Dian Siti Nurjanah
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analog Shocking Therapy Sebagai Metode Katarsis Terhadap Ketenangan Jiwa pada Karyawan Mohammad Aqil Baihaqi; Dian Siti Nurjanah; Medina Chodijah
Syifa al-Qulub Vol 4, No 2 (2020): Januari, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v4i2.7572

Abstract

This research is backed by the many problems experienced by employees who suffer from mental unrest that can inhibit the productivity of work in the scope of work especially in the company. The purpose of this research is to know the condition of the souls of employees, as well as the process in conducting Analog Shocking Therapy as a cathartic method, and to know the Analog Shocking Therapy as a cathartic method of the employee's mental tranquility. The method of study used is a method of mixture with an expressive sequential strategy, by taking and processing quantitative data first then deesed through a qualitative interview. The results obtained from this study showed that the low mental peace conditions experienced by employees before therapy using Analog Shocking Therapy as much as 51%, the data showed that many employees experienced Low mental peace conditions. The stage in implementing Analog Shocking Therapy is that the client is invited to do a visualization by creating the parable of the ball as a medium to transfer the negative emotions that have been experienced. And Analog Shocking Therapy as a cathartic method of the peace of mind of the employees showed that experienced employees after the therapy experienced a change of self becomes more spirited, more optimistic, easier in controlling fear, worry, and anger at work.
Tenaga Prana sebagai Terapi Alternatif bagi Penyembuhan Penyakit Pasien (Studi Terhadap Metode Penyembuhan Alternatif di Klinik Pengobatan Yayasan Majlis Taklim Al-Ukhuwah Buah Batu Bandung) Dian Siti Nurjanah
Syifa al-Qulub Vol 1, No 2 (2017): Januari, Syifa al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v1i2.1432

Abstract

Salah satu teknik pengobatan penyakit pasien adalah dengan menggunakan tenaga prana, tenaga prana atau energi chi adalah teknik penyembuhan yang didasarkan atas struktur keseluruhan tubuh manusia yang terdiri dari tubuh fisik dan tubuh energi yang tidak tampak yang disebut tubuh bioplasmik.Prana disamping untuk terapi penyembuhan fisik, bagi sebagian orang juga sebagai upaya mencari keseimbangan secara psikis. Targetnya jangka panjang mencari jalan supaya bisa hidup tenang di tengah-tengah suasana masyarakat yang sedang bergolak. Dan bagi mereka yang sedang dilanda putus asa bukan tidak mungkin metode pengobatan yang mengandalkan energi alam ini sebagai alternatif healing.
Terapi Kecanduan Rokok dengan Menggunakan Metode Spiritual Emotional Freedom Technique (Seft) Dian Siti Nurjanah
Syifa al-Qulub Vol 3, No 2 (2019): Januari, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v3i2.3536

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya aktifitas merokok dikalangan para remaja sudah tidak bisa di hindarkan lagi, ada yang merokok di usia yang masih muda yaitu 10 tahun (Aditama, 2006). Perilaku kecanduan di kalangan remaja mengalami peningkatan (Riska Rosita, 2012) seringkali kita melihat pemandangan siswa yang merokok di sekitar kita. Mereka secara sembunyi sembungi atau terang terangan merokok dan banyak di jumpai di sekolah, di warung- warung tempat mereka jajan, tempat nongkrong bersama teman-temannya, di kampus, di pasar, bahkan di rumah. Aktifitas remaja lebih banyak dilakukan di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, kalau dilihat pengaruh teman sebaya itu lebih besar dibandingkan dengan pengaruh dari keluarga, jika ada teman sebayanya merokok maka dapat di pastikan remaja dan mahasiswa tersebut juga merokok karna kesempatan untuk diterima oleh kelompoknya lebih besar (Hurlock, Elizabeth B. 1980).Dilihat dari segi kesehatan merokok yang berasal dari logam berat yang berbahaya (Sitepoe 9, 2000) adalah penyumbang terbesar terhadap berbagai penyakit yang bisa mengakibatkan kematian, Penyakit tersebut antara lain adalah kanker mulut, esophagus, paru, pancreas, faring, laring dan kandung kemih. Juga ditemukan berbagai penyakit paru lainnya, seperti penyakit paru obstruktif kronis, penyakit pembuluh darah, dan jantung coroner, gangguan kehamilan, impotensi dan sebagainya (Davison, Gerald D. 2010). Apalagi perilaku merokok disertai dengan minuman keras (Nurrahmah, 2014). Di Amerika sebanyak 701 kematian akibat merokok pertahun (M. Ayus Astoni & Mohammad Zulkarnain 1998) dan di Indonesia diperkirakan 70 % kematian akibat merokok (Detik Health, Desember 2003).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan semi eksperimental. Dengan mengujicobakan model terapi SEFT pada remaja dan mahasiswa yang kecanduan merokok. Sumber data adalah Remaja pada tingkat SMP dan SMU di Sekolah Yayasan Al- Ghifari Bandung.Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui proses terapi kecanduan rokok dengan menggunakan metode Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT), untuk mengetahui hasil dari terapinya terhadap remaja yang merokok sebagai solusi pada Remaja yang masih melakukan kebiasaan merokok untuk memberikan terapi alternative yang sudah kecanduan Merokok dan untuk mengetahui apa saja kendala dalam proses penyembuhan dari kecanduan merokoknya.Hasil pembahasan menunjukan bahwa Terapi Kecanduan Merokok dengan menggunakan Metode Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) yaitu dengan tiga cara Set Up, Tune In dan Tapping serta dengan Spiritualitas dari Yakin Khusyuk, Ikhlas, Pasrah dan Syukur (YKIPS) di Kalangan Remaja dapat ditanggulangi dan dapat disembuhkan dengan menggunakan terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) yang dilakukan sekitar 10 menit sampai 1 jam dengan reaksi rasa mual, muntah, mulut terasa pahit, pusing, batuk – batuk dan tidak enak. Kendala yang dihadapi dalam terapi SEFT adalah kalau tidak ada motivasi ingin berhenti dari kecanduan merokok biasanya setelah beberapa hari kembali lagi merokok walaupun rasanya sudah tidak enak, tetapi kalau keinginan ingin berhenti kuat bisa sembuh secara permanen.
Relevansi Taubat dengan Kesehatan Mental dalam Islam Reva Husniati; Cucu Setiawan; Dian Siti Nurjanah
Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin Vol 3, No 1 (2023): Januari
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jpiu.19625

Abstract

The purpose of this study is to reveal: 1) The concept of repentance according to Sufism (the Sufis) and psychology; 2) The concept of mental health according to western psychology and Sufism; and 3) The relevance of repentance to mental health according to Islam. This research belongs to the type of research (library research), using descriptive qualitative methods, and western psychological theory and the concept of repentance according to the Sufis as a knife of analysis. The findings in this study are: First, repentance according to the Sufis must be carried out solely for the sake of Allah and is determined to leave sins that have been committed in the past and not to repeat them. While repentance in the psychological view is defined as a person's encouragement to always fill himself with positive things and behaviors that direct him to foster peace of mind. Second, mental health in psychology is a psychological condition of a person in adjusting himself to his problems, whether it is within himself or outside himself by showing his abilities. Meanwhile, in Sufism's view, mental health is an ability to control mental functions, so that a good adjustment will be created, between oneself, other people, the environment, the universe or with God. Third, the relevance of repentance and mental health in Islam is the result of the process of cleansing the soul, so a mentally healthy person is a person whose soul is clean. The relationship between mental health and repentance in Islam cannot be separated, because the steps to achieve health can be produced through repentance. Repentance and mental health come from religious teachings. If the two are combined well, they can form a perfect soul, in other words, they can give birth to human beings.