Nurkumalasari Nurkumalasari
Dinas Kesehatan Ogan Ilir

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru dengan Hasil Pemeriksaan Dahak di Kabupaten Ogan Ilir Nurkumalasari Nurkumalasari; Dian Wahyuni; Nurna Ningsih
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Tuberkulosis paru (TB Paru) disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis yang merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Secara global, Indonesia menempati urutan kelima setelah Negara India, Cina, Afrika Selatan dan Nigeria untuk kasus Tuberkulosis Paru. Pada program nasional, pemeriksaan dahak mikroskopis sangat penting untuk menentukan adanya BTA di dalam dahak penderita suspek TB Paru.Metode: Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling yakni semua penderita tuberkulosis paru basil tahan asam positif dan basil tahan asam negatif yang berobat ke seluruh puskesmas wilayah kabupaten Ogan Ilir periode April–September Tahun 2013 sebanyak 270 orang. Pengolahan data menggunakan sistem komputerisasi yang dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur (p-value = 0,286), jenis kelamin (p-value = 0,261), status perkawinan (p-value = 0,331), pekerjaan ada hubungan (p-value = 0,857) dengan hasil pemeriksaan dahak di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013.Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan untuk petugas puskesmas pemegang Program Tuberkulosis Paru sebaiknya meningkatkan kegiatan lagi kunjungan langsung ke rumah penderita TB Paru dan tidak henti-hentinya memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang membutuhkan. Bagi Kepala Puskesmas diharapkan selalu memantau Pelaksanaan Program dan membantu memecahkan masalah yang dijumpai oleh pemegang program, bagi Dinas Kesehatan agar selalu memberikan bimbingan dan evaluasi pelaksanaan program Tuberkulosisi Paru di Puskesmas. Selain itu, perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor bibit penyakit dan lingkungan yang mempengaruhi kejadian TB Paru.