Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Simulasi Antena Cross Yagi Pada Komunikasi Satelit Menggunakan Perangkat Lunak Mmana-Gal Bernadus Kbato seigi; Yohanes Calvinus; Tjandra Susila
Jetri : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Jetri, Volume 19, Nomor 1, Agustus 2021
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.42 KB) | DOI: 10.25105/jetri.v19i1.8795

Abstract

In this era, the role of telecommunications facilities is very important because of that we needed several components of good telecommunications support equipment. One of the most important components in telecommunications is the antenna to be used in the transmitter as well as receiver transmission system. The most widely used antenna is the Yagi antenna. In communication, especially satellite communication also uses Yagi antenna type Cross Yagi. This Cross Yagi Antenna uses different frequencies to distinguish the uplink and downlink processes. when the uplink uses the VHF frequency and the downlink uses the UHF frequency. This simulation is done to find out the changes that occur if there is a rounding of the size made during manufacture. Rounding on the antenna is done because at the time of manufacture it is not possible for someone to measure and cut the components precisely according to calculations. The test results indicate a change that occurs from the radiation pattern where the UHF antenna radiation pattern becomes leaner. In the Gain for UHF antennas it also changes where it becomes larger, while for beamwidth there is a calculation error wherein the simulation cannot designate 3 dB.Saat era ini peranan sarana telekomunikasi sangatlah penting sehingga diperlukan beberapa komponen alat pendukung telekomunikasi yang baik. Salah satu komponen yang sangat penting dalam telekomunikasi adalah antena yang digunakan pada sistem transmisi pemancar maupun transmisi penerima. Antena yang paling banyak digunakan adalah antena Yagi. Pada komunikasi khususnya komuniksi satelit juga menggunakan antena Yagi bertipe Cross Yagi. Antena Cross Yagi ini menggunakan frekuensi yang berbeda untuk membedakan proses uplink dan downlink . saat uplink menggunakan frekuensi VHF dan downlink menggunakan frekuensi UHF. Simulasi ini di lakukan untuk mencari tahu perubahan yang terjadi jika adanya pembulatan ukuran yang dilakukan saat pembuatan. Pembulatan pada antena dilakukan karena pada saat pembuatan tidak memungkinkan untuk seseorang mengukur dan memotong komponen dengan tepat sesuai perhitungan. Hasil pengujian menunjukkan adanya perubahan yang terjadi dari pola radiasi dimana pada antena UHF pola radiasi menjadi lebih ramping. Pada Gain untuk antena UHF juga berubah dimana menjadi lebih besar, sedangkan untuk beamwidth mengalami kesalahan perhitungan dimana pada simulasi tidak dapat menunjuk 3 dB.