Nurweni Saptawuryandari
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TEKS (LAGU) DOLANAN ANAK: WARISAN DAN INDENTITAS BUDAYA BANGSA SEBAGAI ALTERNATIF PEMBENTUK KARAKTER ANAK BANGSA Nurweni Saptawuryandari
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Salah satu upaya untuk menangkal arus globalisasi yang melanda kehidupan sekarang ini, dapat dilakukan dengan cara mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai kearifan budaya bangsa. Nilai-nilai kearifan budaya bangsa (lokal) terdapat dalam cerita rakyat, dongeng, dan lagu (teks) dolanan anak-anak. Teks (lagu) dolanan anak-anak merupakan jenis nyanyian rakyat, yang biasanya dapat dilakukan sambil bermain dan bernyanyi.. Nyanyian rakyat adalah salah satu genre atau bentuk floklor yang terdiri dari kata-kata dan lagu. Dalam teks (lagu) dolanan anak-anak terdapat unsur utile ut dulce sehingga dapatlah dikatakan bahwa lagu (teks) dolanan anak-anak mengandung hiburan dan manfaat berupa pendidikan moral dan budi pekerti. Cublak-Cublak Suweng, Lintang Sumebar, Enthik, Aja Ngewak-Ewakeke, Nora Gampang, Sinten Nunggang Sepur, Menthog-Menthog, dan Lepetan adalah beberapa lagu (teks) dolanan anak-anak yang di dalamnya mengandung nilai-nilai kearifan budaya lokal, pendidikan moral, dan budi pekerti. Sebagai bagian dari pendidikan kesenian, Teks (lagu) dolanan anak-anak secara tidak langsung mendidik anak-anak berdasarkan nilai-nilai kebudayaan bangsa. Selain mendidik anak-anak berdasarkan kebudayaannya sendiri, teks (lagu) dolanan anak-anak juga mendidik anak-anak menjadi manusia berkarakter, estetis, yang aktif, kreatif dan berkrepibadian baik. Untuk itu, sepantasnyalah, teks (lagu) dolanan anak-anak terus diperkenalkan kepada generasi muda (anak-anak) agar mereka mengenal, memahami, dan mencintai budaya bangsanya. Kata-kata Kunci: nilai-nilai budaya, manusia berkarakter, dan estetis
PERUBAHAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE Nurweni Saptawuryandari
Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 7 No 2 (2019): Gramatika, Volume VII, Nomor 2, Juli--Desember 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.183 KB) | DOI: 10.31813/gramatika/7.2.2019.227.102-114

Abstract

The purpose of this to reveal the changes in social life, changes in the indetity of lower class life discussed in the teenage novel "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. The method used in this study is a qualitative description, which is carried out by describing in full the changes in social identity consisting of social changes in lower class life contained in the novel. Besides qualitative descriptive methods, juxtaposed discuss social sociology, which is discussed on social mobility. Social mobility is a movement a person does socially so that his life will be even better. Through the movement "at least" there is a change in life, more so, his life in society becomes good or mild. Data retrieval is done through the library, namely by referring to techniques and note the contents of the novel discussed the problem. From the research results obtained from the novel reveals the change in the character of Tania who started life from the lower classes succeeded in increasing life to a higher class because of perseverance and sincerity increased, also because of the concern of the surrounding community, namely the caring of Danar figure.
ANALISIS SEMIOTIK PUISI CHAIRIL ANWAR Nurweni Saptawuryandari
Kandai Vol 9, No 1 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.061 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i1.286

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dari tulisan ini adalah mengetahui makna dari teks-teks puisi Chairil Anwar. Beberapa puisi Chairil Anwar sarat dengan bahasa kiasan yang berupa ungkapan khas milik Chairil yang selalu didengungdengungkan oleh generasi muda. Selain itu, puisi-puisi Chairil juga memiliki unsur-unsur kepuitisan yang menimbulkan bunyi yang indah apabila dibacakan. Puisi tersebut, antara lain, ”Derai-Derai Cemara”, ”Pada Sebuah Kamar”, dan ”Yang Terampas dan Yang Putus”. Ketiga puisi itu dianalisis secara semiotik untuk  dapat diungkapkan isi dan makna dari puisi tersebut.  Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah deskriptif kualitatif yang  memaparkan tulisan berdasarkan isi karya sastra, sedang teknik penulisannya adalah studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi yang ditulis oleh Chairil Anwar mempunyai makna yang dapat dijadikan bahan bacaan dan pesan-pesan untuk diketahui  oleh pembaca.
PEREMPUAN DALAM CERPEN BAHAGIA BERSYARAT KARYA OKKY MADASARI DAN BAU LAUT KARYA RATIH KUMALA [Women in Cerpen Bahagia Bersyarat by Okky Madasari and Bau Laut by Ratih Kumala] Nurweni Saptawuryandari
TOTOBUANG Vol. 5 No. 2 (2017): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.421 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v5i2.34

Abstract

The rise of women writers in Indonesian literary treasures shows encouraging progress. Okky Madasari and Ratih Kumala as a writer figured how a woman as wife accepts her destiny and nature in living her household life. The household that nodded by both female characters were expressed by Okky Madasari through her short story entitled "Bahagia Bersyarat" and Ratih Kumala through her short story entitled "Bau Laut". Both female characters were depicted very sincere, patient and accept what the will of her husband. The movement and behavior to rebel from the life that befell her was not done by the two female characters. Whether the two figures portrayed by these two female authors are embodiments of the lives of the two authors or only imaginary images, sociological analysis is necessary. For that, through this paper will be disclosed whether there is a sociological linkage between the work he wrote with the life of the author.Maraknya penulis perempuan dalam khasanah sastra Indonesia menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Okky Madasari dan Ratih Kumala sebagai seorang penulis mengejawantahkan  bagaimana perempuan sebagai seorang  istri menerima takdir dan kodratnya dalam menjalani kehidupan rumah tangganya. Biduk rumah tangga yang dijalani kedua tokoh perempuan diungkapkan  oleh Okky Madasari melalui cerpennya yang berjudul “Bahagia Bersyarat” dan Ratih Kumala melalui cerpennya yang berjudul “Bau Laut”. Kedua tokoh perempuan digambarkan sangat ikhlas, sabar dan menerima apa kehendak dari suaminya. Gerak dan perilaku untuk memberontak dari kehidupan yang menimpanya tidak dilakukan oleh kedua tokoh perempuan itu. Apakah kedua tokoh yang digambarkan oleh kedua penulis perempuan ini merupakan pengejawantahan dari kehidupan kedua penulis itu atau hanya gambaran imajiner saja, perlu analisis secara sosiologis. Untuk itu, melalui tulisan ini akan diungkapkan apakah ada keterkaitan secara sosiologis antara karya yang ditulisnya dengan kehidupan penulisnya.
MENYOAL GAMBARAN MANUSIA NASIONALIS INDONESIA MELALUI NOVEL MOCHTAR LUBIS Nurweni Saptawuryandari
Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 10 No 1 (2022): Gramatika, Volume X, Nomor 1, Januari--Juni 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31813/gramatika/10.1.2022.407.13--22

Abstract

Questioning the Image of Indonesian Humans Through Mochtar Lubis' Novels Abstract A writer writes literary works, among other things, to convey life models that are idealized and displayed in stories through characters. Through literary works, a writer offers moral messages related to the noble qualities of humanity, fighting for human rights and dignity. These qualities are essentially universal, it means believed by all humans. Mochtar Lubis through the novels Maut dan Cinta and Senja di Jakarta revealed a picture of humans with various problems. Regarding this issue, the purpose of this paper is to reveal the way Mochtar Lubis describes the image of Indonesian nationalist people, who love their homeland and their own nation. The human is depicted through the characters or ideas in the two novels. Disclosure of these problems will reveal the theory of structuralism so that it can be seen how the picture of people is. The used method is descriptive qualitative. The research data is literature. From the search results, it is found that the image of Indonesian nationalist people idealized and expressed in both novels is a picture of Indonesian nationalist people who are dignified, noble in character, and have a sense of nationalism and nationality towards their nation. Keywords: description, Indonesian nationalist, structuralism