Muhammad Puji Ariyanto
Universitas Muria Kudus

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan teori Bruner dalam pembelajaran menentukan gradien garis lurus berbantuan PhET simulation Muhammad Puji Ariyanto; Jayanti Putri Purwaningrum
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 13, No 1 (2022): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v13i1.10764

Abstract

Matematika merupakan ilmu hitung dan logika yang mendasari ilmu-ilmu yang lain. Pelajaran matematika sendiri dalam konteks kurikulum di Indonesia diajarkan sejak pendidikan tingkat dasar sampai menengah. Akan tetapi, banyak siswa yang kurang memahami konsep belajar matematika, terutama pada materi menentukan gradien garis lurus, sehingga mereka kesulitan untuk memahaminya. Hal itu disebabkan kurangnya media pembelajaran matematika serta langkah pembelajaran yang kurang tepat. Berdasarkan studi literasi yang telah dilakukan, diperlukannya penerapan teori belajar yang tepat saat pelaksanaan pembelajaran matematika pada materi menentukan gradien garis lurus, salah satunya adalah teori Bruner. Selain itu, dalam pembelajaran matematika juga diperlukannya media yang membantu siswa dalam memahami konsep materi, seperti PhET Simulation. PhET Simulation merupakan media simulasi yang memperagakan suatu objek yang dapat memperjelas konsep materi yang disajikan. Media ini dapat menjadi pembantu dalam penerapan teori Bruner selama pembelajaran matematika berlangsung. Dalam teori Bruner dijelaskan bahwa siswa memiliki tahapan khusus dalam belajar, yaitu 1) tahap enaktif dilakukan menggunakan ranting pohon dalam menentukan gradien garis lurus agar siswa memiliki gambaran secara konkret, 2) tahap ikonik dilakukan menggunakan bantuan PhET Simulation yang mensimulasikan bagaimana proses pencarian gradien garis lurus, dan 3) tahap simbolik dengan menggunakan simbol-simbol rumus menentukan gradien garis lurus. Dengan tahapan demikian dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep materi yang sedang dipelajari.
Kajian Etnomatematika Gebyok Ukir Desa Gemiring Kidul Jepara Sebagai Bahan Ajar Matematika SMP Muhammad Puji Ariyanto; Sadana Aura Diva; Darul Khafidin
ARITMATIKA: Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 1 (2022): ARITMATIKA: Jurnal Riset Pendidikan Matematika
Publisher : HMPS Tadris Matematika FTIK IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/aritmatika.v3i1.72

Abstract

Pendidikan berkualitas merupakan pendidikan yang mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi sekarang dan yang akan datang, salah satunya melalui pemberdayaan sumber pendidikan oleh  lembaga pendidikan. Sumber tersebut dapat berupa hasil kebudayaan suatu daerah seperti kerajinan seni ukir di  Jepara yang memiliki unsur matematikanya. Berdasarkan studi literasi didapatkan bahwa kerajinan gebyok ukir  di Desa Gemiring Kidul Kabupaten Jepara memiliki unsur matematika yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar  matematika SMP. Kerajinan gebyok tersebut memiliki unsur etnomatematika di dalamnya, seperti konsep  bangun datar, kesebangunan, kekongruenan, dan transformasi geometri yang identik dengan pembelajaran matematika yang ada di SMP. Penyusunan bahan ajar dapat dilakukan melalui: (1) membuat penjelasan materi,  (2) membuat contoh soal, dan (3) membuat latihan soal, dimana ketiga unsur tersebut dikaitkan dengan  kerajinan gebyok ukir. Dengan demikian, siswa dapat belajar matematika sekaligus mengenal kerajinan gebyok  ukir Desa Gemiring Kidul agar kerajinan tersebut tetap bisa dilestarikan. Kata Kunci: bahan ajar, etnomatematika, kerajinan gebyok ukir Quality education is education that able to answer various challenges and problems faced now and in future, one of which is through empowerment of educational resources by educational institutions. The source can be  result of area's culture, such as carving in Jepara, which has a mathematical element. This research aims to study and develop JHS mathematics teaching materials from the ethnomathematics of gebyok carving craft in Gemiring Kidul Village. Based on research and development methods, the results show that the gebyok carving has a mathematical element that can be used as a JHS mathematics teaching material. The gebyok craft has ethnomathematical elements in it, such as concepts of flat shapes, similarity, congruence, and geometric transformations which are identical to mathematics learning in JHS. Furthermore, preparation of teaching materials can be done through: (1) making an explanation of the material, (2) making sample questions, and (3) making practice questions, where the three elements are associated with the gebyok carving craft. Keywords: teaching materials, ethnomathematics, gebyok carving crafts
Penggunaan Gamifikasi Wordwall untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Muhammad Puji Ariyanto; Zulfikar Rafi Nurcahyandi; Sadana Aura Diva
MATHEMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 5, No 1 (2023): MATHEMA
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/jm.v5i1.2080

Abstract

Di era sekarang banyak anak yang memainkan game online. Hal tersebut bisa dijadikan peluang oleh guru sebagai media belajar pendukung dalam pembelajaran matematika saat ini. Dengan demikian, tujuan dari penulisan artikel ini yakni memberikan sumbangsih pemikiran mengenai inovasi pembelajaran berbasis gamifikasi sehingga dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa, terutama pada mata pelajaran matematika. Artikel ini menggunakan metode studi literasi. Berdasarkan kajian literasi dari berbagai sumber, diperoleh hasil diperlukan adanya sebuah inovasi, yakni dengan memanfaatkan gamifikasi dalam proses penilaian pembelajaran matematika. Dalam artikel ini akan dijabarkan cara membuat media penilaian pembelajaran matematika dengan gamifikasi melalui platform Wordwall. Cara ini digunakan untuk memberikan sumbangsih pemikiran kepada guru dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa agar pembelajaran matematika tidak membosankan. Selain itu, penggunaan gamifikasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, karena selain belajar, mereka juga bisa bermain game. Hal ini dapat mendorong sikap ingin tahu mereka ketika belum bisa menyelesaikan suatu game dan cenderung tertarik untuk selalu mencoba game tersebut. Sifat ingin tahu akan suatu hal yang baru inilah yang akan mengubah minat belajar mereka, sehingga hasil belajar mereka juga akan semakin meningkat. Dengan metode pembelajaran yang demikian diharapkan meningkatkan prestasi matematika siswa.