Oryza Pneumatica Inderasari
Program Studi Sosiologi Universitas Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Desa terdampak Pembangunan Bandara Internasional Lombok Praya Syarifuddin Syarifuddin; Oryza Pneumatica Inderasari; Nuning Juniarsih; Muhammad Rasyidi
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.085 KB)

Abstract

Pembangunan diharapkan dapat berdampak secara riil terhadap ekonomi baik di sektor pariwisata, perhotelan, industri jasa, perdagangan bagi masyarakat disekitar. Keberadaan bandara memberikan dampak secara ekonomi maupun sosial kepada desa terdampak yang menjadi objek penelitian yaitu Desa Ketare, Tanak Awu, dan Penunjak. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pemetaan sosial, evaluasi pembangunan bandara, dan rekomendasi CSR-Comdev bagi PT Angkasa Pura. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada masyarakat terdampak, stakeholder, dan pihak PT Angkasa Pura. Masyarakat desa terdampak pada dasarnya adalah masyarakat mekanis yang memiliki solidaritas kuat. Keberadaan bandara tidak berdampak pada hubungan sosial dan budaya masyarakat terdampak namun memberi dampak dengan munculnya sektor nonagraris seperti perdagangan dan jasa, pariwisata, dan industri kreatif. PT Angkasa Pura telah memberikan kontribusi bagi masyarakat terdampak melalui program-program pemberdayaan ekonomi dan pemberian bantuan. Namun, secara ekonomi dan sosial, belum ada dampak yang massif terhadap perkembangan perekonomian, hal ini disebabkan program pemberian pinjaman modal usaha yang diberikan belum terakses oleh masyarakat secara umum. Harapannya, pihak PT Angakasa Pura dapat memberikan kontribusi lebih terhadap pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya dengan pamanfaatan potensi-potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terdampak.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v1i12016p057
Kontribusi Modal Sosial Dalam Pengembangan Desa Wisata Mas-Mas Kabupaten Lombok Tengah Isnan Nursalim; Rosiady Husaenie Sayuti; Oryza Pneumatica Inderasari
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um021v6i1p79-92

Abstract

This study discusses the contribution of social capital in the development of the Mas-Mas Tourism Village. The method used is the Mixed method which is a combination of quantitative and qualitative approaches. The results of the study show the importance of social capital in the development of the Mas-Mas Tourism Village. Through the network created in the form of relationships between members of the organization and other stakeholders, resulting in community participation as measured by community involvement in training, mutual cooperation and promotion of the Mas-Mas Tourism Village. Values and norms are shown by local wisdom that is still maintained. This is because of the awiq-awiq or rules for tourists that must be obeyed and socialized to tourists. This is what increases public trust in tourism village managers, tourists and stakeholders. Factors that play a role in the development of the Mas-Mas Tourism Village are the driving factors and inhibiting factors. The right strategy is carried out by Mas-Mas Tourism Village in developing tourism for now is to optimize the potential of the community and innovate with the tourism programs offered.This study discusses the contribution of social capital in the development of the Mas-Mas Tourism Village. The method used is the Mixed method which is a combination of quantitative and qualitative approaches. The results of the study show the importance of social capital in the development of the Mas-Mas Tourism Village. Through the network created in the form of relationships between members of the organization and other stakeholders, resulting in community participation as measured by community involvement in training, mutual cooperation and promotion of the Mas-Mas Tourism Village. Values and norms are shown by local wisdom that is still maintained. This is because of the awiq-awiq or rules for tourists that must be obeyed and socialized to tourists. This is what increases public trust in tourism village managers, tourists and stakeholders. Factors that play a role in the development of the Mas-Mas Tourism Village are the driving factors and inhibiting factors. The right strategy is carried out by Mas-Mas Tourism Village in developing tourism for now is to optimize the potential of the community and innovate with the tourism programs offered. Penelitian ini membahas kontribusi modal sosial dalam pengembangan Desa Wisata Mas-Mas. Metode yang digunakan yaitu Mixed method yang merupakan gabungan antara pendekatan kuantitatif dengan kualitatif.. Hasil Penelitian menunjukan pentingnya modal sosial dalam pengembangan Desa Wisata Mas-Mas. Melalui jaringan yang tercipta berupa relasi antar anggota organisasi dan stakeholders lainnya menghasilkan partisipasi masyarakat yang diukur dari keterlibatan masyarakat dalam mengikuti pelatihan, gotong royong serta melakukan promosi Desa Wisata Mas-Mas. Nilai dan Norma ditunjukan dengan kearifan lokal yang masih terjaga. Hal ini karena adanya awiq-awiq atau aturan bagi wisatawan yang harus dipatuhi dan disosialisasikan kepada wisatawan. Hal ini yang membuat meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada pengelola desa wisata, wisatawan dan stakeholders. Faktor yang berperan dalam pengembangan Desa Wisata Mas-Mas berupa faktor pendorong dan faktor penghambat. Strategi yang tepat dilakukan oleh Desa Wisata Mas-Mas dalam mengembangkan pariwisata untuk saat ini adalah mengoptimalkan potensi yang dimiliki masyarakat serta berinovasi dengan program wisata yang ditawarkan.
Remitansi Pekerja Migran pada Masa Pandemi COVID-19 di Lombok Timur Saipul Hamdi; Syarifuddin; Oryza Pneumatica Inderasari; Lina Febriani; Nurul Haromain; Ikmal Maulana; Ihfan Rahmawadi
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 18 No 2 (2023): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN VOL.18 NO.2 DESEMBER 2023
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47441/jkp.v18i2.328

Abstract

Covid-19 telah tersebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia pada awal 2020an berdampak besar terhadap remitansi pekerja migran, termasuk pengurangan jam kerja, pemutusan hubungan kerja, hingga dipulangkan secara paksa. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak dan pengelolaan remitansi oleh keluarga migran sebelum dan selama masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Suralaga Lombok Timur, serta upaya pemerintah untuk membantu supaya berhasil dalam pengelolaan remitansi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif teknik pengambilan data melalui observasi-partisipasi, wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan dokumentasi. Informan terdiri dari aparatur desa, tokoh masyarakat, keluarga pekerja migran, mantan pekerja migran dan masyarakat lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja dan keluarga pekerja migran di Suralaga umumnya mengalami gangguan remitansi setelah munculnya Covid-19. Mereka tidak hanya kesulitan dalam memperoleh income yang normal, tetapi juga sangat kesulitan dalam mengirim uang tersebut karena akses perbankan saat itu ditutup. Sebelum masa Covid-19, pekerja migran dan keluarga mengelola remitansi mereka untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, membangun atau merenovasi rumah, biaya pendidikan anak, membeli tanah pekarangan dan sawah serta beternak. Namun, selama masa pandemi Covid-19, pengelolaan remitansi oleh keluarga pekerja migran lebih banyak dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kesimpulan yang didapatkan adalah masalah utama yang dihadapi pekerja migran selama Covid-19 adalah remitansi yang tidak stabil, bahkan sebagian besar di antara mereka gagal memperoleh remitansi. Intervensi dari pemerintah daerah adalah dengan menawarkan program bantuan pengelolaan dan pemanfaatan remitansi selama masa Covid-19.