Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN ANGKLUNG (Penelitian Tindakan Kelas di TK Laboratorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia) Nuraida, eRI; Milyartini, Rita
SWARA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : SWARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Skripsi yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Angklung (Penelitian Tindakan Kelas di TK Laboratorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia), dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa  kondisi keterampilan sosial anak di sekolah tersebut belum berkembang dengan baik. Secara umum sebanyak 91.66% dari jumlah anak yang mengikuti kegiatan bermain angklung memiliki keterampilan sosial yang belum berkembang. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini melalui kegiatan bermain angklung. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, partisipan yang menjadi subjek penelitian yaitu anak kelompok B-2 TK Laboratorium Percontohan UPI berjumlah 12  orang yang terdiri dari lima laki-laki dan tujuh perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi, catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Kegiatan bermain angklung pada anak usia dini sangat membantu pada perkembangan keterampilan sosial anak, karena banyak aspek yang dapat dikembangkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui kegiatan bermain angklung, keterampilan sosial anak usia dini di TK Laboratorium Percontohan UPI meningkat secara signifikan. Aspek yang meningkat adalah perilaku sosial yang meliputi (1) aspek empati yaitu menunjukan sikap perhatian kepada orang lain, (2) Kemurahan hati yaitu berbagi kesempatan dengan orang lain atau berbagi barang dengan orang lain, (3) kepedulian yaitu rasa ingin membantu terhadap orang yang sedang membutuhkan bantuan, (4) Kerja sama yaitu melakukan kegiatan bersama-sama. Kata kunci : Keterampilan sosial, anak usia dini, bermain angklung. 
PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR BERMAIN PERKUSI DI SMA NEGERI 7 BANDUNG Riyandi, Mochammad Fauzan; Milyartini, Rita
SWARA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : SWARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pembelajaran merupakan sebuah proses membelajarkan peserta didik agar memperoleh kompetensi tertentu yang telah dirumuskan oleh pengajar. Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembelajaran adalah minat dan motivasi siswa yang tinggi. Siswa peserta ekstrakurikuler perkusi di SMAN 7 Bandung terlihat memiliki motivasi dan prestasi yang relatif baik, sehingga peneliti tertarik untuk mengungkap strategi yang dilakukan pengajar dalam menentukan materi, metode, dan hasil yang dicapai oleh siswa. Kajian dilakukan berlandaskan pada teori tentang motivasi, metode pembelajaran, dan sistem evaluasi dalam pembelajaran. Untuk mengungkap itu semua, peneliti menggunakan tehnik penelitian dalam bentuk wawancara dan observasi langsung. Dari penelitian diperoleh temuan bahwa keberhasilan dalam sebuah proses pembelajaran di ekstrakurikuler perkusi SMAN 7 Bandung, diperngaruhi oleh latar belakang dan pengalaman guru sebagai percussionist,sehingga guru mampu menjadi model yang baik saat melakukan demonstrasi. Selain itu ditemukan kelemahan, guru belum membuat perencanaan sehingga materi tidak tersusun secara terstruktur dari yang mudah menuju sulit. Metode yang digunakan sudah cukup bervariasi, yakni metode demonstrasi, imitasi, drill dan tutor sebaya. Metode tersebut masih dapat dikembangkan dalam model pembelajaran yang direncanakan. Kemampuan siswa meningkat karena motivasi belajar meningkat dari pertemuan demi pertemuan.ABSTRAK Pembelajaran merupakan sebuah proses membelajarkan peserta didik agar memperoleh kompetensi tertentu yang telah dirumuskan oleh pengajar. Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembelajaran adalah minat dan motivasi siswa yang tinggi. Siswa peserta ekstrakurikuler perkusi di SMAN 7 Bandung terlihat memiliki motivasi dan prestasi yang relatif baik, sehingga peneliti tertarik untuk mengungkap strategi yang dilakukan pengajar dalam menentukan materi, metode, dan hasil yang dicapai oleh siswa. Kajian dilakukan berlandaskan pada teori tentang motivasi, metode pembelajaran, dan sistem evaluasi dalam pembelajaran. Untuk mengungkap itu semua, peneliti menggunakan tehnik penelitian dalam bentuk wawancara dan observasi langsung. Dari penelitian diperoleh temuan bahwa keberhasilan dalam sebuah proses pembelajaran di ekstrakurikuler perkusi SMAN 7 Bandung, diperngaruhi oleh latar belakang dan pengalaman guru sebagai percussionist, sehingga guru mampu menjadi model yang baik saat melakukan demonstrasi. Selain itu ditemukan kelemahan, guru belum membuat perencanaan sehingga materi tidak tersusun secara terstruktur dari yang mudah menuju sulit. Metode yang digunakan sudah cukup bervariasi, yakni metode demonstrasi, imitasi, drill dan tutor sebaya. Metode tersebut masih dapat dikembangkan dalam model pembelajaran yang direncanakan. Kemampuan siswa meningkat karena motivasi belajar meningkat dari pertemuan demi pertemuan.
Development of Vocal Teaching Materials Based on Keroncong Singing Or- naments to Strengthen Western Vocal Technique Latifah, Diah; Milyartini, Rita
PANGGUNG Vol 27, No 4 (2017): Comparison and Development in Visual Arts, Performing Arts, and Education in C
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i4.289

Abstract

ABSTRACTThis study develops teaching materials based on “Luk Keroncong Song Ornaments". The method used was designed based research that was developed from teaching materials which were based on the strength of the theoretical and applicative activities to test the strength of materials. The results of the study revealed that the Luk Keroncong ornaments, when it is used, strengthen the vocal technique used by the respondents. The result of this research revealed that the teaching material employed improve the respondents’ vocal technique. Notable areas of improvement and strengthening of the respondents were observed in their:-breathing management (Appogio), vocal registration, especially when there are changes in the timbre (passaggio), head-voice resonance, flexibility of tone, and stability of tone.Keywords: Instructional material based on luk keroncong ornament, Implementation, Strengthening, Vocal Techniques 
Model Pendidikan Life Skill Belajar Mandiri Untuk Meningkatkan Penguasaan Teknik Vokal Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Vokal 3 Latifah, Diah; Milyartini, Rita
INVOTEC Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Faculty of Technological and Vocational Education-Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/invotec.v6i2.6084

Abstract

The ability to learn independently, is one of life skills that need to be owned by the students as future professionals in the field of education. A professional music educator is required to be able to sing well. Mastery of singing competence can not be separated from competencies to learn independently. This study focuses on Independent Learning Ability Development Model to improve student mastery of Vocal Technique Participants. The research method is conducted using class action research. Due to time constraints the research application of the learning model can only be observed in one cycle. The results showed that the application of learning models provide a positive implication on the ability to perform self-evaluation which is considered as part of independent learning skills.
Pelatihan Kawih Sunda Bagi Guru Seni Budaya Bidang Musik Tingkat SMP Latifah, Diah; Karwati, Uus; Milyartini, Rita; Lerina, Wina
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 21, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpp.v21i3.40912

Abstract

Kawih Sunda merupakan salah satu materi pembelajaran mapel seni budaya bidang musik yang mengangkat kearifan lokal Sunda. Kawih Sunda berupa sajian musik vokal, yang dapat diterapkan sebagai materi vokal uni sono, terutama untuk materi kawih yang dapat dibawakan dalam sajian vokal yang dapat dinyanyikan bersama. Permasalahan yang terjadi, masih terdapat guru vokal, yang belum memiliki kompetensi menyanyikan Kawih Sunda dengan benar. Dengan latar belakang ini, kegiatan pelatihan vokal dilaksanakan. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Pelatihan dilaksanakan pada guru guru seni budaya bidang musik dalam organisasi MGMP Kabupaten Indramayu. Hasil penelitian menunjukan, bahwa kegiatan pelatihan Kawih Sunda, membuahkan kompetensi menyanyikan nada nada pada melodi Kawih Sunda dan mengekspresikan Kawih Sunda laras Degung dengan Baik.
STRATEGI PELATIHAN PADUAN SUARA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN DIMASA PANDEMI COVID-19 Irvan Damara; Rita Milyartini; Yuliandani Yuliandani
SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol 1, No 2 (2021): ANTOLOGI PENDIDIKAN MUSIK
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran telah memiliki banyak prestasi baik Nasional maupun Internasional. Akibat pandemi Covid-19 latihan paduan suara harus dilaksanakan dengan strategi khusus. Maka dari itu hal tersebut menarik untuk diteliti. Penelitian ini meliputi kajian persiapan, proses, dan hasil akhir. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan cara observasi latihan daring, wawancara melalui call Whatsapp, dan studi dokumen. Berdasarkan hasil penelitian, paduan suara mahasiswa Universitas Padjajaran melaksanakan latihan secara daring dan dengan model blended learning. Pada pembelajaran daring, tim teknis membagikan video pelatihan kepada anggota, setelah video pelatihan dipelajari secara mandiri, lalu dilanjutkan dengan latihan perkelompok suara di setiap minggunya secara daring. Selain itu juga diterapkan pelatihan dengan model blended learning yakni kombinasi latihan luring dengan daring. Maksimal anggota yang hadir luring 30 orang, sisanya mengikuti secara simultan secara daring. Lalu setelah itu ketika pemerintah menerapkan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) maka latihan menjadi daring kembali dengan pola yang berbeda yaitu ada kelompok kecil dan kelompok gabungan. Di masa pandemi covid-19 ternyata pelatih, pengurus dan anggota berupaya untuk tetap menyelenggarakan latihan dengan strategi pelatihan yang bervariatif menggunakan teknologi.Kata Kunci : Strategi pelatihan, paduan suara, luring, daring
REALITAS PEMBELAJARAN MUSIK PADA MASA PANDEMI COVID-19 Kristiani Sigalingging; Rita Milyartini; Fensy Sella
SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol 2, No 1 (2022): ANTOLOGI PENDIDIKAN MUSIK
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul realitas pembelajaran seni musik pada masa pandemi di SMP Negeri 3 Lembang. Adanya pandemi covid 19 membuat pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh. Penelitian ini dilakukan karena terdapat hal menarik pada pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Lembang khususnya pada pembelajaran musik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan pembelajan musik, permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran musik berlangsung, dan upaya yang telah dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran musik secara daring. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas 8 di sekolah tersebut, serta guru seni budaya yang mengajar di sekolah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini ditemukan bahwa pembelajaran seni musik di sekolah tersebut dilaksanakan dengan menggunakan portal eduku sebagai aplikasi penunjang. Namun, pada pelaksanaan pembelajaran musik daring yang dilaksanakan, siswa dan guru masih memiliki beberapa kendala seperti kuota internet, signal, serta media pembelajaran yang digunakan guru. Untuk siswa yang tidak memiliki kuota internet atau smartphone, sekolah menyediakan fasilitas berupa wifi dan tablet yang hanya  dapat digunakan disekolah. Harapan dari pelaksanaan pembelajaran musik daring adalah agar kebutuhan peserta didik dapat terpenuhi untuk belajar musik secara praktik maupun pengetahuan. Namun pada realitanya masih banyak sistem yang perlu dievaluasi untuk dapat membuat sistem pembelajaran yang lebih baik lagi, agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.Kata kunci: Realitas pembelajaran, pembelajaran seni musik, pembelajaran pada masa pandemi
PERSEPSI MUSIK PEMAIN RHYTHM GAME BanG Dream! Girls Band Party Detri Hasna Fadhila; Rita Milyartini; Iwan Gunawan
SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol 1, No 1 (2021): ANTOLOGI PENDIDIKAN MUSIK
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan rhythm game sebagai media pembelajaran musik melalui Android dan iOS sudah disarankan oleh Bégel dkk (2017), namun belum ada penelitian tentang implikasinya terhadap persepsi musik. Hal tersebut memotivasi peneliti unutk mengkaji lebih lanjut implikasi rhythm game BanG Dream! Girls Band Party terhadap persepsi musik pemainnya. Peneliti mengambil sampel purposif 18 orang yang bersedia menjadi partisipan penelitian dari 70 anggota komunitas BanG Dream! Indonesia Region Bandung. Partisipan dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan hasil wawancara terstruktur, yakni kelompok pemain yang tidak bermain/belajar musik, pemain yang bermain/belajar musik tetapi bukan musisi, dan pemain yang merupakan musisi. Pengukuran persepsi musik dilakukan dengan menggunakan tes Short-PROMS. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi musik tertinggi dimiliki oleh pemain yang merupakan musisi. Pemain yang tidak bermain/belajar musik memiliki persepsi musik yang setingkat dengan pemain yang merupakan musisi. Sedangkan persepsi musik pemain yang bermain/belajar musik tetapi bukan musisi tingkatnya berada di bawah dua kelompok lainnya. Besarnya persepsi musik pemain yang tidak bermain/belajar musik bukan disebabkan oleh intensitas bermain mereka perhari, tetapi disebabkan oleh durasi pengalaman bermain yang lebih lama dibandingkan dengan  kelompok lainnya. Jika ingin menggunakan BanG Dream! Girls Band Party sebagai media untuk mengasah persepsi musik, penggunaannya hanya cukup 30 menit perhari.Kata kunci : Persepsi musik, Pemain rhythm game, Rhythm game, BanG Dream! Girls Band Party
ARANSEMEN VOKAL LAGU LANGIT AMAT INDAH OLEH TRIO RIDA SITA DEWI (RSD) Fazrin Sheila Ananda; Rita Milyartini; Tono Rachmad Pudjo Harto
SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol 3, No 2 (2023): ANTOLOGI PENDIDIKAN MUSIK
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul Aransemen Vokal pada Lagu Langit Amat Indah oleh Trio Rida Sita Dewi (RSD) ini adalah untuk menganalisis penataan suara dan pengolahan ekspresi pada lagu tersebut. Alasan dilaksanakannya penelitian yaitu untuk memberikan pengayaan sumber belajar di sekolah terhadap aransemen vokal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk memperoleh data dengan cara analisis dokumen dan wawancara, yaitu analisis audio visual dan analisis audio, partitur dan wawancara.  Hasil Penelitian menunjukan bahwa penataan suara pada lagu Langit Amat Indah oleh Trio RSD ini sederhana, dan tidak terlalu rumit,di setiap bagian lagu selalu ada unisono, kanon, call and response, bagian part solo secara bergantian, dan backing vocal. Lalu pengolahan ekspresi pada lagu ini terbilang ceria dan memiliki pesan yang optimis.Kata kunci: Penataan Suara, Pengolahan ekspresi, Trio RSD 
STUDI KASUS PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN SOSIAL SISWA AUTIS Rita Milyartini; Reni Haerani
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 3 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN NOVEMBER 2013, TH. XXXII, NO. 3
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v3i3.1632

Abstract

Abstrak: Biasanya siswa autis dipinggirkan oleh masyarakat. Penelitian tindakan ini mencoba untuk melakukan rekonstruksi social pada seting pendidikan inklusif. Dengan menggunakan model synectic dalam belajar tari, kami mencoba untuk meningkatkan kompetensi sosial dan kreativitas siswa autis. Sintaks model ini mempunyai empat langkah, yaitu persiapan, pengenalan konsep melalui analogi dan eksplorasi, penciptaan, dan presentasi karya siswa. Setelah dua siklus, model synectic dalam belajar tari dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan social siswa autis. Analogi langsung, analogi personal, dan analogi konflik dapat membantu siswa autis untuk mengekspresikan gagasannya melalui gerak tubuh dan menciptakan tari dengan temannya dalam seting pendidikan inklusif. Kata Kunci: pembelajaran tari, model sinektis, kreativitas, kemampuan sosial, autis, pendidikan inklusif A CASE STUDY ON TEACHING DANCES TO IMPROVE THE CREATIVITY AND SOCIAL COMPETENCE OF STUDENTS WITH AUTISTIC SYNDROME DISORDER Abstract: Usually students with autistic syndrome disorder (ASD) are marginalized by the community. This action research tried to make social reconstruction in an inclusive educational setting. By using the synectic model of learning dances, we tried to improve ASD students’ social competence and creativity. The syntax of this model had four steps: preparation, introduction of the concepts through analogy and exploration, composing, and presentation of students’ work. After two cycles, the synectic model of learning dances can improve ASD students’ creativity and social interaction competence. Direct analogy, personal analogy, and compressed conflict analogy can help ASD students to express their idea through body movement and through creating a dance together with their friends in an inclusive educational setting. Keywords: synectic model, creativity, social interaction, autistic, inclusive education