FKIP e-PROCEEDING
2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL

TEKS (LAGU) DOLANAN ANAK: WARISAN DAN INDENTITAS BUDAYA BANGSA SEBAGAI ALTERNATIF PEMBENTUK KARAKTER ANAK BANGSA

Nurweni Saptawuryandari (Unknown)



Article Info

Publish Date
11 Jul 2017

Abstract

Abstrak: Salah satu upaya untuk menangkal arus globalisasi yang melanda kehidupan sekarang ini, dapat dilakukan dengan cara mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai kearifan budaya bangsa. Nilai-nilai kearifan budaya bangsa (lokal) terdapat dalam cerita rakyat, dongeng, dan lagu (teks) dolanan anak-anak. Teks (lagu) dolanan anak-anak merupakan jenis nyanyian rakyat, yang biasanya dapat dilakukan sambil bermain dan bernyanyi.. Nyanyian rakyat adalah salah satu genre atau bentuk floklor yang terdiri dari kata-kata dan lagu. Dalam teks (lagu) dolanan anak-anak terdapat unsur utile ut dulce sehingga dapatlah dikatakan bahwa lagu (teks) dolanan anak-anak mengandung hiburan dan manfaat berupa pendidikan moral dan budi pekerti. Cublak-Cublak Suweng, Lintang Sumebar, Enthik, Aja Ngewak-Ewakeke, Nora Gampang, Sinten Nunggang Sepur, Menthog-Menthog, dan Lepetan adalah beberapa lagu (teks) dolanan anak-anak yang di dalamnya mengandung nilai-nilai kearifan budaya lokal, pendidikan moral, dan budi pekerti. Sebagai bagian dari pendidikan kesenian, Teks (lagu) dolanan anak-anak secara tidak langsung mendidik anak-anak berdasarkan nilai-nilai kebudayaan bangsa. Selain mendidik anak-anak berdasarkan kebudayaannya sendiri, teks (lagu) dolanan anak-anak juga mendidik anak-anak menjadi manusia berkarakter, estetis, yang aktif, kreatif dan berkrepibadian baik. Untuk itu, sepantasnyalah, teks (lagu) dolanan anak-anak terus diperkenalkan kepada generasi muda (anak-anak) agar mereka mengenal, memahami, dan mencintai budaya bangsanya. Kata-kata Kunci: nilai-nilai budaya, manusia berkarakter, dan estetis

Copyrights © 2017