Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tipologi Ekonomi Komoditas Perikanan dan Status Sektor Perikanan pada Pembangunan Wilayah di Kabupaten Bandung Barat Achmad Rizal; Iis Rostini; Asep Agus Handaka; Hana Siti Maharani
Akuatika Indonesia Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.478 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v2i2.23429

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tipologi sektor perikanan di Kabupaten Bandung Barat; menganalisis laju pertumbuhan sektor perikanan dalam lima tahun terakhir (2009-2013) Kabupaten Bandung Barat; dan untuk menganalisis peran perikanan sektor pada pembangunan daerah Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan beberapa teknik analisis, yaitu analisis Klassen Tipologi, analisis (LQ), analisis Localization Index (LI), analisis Spesialization Index (SI) dan Shift Share (SS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi terbaik dari komoditas di Kabupaten Bandung Barat adalah ikan patin / Pengasius hypophthalmus (jumlah rata-rata LQ komoditas 1,92). Poin keunggulan daerah dengan menggunakan LQ (rata-rata nilai 1,82),  LI (di bawah 0,5), dan SI (0,01 nilai 0,07-0,09 / nilai di bawah 0,5). Titik LQ menunjukkan bahwa sektor perikanan di Kabupaten Bandung Barat adalah sektor basis, tetapi poin lain (LI dan SI) menunjukkan bahwa sektor perikanan bukanlah sektor penggerak pada struktur perekonomian wilayah. Berdasarkan tipologi Klassen dan teknik Shift-Share, sektor perikanan di Kabupaten Bandung Barat merupakan sektor dengan pertumbuhan yang lambat dan kurang kompetitif (pada tipologi klassen berada di kuadran 2).
Penyuluhan Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) di Desa Sukapura Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Aulia Andhikawati; Asep Agus Handaka; Lantun Paradhita Dewanti
Farmers: Journal of Community Services Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v2i1.31547

Abstract

Kemunculan pandemi Covid-19 tentu berdampak bagi sebagian besar aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang paling terdampak pandemi Covid-19 adalah ekonomi. Banyaknya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) secara massal, mengakibatkan sejumlah besar orang kehilangan pekerjaannya. Untuk itu diperlukan suatu upaya alternatif yang mampu membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dikala pandemi, dengan risiko kegagalan yang rendah, serta mudah diterapkan sebagai usaha sampingan selama pandemi Covid-19 berlangsung. Budikdamber atau disebut juga dengan budidaya ikan dalam ember, dapat menjadi salah satu alternatif usaha dalam bidang budidaya yang dapat dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan perikanan serta meningkatkan pendapatan di kala pandemi Covid-19. Budikdamber merupakan bentuk budidaya ikan yang tidak mengeluarkan biaya banyak serta mudah diterapkan bagi masyararakat awam, khususnya para keluarga di daerah urban perkotaan.Kegiatan penyuluhan Budikdamber menjadi salah satu cara untuk memberikan pengetahuan dan mengedukasi masyarakat sekitar Desa Sukapura Kabupaten Bandung untuk  menerapkan teknik budidaya ikan yang murah dan mudah, serta dikombinasikan bersamaan dengan teknik akuaponik kangkung. Ikan yang digunakan dalam Budikdamber yaitu 50 ekor ikan lele yang berukuran 10-13 cm dalam ember 60 L. Program PPM ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan dan berhasil menghasilkan output berupa kegiatan penyuluhan Budikdamber pada 19 Juli 2020, dengan dihadiri sebanyak 20 peserta dari warga Desa Sukapura Kecamatan Dayeuhkolot, Kab. Bandung, yang hadir secara virtual dalam penyuluhan daring bertajuk “Diseminasi Budidaya Perikanan dalam Ember (Budikdamber)”. Output dari program ini adalah masyarakat Desa Sukapura yang menjadi lebih teredukasi mengenai praktik budidaya ikan yang mudah dan murah demi menjaga ketahanan pangan mandiri di tengah wabah pandemi Covid-19.