Jakarta.
Prediction of Wave-induced Liquefaction using Artificial Neural Network and Wide Genetic Algorithm Dwi Kristianto; Chastine Fatichah; Bilqis Amaliah; Kriyo Sambodho
Lontar Komputer : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol. 8, No. 1 April 2017
Publisher : Institute for Research and Community Services, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.159 KB) | DOI: 10.24843/LKJITI.2017.v08.i01.p01

Abstract

The hassle of analytical and numerical solution for liquefaction modeling, repetitive laboratory testing and expensive field observations, have opened opportunities to develop simple, practical, inexpensive and valid prediction of wave-induced liquefaction. In this study, Artificial Neural Network (ANN) regression modeling is used to predict the depth of liquefaction. Despite of using Back Propagation (BP) to train ANN, a modified Genetic Algorithm (called as Wide GA, WGA) is used as ANN training method to improve ANN prediction accuracy and to overcome BP weaknesses such as premature convergence and local optimum. WGA also aim to avoid conventional GA weaknesses such as low population diversity and narrow search coverage. Key WGA operations are Wide Tournament Selection, Multi-Parent BLX-? Crossover, Aggregate Mate Pool Mutation and Direct Fresh Mutation-Crossover. ANN prediction accuracy measured by Median APE (MdAPE). Global optimum solution of WGA is best ANN connections weights configuration with smallest MdAPE.
Kajian Ship-To-Ship Transfer pada LNG Carrier Kriyo Sambodho; Aries Sulisetyono; AA Masroeri; Putri Dyah Setyorini
IPTEK Journal of Proceedings Series No 2 (2018): The 2nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2018i1.3361

Abstract

Studi ini membahas tentang kajian ship-to-ship sebagai bagian dari rantai pasok liquified natural gas (LNG) untuk kebutuhan pembangkit listrik yang tersebar di Indonesia Bagian Timur (IBT). Keinginan pemerintah untuk memanfaatkan gas bumi dalam bentuk LNG sebagai bahan bakar alternatif pada pembangkit listrik yang telah ada maupun pembangkit yang telah ada di IBT memerlukan sarana dan prasarana berupa stasiun penerima maupun kapal-kapal LNG skala kecil. Salah satu kendala yang dihadapi untuk mendistribusikan gas dari sumber LNG ke pembangkit-pembangkit adalah LNG yang akan diambil dari kilang hanya dapat dilakukan oleh kapal besar karena fasilitas jetty yang pada awalnya memang didesain hanya dapat menerima kapal berukuran besar. Metode yang diusulkan pada studi ini adalah LNG diambil oleh kapal LNG berukuran besar yang dapat dilayani oleh jetty yang kemudian akan ditransfer ke kapal LNG yang berukuran kecil (small LNG vessel) melalui konsep ship-to-ship (STS) transfer. STS direncanakan dilakukan dimana LNG carrier berukuran besar ditambatkan dengan sistem penambatan tunggal, kemudian small LNG vessel berlabuh di sisi kapal LNG besar dengan bertambat pada 4 tali tambat. Pada dasarnya kajian STS ini terdiri dari dua tahap diantaranya adalah pemilihan lokasi STS dan analisa motion pada saat STS dilakukan. Ada 4 lokasi yang dipertimbangkan sebagai lokasi STS diantaranya adalah Fakfak, Manokwari, Namlea, dan Halmahera. Pada studi ini, kapal LNG ukuran 155.000 m3 dan shuttle LNG vessel ukuran 3000 m3 adalah objek dalam kajian STS pada studi ini. Analisa terhadap gerakan yang mungkin terjadi saat proses STS dilakukan dengan bantuan perangkat lunak MOSES. Teknik prediksi tiga dimensi (three-dimensional prediction technique) digunakan pada studi ini untuk memperkirakan floating body motions dalam short-crested seaway. Berdasarkan data lingkungan mengacu pada metocean data yang terdiri dari data angin, gelombang, dan arus, Fakfak terpilih sebagai lokasi terbaik untuk dilakukannya STS transfer dan hasil simulasi mendapatkan bahwa STS transfer di Fakfak aman untuk dilakukan selama proses STS transfer dilakukan pada tinggi gelombang 2m