Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI MTS. NEGERI PATAS ., DWI AGUSTINI; ., Prof. Drs. I Wayan Subagia,M.App.Sc,Ph.D; ., Drs. I Nyoman Suardana,M.Si
Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis (1) perbedaan penguasaan materi dan keterampilan pemecahan masalah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung, (2) perbedaan penguasaan materi antara siswa yang mengikuti model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung, dan (3) perbedaan keterampilan pemecahan masalah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung.Penelitian ini merupakankuasi eksperimen dengan rancangan Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs. Negeri Patas tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 146 siswa.Sampel penelitian berjumlah 116 siswayang diambil dengan teknik random kelas. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah penguasaan materi dan keterampilan pemecahan masalah. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis MANOVA satu jalur dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan penguasaan materi dan keterampilan pemecahan masalah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan model pembelajaran langsung (F=26,940; p
PENGARUH MODEL SELF REGULATED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SMA ., NI NYOMAN WIDIYANINGSIH; ., Dr. rer.nat. I Wayan Karyasa,S.Pd,M.Sc; ., Drs. I Nyoman Suardana,M.Si
Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kecerdasan emosional antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model self regulated learning dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan posttest only control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kecamatan Banjar yang berjumlah 159 siswa. Sampel penelitian berjumlah 130 siswa yang dibagi menjadi 2 kelas kelompok eksperimen dan 2 kelas kelompok kontrol yang diambil dengan teknik cluster sampling. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah dan kecerdasan emosional. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah dan kecerdasan emosional antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model self regulated learning dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung, 2) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model self regulated learning dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung, 3) terdapat perbedaan yang signifikan antara kecerdasan emosional antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model self regulated learning dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung.Kata Kunci : kecerdasan emosional, pemecahan masalah, model self regulated learning This research was aimed describe the differences of problem-solving ability and emotional intelligence between group of students who studied with self-regulated learning model and direct learning model. This quasi-experimental research used a post-test only control group design. The 11th grade science students SMA Negeri at Banjar district which 159 students were used as the research population. The samples consisted of 130 students were divided into two classes for experiment group and two classes for control group taken by cluster sampling. Two main variables in this research were problem-solving ability and emotional intelligence. The data were analyzed by using descriptive statistics and a one-way MANOVA at the significant level of 5 %. The results of this research showed that: 1) there are significant differences problem-solving ability and emotional intelligence between group of students who studied with self-regulated learning model and direct learning model, 2) there is significant differences problem-solving ability intelligence between group of students who studied with self-regulated learning model and direct learning model, 3) there is significant differences emotional intelligence between group of students who studied with self-regulated learning model and direct learning model.keyword : emotional intelligence, problem solving, self-regulated learning model,
PENGARUH MODEL SELF REGULATED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SMA ., NI NYOMAN WIDIYANINGSIH; ., Dr. rer.nat. I Wayan Karyasa,S.Pd,M.Sc; ., Drs. I Nyoman Suardana,M.Si
Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kecerdasan emosional antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model self regulated learning dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan posttest only control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kecamatan Banjar yang berjumlah 159 siswa. Sampel penelitian berjumlah 130 siswa yang dibagi menjadi 2 kelas kelompok eksperimen dan 2 kelas kelompok kontrol yang diambil dengan teknik cluster sampling. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah dan kecerdasan emosional. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah dan kecerdasan emosional antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model self regulated learning dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung, 2) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model self regulated learning dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung, 3) terdapat perbedaan yang signifikan antara kecerdasan emosional antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model self regulated learning dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung.Kata Kunci : kecerdasan emosional, pemecahan masalah, model self regulated learning This research was aimed describe the differences of problem-solving ability and emotional intelligence between group of students who studied with self-regulated learning model and direct learning model. This quasi-experimental research used a post-test only control group design. The 11th grade science students SMA Negeri at Banjar district which 159 students were used as the research population. The samples consisted of 130 students were divided into two classes for experiment group and two classes for control group taken by cluster sampling. Two main variables in this research were problem-solving ability and emotional intelligence. The data were analyzed by using descriptive statistics and a one-way MANOVA at the significant level of 5 %. The results of this research showed that: 1) there are significant differences problem-solving ability and emotional intelligence between group of students who studied with self-regulated learning model and direct learning model, 2) there is significant differences problem-solving ability intelligence between group of students who studied with self-regulated learning model and direct learning model, 3) there is significant differences emotional intelligence between group of students who studied with self-regulated learning model and direct learning model.keyword : emotional intelligence, problem solving, self-regulated learning model,
PENGARUH PENGGUNAAN MATERI AJAR BERBASIS SAINS-TEKNOLOGI-MASYARAKAT TERHADAP PENGUASAAN MATERI DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF ., NI KETUT PRATI DAIWATA NINGSIH; ., Prof. Drs. I Wayan Subagia,M.App.Sc,Ph.D; ., Drs. I Nyoman Suardana,M.Si
Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan penguasaan materi antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan materi ajar berbasis STM dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan sumber belajar lain, ditinjau dari keterampilan berpikir kreatifnya. Populasi berjumlah 60 orang siswa kelas X setara SMA dari dua sekolah pendidikan nonformal di Kabupaten Buleleng, dan semuanya digunakan sebagai sampel. Desain penelitian menggunakan Non-equivalent pretest-postest control group. Data dikumpulkan berupa hasil tes penguasaan materi. Data dianalisis menggunakan ANAVA dua jalur dan uji Tukey, dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan materi ajar berbasis STM memiliki penguasaan materi yang lebih baik dibandingkan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan sumber belajar lain, ditinjau dari keterampilan berpikir kreatif. Berdasarkan temuan tersebut, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan materi ajar berbasis STM terhadap penguasaan materi ditinjau dari keterampilan berpikir kreatif siswa pendidikan nonformal di Kabupaten Buleleng.Kata Kunci : materi ajar STM, penguasaan materi, berpikir kreatif This research aim was to describe differences of student achievement between the groups of student learned by using STM -based teaching materials and and the group of students who learned by using other learning resources, vewed from students creative thinking skills. Population of 60 students of grade X equivalent to senior high school from two school non-formal education in Buleleng district, and all of them are used as samples. Design of research by using non-equivalent pretest-posttest control group. Data were collected in the results of student achievement test that have been validated. Data were analyzed by using two-ways ANOVA and Tukey test, with a significance level of 5%. The research result revealed that there was a difference of student’s achievement in a better between the group of students who learned by using STM-based teaching materials and the group of students who learned to use other learning resources, in terms of creative thinking skills. Based on these findings, it was concluded that there was a significant effect of the use of the STM -based learning materials on student achievement vewed from students creative thinking skills of non-formal education in Buleleng regency.keyword : STM learning materials, student achievement, creative thinking
KOMPARASI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KINERJA ILMIAH SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING ., NI KADEK SRI MULYANI; ., DR. RER. NAT I WAYAN KARYASA, S.Pd.,M.Sc; ., DRS. I NYOMAN SUARDANA, M.Si.
Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2015):
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan: (1) peningkatan keterampilan berpikir kritis dan kinerja ilmiah antara siswa yang dibelajarkan dengan model project based learning (PjBL) dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, (2) peningkatan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model PjBL dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, (3) peningkatan kinerja ilmiah antara siswa yang dibelajarkan dengan model PjBL dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Populasi penelitian eksperimen semu berdesain pretest-posttest non-equivalent control group design ini adalah siswa kelas X SMAN 2 Bangli tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 148 orang dan terbagi menjadi lima rombongan belajar. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik simple random sampling terhadap kelas yang sudah disetarakan. Sampel yang terpilih adalah siswa kelas XA dan XD sebagai kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan model PjBL dan siswa kelas XB dan XC sebagai kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Data dikumpulkan dengan tes keterampilan berpikir kritis dan tes kinerja ilmiah. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial menggunakan multivariate analysis of variance (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterampilan berpikir kritis dan kinerja ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan model PjBL lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing; (2) keterampilan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model PjBL lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing; (3) kinerja ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan model PjBL lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing.Kata Kunci : Project based learning, inkuiri terbimbing, keterampilan berpikir kritis, kinerja ilmiah This research was aimed to describe and analyze the differences of: (1) improvement of critical thinking skill and scientific performance between students taught by project based learning (PjBL) model and those taught by using guided inquiry one, (2) improvement of critical thinking skill between students taught by PjBL model and those taught by using guided inquiry one, (3) improvement of scientific performance between students taught by PjBL model and those taught by using guided inquiry one. The population in this experimental quasi research with this pretest-posttest non-equivalent control group design is the tenth grade students in SMAN 2 Bangli in academic year 2014/2015. There are 148 students which divided into five classes. The sample was determined by simple random sampling, then the XA and XD classes became experimental group which were treated by PjBL model and XB and XC classes become the control group which were treated by guided inquiry one. The data was collected by critical thinking skill and scientific performance tests, which then analyzed by inferential and descriptive statistics using multivariate analysis of variance (MANOVA). The research discovers: (1) students’ critical thinking skill and scientific performance taught by PjBL model is higher than those taught by using guided inquiry one; (2) students’ critical thinking skill taught by PjBL model is higher than those taught by using guided inquiry one; (3) students’ scientific performance taught by PjBL model is higher than those taught by using guided inquiry one. keyword : project based learning, guided inquiry, critical thinking skill, scientific performance
KOMPARASI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KIMIA DAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA ANTARA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING ., NI NYOMAN RUSMINIATI; ., DR. RER. NAT I WAYAN KARYASA, S.Pd.,M.Sc; ., DRS. I NYOMAN SUARDANA, M.Si.
Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2015):
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) perbedaan peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PjBL dan DL, 2) perbedaan peningkatan pemahaman konsep kimia antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan PjBL dan DL, 3) perbedaan peningkatan keterampilan berfikir kritis siswa antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan PjBL dan DL. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Susut tahun pelajaran 2014/2015. Rancangan penelitian ini menggunakan pretest-postest non equivalent control group design dengan populasi siswa kelas X yang berjumlah 144 yang terdistribusi dalam 4 kelas. Pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Dari 4 kelas yang sudah setara akan dirandom untuk menentukan 2 kelas sebagai sampel penelitian, yakni 1 kelas akan memeproleh pembelajaran Model PjBL dan 1 kelas lagi akan memperoleh pembelajaran Model DL. Data dikumpulkan dengan tes pemahaman konsep kimia dan tes keterampilan berfikir kritis. Data dianalisis dengan statistic deskriptif dan inferensial menggunakan multivariate analysis of variance (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep dan berfikir kritis siswa yang signifikan antara yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PjBL dan DL (Fhitung= 8.991), 2) terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep kimia yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan PjBL dan DL (Fhitung= 7.262 ), 3) terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berfikir kritis siswa yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan PjBL dan DL (Fhitung=16.603). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman konsep dan berfikir ktitis siswa dengan model PjBL relative lebih tinggi dibandingkan dengan model DLKata Kunci : Project based learning (PjBL), discovery learning(DL), pemahaman konsep kimia, keterampilan berpikir kritis This research aims at analyzing: (1) the difference in improvement of concept understanding and critical thinking skill between students which were taught by PjBL and those taught by using DL, (2) the difference in improvement of chemical concept understanding between students which were taught by PjBL and those taught by using DL, (3) the difference in improvement of critical thinking skill between students which were taught by PjBL and those taught by using DL. This study was conducted in SMA Negeri 1 Susut in academic year 2014/2015. The research design is pretest-postest non equivalent control group design and the population is 144 tenth grade students which distributed into 4 classes by using simple random sampling technique, then 2 classes would be randomly selected as sample of this research; 1 class were treated by PjBL learning model and 1 other class were treated by DL learning model. Data were collected by chemical concept understanding and critical thinking skill tests, which then analyzed by inferential and descriptive statistics using multivariate analysis of variance (MANOVA). The research discovers: 1) there is significant differences in improvement of concept understanding and critical thinking skill between students who were taught by PjBL and DL (Fcount = 8.991), 2) there is significant differences in improvement of chemical concept understanding between students who were taught by PjBL and DL (Fcount = 7.262), 3) there is significant differences in improvement of critical thinking skill between students who were taught by PjBL and DL (Fcount = 16.603). The result of this study shows that the improvement of concept understanding and critical thinking skill treated by using PjBL is higher than DL modelkeyword : project based learning (PjBL), discovery learning (DL), chemical concept understanding, critical thinking skill
KOMPARASI LITERASI SAINS ANTARA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) DINTINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMP ., I NYOMAN BAGIARTA; ., DR. RER. NAT I WAYAN KARYASA, S.Pd.,M.Sc; ., DRS. I NYOMAN SUARDANA, M.Si.
Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2015):
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan komparasi literasi sains antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) ditinjau dari motivasi berprestasi siswa SMP. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Banjarangkan semester 2 tahun pelajaran 2014/2015, dengan rancangan The Posttest-Only Control Group Design dan faktorial 2x2 sebagai desain penelitiannya. Kelas yang digunakan sebagai sampel ditentukan dengan tehnik Cluster Sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe GI (group investigation) yang dikenakan pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang dikenakan pada kelompok kontrol. Motivasi berprestasi berperan sebagai moderator, yang dipilah menjadi dua tingkatan, yaitu motivasi berprestasi tinggi dan rendah. Sebagai variabel terikat adalah literasi sains siswa. Data motivasi berprestasi siswa dikumpulkan dengan kuisioner motivasi berprestasi dan data literasi sains siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes literasi sains. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan analisis Varians (ANAVA) dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan signifikan literasi sains antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe GI dan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing, (2) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap literasi sains, (3) tidak terdapat perbedaan yang signifikan literasi sains antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe GI dan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing pada siswa yang memilliki motivasi berprestasi tinggi, (4) terdapat perbedaan yang signifikan literasi sains antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe GI dan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing pada siswa yang memilliki motivasi berprestasi rendah. Berdasarkan temuan hasil penelitian, disimpulkan bahwa model pembelajaran dan motivasi berprestasi mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap literasi sains. Selanjutnya disarankan kepada guru IPA sebelum merancang model pembelajaran agar motivasi berprestasi tinggi menggunakan model pembelajaran tipe GI atau Inkuiri Terbimbing sedangkan siswa yang mempunyai motivasi berprestasi rendah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GIKata Kunci : Model Pembelajaran, Motivasi Berprestasi, dan Literasi Sains This study aims to determine the comparative advantages of scientific literacy among students that learned by cooperative learning model GI (Group Investigation) and Guided Inquiry learning model (Guided Inquiry) in terms of achievement motivation junior high school students. This experimental study was conducted in SMP Negeri 2 Banjarangkan second semester of the academic year 2014/2015, using The Posttest-Only Control Group Design and as a 2x2 factorial design study. Classes are used as the sample is determined by cluster sampling technique. The independent variable in this study is a cooperative learning model GI (Group Investigation) imposed in the experimental group and Guided Inquiry learning model imposed in the control group. Achievement motivation role as moderator, which divided into two levels: high and low achievement motivation. As the dependent variable is the science literacy of students. Data collected by student achievement motivation achievement motivation questionnaire and data collected by the scientific literacy of students using science literacy test. The data collected were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and two lanes. The results showed as follows: (1) there is a significant difference in scientific literacy among groups of students who take the GI cooperative learning model and a group of students who take the guided inquiry learning model, (2) there is an interaction between the model of learning and achievement motivation toward science literacy, ( 3) there is no significant difference in scientific literacy among the group of students who follow the GI cooperative learning model and the group of students who take the guided inquiry learning model student who has a high achievement motivation, (4) there is a significant difference in scientific literacy among the group of students who take GI cooperative learning model and a group of students who take the guided inquiry learning model student who has a low achievement motivation. Based on the research findings, it was concluded that the model of learning and achievement motivation have considerable influence on science literacy. Furthermore, it is suggested to science teacher before designing a learning model that uses high achievement motivation learning model GI type or Guided Inquiry whereas students with low achievement motivation using cooperative learning model type GIkeyword : Model of Learning, Achievement Motivation, and Science Literacy
KOMPARASI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING ., I DEWA AYU TRISNA HANDAYANI; ., DR. RER. NAT I WAYAN KARYASA, S.Pd.,M.Sc; ., DRS. I NYOMAN SUARDANA, M.Si.
Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2015):
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1). mengetahui dan menganalisis perbedaan peningkatan pemahaman konsep kimia dan sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Project Based Learning, (2). untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan peningkatan pemahaman konsep kimia antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Project Based Learning, (3) untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan peningkatan sikap ilmiah antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Project Based Learning. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest-postest non-equivalen control group design. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Susut tahun pelajaran 2014/2015. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1 dan XI IPA 3 yang ditentukan dengan teknik simple random sampling terhadap kelas yang sudah disetarakan. Sampel yang terpilih adalah kelas XI IPA1 sebagai kelompok eksperimen yang dikenai perlakuan dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kelas XI IPA 3 sebagai kelompok ekperimen yang dikenai perlakuan dibelajarkan dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Data dikumpulkan dengan menggunakan tes pemahaman konsep dan kuisioner sikap ilmiah. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial menggunakan multivariate analysis of variance (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peningkatan pemahaman konsep kimia dan sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan Problem Based Learning (PBL); (2) peningkatan pemahaman konsep kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL); (3) peningkatan sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Project Based Learning PjBL lebih baik dibandingkan dengan siswa dibelajarkan Problem Based Learning (PBL)Kata Kunci : PjBL, PBL, Pemahaman Konsep dan Sikap Ilmiah This research aims at: (1) finding out and analyzing differences in improvement of chemical concept understanding and scientific attitude between students which were taught by problem based learning and those taught by using project based learning, (2) finding out and analyzing differences in improvement of chemical concept understanding between students which were taught by problem based learning and those taught by using project based learning, (3) finding out and analyzing differences in improvement of scientific attitude between students which were taught by problem based learning and those taught by using project based learning. This study is pseudo experimental research with pretest-postest non equivalent control group design. The population of this study is eleventh grade students in SMA Negeri 1 Susut in academic year 2014/2015, then XI IPA 1 and XI IPA 3 were selected as sample of the study through simple random sampling technique. XI IPA 1 was an experimental group which treated by using problem based learning and XI IPA 3 was also an experimental group which treated by using project based learning. Data were collected by chemical concept understanding test and questionnaire of scientific attitude, which then analyzed by inferential and descriptive statistics using multivariate analysis of variance (MANOVA). The research discovers: (1) the improvement of chemical concept understanding and scientific attitude between students who were taught by project based learning (PjBL) is higher than those treated by problem based learning (PBL), (2) the improvement of chemical concept understanding between students who were taught by project based learning (PjBL) is higher than those treated by problem based learning (PBL), (3) the improvement of scientific attitude between students who were taught by project based learning (PjBL) is better than those treated by problem based learning (PBL)keyword : PjBL, PBL, concept understanding, scientific attitude
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN SETTING SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP KIMIA SISWA ., NI LUH EKA NINGSIH; ., DR. RER. NAT I WAYAN KARYASA, S.Pd.,M.Sc; ., DRS. I NYOMAN SUARDANA, M.Si.
Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2015):
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran kimia dengan setting sains teknologi masyarakat (STM) yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep kimia siswa. Pengembangan dilaksanakan dengan mengacu pada model Dick & Carey, meliputi: (1) penetapan materi pembelajaran dan kompetensi dasar, (2) analisis kebutuhan, (3) pengembangan perangkat pembelajaran, dan (4) uji coba perangkat pembelajaran. Subjek dari penelitian ini adalah ahli, guru, dan siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Bangli tahun pelajaran 2014/2015. Metode penelitian dilakukan dengan analisis deskriptif tentang validitas, kepraktisan, dan efektivitas perangat pembelajaran. Hasil penelitian diperoleh: (1) validitas perangkat pembelajaran yang terdiri dari nilai validitas silabus dengan rata-rata 3,67; RPP 3,70; LKS 3,63; Buku Pegangan Siswa 3,66; Buku Pegangan Guru 3,66. Sehingga secara keseluruhan perangkat pembelajaran ini berada pada kategori sangat valid. (2) kepraktisan perangkat pembelajaranyang terdiri dari rata-rata nilai keterlaksanaan perangkat pembelajaran 3,51, rata-rata respon guru 3,69 dan respon siswa 3,62. Secara keseluruhan perangkat pembelajaran ini sangat praktis. (3) rata-rata keterampilan proses sains siswa meningkat setelah perangkat pembelajaran yang dikembangkan,penerapan pertama= 55,3; penerapan kedua= 70,2; penerapan ketiga= 80,9 dan penerapan keempat = 91,2. (4) terdapat perbedaan yang signifikan dalam pemahaman konsep kimia sebelum dan setelah perangkat pembelajaran diterapkan. Kata Kunci : perangkat pembelajaran STM, keterampilan proses sains, pemahaman konsep This aims at developing valid, practical, and effective chemistry instruction with society technology science setting to improve students’ science process skill and students’ chemistry understanding. The development is done by using Dick & Carey model consisting of four steps, namely: (1) establishing the learning material and basic competency, (2) need analysis, (3) developing instruction tool, and (4) trying out learning tool. The subjects of this research are experts, teachers, and students of XI IPA 2 SMAN 2 Bangli in the academic year 2014/2015. The analysis method done by using descriptive analysis about validity, practicality, and effectiveness of learning tool. This research discovers: (1) the validity learning tool consisting of syllabus validity with average of 3,67; lesson plan of 3,70; worksheet of 3,63; students’ main book of 3,66, teachers’ book of 3,66. So that, all instruction is in very valid. (2) the practicality of the instruction tool consisting of the average score of learning tool application of 3,51, the average of teachers’ response of 3,69 and students’ response of 3,62. So that, all the learning tool is categorized into very practical. (3) the average score of students’ science process skill improve after the implementation of the developed instruction tool from implementation I = 55,3; Implementation II = 70,2; Implementation III = 80,9 and Implementation IV = 91,2. (4) there is a significant difference on students’ chemistry concept understanding before and after the instruction tool is implemented. keyword : science technology society instruction, scientific science skill, concept understanding
ANALISIS RELEVANSI BUDAYA LOKAL DENGAN MATERI KIMIA SMA UNTUK MENGEMBANGKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS BUDAYA Suardana, I Nyoman
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia) Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.676 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v3i1.2916

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis relevansi budaya lokal dengan materi kimia SMA sebagai upaya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis budaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Objek penelitian ini adalah budaya lokal yang relevan dengan materi kimia SMA. Data dikumpulkan dari dua sumber, yaitu dokumen dan pendapat masyarakat. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya lokal yang relevan dengan materi kimia SMA dapat dikelompokan ke dalam bidang: (1) keagamaan, meliputi: ritual megat benang dan tusuk keris dalam upacara pewiwahan, abhiseka, melasti, ngaben, mecaru, panca mahabhuta, dan pancadhatu (2) pangan meliputi: pembuatan garam dapur, arak, tuak, cuka, gula merah, daluman dan santan, pelunakan daging, serta pemeraman buah pisang; (3) kerajinan tradisional, meliputi: perawatan keris pusaka, penyepuhan emas, dan pembuatan bokor dan dulang; (4) kesehatan, meliputi: cetik kerawang, obat penghentian candu, obat sengatan lebah, obat gigitan ular, dan nginang; dan (5) pertanian, yaitu pestisida alami. Budaya lokal ini dapat diintegrasikan dalam perangkat pembelajaran kimia SMA untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis budaya.
Co-Authors ., Ade Sintia Wulandari ., Dewa Ayu Dewi Purnamayanti ., Iluh Via Vanellia Darma ., Kompyang Selamet, S.Pd., M.Pd. ., Ni Kadek Dewi Septiari ., Ni Komang Mawar ., Ni Luh Eka Sumiantari ., Ni Putu Sintya Dewi ., Ni Putu Wahyu Dewi Arningsih A. A. Istri Agung Rai Sudiatmika A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika Aa Kt. Wisnu A.k . A’yuningsih, Dewi Qurrota Ade Sintia Wulandari Agustina Dewi agustina dewi Amaliyah, Marisa Amilenita Islam Nuriza Febyanti Anak Agung Inten Paraniti Anil Yusuf Ariyani, Septi Arningsih, N. P. Wahyu Dewi Arningsih, N. P. Wahyu Dewi Bernabas Bio . Cornelia Wening Manggalagita Devi, N. L. Pande Latria Devi, N. L. Pande Latria Dewa Ayu Dewi Purnamayanti Dewi Qurrota A’yuningsih Dewi, I G A Gita Permata Dewi, Kadek Dian Mulya Dewi, Ni Putu Sintya Dharma, I Luh Via Vanellia Diah Artini Dr. I Made Kirna,M.Si . Dr. I Nyoman Tika,M.Si . Dr. Ida Bagus Nyoman Sudria,M.Sc . Dr. Ni Made Pujani,M.Si . DWI AGUSTINI . Elisa Magdalena Br Gultom Hidayat, Rizqi I DEWA AYU TRISNA HANDAYANI . I DEWA AYU TRISNA HANDAYANI ., I DEWA AYU TRISNA HANDAYANI I DEWA GEDE AGUNG I Dewa Ketut Sastrawidana I G A Gita Permata Dewi I Gusti Ayu Agung Mas Purohita I Kadek Irvan Adistha Putra I Komang Wisnu Budi Wijaya I Luh Via Vanellia Dharma I Made Arya Putra Wibisana I Made Kirna I Made Kirna I Made Suwenten I Made Tri Pramana Putra I Nyoman Bagiarata I NYOMAN BAGIARTA . I NYOMAN BAGIARTA ., I NYOMAN BAGIARTA I Wayan Karyasa I Wayan Redhana I Wayan Suastra I Wayan Subagia I.D.K. Sastrawidana I.N. Suardana I.W. Karyasa Iqlima Wulandari Irene Jarut . Kadek Dian Mulya Dewi Ketut Suma Komang Edi Suastrawan Komang Sriponi Kompyang Selamet Kompyang Selamet KUSMIANTI . Luh Maharani Merta Luh Mentari . Luh Mitha Priyanka Luh Mitha Priyanka Made Suwenten Made Wiratini Marheni, Ni Putu Marisa Amaliyah Mawar, Ni Komang Muhammad Wahyu Setiyadi N L. Eka Sumiantari N. L. Pande Latria Devi N. P. Anggi Putri Mijaya N. P. Wahyu Dewi Arningsih N.L.P.M . Widiyanti NI KADEK AYU KRISTIANDAYANTI . Ni Kadek Dewi Septiari Ni Kadek Sariati NI KADEK SRI MULYANI . NI KADEK SRI MULYANI ., NI KADEK SRI MULYANI Ni Kadek Sri Widyantari Ni Kadek Sri Widyantari Ni Kadek Sri Widyantari, Ni Kadek Sri NI KETUT PRATI DAIWATA NINGSIH . Ni Ketut Rapi Ni Komang Mawar NI LUH EKA NINGSIH . NI LUH EKA NINGSIH ., NI LUH EKA NINGSIH Ni Luh Made Ayunita Ni Luh Pande Latria Devi Ni Luh Putu Pradnya Paramita Dewi Ni Luh Yanti Onikarini Ni Made Dewi Kurniawati Ni Made Susanti Ni Made Susanti Ni Made Wiratini NI NYOMAN RUSMINIATI . NI NYOMAN RUSMINIATI ., NI NYOMAN RUSMINIATI NI NYOMAN WIDIYANINGSIH . Ni Putu Dina Yanti Ni Putu Marheni NI PUTU MERRY YUNITHASARI . Ni Putu Radi Widayanti Ni Putu Sintya Dewi Nikmatur Rohmaya Nyoman Retug Onikarini, Ni Luh Yanti Pratiwi, Putu Anandia priyanka, luh mitha PROF. I WAYAN SUBAGIA, M.App.Sc.,Ph.D . Purnamayanti, Dewa Ayu Dewi Purnamayanti, Dewa Ayu Dewi Purohita, I Gusti Ayu Agung Mas Putra, I Kadek Irvan Adistha Putri Sarini Putu Agus Putra Dwipayana Putu Anandia Pratiwi Putu Prima Juniartina Rista Ayuni, Ni Luh Putu Oktiyana Rizqi Hidayat Sariati, Ni Kadek Selamet, Kompyang Septi Ariyani Septian Cahya Azhari Septiari, Ni Kadek Dewi Sitohang, Elsa Octavia Sriponi, Komang Sumiantari, N L. Eka Sumiantari, N L. Eka Suwenten, I Made Suwenten, Made Widayanti, Ni Putu Radi Wiratini, Ni Made Wulandari, Ade Sintia Wulandari, Ade Sintia Yusuf, Anil