Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kebiasaan makan balita stunting pada masyarakat Suku Sasak: Tinjauan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) Lina Nurbaiti; Annis Catur Adi; Shrimarti R Devi; Timbuktu Harthana
Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Vol. 27 No. 2 (2014): Masyarakat, Kebudayaan dan Politik
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.249 KB) | DOI: 10.20473/mkp.V27I22014.104-112

Abstract

The first 1000 days of a child's life is the most crucial period for child's cognitive and mental development. The lack of nutrition in the period would cause inter-generation shortness, known as stunting. Moreover, stunting could lead to brain cells development and increase the risk of degenerative disease. The phenomena was mostly found in Central Lombok with high pervelance of stunting in toddler. This research uses qualitative approach with phenomenology research design; conducted in Community Health Center (Pusat Kesehatan Masyarakat/Puskesmas) in Sengkol, District of Central Lombok. This article concludes that there are diatery habit in Sasak people which became predisposing factors to the occurrence of stunting to the children in Sasak. Those are the lack of animal protein intake, mistreatment of breast milk pattern giving which causes failure to fulfill nutrition standard, and there are myth-related belief that opposes the principal of nutrition fulfillment in children.
Pelatihan Pengurangan Dampak Merkuri bagi Masyarakat Daerah Penambangan Emas Skala Kecil di Desa Sekotong Kabapuaten Lombok Barat Seto Priyambodo; Basuki Rahmat; Gede Wira Buanayudha; Ida Ayu Eka Widiastuti; Lina Nurbaiti
Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol 1, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.574 KB) | DOI: 10.33394/jpu.v1i2.3097

Abstract

The purpose of this service activity is to reduce the impact of mercury on small-scale gold mining communities through training and coaching activities in Sekotong village. The Sekotong region, West Lombok Regency is an area rich in potential gold resources with the potential to mine 1,596 tons of gold and can be mined for decades. This potential has been exploited by the community by traditional gold mining. The gold mining area in Sekotong is spread over 3 locations, namely Buwun Mas, Kerato and Pelangan involving 5000 traditional miners. Gold processing carried out in the community is by using amalgamation and cyanidation methods. The technology provided in this service activity is by eliminating the use of mercury in gold processing, reducing the use of cyanide, training and coaching on appropriate standard operating procedures in handling mercury and cyanide, and processing cyanide before it is discharged into the environment. The result of this community service activity is that with the application of this technology, the environment and traditional gold miners become safer and healthier.
Skrining dan Edukasi Pencegahan Bullying Pada Siswa SMA Negeri Di Kota Mataram Emmy Amalia; Lina Nurbaiti; Wahyu Sulistya Affarah; Hamsu Kadriyan
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.598 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.245

Abstract

Abstrak: Bullying telah dikenal sebagai masalah sosial yang terutama ditemukan di kalangan pelajar. Bullying dapat membawa dampak buruk yang berat pada korban termasuk gangguan belajar, gangguan mental, gangguan fisik, dan masalah kesehatan lain. Di beberapa negara, bullying berkontribusi besar terhadap angka kejadian bunuh diri pada remaja. Kebanyakan perilaku bullying terjadi secara tersembunyi (covert) dan sering tidak dilaporkan, sehingga kurang disadari oleh kebanyakan orang. Di Indonesia, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2015 merilis data bahwa kasus bullying pernah dialami sekitar 87,6 % anak dimana korban laki-laki lebih banyak dari perempuan dan perilaku bullying lebih rentan terjadi pada usia remaja awal. Penelitian Sejiwa Foundation pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kekerasan, baik yang dilakukan oleh guru kepada siswa maupun dilakukan siswa kepada sesama siswa, terjadi di semua sekolah yang diteliti. Bentuk kekerasan meliputi bullying verbal, psikologis, serta fisik. Diduga bahwa banyak pihak yang belum menyadari bahwa tindakan yang dilakukannya merupakan suatu bentuk bullying. Hingga saat ini angka kejadian bullying di Kota Mataram tidak diketahui dan dianggap rendah. Oleh karena itu, penting untuk melakukan skrining dan mengedukasi masyarakat terutama siswa sekolah tentang bullying dan pencegahannya. Tim penulis memilih 5 (lima) SMA Negeri di Kota Mataram untuk dilakukan skrining dan edukasi. Pada masing-masing SMA Negeri yang terpilih, skrining dilakukan dengan wawancara terstruktur kepada Kepala Sekolah, Focus Group Discussion (FGD) kepada 5 (lima) orang guru, dan memberikan kuisioner kepada beberapa siswa tentang bullying. Berikutnya dilakukan edukasi dalam bentuk penyuluhan kepada siswa mengenai bullying. Kata Kunci: Skrining, Edukasi Pencegahan Bullying
Pelatihan Deteksi Dini Dan Tatalaksana Segera Malnutrisi Pada Batitabagi Kader Posyandu Lina Nurbaiti; Ida Ayu Eka Widiastuti; Gede Wira Buanayuda
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.508 KB)

Abstract

Posyandu, berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kader (Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan Mitra) melalui pelatihan kader Posyandu dalam melakukan deteksi dini masalah malnutrisi pada Batita dan melakukan tindakan segera untuk mengatasinya. Permasalahan yang ditemukan adalah masih seringnya miss diagnose maupun over diagnose masalah malnutrisi pada Batita sehingga terjadi kekeliruan dan keterlambatan penatalaksanaannya di layanan kesehatan primer (terutama di Posyandu). Berdasarkan permasalahan di atas, maka solusi yang ditawarkan adalah : Pelatihan Deteksi Dini dan Tatalaksana Segera Malnutrisi Pada Batita bagi Kader Posyandu. Kegiatan workshop ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Narmada, Kabupaten Lombok Barat dalam empat kali pertemuan (setiap hari Sabtu) selama bulan Agustus 2018. Antusiasme dan animo untuk mengikuti kegiatan pelatihan dengan sukarela relatif tinggi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini dan tatalaksana segera malnutrisi pada Batita.
Skrining Risiko Penyakit Degeneratif Dan Upaya Pencegahannya Melalui Penyuluhan Asupan Gizi Seimbang Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram Ardiana Ekawanti; Deasy Irawati; Seto Priyambodo; Rifana Cholidah; Lina Nurbaiti; Anom Yosafat
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.548 KB)

Abstract

Jumlah penduduk lansia mengalami kecenderungan peningkatan di seluruh dunia dalam satu dekade ini. Peningkatan usia harapan hidup di Indonesia akan meningkatkan jumlah penduduk lansia. Pertambahan umur menyebabkan penurunan berbagai fungsi fisiologis sebagai konsekuensi proses penuaan mengakibatkan penyakit tidak menular (penyakit degenerative) muncul pada masa ini. Beberapa penyakit penyakit tidak menular yang sering dialami oleh lansia diantaranya hipertensi, artritis, stroke, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan diabetes mellitus.. Kontribusi pola makan yang salah akan mengakibatkan gangguan gizi pada lansia dan gangguan gizi ini merupakan factor risiko terjadinya sindroma metabolik. Sindroma metabolic yang terdiri atas obesitas sentral, hipertensi, hiperglikemia dan dyslipidemia meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler . Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk skrining gangguan kesehatan pada lansia dan memperbaiki kualitas kesehatan melalui penyuluhan. Hasil kegiatan ini adalah dilakukannya kegiatan pemeriksaan fisik dan laboratorium pada lansia yang terdapat di panti sosial tresna wredha dengan hasil sebagai berikut: lansia yang mengalaami kelebihan berat badan didapatkan 40 %, lansia yang mengalami obesitas sentral adalah 80 %, anemia 39 %, hiperglikemia 59%, hipertrigliseridemia 49%. Dari hasil tersebut dilakukan kegiatan intervensi berupa penyuluhan tentang pola makan yang sehat pada lansia yang dihadiri oleh 60 orang peserta. Kesimpulan kegiatan ini adalah sebagian besar lansia di panti sosial tresna wredha puspakarma Mataram memiliki risiko terjadinya penyakit degeneratif dan sudah dilakukan kegiatan intervensi berupa penyuluhan.
Gambaran pola makan, kecukupan gizi, dan status gizi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat Rifana Cholidah; Ida Ayu Eka Widiastuti; Lina Nurbaiti; Seto Priyambodo
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 2 (2020): (Available online: 1 August 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.313 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i2.589

Abstract

Background: Nutritional problem is a problem that still faced by developed countries and developing countries. An unbalanced diet is one of the causes of nutritional problems. Several studies have shown that students have an unhealthy diet and eating habits. Several factors influences such as high academic activity, limited food choices around the campus, and choosing food at affordable prices. This study aims to determine the eating pattern, nutrition adequacy, and nutritional status of the students in the Medical Faculty of Universitas Mataram, Mataram, West Nusa Tenggara, Indonesia.Methods: This descriptive-analytical study involving students of the Medical Faculty of Universitas Mataram who met the inclusion and exclusion criteria as subjects. Subjects were obtained using a consecutive sampling method. Measurement of dietary and nutritional adequacy using a 24-hours food recall questionnaire and NutriSurvey software, and calculation of nutritional status based on body mass index (BMI).Results: A total of 88 students were included in this study. Students with proper and improper diet pattern were 38 (43.18%) and 50 (56.82%). Students with sufficient nutrition were 42 (47.73%), and 46 (52.27%) were lack of adequate nutrition. Based on the nutritional status, 18 (20.45%) were underweight, 58 (65.91%) were normal, 8 (9.09 %) were overweight, and 4 (4.54%) were obesity.Conclusion: Most students have improper eating patterns, lack of adequate nutrition, and normal nutritional status. Latar belakang: Masalah gizi berupa kekurangan dan kelebihan gizi masih menjadi masalah baik di negara berkembang maupun negara maju. Masalah gizi ini dapat disebabkan adanya pola makan yang tidak seimbang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pola makan dan kebiasaan makan yang tidak sehat, karena pengaruh beberapa faktor seperti kesibukan akademik, pilihan makanan yang terbatas di sekitar kampus, dan memilih makanan dengan harga yang terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola makan, kecukupan gizi, dan status gizi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Nusa Tenggara BaratMetode: Penelitian ini adalah penelitian analitik deskriptif dengan desain potong-lintang. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek penelitian diperoleh dengan menggunakan metode consecutive sampling. Pada subjek dilakukan analisis pola makan dan kecukupan gizi menggunakan kuisioner 24-hour  food recall  dan software NutriSurvey, serta perhitungan status gizi  berdasarkan indeks massa tubuh (IMT).Hasil: Sebanyak 88 mahasiswa diikutsertakan dalam penelitian ini. Terdapat 38 mahasiswa (43,18%) dengan pola makan yang benar dan 50 mahasiswa (56,82%) dengan pola makan yang salah. Terdapat 42 mahasiswa (47,73%) cukup gizi dan 46 mahasiwa (52.27%) berada pada angka kecukupan gizi kurang. Untuk status gizi, 18 mahasiswa (20,45%) dengan status gizi kurang, 58 mahasiswa (65,91%) dengan status gizi normal, 8 mahasiswa (9,09%) dengan status gizi berat badan lebih, dan 4 mahasiswa (4,54%) dengan status gizi obesitas.Simpulan: Pola makan mahasiswa sebagian besar masih kurang tepat, angka kecukupan gizi sebagian besar kurang. Sebagian besar mahasiswa mempunyai status gizi normal.
LAYANAN EDUKASI DAN KONSULTASI ONLINE TENTANG GIZI BALITA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI NTB Lina Nurbaiti; Gede Wira Buanayuda; Seto Priyambodo
Jurnal Pepadu Vol 3 No 3 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.941 KB)

Abstract

Latar belakang kegiatan : Pandemi Covid-19 diperkirakan akan berpengaruh buruk pada laju pertumbuhan ekonomi, mata pencaharian, pendapatan, pembelajaran, pola konsumsi pangan, status gizi dan kesehatan masyarakat. Pola konsumsi pangan yang tidak tepat selama periode pandemi covid-19 berdampak terhadap munculnya berbagai malnutrisi, salah satunya adalah resiko peningkatan stunting pada balita. Kondisi ini terjadi akibat ketidakaseimbangan asupan gizi karena kekurangan gizi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit dan meningkatkan risiko terhadap kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting melalui edukasi yang terus menerus. Tujuan: Agar dampak permasalahan tersebut tidak semakin memburuk maka diperlukan berbagai upaya preventif, promotif dan kuratif oleh semua pihak. Salah satu upaya preventif dan kuratif adalah menggunakan media Layanan Edukasi dan Konsultasi Online Tentang Gizi Balita Pada Masa Pandemi Covid19 di NTB. Metode kegiatan : Peningkatan pengetahuan dan sikap ibu/pengasuh balita mengenai pesan gizi seimbang yang diberikan secara berseri melalui media sosial di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah melalui media sosial (whatsApp group) dengan cara memberikan pesan secara berseri sesuai dengan panduan PMBA. Pesan akan diberikan kepada 60 ibu/pengasuh balita yang berasal dari Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat, masing-masing dilakukan selama Bulan Juni-September tahun 2021. Evaluasi kegiatan menggunakan eksperimen semu dengan pendekatan pre-post test design dan analisis yang digunakan adalah mann whitney. Hasil: terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan pada ibu/pengasuh mengenai status gizi balita dan keterampilan PMBA. Kesimpulan: diharapkan ada metode baru berbasis teknologi yang lebih aplikatif digunakan untuk meningkatkan pengetahuan ibu/pengasuh mengenai gizi balita.
PROMOSI KESEHATAN TERKAIT IMUNISASI DASAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN PEMANFAATAN PELAYANAN IMUNISASI ANAK PADA MASA PANDEMI Cut Warnaini; Lina Nurbaiti; Belva Bhadranitya Buana
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.924

Abstract

The COVID-19 pandemic has caused various aspects of life in the world to experience quite drastic changes, especially health aspects. Studies show that there has been a decrease in the number of immunization services in health facilities by 84% as a result of the pandemic and the Large-Scale Social Restrictions (PSBB) policy implemented by the government. In many countries, low immunization coverage can be caused by several factors, including geographic barriers that cause disparities between urban and rural areas. A study found much lower vaccination rates in children living in rural areas compared to urban areas. This inequality in vaccine coverage rates can be overcome, one of the ways is by increasing knowledge about vaccines. This activity aims to increase community capacity regarding basic immunization programs during the pandemic. It is hoped that the results of this activity can act as a basis for consideration for regional and national policy making regarding health promotion and education in order to increase community capacity in the context of basic immunization programs. The outreach activity was held at the Narmada Community Health Center, West Lombok Regency in September 2021. Participants in the activity were the local community consisting of mothers of productive age who were either pregnant or planning to become pregnant, midwives and local community leaders. However, due to the second wave of COVID-19, the activity mechanism was facilitated through digital media. The enthusiasm of the activity participants was so good that the number of participants exceeded the initial target. Activity participants watched educational videos and were able to master the material presented well. This is proven by an increase in the post test scores obtained by participants compared to the pre test scores. Apart from that, through this activity five educational video episodes were produced with various themes related to basic immunization during the pandemic which were distributed via the YouTube channel. The activity succeeded in increasing community capacity regarding basic immunization programs during the pandemic. This will be the basis for the team's consideration in making recommendations for regional and national policies regarding health promotion and education in order to increase community capacity in the context of basic immunization programs.