Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Fortifikasi Tinta Cumi-Cumi pada Cup Cake Nielam Vioni; Evi Liviawaty; Iis Rostini; Eddy Afrianto; Nia Kurniawati
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.292 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v21i1.21264

Abstract

Cumi-cumi memiliki kantung tinta yang mengandung melanin dalam bentuk melanoprotein, asam glutamat dan asam aspartat yang  memberikan rasa sedap dan gurih. Tinta cumi digunakan sebagai pewarna hitam alami dan termasuk limbah yang belum dimanfaatkan secara maksimal.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persentase fortifikasi tinta cumi-cumi pada cup cake berdasarkan tingkat kesukaan panelis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan 5 perlakuan penambahan tinta cumi-cumi (0%, 0.5%, 1%, 1.5%, dan 2%) berdasarkan berat tepung terigu. Parameter yang diamati dalam penelitian adalah rendemen tinta cumi-cumi, tingkat kesukaan (uji hedonik) terhadap karakteristik kenampakan, aroma, tekstur dan rasa cup cake, kadar air, abu, protein dan lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan penambahan tinta cumi-cumi masih disukai. Perlakuan penambahan tinta cumi-cumi 1,5% merupakan perlakuan yang lebih disukai panelis dibandingkan perlakuan lainnya, dengan karakteristik kenampakan 6,4±1,73, aroma 7,3±1,49, tekstur 7,3±2,08 (disukai), rasa 8,4±1,47 (sangat disukai) dan nilai  serta dengan kadar air 32,77%; abu 1,76%, protein 11,74% dan lemak 18,20%  
Profil Asam Amino, Asam Lemak dan Komponen Volatil Ikan Gurame Segar (Osphronemus gouramy) dan Kukus Rusky Intan Pratama; Iis Rostini; Emma Rochima
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.772 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v21i2.22842

Abstract

Komponen volatil merupakan kelompok senyawa-senyawa volatil yang berpengaruh terhadap karakteristik flavor komoditas dan penerimaannya secara keseluruhan oleh konsumen karena pengaruhnyaterhadap karakteristik aroma. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi komposisi senyawa-senyawa volatil, profil asam aminodan asam lemak salah satu jenis ikan budidaya air tawar khas Jawa Barat yaitu ikan gurame dalam kondisi segar dan kukus. Metode ekstraksi sampel Solid Phase Micro Extraction dilakukan dengan suhuekstraksi 40oC untuk sampel segar dan 80oC untuk sampel kukus selama 45 menit kemudian senyawa volatil dideteksi dan diidentifikasi menggunakan Gas Chromatography/Mass Spectrometry. Analisis pendukung lain yang dilakukan ialah analisis profil asam amino dan profil asam lemak menggunakan High Performance Liquid Chromatography. Senyawa volatil pada sampel ikan gurame segar yang terdeteksi ialah 17 senyawa sedangkan pada hasil pengukusannya sebanyak 38 senyawa. Asam amino yang terkandung lebih tinggi untuk sampel ikan gurame segar dan kukus ialah asam glutamat (3,12%; 4,09%). Hasil analisis profil asam lemak menunjukkan bahwa sampel ikan gurame segar dan kukus mengandung asam palmitat (21,87%; 21,93%), asam oleat (27,04%; 27,41%), asam linoleat (14,88%; 13,43%) yang terukur lebih tinggi dibandingkan asam lemak lainnya. Golongan senyawa volatil yang terdeteksi pada kedua sampel sebagian besar berasal dari gugus hidrokarbon, aldehid, keton dan alkohol. Kebanyakan dari senyawa-senyawa ini diketahui berasal dari hasil reaksi enzimatis, oksidasi lemak dan berbagai pengaruh lingkungan.
Protein Fortification in Melarat Crackers with Protein Hidrolyzate Flour of Tilapia (Oreochromis niloticus) Meat Junianto Junianto; Alexander M.A. Khan; Iis Rostini
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.99 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v22i1.25884

Abstract

Melarat crackers is typical crackers in the Priangan area, West Java that rich in carbohydrate but poor in protein. The purpose of this study was to determine the level of addition of tilapia meat protein hydrolyzateflour which is appropriate in the manufacture of melarat crackers to produce the most preferred product, to determine the chemical composition and the level of cracking of the preferred product. The method used was an experimental study using a completely randomized design of four treatments and repeated 4 times. The four treatments were 0%, 5%, 10% and 15% levels of addition of flour protein tilapia hydrolyzate from tapioca flour used. The parameters observed included the chemical composition, the level of organoleptic preferences and the cracking level of melarat crackers resulting from the various treatments. The results showed that melarat cracker with the addition of 10% tilapia protein hydrolyzate flour was the most preferred by panelists. The content of water, protein, fat, ash and carbohydrates of these melarat crackers was 5.99%; 5.50%; 0.12%; 5.63%; and 82.79%. The level of cracking was 55.3%.
KOMPOSISI KANDUNGAN SENYAWA FLAVOR IKAN MAS (Cyprinus carpio) SEGAR DAN HASIL PENGUKUSANNYA Rusky Intan Pratama; Iis Rostini; Muhammad Yusuf Awaluddin
Jurnal Akuatika Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.831 KB)

Abstract

Proses pengolahan dapat mempengaruhi karakteristik flavor produk perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa flavor volatil dan non-volatil pada sampel ikan mas (Cyprinus carpio) segar dan hasil pengukusannya serta untuk mempelajari perbedaannya. Penelitian dilakukan dengan cara mendeteksi senyawa-senyawa volatil menggunakan Gas Chromatography/Mass Spectrometry (GC/MS) dan senyawa-senyawa non-volatil (asam amino bebas) menggunakan Liquid Chromatography/Mass Spectrometry (LC/MS) pada sampel ikan mas segar dan ikan mas kukus (suhu 100oC selama 30 menit). Pengujian kandungan proksimat dianalisis secara statistik (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan telah terdeteksi 21 senyawa volatil pada ikan mas segar dan 24 senyawa pada ikan mas kukus. Golongan senyawa volatil yang terdeteksi berasal dari golongan aldehid, alkohol, keton dan hidrokarbon. Hasil identifikasi asam amino bebas menunjukkan bahwa 8 jenis asam amino bebas teridentifikasi pada sampel ikan mas segar dan 12 jenis asam amino bebas pada sampel ikan mas kukus. Hasil analisis kandungan proksimat ikan mas segar dan kukus menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kandungan air, protein, lemak dan karbohidrat tetapi tidak pada kadar abu (ikan mas segar: kadar air sebesar 79,65%, abu 1,06%, protein 16,04%, lemak 2,51%, karbohidrat (by difference) 0,73%; ikan kukus memiliki kadar air sebesar 75,10%, abu 1,07%, protein 18,13%, lemak 4,33% dan karbohidrat sebesar 1,76%).
Pemanfaatan Daging Limbah Filet Ikan Kakap Merah Sebagai Bahan Baku Surimi Untuk Produk Perikanan Iis Rostini
Jurnal Akuatika Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Akuatika Volume IV No 2 September 2013
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.488 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai derajat putih dan mengetahui tingkat kekenyalan surimi yang berasal dari daging limbah filet ikan kakap merah  sebagai bahan baku untuk produk olahan perikanan, khususnya produk fish jelly. Penelitian dilakukan secara eksperimental dan dianalisis secara deskriptif. Parameter yang diamati adalah rendemen daging ikan, derajat putih, dan uji lipat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daging limbah filet ikan kakap merah dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan produk perikanan, khususnya fish jelly dengan nilai derajat putih 32,88%. Berdasarkan uji lipat dapat membentuk gel cukup sempurna dengan nilai mutu uji lipat 4,7.
Karakteristik Biskuit dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Jangilus (Istiophorus Sp.) Rusky Intan Pratama; Iis Rostini; Evi Liviawaty
Jurnal Akuatika Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.547 KB)

Abstract

Daging ikan Jangilus dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri pengolahan sementara tulangnya dibuang sebagai limbah. Tulang ikan mengandung mineral-mineral penting bagi tubuh dan dapat dimanfaatkan menjadi tepung tulang ikan yang dapat ditambahkan ke dalam berbagai formulasi seperti biskuit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi secara kimia dan fisik biskuit dengan penambahan tulang ikan Jangilus pada jumlah tertentu. Parameter yang diamati ialah kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat (by difference) dan karakteristik fisik yaitu kekerasandan kerapuhan.  Metode yang digunakan adalah metode eksperimental (Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan penambahan tepung tulang sebanyak 0% (A), 5% (B), 10% (C), 15% (D), 20% (E) dan 3 ulangan untuk sampel uji proksimat) dan deskriptif (karakteristik fisik). Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang mempengaruhi kadar air, abu, protein dan lemak. Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya komposisi awal bahan-bahan, suhu dan waktu pemanggangan. Hasil pengujiankekerasan menunjukkan nilai tertinggi 760,89 gf (E) dan nilai terendah 319,86 gf (A). Semakin besar jumlah penambahan tepung tulang pada biskuit maka tingkat kekerasannya akan meningkat. Hasil pengujian fracturability menunjukkan nilai tertinggi adalah 5,52 mm (A) dan nilai terendah 4,38 mm (E). Semakin besar jumlah penambahan tepung tulang pada biskuit maka tingkat fracturability-nya cenderung akan semakin besar. Nilai kekerasan dan kerapuhan biskuit dipengaruhi oleh komposisi penyusun biskuit, tepung tulang serta suhu dan waktu pemanggangannya.Daging ikan Jangilus dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri pengolahan sementara tulangnya dibuang sebagai limbah. Tulang ikan mengandung mineral-mineral penting bagi tubuh dan dapat dimanfaatkan menjadi tepung tulang ikan yang dapat ditambahkan ke dalam berbagai formulasi seperti biskuit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi secara kimia dan fisik biskuit[K1]  dengan penambahan tulang ikan Jangilus pada jumlah tertentu. Parameter yang diamati ialah kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat (by difference)[K2]  dan karakteristik fisik yaitu kekerasan[K3] dan kerapuhan. [K4] Metode yang digunakan adalah metode eksperimental (Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan[K5]  penambahan tepung tulang sebanyak 0% (A), 5% (B), 10% (C), 15% (D), 20% (E) dan 3 ulangan untuk sampel uji proksimat) dan deskriptif (karakteristik fisik). Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang mempengaruhi kadar air, abu, protein dan lemak. Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya komposisi awal bahan-bahan, suhu dan waktu pemanggangan. Hasil pengujian[K6] kekerasan menunjukkan nilai tertinggi 760,89 gf (E) dan nilai terendah 319,86 gf (A).[K7] Semakin besar jumlah penambahan tepung tulang pada biskuit maka tingkat kekerasannya akan meningkat. Hasil pengujian fracturability menunjukkan nilai tertinggi adalah 5,52 mm (A) dan nilai terendah 4,38 mm (E). Semakin besar jumlah penambahan tepung tulang pada biskuit maka tingkat fracturability-nya cenderung akan semakin besar. Nilai kekerasan dan kerapuhan biskuit dipengaruhi oleh komposisi penyusun biskuit, tepung tulang serta suhu dan waktu pemanggangannya. [K1]Mengkarakterisasi secara kimia dan fisik biskuit.... [K2]Pakai bhs indo.... Uky: Gatau bu emm padanan bhs indonesianya saya [K3]Pakai bhs indo [K4]Pakai bhs indo [K5]Pakai rancangan apa dan apa saja perlakuannya?  [K6]Kesimpulan dari penelitian ini bahwa yang karakteristik biskuit terbaik adalah yang ditambahkan tepung jangilus....% dengan karakteristik kimia dan fisik sbb....... Belum diubahUky: Tidak mencari yang terbaik bu emm, tujuannya baru sampai menjelaskan karakteristik kimia sama fisik secara deskriptif karena belum ada standar baku kekerasan dan kerapuhan biskuit rancangan digunakan cuma buat melihat penambahannya signifikan atau ngga dan itu juga cuma buat uji proksimatnya aja. Standar proksimat Cuma ada dari SNI  [K7]Apa itu E dan A? Beri penjelasan... Uky: Sudah di atas
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI TERHADAP MASA SIMPAN FILET PATIN BERDASARKAN JUMLAH MIKROBA Dhita Hapsari Anggraeni; Rusky Pratama; Iis Rostini
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.974 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun jambu biji daging putih dengan masa simpan filet patin paling lama pada penyimpanan suhu rendah.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan perlakuan perendaman ekstrak daun jambu biji pada filet patin dengan konsentrasi  0%, 10%, 20%, 30% dan 40% (v/v) selama 30 menit, kemudian disimpan pada suhu 50-100C dan dianalisis secara deskriptif. Pengamatan pada filet tanpa perlakuan dilakukan pada hari ke-1, 3, 5, 6, 7 dan 8 sedangkan filet dengan perlakuan perendaman dilakukan pada hari ke-1, 4, 7, 8, 9, 10 dan 11. Parameter yang diamati meliputi Total Plate Count (TPC), derajat keasaman (pH) dan susut bobot filet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji daging putih 20% adalah konsentrasi dengan masa simpan paling lama untuk penyimpanan filet patin pada suhu rendah hingga hari ke-10, dengan jumlah mikroba 6,3 x106 cfu/g, pH 6,86 dan susut bobot sebesar 9,3%.
ANALISIS INDEKS KINERJA PENGELOLA DAN INDEKS KEPUASAN PENGGUNA DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA Beni Guswanto; Iwang Gumilar; Iis Rostini
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Perikanan Samudera memiliki fungsi utama, yaitu sebagai lingkungan kerja yang melaksanakan pelayanan umum. Pelabuhan  Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta merupakan salah satu PPS yang memegang peranan penting di Indonesia, sehingga PPS Nizam Zachman dituntut untuk memiliki kinerja yang baik dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat pelayanan umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indeks kinerja pengelola dan indeks kepuasan pengguna dan mengidentifikasi faktor penghambat kinerja di PPS Nizam Zachman serta mengetahui upaya yang ditempuh  untuk mengatasinya. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan analisis data yang dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan nilai persentase indeks kinerja sebesar 75,48%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kinerja PPS Nizam Zachman sudah baik. Nilai indeks kepuasan pengguna yang diperoleh yaitu sebesar 0,84 (84,44%). Hal ini mencerminkan bahwa secara keseluruhan pengguna merasa sangat puas terhadap kinerja pelayanan di PPS Nizam Zachman Jakarta. 
Aktivitas Antioksidan, Kadar Total Flavonoid dan Fenol Ekstrak Metanol Kulit Batang Mangrove Berdasarkan Stadia Pertumbuhannya Dede Supriatna; Yeni Mulyani; Iis Rostini; Mochamad Untung Kurnia Agung
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2/Desember 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.1 KB)

Abstract

Rhizophora mucronata merupakan sumber daya hayati yang melimpah di wilayah perairan Indonesia. Perbedaan stadia umur dan kondisi lingkungan pada kulit ari dari pancang dan kulit batang pada pohon mangrove Rhizophora mucronata menyebabkan senyawa bioaktif yang terkandung dalam kulit ari pada pancang dan kulit batang pada pohon mangrove Rhizopora mucronata berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil metabolit sekunder, aktivitas antioksidan, kadar total flavonoid dan total fenol dari ekstrak kulit batang dan kulit ari mangrove Rhizophora mucronata berdasarkan stadia pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai bulan November 2018 di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Fakultas MIPA dan Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran. Hasil uji profil metabolit sekunder ekstrak kulit batang pada pohon mangrove Rhizophora mucronata dari Perairan Karangsong yang di dapat yaitu alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, tannin dan saponin, sedangkan profil metabolit sekunder yang didapat dari sampel kulit batang pada pancang dari Leuweung Sancang yaitu alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, triterpenoid, tanin, dan saponin. Hasil uji antioksida pada sampel kulit batang pada pancang mangrove Rhizophora mucronata menunjukan bahwa nilai IC50 dari sampel Leuweung Sancang sebesar 65,59  μg/mL sedangkan utuk nilai IC50 dari sampel kulit batang pada pohon mangrove Rhizophora mucronata dari Perairan Karangsong Sebesar 84,80  μg/mL dan Kadar total flavonoid kulit ari pada pancang mangrove Rhizophora mucronata dari Leuweung Sancang sebesar 269±0,05 mg QE/g ekstrak dan pada sampel kulit batang pada pohon mangrove R. mucronata di Perairan Karangsong sebesar 20±0,16 mg QE/g ekstrak sedangkan untuk kadar total fenol dari ekstrak kulit batang pancang dari Leuweung Sancang sebesar 148,14±0,3 mg GAE/g ekstrak dan pada sampel kulit batang pada pohon mangrove R. mucronata di Perairan Karangsong Sebesar 164,13±0,15 mg GAE/g ekstrak.
Perbedaan Jenis Ikan Sebagai Bahan Baku Terhadap Tingkat Kesukaan Kamaboko Syarifudin Sahlan; Evi Liviawaty; Iis Rostini; Rusky Intan Pratama
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.785 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis ikan sebagai bahan baku dalam pembuatan kamaboko terhadap tingkat kesukaan panelis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan Mei 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan perlakuan bahan baku berbeda yaitu menggunakan ikan nila merah, bandeng, dan kakap merah. Pengamatan yang dilakukan adalah uji kesukaan meliputi kenampakan, aroma, tekstur dan rasa. Uji fisik berupa uji lipat, uji kimia meliputi uji Kadar air, dan kadar protein. Hasil penelitian menunjukan bahwa kamaboko dengan bahan baku ikan nila merah merupakan kamaboko yang paling disukai oleh panelis dengan nilai median  kenampakan 9, aroma 7, tekstur 8, rasa 9, uji lipat dengan nilai 5 (sangat kenyal), kadar air 75,19% dan kandungan protein sebesar 12,76%.