Mike Susmikanti
Pusat Pengembangan Informatika Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengenalan Pola Bahan Terkorosi Menggunakan Metoda Pembelajaran Perceptron pada Sistim Jaringan Syaraf Mike Susmikanti
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2007
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam bidang industri merupakan suatu hal yang penting untuk mengetahui kondisi bahan yangdipergunakan khususnya dalam pembangunan instalasi nuklir. Terdapat beberapa macam kegagalan bahandiantaranya korosi. Dalam banyak hal korosi tidak dapat dihindarkan, tetapi terdapat banyak usaha untukmengendalikannya. Pemodelan dan simulasi merupakan salah satu cara untuk mengurangi tingkat korosi.Pengenalan pola bahan terkorosi berbasis kecerdasan buatan diharapkan dapat membantu sebagian usahapengendalian untuk para ahli yang menekuni masalah korosi. Banyak percobaan pengamatan menggunakanbeberapa alat laboratorium. Mikrostruktur dari bahan dapat digambarkan dan struktur polanya dapatdikonversi dengan pengolahan citra. Untuk menentukan karakteristik dari pola tersebut, dianalisis denganprinsipal komponen. Pemodelan menggunakan sistem jaringan syaraf merupakan pembelajaran dan adaptasidari suatu obyek. Metoda perceptron merupakan salah satu pembelajaran dengan pengawasan pada sistemjaringan syaraf. Diperlukan rancangan jaringan syaraf dengan sejumlah spesifikasi untuk identifikasi yangterdiri dari sejumlah neuron dan sejumlah input. Sejumlah neuron digunakan untuk membedakan klasifikasipada pengenalan pola dari bahan terkorosi atau tidak terkorosi. Dalam pembelajaran dan pelatihan data akandiambil beberapa data contoh, kemudian dilakukan beberapa simulasi. Mikrostruktur dari data contoh yangditeliti menggunakan data laboratorium dan data pustaka. Proses pengenalan pola meliputi pengolahan citra,analisis prinsipal komponen dan jaringan syaraf dengan menggunakan MATLAB.Kata kunci: Korosi, Pengenalan pola, Pengolahan Citra, Prinsipal Komponen, Jaringan Syaraf, Perceptron.
CIRCUMFERENTIAL INHOMOGENITY ANALYSIS IN G.A. SIWABESSY REACTOR’S PRIMARY COOLING PIPE Roziq Himawan; Mike Susmikanti
JURNAL TEKNOLOGI REAKTOR NUKLIR TRI DASA MEGA Vol 18, No 3 (2016): Oktober 2016
Publisher : Pusat Teknologi Dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1828.9 KB) | DOI: 10.17146/tdm.2016.18.3.2638

Abstract

ABSTRACT In the in-service inspection conducted to G.A. Siwabessy reactor’s primary cooling system pipe, it was found the presence of inhomogenity inside of welding part. To verify whether the inhomogenity could be tolerated or not, comparative data from welding pre-service inspection is needed. Unfortunately, this weld wasn’t covered in pre-service inspection. Therefore, this inhomogenity needs to be analyzed. The purpose of this study is to evaluate the stress intensity factor of the inhomogenity, whether it is within a limit value or not and to predict the crack growth. Analysis were performed based on fracture mechanics theory using parameter of stress intensity factor. Two models were used for calculation approach that are plane crack model and semi-elliptic crack model. Hence, in order to predict the length of inhomogenity in the future, crack growth calculations were performed. The results showed that stress intensity values from both two models are remain below fracture toughness value of pipe’s material. Besides that, stress intensity factor from plane crack model is higher than those from semi-elliptic crack model. Under consideration that inhomogenity has an arc shape in actual, thus, stress intensity factor from this inhomogenity still low enough compare to the fracture toughness. Crack growth calculation’s results showed that after 300th cycle of loading, the length of inhomogenity reaches approximately 2 mm. Based on operation data of G.A. Siwabessy reactor, 300 cycle number is corresponds to 30 years operation. Based on these results it could be concluded that the presence of inhomogenity in the welding part does not affect the structure’s integrity of piping system. Keywords : Inhomogenity, fracture mechanics, fracture toughness, stress intensity factor, crack growth   ABSTRAK Pada pelaksanaan in-service inspection terhadap perpipaan sistem pendingin primer reaktor G.A. Siwabessy diketahui adanya inhomogenitas pada salah satu sambungan lasan pipa. Untuk memverifikasi apakah inhomogenitas ini dapat ditoleransi atau tidak, diperlukan data pembanding hasil pemeriksaan lasan pada saat fabrikasi. Namun, ternyata pada saat fabrikasi, sambungan lasan ini tidak mengalami pemeriksaan. Oleh karena itu, dalam rangka menetapkan apakah keberadaan inhomogentitas ini dapat ditoleransi atau tidak perlu dilakukan analisis terhadap inhomogenitas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi stress intensity factor inhomogenitas di dalam pipa apakah masih berada di dalam batas nilai dan untuk memprediksi perambatan retak. Analisis dilakukan berdasarkan teori fracture mechanics dengan menghitung stress intensity factor inhomogenitas. Dalam perhitungan ini digunakan dua model untuk pendekatan, yaitu model retak planar dan model retak semi-ellips. Selanjutnya, untuk memprediksi panjang inhomogenitas di masa yang akan datang, dilakukan juga simulasi perambatan retak. Hasil-hasil analisis memperlihatkan bahwa nilai stress intensity factor berdasarkan model retak bentuk planar dan retak bentuk semi ellips masih jauh di bawah nilai fracture toughness material pipa. Selain itu, nilai yang dihasilkan berdasarkan model retak bentuk planar lebih besar dibandingkan dengan model retak bentuk semi ellips. Mengingat bentuk inhomogenitas yang berupa busur lingkaran, maka nilai stress intensity factor yang sesungguhnya dari inhomogenitas tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai fracture toughness. Sementara itu, untuk hasil simulasi perambatan retak menunjukkan bahwa pada siklus pembebanan ke-300 memberikan panjang sekitar 2 mm. Berdasarkan data operasi reaktor G.A. Siwabessy, jumlah siklus sebanyak 300 kali setara dengan pengoperasian reaktor selama 30 tahun. Berdasarkan dua hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa keberadaan inhomogenitas pada sambungan lasan tidak berpengaruh terhadap integritas struktur sistem perpipaan. Kata kunci : Inhomogenitas, fracture mechanincs, fracture toughness, stress intensity factor, pertumbuhan retak 
PREDICTION OF REMAINING USEFUL LIFE FOR COMPONENTS IN SSC OF RSG-GAS BASED ON RELIABILITY ANALYSIS Entin Hartini; Endiah Puji Hastuti; Geni Rina Sunaryo; Aep Saepudin; Sri Sudadiyo; Amir Hamzah; Mike Susmikanti
JURNAL TEKNOLOGI REAKTOR NUKLIR TRI DASA MEGA Vol 24, No 1 (2022): February (2022)
Publisher : Pusat Teknologi Dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/tdm.2022.24.1.6400

Abstract

In the maintenance system, efforts are needed to improve the effectiveness of the maintenance system and organization. For effective maintenance planning it is necessary to have a good understanding of the reliability and component availability of the system. For this reason, it is necessary to determine the remaining component life using Remaining Useful Life (RUL), so that maintenance tasks can be planned effectively. The purpose of this study is to determine the remaining life of the safety A component from SSC RSG-GAS based on reliability analysis. The method used in this paper is a statistical approach to estimating RUL. The Weibull hazard model is determined for modeling the hazard function so that it can be integrated in the reliability analysis. The model is verified using data from the safety A component from the SSC RSG-GAS. The results obtained from the analysis are useful for estimating the remaining useful lives of these components which can then be used to plan for effective maintenance and help control unplanned outages. The results obtained can be used for maintenance development and preventive repair planning.
FRACTURE MECHANICS UNCERTAINTY ANALYSIS IN THE RELIABILITY ASSESSMENT OF THE REACTOR PRESSURE VESSEL: (2D) SUBJECTED TO INTERNAL PRESSURE Entin Hartini; Roziq Himawan; Mike Susmikanti
JURNAL TEKNOLOGI REAKTOR NUKLIR TRI DASA MEGA Vol 18, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Pusat Teknologi Dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2077.923 KB) | DOI: 10.17146/tdm.2016.18.2.2466

Abstract

ABSTRACT FRACTURE MECHANICS UNCERTAINTY ANALYSIS IN THE RELIABILITY ASSESSMENT OF THE REACTOR PRESSURE VESSEL: (2D) SUBJECTED TO INTERNAL PRESSURE. The reactor pressure vessel (RPV) is a pressure boundary in the PWR type reactor which serves to confine radioactive material during chain reaction process. The integrity of the RPV must be guaranteed either  in a normal operation or accident conditions. In analyzing the integrity of RPV, especially related to the crack behavior which can introduce break to the reactor pressure vessel, a fracture mechanic approach should be taken for this assessment. The uncertainty of input used in the assessment, such as mechanical properties and physical environment, becomes a reason that the assessment is not sufficient if it is perfomed only by deterministic approach. Therefore, the uncertainty approach should be applied. The aim of this study is to analize the uncertainty of fracture mechanics calculations in evaluating the reliability of PWR`s reactor pressure vessel. Random character of input quantity was generated using probabilistic principles and theories. Fracture mechanics analysis is solved by Finite Element Method (FEM) with  MSC MARC software, while uncertainty input analysis is done based on probability density function with Latin Hypercube Sampling (LHS) using python script. The output of MSC MARC is a J-integral value, which is converted into stress intensity factor for evaluating the reliability of RPV’s 2D. From the result of the calculation, it can be concluded that the SIF from  probabilistic method, reached the limit value of  fracture toughness earlier than SIF from  deterministic method.  The SIF generated by the probabilistic method is 105.240 MPa m0.5. Meanwhile, the SIF generated by deterministic method is 100.876 MPa m0.5. Keywords: Uncertainty analysis, fracture mechanics, LHS, FEM, reactor pressure vessels   ABSTRAK ANALISIS KETIDAKPASTIAN FRACTURE MECHANIC PADA EVALUASI KEANDALAN BEJANA TEKAN REAKTOR: 2D DENGAN BEBAN INTERNAL PRESSURE. Bejana tekan reaktor (RPV) merupakan pressure boundary dalam reaktor tipe PWR yang berfungsi untuk mengungkung material radioaktif  yang dihasilkan pada proses reaksi berantai. Maka dari itu integritas bejana tekan reaktor harus senantiasa terjamin baik reaktor dalam keadaan operasi normal, maupun kecelakaan. Dalam melakukan analisis integritas RPV, khususnya yang berkaitan dengan pecahnya bejana tekan reaktor akibat adanya retak dilakukan analisis secara fracture mechanics. Adanya ketidakpastian input seperti sifat mekanik bahan, lingkungan fisik, dan input pada data, maka dalam melakukan analisis keandalan tidak hanya dilakukan secara deterministik saja. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis ketidakpastian input pada perhitungan fracture mechanik pada evaluasi keandalan bejana tekan reaktor PWR. Pendekatan untuk karakter random dari kuantitas input menggunakan  teori probabilistik. Analisis fracture mechanics dilakukan berdasarkan metode elemen hingga (FEM) menggunakan perangkat lunak MSC MARC. Analisis ketidakpastian input dilakukan berdasarkan probability density function dengan Latin Hypercube Sampling (LHS) menggunakan python script. Output dari MSC MARC adalah nilai J-integral untuk mendapatkan nilai stress intensity factor pada evaluasi keandalan bejana tekan reactor 2D. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa SIF probabilistik lebih dulu mencapai nilai batas fracture tougness  dibanding  SIF deterministik. SIF yang dihasilkan dengan metode probabilistik adalah 105,240 MPa m0,5. Sedangkan SIF metode deterministik adalah 100,876 MPa m0,5. Kata kunci: Analisis ketidakpastian, fracture mechanics, LHS, FEM, bejana tekan reaktor
PENDEKATAN NEURAL NETWORK TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL PADA TINGKAT BEBAN BERBEDA Mike Susmikanti; Ghofir Ghofir
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 4 (2013): Intelligent System dan Application
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam bidang industri khususnya dalam pembangunan PLTN merupakan hal penting untuk mengetahui kondisi material yang digunakan. Berkaitan dengan penggunaan material, dilakukan pemodelan sifat mekanik material khususnya terhadap jenis stainless steel AISI-416. Material tipe AISI-416 merupakan salah satu material dengan komposisi yang tahan terhadap korosi. Pemodelan dilakukan pada beberapa tingkat pembebanan yang berbeda menggunakan neural network. Data pembelajaran menggunakan data hasil eksperimen. Dalam simulasi pelatihan dipilih metoda backpropagation dengan optimisasi menggunakan Levenberg-Marquardt. Diperoleh pemodelan alur stress terhadap jenis stainless steel AISI-416 pada simulasi beberapa tingkat beban yang berbeda.