Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Konsep Tawassuth Sebagai Upaya Preemtif Dalam Pencegahan Aksi Terorisme Muhammad Saleh Cahyadi Mohan; Maman Lukmanul Hakim
Syifa al-Qulub Vol 6, No 2 (2022): Januari, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v6i2.14233

Abstract

Tulisan ini berisi tentang konsep moderasi beragama dalam mencegah aksi terorisme di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan liblary Research dengan menggunakan pendekatan studi komparatif antara buku Moderasi Beragama  Kementerian Agama RI dengan UU No. 5 Tahun 2018. Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa aksi-aksi terorisme di Indonesia terjadi karena adanya sikap ekstrem atau berlebihan dalam beragama. Selain itu, penulis juga menemukan bahwa Indonesia merupakan negara multikultural dan multiagama, sehingga konflik yang mengatasnamakan agama sangat rentan terjadi. Oleh karena itu, konsep tawassuth atau moderasi beragama merupakan cara yang efektif dan efesien dalam mencegah aksi terorisme di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memberi masukan keilmuan bagi TNI yang memiliki tugas pokok dalam mengatasi aksi terorisme di Indonesia, serta memberi pemahaman yang moderat bagi umat beragama di Indonesia.
Konsep Manusia Dalam Pandangan Sayyed Hossein Nasr Sayyid Musthofa Ahmad; Munir; Maman Lukmanul Hakim
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v6i1.471

Abstract

. Penelitian ini bertujuan untuk membahas dan memberikan penjelasan tentang konsep manusia dalam pandangan Seyyed Hossein Nasr. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan Library Research dalam menganalisis sebuah objek penelitian. Selain dari pada itu dalam metode tersebut memiliki dua sumber data yaitu primer dan sekunder. Yang dimaksud dengan sumber primer yaitu sumber utama penelitian yang disusun langsung atau yang berkaitan langsung dengan penelitan. Sedangkan sumber sekunder yaitu sumber pendukung terhadap objek penelitian baik itu berupa artikel, jurnal, buku-buku atau lain sebagainya. Menurut Sayyid Hossein Nasr kodrat manusia dalam istilah yang disebutnya filsafat tradisional, filsafat abadi, tetapi argumennya sungguh berbeda dengan sudut pandang modern yang berbasis sains. Nasr percaya bahwa penjelasan lengkap tentang sifat manusia dapat ditemukan dengan jelas dalam teks-teks tradisional dan agama. Hasil penelitian ini menjelaskan mengenai kodrat manusia bahwa manusia adalah cerminan dari Nama-nama dan Sifat-sifat Tuhan. Pantulan sifat Tuhan dalam diri manusia adalah seperti cermin yang memantulkan cahaya matahari. Dia menghubungkan ini dengan meniupkan Roh Tuhan ke dalam tanah liat yang menjadi sumber asli manusia. Nasr juga mengungkapkan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk menjadi perwujudan Tuhan, sebagai cerminan dari atribut dan namanya. Lebih jauh, ia menemukan konsep umum dalam agama dan tradisi, khususnya Yahudi dan Kristen, tentang peristiwa manusia yang diberkahi dengan aspek ilahi. Dalam penelitian ini menjelaskan juga mengenai upaya Sayyid Hossein Nasr dalam mengkritik modernitas dan rasionalitas barat, karena Sayyid Hossein Nasr disini terpengaruhi oleh sebuah konsep insan kamil atau manusia tradisional. Manusia telah menjadi alam, dia adalah struktur yang paling sempurna dengan tiga fungsi dasar. Sebagai bagian dari alam, sebagai sarana penyataan wahyu Tuhan, dan sebagai pancaran spiritual dari Tuhan. Ketiga hal ini menempatkan orang pada sisi sebenarnya.
Takhrij and Syarah Hadith of Chemistry: Prohibition of Blowing Hot Drinks and Food Ima Nurul Imaniah; Tuti Garnasih; Robiah Awaliyah; Asep Supriadin; Maman Lukmanul Hakim
Gunung Djati Conference Series Vol. 5 (2021): Proceedings Conference on Chemistry and Hadith Studies
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to discuss the hadith of the Prophet about the prohibition of blowing hot drinks and food. This research method is qualitative through the approach of takhrij and sharah hadith with chemical analysis. The results and discussion of this research is that if water vapor ( ) reacts with it will form a compound (carbonic acid). The conclusion of this research is takhrij and syarah hadith of the Prophet about the prohibition of blowing hot drinks and food by chemical analysis has the opportunity to reveal the hazards that occur when blowing hot drinks or food.
The Representation of Sufistic Life Value to Build Growth Mindset in Movie “Buya Hamka Vol.1” Nara Syarifani; Naan Naan; Dodo Widarda; Cucu Setiawan; Maman Lukmanul Hakim
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 25, No 2 (2023): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/eh.v25i2.23886

Abstract

Communicators may use movies as a medium to deliver their message. Movies offer great insights, lessons, and morals that viewers can apply in their lives. Grounded to Pierce’s semiotic analysis, the biographical movie “Buya Hamka Vol.1” presents lessons and interpretations of Sufistic life principles. This study aimed to elucidate the connection between the movie “Buya Hamka Vol. 1”, an inspirational video for a growth mindset, and the conveyed message and meaning inherent in a Sufistic existence. It employed a qualitative methodology under Charles Sanders Pierce's semiotic theory of content analysis. The findings indicated that the movie “Buya Hamka Vol. 1” is relevant to the values of a Sufistic life value, including lust and sense, sincerity, zuhud, tawakal, qonaah, and happiness. The audience can cultivate a growth mindset through the inspirational life narrative of Buya Hamka, shaping moral character, seeking guidance from spiritual mentors, and looking for a positive and nurturing environment. Film dapat menjadi medium untuk menyampaikan pesan komunikan kepada komunikator. Para penonton dapat mengambil nilai-nilai penting, pelajaran serta hikmah berharga dari film tersebut sehingga dapat direalisasikan pada kehidupan nyata. Film Buya Hamka vol.1 merupakan film biopic yang terdapat pesan dan makna nilai kehidupan sufistik dalam konteks Pierce. Penelitian ini berfokus untuk mengungkap relasi di antara pesan serta makna nilai kehidupan sufistik dalam film Buya Hamka vol.1 yang berperan sebagai inspiration video dengan proses pengembangan growth mindset. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode konten analisis teori semiotika Charles Sanders Pierce melalui tahapan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada film Buya Hamka vol.1 memiliki relevansi dengan nilai-nilai kehidupan sufistik perspektif Tasawuf Modern Buya Hamka seperti hawa nafsu dan akal, ikhlas, zuhud, tawakal, qonaah dan bahagia. Nilai-nilai tersebut dapat membangun growth mindset pada penonton dengan menginspirasi mereka melalui perjalanan hidup Buya Hamka, mengembangkan karakter yang baik, mencari bimbingan dari guru spiritual, dan mencari lingkungan yang positif dan mendukung.