Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH METODE LEARN TO THINK (LTT) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SERIRIT TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ni Kadek Suratini .; Drs. I Made Wirta, M.Pd .; Putu Artawan, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3279

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang belajar menggunakan metode LTT dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan metode direct instruction. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Seririt tahun pelajaran 2013/2014, yang terdiri atas 283 siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 73 orang siswa yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan Anava satu jalur. Sebagai tindak lanjut dari Anava, digunakan Least Significant Difference (LSD) untuk menguji signifikansi perbedaan skor rata-rata tiap kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar menggunakan metode LTT dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan metode direct instruction (F = 59,098; p
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SAINS Ketut Janur Antariani .; Drs. I Made Wirta, M.Pd .; Putu Artawan, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3467

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan prestasi belajar sains antara siswa yang belajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw berbantuan peta konsep (Concept Mapping) (MPKTJ-CM), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw (MPKTJ), dan Model Direct Instruction (MDI). Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest non-equivalent control group design. Sampel diambil dengan cara simple random sampling dan berjumlah 96 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes prestasi belajar sains berbentuk tes pilihan ganda. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan teknik Anava pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar sains antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan MPKTJ-CM, kelompok siswa dengan MPKTJ, dan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan MDI dalam pembelajaran IPA Terpadu (F= 14,345; p
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA Putu Saswita Utami Dewi .; Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd .; Drs. I Made Wirta, M.Pd .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan aktivitas siswa, (2) meningkatkan kecerdasan emosional siswa, (3) meningkatkan hasil belajar siswa, dan (4) mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam pelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 4 Mendoyo tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa. Data aktivitas siswa dikumpulkan dengan observasi selama kegiatan pembelajaran. Data kecerdasan emosional dikumpulkan dengan kuesioner pada setiap akhir siklus. Data hasil belajar dikumpulkan dengan pemberian tes hasil belajar IPA berupa soal pilihan ganda. Sementara data tanggapan siswa dikumpulkan dengan kuesioner. Data penelitian yang diperoleh, dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus II. (2) Terjadi peningkatan skor rata-rata kecerdasan emosional siswa dari siklus I (180,50) ke siklus II (183,94) dengan kategori baik. (3) Terjadi peningkatan skor rata-rata hasil belajar IPA siswa dari siklus I (75,74) ke siklus II (76,91) dengan kategori baik. (4) Tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam pelajaran IPA adalah positif dengan skor rata-rata 61,62. Peningkatan kecerdasan emosional dan hasil belajar IPA siswa dibuktikan dengan pengujian hipotesis menggunakan uji t satu sampel. Hasil uji t satu sampel menunjukkan bahwa t hitung > t tabel sehingga H0 ditolak. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dapat meningkatkan kecerdasan emosional dan hasil belajar IPA siswa kelas VIII E SMP Negeri 4 Mendoyo tahun pelajaran 2014/2015. Kata Kunci : Investigasi grup, kecerdasan emosional, hasil belajar IPA This study aimed at (1) describing the student’s activity, (2) improving the student’s emotional intellegent, (3) improving the student’s achievement, and (4) describing the student’s respond towards the implementation of Cooperative Learning on Group Investigation (GI) in science class. This study was a Classroom Action Research (CAR) conducted in two cycles. The subject of this study were 8th grade students of class E at SMP Negeri 4 Mendoyo in academic years 2014/2015. The total number of subject in this study were 34 students. Data of student’s activities were collected by observing the learning activities, data of student’s emotional intellegent were collected by using questioner in every last cycle, and data of student’s learning result were collected by giving objective test. Meanwhile, the student’s respond was collected by using questioner. Data were analyzed descriptively. The result of this study shows that (1) there is an improvement of the student’s activity at second cycle. (2) there is an improvement in average score of the student’s emotional intellegent from cycleI I (180,50) and cycle II (183,94) with category “good”. (3) there is an improvement in average score of science learning result from 75,74 in cycle I to 76,91 in cycle II with category “good”. (4) The students’s respond towards the implementation of Cooperative Learning on Group Investigation (GI) in science class is positive with the score 61.62. The improvement of student’s emotional intellegent and science learning result are proved by hypothesis using one sample t-test. The test shows that t calculation > t table, so that H0 is rejected. The result of this study shows that the implementation of Cooperative Learning on Group Investigation (GI) is able to improve the student’s emotional intellegent and able to improve student’s achievement on science class in 8th grade students of class E at SMP Negeri 4 Mendoyo in academic years 2014/2015.keyword : Group Investigation, emotional intellegent, Science achievement
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Zeny Khoirur r .; Drs. I Made Wirta, M.Pd .; Dewi Oktofa Rachmawati,S.Si,M.Si .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5486

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan peningkatan pemahaman konsep fisika antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Problem Solving (PS) dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran Direct Instruction (DI). Masalah pada penelitian ini adalah pemahaman konsep siswa rendah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X MAN Patas Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi sampel penelitian terdiri dari 2 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 64 yang ditentukan secara simple random sampling. Data pemahaman konsep fisika dikumpulkan menggunakan 26 butir tes pemahaman konsep. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik ANAVA satu jalur. Analisis dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference (LSD) untuk menguji pasangan skor rata-rata tiap kelompok perlakuan. Pengujian hipotesis nol dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Semua analisis dilakukan dengan memanfaatkan software SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan temuan-temuan yaitu. (1) Secara deskriptif kelompok PS lebih unggul dibandingkan dengan kelompok DI. (2) terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep fisika siswa yang belajar dengan model pembelajaran problem solving dan model pembelajaran DI (F = 79,008; p
Deskripsi Strategi Pembelajaran Peta Konsep (Concept Mapping): Upaya Pengembangan Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran IPA Siswa Kelas VII SMP Mutiara Singaraja Tahun Pelajaran 2014/2015 Luh Novi Arisanti .; Drs. I Made Wirta, M.Pd .; Drs. Erwan Sutarno,M.Pd .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5550

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran peta konsep yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran yang diterapkan oleh guru IPA dalam upaya mengembangkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA di kelas VII SMP Mutiara Singaraja. Subjek penelitian ini adalah seorang guru IPA yang mengajar kelas VII dan 39 siswa kelas VII SMP Mutiara Singaraja tahun pelajaran 2014/2015, dan objek penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran peta konsep, faktor-faktor penghambat yang ditemui guru, upaya guru dalam mengatasi faktor penghambat, dan pemahaman konsep siswa. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru IPA sesuai dengan standar Permendiknas, yaitu: menyiapkan silabus, RPP, materi ajar, LKS,dan peta konsep. (2) pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru IPA dengan strategi pembelajaran peta konsep sudah sepenuhnya menerapkan rancangan pembelajaran yang telah disusun meliputi pendahuluan, kegiatan inti; presentasi abstraksi dan proposisi aplikasi, dan penutup. (3) penilaian yang dilakukan oleh guru IPA merupakan penilaian komperhensif yang diperoleh dari nilai peta konsep siswa, tes, dan nilai sikap. (4) faktor penghambat yang ditemui guru bersumber dari internal diri siswa, seperti malasnya siswa untuk membaca, adanya perbedaan kemampuan siswa serta situasi kelas yang kurang kondusif. (5) upaya guru IPA dalam mengatasi faktor penghambat tersebut adalah memberikan tugas menulis tugas yang sama secara berulang-ulang dalam jumlah tertentu kepada siswa yang malas dan menuntun siswa untuk menemukan konsep kunci. (6) nilai pemahaman konsep siswa berdasarkan hasil tes essay, yaitu pada materi zat & wujudnya sebanyak 28 siswa tuntas mencapai nilai KKM dengan KK 71,79% dan 11 siswa belum tuntas dengan KK 28,21%. Sedangkan pada hasil tes essay Pemuaian sebanyak 25 siswa tuntas mencapai nilai KKM dengan KK 64,11% dan 14 siswa belum tuntas dengan ,KK 35.89%. Hasil-hasil tersebut mengindikasikan bahwa strategi pembelajaran peta konsep yang diterapkan oleh guru IPA di kelas VII SMP Mutiara Singaraja dapat mengembangkan pemahaman konsep IPA siswa dalam pembelajaran IPA.Kata Kunci : strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping), pemahaman konsep IPA This descriptive study aimed at describing the concept map learning strategies which include planning, implementation, and assessment of learning implemented by the science teachers in effort to develop the student’s concept understanding in physics teaching learning at class VII of SMP Mutiara Singaraja. This subject of this research were a science teacher who teaches at seventh grade and 39 students of class VII of SMP Mutiara Singaraja in academic year 2014/2015, while the object of this research included planning, implementation, and assessment of learning using concept map learning strategy, inhibiting factors, the teachers’ efforts to overcome the inhibiting factors, and the student’s concept understanding. Data were collected through observation, interviews, documentation, and test. The results show that (1) The learning plan done by the science teacher has been in accordance with the Permendiknas standard, namely: preparing the syllabus, lesson plans, teaching materials, worksheets, and concept maps. (2) The implementation of the learning undertaken by science teacher with concept map learning strategy has already fully implemented the lesson plan arranged which includes the introduction, the core activities; presentation of abstract and application proposition, and closing. (3) Assessment carried out by the science teacher is a comprehensive assessment obtained from the student’s concept map score, tests, and attitude score. (4) Inhibiting factors encountered by the teacher come from the internal of student itself, such as the laziness of the students to read, the difference in the ability of students, and the not conducive classroom situations. (5) The attempt of science teacher to overcome the obstacle factors is by giving a repetitive writing task with the same task in a certain amount to the lazy students and guiding the students to find a key concept. (6) the value of understanding the concept of students based on the results of the test essay, namely the material substance and its form as many as 28 students completed reached a value of KKM with KK 71.79% and 11 students have not finished with KK 28.21%. While of the essay test material Expansion results of 25 students completed reach a value of KKM with KK 64.11% and 14 students not finished with KK 35.89%. These results indicate that the concept map learning strategy applied by a science teacher in class VII of SMP Mutiara Singaraja can develop an understanding of the student’s science concept in learning science.keyword : learning strategy map concept (concept mapping), understanding the concept science of student
KAJIAN KUALITATIF PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 KELAS X SMA NEGERI 1 UBUD I Nengah Karang Giarta .; Drs. I Made Wirta, M.Pd .; Drs. Ida Bagus Putu Mardana,M.Si .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5758

Abstract

Abstrak Pengelolaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 dilaksanakan untuk mengetahui gambaran pengelolaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengelolaan pembelajaran guru berbasisi kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Ubud. Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian kualitatif. Tahapan yang ditempuh adalah pralapangan, lapangan, dan pascalapangan. Sampel sumber data penelitian diperoleh secara purposive. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam, penelaahan dokumen tertulis, dan triangulasi/gabungan. Sumber data primer didapat dari satu orang guru dari kelas X SMA Negeri 1 ubud. Sumber data sekunder diperoleh melalui kepala sekolah dan siswa. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, catatan lapangan, dan penelaahan dokumen tertulis. Aktivitas analisis data di lapangan terdiri atas data reduksi, penyajian data, penarikan kesimpulan, danverifikasi. Pengujian keabsahan data dilaksanakan melalui validitas internal, validitas eksternal, uji depenability, dan uji confirmability. Berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan didapatkan hasil berikut.1) Guru memahami pendekatan saintifik sebagai poros penting dalam dunia pendidikan. 2) Perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sudah memadai dan memuat fase mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. 3) Pengembangan dilaksanakan pada RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan penggunaan media pembelajaran. 4) Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan meliputi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. 5) Penilaian yang dilaksanakan oleh guru meliputi penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Pengelolaan pembelajaran guru berbasis kurikulum 2013 sudah nampak pada semua aspek, tetapi masih perlu penyempurnaan terutama dalam pelaksanaan,dan penilaian.Kata Kunci : Kata kunci: pengelolaan pembelajaran, kurikulum 2013 Abstract Curriculum 2013 based learning management was implemented to know the description of Curriculum 2013 based learning management. This study aimed at revealing the Curriculum 2013 based teacher learning management in SMA Negeri 1 Ubud. The study was a qualitative study. The steps of the study were pre-field, field, and post field. Samples were obtained purposively. Data acquisition techniques were implemented through a passive participation observation, deep interviews, review of written documents, and triangulation / combination. The source of primary data was obtained from a teacher who taught at class X of SMA Negeri 1 ubud, while the secondary data was obtained from the principals and students. Data were obtained through interviews, observation, field notes, and review of written documents. The activity of data analysis in the field consisted of data reduction, data presentation, drawing conclusions, and verification. The validity test of the data was carried out through internal validity, external validity, depenability test, and confirmability test. Based on the analysis, it is obtained that. 1) Teachers understand the scientific approach as an important pivot in education. 2) Planning study conducted by teachers has already been sufficient and has loaded the phases to observe, ask, argue, try, and communicate. 3) Developments are held on RPP, at the implementation of learning, and at the use of instructional media. 4) The implementation of learning includes the introduction, core activities, and closing, 5) assessment conducted by teachers includes assessing the attitudes, skills, and knowledge. Curriculum 2013 based teacher learning management are apparent in all aspects, but still need improvement, especially in the implementation and assessment.keyword : Keywords: Learning management, curriculum, 2013.
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN FISIKA REFLEKSI TERHADAP KEMAMPUAN SAINTIFIK, PERCAYA DIRI, DAN KEBIASAAN BELAJAR Ni Luh Putu Purnawati .; Dr. A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika,M.P .; Drs. I Made Wirta, M.Pd .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.6316

Abstract

Penelitian ini didasari oleh: kemampuan bertanya, kemampuan mengkomu-nikasikan, percaya diri, dan kebiasaan belajar siswa yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran fisika, (2) kemampuan saintifik siswa, (3) percaya diri siswa, dan (4) kebiasaan belajar siswa kelas X MIA 5 dan X MIA 6 di SMA Negeri 4 Singaraja. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian menggunakan teknik purposive random sampling. Populasi penelitian yaitu siswa kelas X dan guru fisika yang mengajar di kelas X. Sampel penelitian yaitu seorang guru fisika yang mengajar di kelas X MIA 5 dan X MIA 6 dengan 86 orang siswa kelas X MIA 5 dan X MIA 6. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu: (1) pedoman wawancara dan observasi pendekatan saintifik, (2) tes kemampuan saintifik, (3) kuesioner percaya diri, dan (4) kuesioner kebiasaan belajar. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran fisika yang diterapkan guru sudah sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, (2) kemampuan saintifik siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 79,91 yang berkategori baik, (3) percaya diri siswa memperoleh skor rata-rata 105,28 yang berkategori tinggi, dan (4) kebiasaan belajar siswa memperoleh skor rata-rata 107,35 yang berkategori tinggi.Kata Kunci : Kebiasaan Belajar, Kemampuan Saintifik, Pendekatan Saintifik, dan Percaya Diri. This study was constituted by: the ability to ask, ability to communicate, confidence, and learning habits of students which are still low. This study aimed at describing: (1) the implementation of scientific approach in learning physics, (2) the scientific ability of the students, (3) the student’s confidence, and (4) the learning habits of students at class X MIA 5 and class X MIA 6 of SMAN 4 Singaraja. The type of this research was descriptive study. The sample of this research used purposive random sampling technique. Populations of this study were students at class X and the teacher who teach in that class. Sample of this study were a teacher who teach physics in class X MIA 5 and X MIA 6 with 86 students of class X MIA 5 and X MIA 6. The instruments of the study were (1) interview guidance and scientific approach observation, (2) scientific ability test, (3) confidence questionnaire, and (4) learning habits questionnaire. The data were analyzed descriptively. The results show that: (1) the implementation of scientific approach in teaching physics applied by teacher is in accordance with the steps of the scientific approach in curriculum 2013, (2) the average score of the student’s scientific ability is 79.91 which is categorized “good”, (3) The average score of the student’s confidence is 105.28 which is categorized “high”, and (4) the average score of the students' learning habit is 107.35 which is categorized “high”.keyword : Confidence, Learning Habits, Scientific Ability, Scientific Approach.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED- LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP NEGERI 2 SAWAN Ni Putu Wahyu Wulandari .; Drs. I Made Wirta, M.Pd .; Dra. Ni Made Pujani,M.Si .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.6431

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan minat belajar IPA siswa, (2) meningkatkan hasil belajar IPA siswa, (3) mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap implementasi model pembelajaran problem based learning. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran. Subjek penelitian adalah siswa kelas IXD SMP Negeri 2 Sawan yang berjumlah 30 orang. Objek penelitian meliputi model problem based learning, minat belajar, hasil belajar, dan tanggapan siswa. Data diperoleh dari hasil tes akhir siklus dan angket. Data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan (1) penerapan model problem based learning mampu meningkatkan minat belajar IPA siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil minat siswa pada siklus I dengan siklus II. Pada siklus I rata-rata minat belajar ( = 90,57), sedangkan pada siklus II rata-rata minat belajar ( = 97,40) dengan kategori minat belajar tinggi, (2) terjadi peningkatan hasil belajar dalam aspek kognitif siswa, dari 71,50 pada siklus I menjadi 82,83 pada siklus II, dengan KK 46,67% pada siklus I dan 93,33% pada siklus II, (3) siswa memberikan tanggapan yang sangat positif terhadap penerapan model pembelajaran problem based learning. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata skor tanggapan siswa adalah 82,63. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning mampu meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.Kata Kunci : model pembelajaran problem based learning, minat belajar, hasil belajar IPA The study aimed at: (1) enhancing the students' interest in learning science, (2) improving the students’ science learning outcomes, (3) describing the student’s responses towards the implementation of problem based learning model. The type of this research was Classroom Action Research (PTK) conducted in two learning cycles. The subjects of this research were 30 grade IX D students of SMP Negeri 2 Sawan. The object of this research included the problem based learning, the study result, and the students’ responses. Data were obtained from the final cycle test and questionnaire and analyzed descriptively. Based on the data analysis, it indicates that (1) the application of problem based learning model can increase the students' interest in learning science, this case showed, from the result of increasing students’ interest in learning in cycle I and cycle II. In the cycle I, the average of study interest is ( = 90,57), while in cycle II, the average of study interest is ( = 97,40) which is in good category, (2) there is an increasing of the learning result in the cognitive aspects of students from 71.50 in cycle I and 82.83 in cycle II, with 46.67% Classical Completeness in the cycle I and 93.33% in the cycle II, 3) The students give the positive responses towards the implementation of the problem based learning model, it can be seen from the students’ responses average score is 82.63. Based on those results, it can be concluded that the application of problem based learning model can increase the students’ interest and the students’ learning results. keyword : problem based learning model, interest in learning, science learning outcomes
PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA DALAM UPAYA PENGEMBANGAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SINGARAJA I Komang Suliasa .; Drs. I Made Wirta, M.Pd .; Putu Artawan, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8264

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan pemahaman guru terhadap pendekatan saintifik, (2) mendeskripsikan pola penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran fisika, (3) menganalisis pola penerapan pendektan saintifik dalam upaya pengembangan sikap ilmiah siswa. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif tipe studi kasus. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: (1) guru memahami aspek-aspek pendekatan saintifik yang secara implisit sudah termuat pada Kurikulum 2006, serta dalam penerapannya guru hanya sebagai fasalitator, motivator, dan sumber belajar; (2) perencanaan yang dibuat guru sudah mencerminkan adanya penerapan pendekatan saintifik yang sesuai dengan Permendikbud 81A Tahun 2013, dan guru sudah merealisasikan dengan baik aspek mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan, serta guru melakukan evaluasi, afektif, kognitif, dan psikomotor pada pelaksanaan pembelajarannya; (3) penerapan pendekatan saintifik yang dapat mengembangkan aspek-aspek sikap ilmiah adalah ingin tahu, respek terhadap data, kritis, penemuan, terbuka, tekun, dan peka terhadap lingkungan sekitar.Kata Kunci : pendekatan saintifik, pembelajaran fisika, sikap ilmiah This research aimed at: (1) describing the teacher’s understanding towards the scientific approach, (2) describing the pattern of scientific approach implementation in physics learning, (3) analysing the pattern of scientific approach implementation in effort to foster the students’ scientific attitude. The method used in this reaserch was qualitative research. The result shows that: (1) the teachers understand the aspects of scientific approaches which have been implicitly contained at the curriculum 2006, and in the implementation, the teachers act as the facilitator, motivator, and learning source;(2) the plans made by the teacher have reflected the implementation of scientific approach which have been in accordance with the Permendikbud 81 Year 2013, and the teacher has realized well the aspect of observing, asking, gathering the information, associating, and communicating, and doing evaluation, affective, cognitive, and psychomotor aspects on the learning process as well. (3) The implementation of scientific approach has fostered the students’ scientific attitude of curiosity, respect for the data, critical, invention, open minded, diligent, and sensitivity towards the around environment.keyword : scientific approach, physics learning, scientific attitude
ANALISIS KETERAMPILAN GURU MEMOTIVASI SISWA UNTUK MENGEMBANGKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI SEMARAPURA TAHUN AJARAN 2015/2016 Ni Komang Puspita .; Dr. A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika,M.P .; Drs. I Made Wirta, M.Pd .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v6i1.9301

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) keterampilan guru memotivasi siswa untuk mengembangkan minat belajar siswa (2) minat belajar siswa (3) alasan guru menggunakan teknik motivasi yang dipilih (4) kendala yang dihadapi guru dalam memberikan motivasi untuk mengembangkan minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika kelas X di SMA Negeri 1 Semarapura tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Populasi penelitian yaitu siswa dan guru fisika yang mengajar di kelas X. Sampel penelitian yaitu seorang guru fisika dengan 152 siswa kelas X MIA 3, 4, 5, dan 6. Data yang diperlukan adalah (1) keterampilan guru memotivasi siswa dan (2) minat belajar. Pengumpulan data pertama dikumpulkan dengan pedoman observasi dan wawancara. Data kedua dikumpulkan dengan kuesioner minat belajar. Data observasi dan wawancara dianalisis secara deskriptif. Data kuesioner dianalisis dengan SPSS-PC 16,0 for Windows.Hasil penelitian sebagai berikut: (1) keterampilan guru memotivasi siswa untuk mengembangkan minat belajar siswa terdapat dua belas teknik yang diterapkan guru tetapi jarang digunakan ( =1,85, Sd=1,97), (2) minat belajar siswa tergolong sedang ( =66,42, Sd=1,97), (3) alasan guru menerapkan teknik motivasi adalah agar siswa: (a) merasa senang, (b) bangga dan percaya diri, (c) perhatian siswa menjadi terarah pada fokus materi pelajaran dan terhadap penjelasan guru, (d) tertarik pada pelajaran dan guru, (e) dapat mengembangkan potensi yang dimiliki, (f) mengendalikan suasana kelas, (g) lebih semangat, rajin belajar, dan, lebih mudah memahami konsep, (h) menimbulkan rasa penasaran (4) kendala yang dihadapi guru yaitu minat siswa masih rendah, letak kelas berdekatan dengan jalan raya (bising) dan kelas yang tergolong kelas gemuk.Kata Kunci : Keterampilan guru memotivasi siswa dan minat belajar This research aimed at describing (1) teacher’s skill to motivate students in developing the students’ learning interest (2) the students’ interest (3) the teacher’s reasons of using the motivation techniques (4) the problems that the teacher faced in giving motivation to develop students’ learning interest in study Physics of grade X in SMA Negeri 1 Semarapura at year 2015/2016. This research was categorized as a descriptive qualitative research. The population of this research was the students in grade X and Physics teacher who taught in grade X. The sample of this research was a Physics teacher and 152 students in grade X MIA 3, 4, 5, and 6. There were two main data of this research, namely (1) teacher's skill to motivate students and (2) learning interest. The first data were collected by doing observation and interview. Meanwhile, the second data were collected by distributing questionnaire of learning interest. Data of observation and interview were analyzed descriptively. Data of questionnaire were analyzed by using SPSS-PC 16,0 for Windows.The results of this research are: (1) there are twelve techniques of teacher’s skill to motivate students but those techniques are rarely used by the teacher in developing students’ learning interest ( =1,85, Sd=1,97), (2) students’ learning interest is sufficient ( =66,42, Sd=1,97), (3) the reasons of teacher in applying the motivation technique in order to make students: (a) feel happy, (b) proud and confidence, (c) the students’ attention be able to be more focus on the material and teacher’s explanation, (d) be interested in material and teacher, (e) develop their potential, (f) control the situation of classroom, (g) more enthusiast, more diligent, and easier in understanding the concept, (h) arise curiosity, (4) the problems faced by the teacher is that the students’ interest is still low, the position of class is near the road which makes the class noisy, and the amount of the student in one class is too many. keyword : Teacher's skill to motivate students, learning interest