Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Non Alkohol Berbasis Tanaman Obat Keluarga Tukiran Tukiran; Suyatno Suyatno; I Gusti Made Sanjaya; Nita Kusumawati; Dina Kartika Maharani
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 3 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i3.6931

Abstract

Dalam masa pandemi covid-19 ini, masyarakat rawan akan kesehatan mereka jika tidak ditanamkankebiasaan sesuai dengan SOP kesehatan, termasuk warga Perumahan Pondok Ridho, desa Sidodadi, kecamatan Taman, kabupaten Sidoarjo. Untuk itu, Tim PKM bermaksud untuk memberikan pelatihan bagi warga tersebut untukmembuat produk hand sanitizer yang non-alkohol. Hand sanitizer non-alkohol yang diproduksi ini menggunakanbahan-bahan alami yang sebenarnya sebagian sudah tersedia di sekitar mereka, yakni daun sirih danjeruk nipis.Namun, sebagian juga masih digunakan bahan-bahan kimia seperti gliserin dan hidrogenperoksida, yang masing-masing berfungsi sebagai humektan dan antiseptik. Dari kegiatan PKMproduksi hand sanitizernon-alkohol berbahan TOGA ini telah dihasilkan: (1) panduan pembuatanhandsanitizer non-alkohol berbahan tanaman TOGA yang dilengkapi materi kajianmengenai manfaat daun sirih dan buah jeruk nipis, serta lembar penilaian keterampilan dan lembar angket peserta,(2) pemaparan isi materi tersebut secara lisan dimana tim PKM dan mitra tetap mengikuti protokolkesehatan, (3) pembuatan handsanitizer non-alkohol berbahan TOGA dengan melibatkan pesertapelatihan menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan, (4) praktik mandiri pembuatan handsanitizer non-alkohol berbasis TOGA yang dilakukan oleh para peserta didampingi tim PKM bersama mahasiswa, (5) umpan balik hasil kegiatanPKM pelatihan pembuatan handsanitizer non-alkohol dilakukan dengan cara menyebarkan lembarpenilaian keterampilan dan lembar angket peserta, (6) secara keseluruhan mitra peserta pelatihan yang dinilai oleh tim penilai PKM sudah dapat dikatakan memiliki keterampilan dalam membuat hand sanitizer non-alkoholdalam kategori baik dan sangat baik. Tim penilai PKM sepakat seluruh mitra memiliki ketrampilan:1) mencuci bersih daun sirih dan jeruk nipis dan 2) menyiapkan perasan buah jeruk nipis danmemasukkan ke dalam wadah. Sementara, aspek keterampilan lainnya mitra peserta pelatihandinilai masih beragam dari kategori antara baik dan sangat baik.
Kadar Total Flavonoid dan Aktivitas Antiinflamasi Kombinasi Ekstrak Etanol Secang (Caesalpinia sappan L.) dan Jahe Merah (Zingiber officinale Roxb.) Terhadap Penghambatan Denaturasi Protein Bovien Serum Albumin Tukiran Tukiran; Suyatno Sutoyo; Fauzia Indah Sabila; Anisa Kurnia Sari
JC-T (Journal Cis-Trans): Jurnal Kimia dan Terapannya Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : State University of Malang or Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0260v7i12023p031

Abstract

Inflamasi merupakan suatu respon protektif yang ditimbulkan oleh kerusakan jaringan salah satunya akibat dari denaturasi protein. Formulasi poliherbal memiliki aktivitas farmakologi yang dapat bekerja dinamis untuk menghasilkan manfaat terapeutik maksimal dengan efek samping minimal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kadar total flavonoid dan aktivitas antiinflamasi dari ekstrak tunggal secang (ES) dan jahe merah (EJ) serta kombinasi kedua ekstrak tersebut, yaitu: formulasi F1 (1ES:1EJ), F2 (2ES:1EJ), dan F3 (1ES:2EJ). Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dan dilakukan secara in vitro. Ektraksi secang dan jahe merah dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Penentuan kadar total flavonoid dilakukan menggunakan metode reaksi alumunium klorida dengan kuarsetin sebagai standart. Pengujian aktivitas antiinflamasi dilakukan secara in vitro menggunakan metode denaturasi protein BSA dengan natrium diklofenak sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar total flavonoid dari ekstrak secang sebesar 37.96 ± 0.27  mgQE/g ekstrak dan ekstrak jahe merah sebesar 26.51 ± 0.79 mgQE/g ekstrak. Aktivitas antiinflamasi berdasarkan kekuatan nilai IC50 dapat dilaporkan sebagai berikut: natrium diklofenak (9,360 ± 0,154 ppm) > secang (109,289 ± 0,889 ppm) > F2 (2ES:1EJ) (117,659 ± 1,245 ppm) > F1 (1ES:1EJ) (130,026 ± 1,661 ppm) > F3 (1ES:2EJ) (150,610 ± 1,266 ppm) > jahe merah (160,356 ± 2,468 ppm). Hasil analisis statistika terkait nilai IC50 menunjukkan perbedaan yang signifikan pada semua sampel (dengan p=0,000). Dengan demikian, ekstrak tunggal secang dan jahe merah serta kombinasi kedua ekstrak tumbuhan tersebut memiliki potensi sebagai antiinflamasi.