Drs.Ngadiran Kartowasono, M.Pd. .
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE MODEL OF CONCEPTUAL CHANGE IN LEARNING CHEMISTRY Ni Kadek Ningsih Handayani .; Dr. I Wayan Redhana,M.Si .; Drs.Ngadiran Kartowasono, M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpk.v1i2.3973

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan model perubahan konseptual pada pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Singaraja ditinjau dari karakteristik suatu konsepsi baru, yaitu necessity, intelligibility, plausibility, dan fruitfulness. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif tipe studi kasus. Subjek penelitan ini adalah guru kimia, siswa kelas XI IA, dan pembelajaran di kelas. Data dikumpulkan melalui observasi kelas, pembuatan transkripsi pembelajaran, dan pengelompokan masalah-masalah mengajar guru ke dalam komponen model perubahan konseptual. Data dianalisis secara deskriptif interpretatif dengan menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah mengajar guru yang berkaitan dengan necessity adalah guru menyajikan materi tidak lengkap. Masalah mengajar guru yang berkaitan dengan intelligibility adalah guru sering mengajukan pertanyaan beruntun, memberikan pertanyaan dijawab oleh guru sendiri, memberikan informasi tidak lengkap, memberikan informasi salah, memberikan informasi tidak jelas, menyajikan soal yang salah ketik, membuat analogi tidak jelas, dan tidak meminta alasan siswa. Masalah mengajar guru yang berkaitan dengan plausibility adalah guru kurang menekankan pentingnya konteks dan mengabaikan konsepsi alternatif siswa. Masalah mengajar guru yang berkaitan dengan fruitfulness adalah guru kurang memberikan masalah-masalah kompleks yang berkaitan dengan aplikasi konsep larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari.Kata Kunci : model perubahan konseptual, miskonsepsi, larutan penyangga This study is aimed to describe and explain the model of conceptual change in learning chemistry at SMAN 1 Singaraja in terms of the characteristics of a new concept, namely necessity, intelligibility, plausibility, and fruitfulness. This study was a qualitative research in form of case study. The subjects of the study were chemistry teachers, students, and learning process in the classroom. Data were collected by doing classroom observation. The transcription data was created and ploblems were grouped into the conceptual change model. Data were analyzed descriptively and they were triangulated. The result shows that the teachers’ teaching problem related to the necessity is the incomplete subject information. The teaching problems related to the intelligibility include asking streak questions frequently, giving the question answered by the teachers themselves, giving some incomplete and false information, providing ambiguous information, presenting misspelled items, making vague analogy, and asking for no reason of students’ answer. The teaching problems related to the plausibility are less emphasizing the importance of context and ignoring of students’ alternative conceptions. The teachers problem related to the fruitfulness is not providing complex issues associated to the application of buffer solution concept in daily life.keyword : conceptual change, misconceptions, buffer solution
PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH PLASTIK POLYPROPHYLENE (PP) DAN TANGKAI BAMBU Ida Ayu Putu Wida Septiari .; Dr. rer.nat. I Wayan Karyasa,S.Pd,M.Sc .; Drs.Ngadiran Kartowasono, M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpk.v1i1.4027

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi dan tekanan papan partikel terbaik dilihat dari daya serap air minimum dan kuat tekan maksimumnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 variabel bebas yaitu komposisi dan tekanan. Eksperimen pertama, papan partikel dibuat dengan cara plastik polyprophylene dilarutkan dalam xylene dan dipanaskan pada suhu 170°C. Kemudian matrik plastik dicampurkan dengan serbuk tangkai bambu tali sebagai filler hingga homogen dengan komposisi filler berbanding matrik yang digunakan adalah 90%:10%, 80%:20%, 70%:30%, 60%:40%, dan 50%:50%. Selanjutnya campuran yang homogen dicetak pada tekanan 25 kgf/cm2 selama 1 jam. Papan partikel yang dihasilkan dikeringkan kemudian diuji kuat tekan dan daya serap air. Komposisi cetakan papan partikel yang daya serap airnya minimum dan kuat tekannya maksimum digunakan untuk eksperimen kedua. Eksperimen kedua, papan partikel dibuat menggunakan  perbandingan komposisi filler dan matrik yang terbaik dengan variasi tekanan pada saat pencetakan yaitu berturut-turut 15 kgf/cm2, 20 kgf/cm2, 25 kgf/cm2, 30 kgf/cm2, dan 35 kgf/cm2 masing-masing selama 1 jam. Hasil penelitian eksperimen pertama yaitu daya serap air 14,34% dan kuat tekan 671 kgf/cm2 dan pada eksperimen kedua yaitu tekanan terbaik saat proses pencetakan papan partikel yaitu 35 kgf/cm2 dengan nilai daya serap air 6,93% dan nilai kuat tekan 878 kgf/cm2. Hasil penelitian dari papan partikel yang terbuat dari plastik PP dan serbuk tangkai bambu tali mempunyai nilai daya serap air dan nilai kuat tekan yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2105-2006.Kata Kunci : papan partikel, polyprophylene, tangkai bambu, daya serap air, kuat tekan The aim of the study was to determine the best composition and pressure conditions in making particle board for having minimum water absorption and maximum compressive strength properties. The study used two independent variables, there were composition and pressure. Firstly experiment, polyprophylene plastic were dissolved in a xylene and heated at the temperature of 170°C. Then, the plastic matrix was mixed with bamboo stalks rope as filler until homogeneous in certain compositions 90%:10%, 80%:20%, 70%:30%, 60%:40%, and 50%:50%. Finally, the homogeneous mixtures were pressure of 25 kgf/cm2 for 1 hour. The results were dried particle board then tested compressive strength and water absorption. The composition of particle board that the minimum water absorption and maximum compressive strength was used for the second experiment. The second experiment, particle board were made by using the best comparison filler and matrix composition with the variation of pressure at the time of printing the consecutive 15kgf/cm2, 20kgf/cm2, 25kgf/cm2, 30kgf/cm2, and 35kgf/cm2 each for 1 hour. The results of the first experiment of water absorption 14,34% and compressive strength 671 kgf/cm2 and in the second experiment pressure data obtained during the process of mold that is particle board 35 kgf/cm2 with water absorption 6,93% and 878 kgf/cm2 compressive strength. Results show that the particle board made of plastic PP rope and bamboo stalk powder has a value of water absorption and compressive strength fulfilling the requirement of SNI 03-2105-2006.keyword : particle board, polyprophylene, stalk of bamboo, water absorption, compressive