Abdus Syukur Ghazali
Pendidikan Bahasa Indonesia-Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMEROLEHAN FONEM BAHASA INDONESIA ANAK USIA 4 TAHUN 6 BULAN—6 TAHUN Lidya Devega Slamet; Abdus Syukur Ghazali; Roekhan Roekhan
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.2, No.2, Februari 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.957 KB) | DOI: 10.17977/jp.v2i2.8525

Abstract

This study aims to describe and explain the 4 years 6 months—6 years children’s acquisition of Indonesian phonem,that are phonem characteristic and distribution of phonems. This study used qualitative research method to approach language acquisition and used cross sectional models. The result of this study are (1) children pronounce vowel [a, i, I, ǝ, e, ɛ, o, O, u, U] and stop consonant [p,b,t,d,k,g,ʔ], nasal [m,n,η,ň] , fricative [s, h], africative [c,j], liquid [l, r], dan glide [w,y] well, (2) children can not pronounce fricative [f], [v], [z], [š], dan [x] well, and (3) children can pronounce vowel and consonant in many distribution as well as adult.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemerolehan fonem bahasa Indonesia anak usia 4 tahun 6 bulan—6 tahun, yaitu karakteristik fonem dan distribusi fonem pada anak. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus model cross sectional.  Hasil penelitian menunjukkan (1) anak menguasai vokoid [a, i, I, ǝ, e, ɛ, o, O, u, U] dan kontoid hambat [p,b,t,d,k,g,ʔ], nasal [m,n,η,ň] , frikatif [s, h], afrikatif [c,j], lateral [l], tril [r], dan semivokoid [w,y]  (2) anak belum menguasai kontoid frikatif [f], [v], [z], [š], dan [x], dan (3) anak telah menguasai distribusi fonem bahasa Indonesia seperti pada tuturan standar bahasa Indonesia.
PENGGUNAAN NEGOSIASI MAKNA DALAM WACANA LISAN GURU DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Septi Kartika Sari; Abdus Syukur Ghazali; Nita Widiati
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.2, No.3, Maret 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.707 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v2i3.8717

Abstract

This study aimed to describe the shape and type of negotiation of meaning and the frequency of the use of negotiation of meaning that teachers do in their lessons in the fourth grade. Moreover, it also aims to determine the effect of negotiation of meaning to the understanding of fourth grade students. This type of research is descriptive, because it describes the phenomena deslriptif shape and function of the use of negotiation of meaning as it is. The instrument used in this study are guidelines for observation, interview and test. The main instrument in this study is the researchers themselves who aided and supported by the other instruments. In the qualitative method, using observation sheet instruments and guidelines for the interview. Researchers used data collection techniques such as observation sheets, interview and test. The results showed that There are nine forms of negotiation of meaning. The form of negotiations that meaning is, ask questions inducement, explain, repeat, evaluating, defining, affirmation, outlines, and respond. There are nine functions Function negotiation negotiation of meaning that meaning is, requests for clarification, confirmation, confirmation check, repair or correction of its own, expansion, demand explanations, clarifications reply, reply confirmation, and reply as an answer. Frequency negotiation of meaning that most often appears on learning is a check confirmation. more often negotiate meaning it appears, increasing student understanding.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan jenis negosiasi makna dan frekuensi penggunaan negosiasi makna yang dilakukan guru dalam pembelajaran yang dilakukan di kelas IV SD. Selain itu, untuk mengetahui pengaruh negosiasi makna terhadap pemahaman siswa kelas IV SD. Jenis penelitian ini adalah deskriptif karena memaparkan fenomena bentuk dan fungsi penggunaan negosiasi makna secara apa adanya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan tes. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dan didukung oleh instrumen lainnya. Pada metode kualitatif, menggunakan instrumen lembar observasi dan pedoman wawancara. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sembilan bentuk negosiasi makna. Bentuk negosiasi makna tersebut adalah, bertanya, pertanyaan pancingan, menjelaskan, mengulang, melakukan evaluasi, mendefinisikan, penegasan, menguraikan, dan menanggapi. Terdapat sembilan fungsi negosiasi makna, yaitu permintaan klarifikasi, konfirmasi, cek konfirmasi, perbaikan atau dikoreksi sendiri, perluasan, permintaan penjelasan, membalas klarifikasi, membalas konfirmasi, dan membalas sebagai jawaban. Frekuensi negosiasi makna yang paling sering muncul pada pembelajaran adalah cek konfirmasi. semakin sering negosiasi makna itu muncul, pemahaman siswa semakin meningkat.