Made Suwenten
SMA Negeri 3 Singaraja

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA DI KELAS X MIPA Ni Made Susanti; I Nyoman Suardana; Made Suwenten
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v1i2.12812

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia siswa melalui model pembelajaran guided inquiry. Penelitian dilakukan di kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Singaraja semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017. Jumlah peserta didik sebanyak 28 terdiri atas 12 peserta didik laki-laki dan 16 peserta didik perempuan. Penelitian berlangsung selama dua siklus. Tiap siklus terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tiap siklus terdiri atas empat kali pertemuan dan setiap pertemuan berlangsung 3 × 45 menit. Pada siklus I difokuskan pada materi struktur atom Bohr dan sistem periodik unsur. Pada siklus 2 difokuskan pada materi ikatan kimia. Data-data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yang diperoleh melalui hasil evaluasi tiap akhir siklus. Selain itu juga berupa data kualitatif yang diperoleh melalui hasil observasi. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas belajar kimia dan peningkatan hasil belajar kimia siswa. Hasil belajar dari kondisi awal ke kondisi akhir mengalami peningkatan. Nilai rerata yang dicapai peserta didik pada kondisi awal sebesar 55,50 menjadi 68 pada siklus I dan meningkat menjadi 78,00 pada siklus II sehingga dari kondisi awal ke kondisi akhir peningkatan nilai rerata peserta didik sebesar 22,5%. Jumlah peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari kondisi awal ke kondisi akhir mengalami peningkatan. Jumlah peserta didik yang mencapai KKM pada kondisi awal sebanyak 8 peserta didik atau sebesar 27,5% menjadi 16 peserta didik atau sebesar 57% pada siklus I dan meningkat menjadi 28 peserta didik atau sebesar 100% pada siklus II. Dengan demikian dari kondisi awal ke kondisi akhir peningkatan jumlah peserta didik yang mencapai KKM sebesar 72,5%.