Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Potensi Pengembangan Budidaya Ulat Sutera di Areal KPHP Model Awota Emban Ibnurusyd Mas'ud; Muh. Ichwan Kadir; Hasanuddin Molo; Muh. Tahnur; Hardiyanti Hardiyanti; Selamet Riyadi
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 9 NOMOR 1, JULI 2017
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.187 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v9i1.2015

Abstract

The dialectics between local government interest versus the central government in forestry sector are the main topics of forestry today. Natural silk management is the interest of local government that has been assimilated into Forest Management Unit (KPH)in the form of KPHP Awota Model Awota. Until now, there is no scientific study on the potential of silkworm cultivation development in this areal. Therefore this study aims to analyze the potential of silkworm cultivation development. This potential in question is the institutional system, biophysical potential, environmental potential, market potential and financial value. The results showed that the development of silkworm cultivation in KPHP Awota Model area has the advantage of biophysical potential, environmental potential, marketing potential and financial value. However, this activity has an obstacles in the institutional issues primarily in the management of silkworm cultivation from upstream to downstream sectors.
NILAI EKONOMI KAYU KEBUN RAYA JOMPIE KOTA PAREPARE Muhammad Ichwan Kadir; Anwar Umar; Supratman Supratman
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 2 NOMOR 1 TAHUN 2019 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.365 KB) | DOI: 10.32662/gjfr.v2i1.519

Abstract

Keberadaan  Kebun Raya Jompie Pare-Pare memiliki manfaat bagi masyarakat sekitarnya dan masyarakat Kota Pare-Pare, baik secara ekonomi maupun ekologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) berapa nilai manfaat kayu Kebun Raya Jompie Parepare, dan (2) berapa besar Nilai Ekonomi kayu Kebun Raya Jompie . Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Soreang Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan. Pengumpulan data lapangan, pengolahan dan analisis data serta penyusunan tesisi berlangsung pada bulan Maret s.d September 2015. Data dianalisis melalui pendekatan pasar proksi dengan Teknik Barang Proksi (proxy good technique). Hasil penelitian menunjukkan tingakat ketergantungan masyarakat pada areal Kebun Raya Jompie Parepare (KRJP) sangat tinggi baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai manfaat kayu yang di peroleh adalah 47,28 m³/ha/tahun dengan nilai ekonomi kayu Rp. 218,112,927 m³/tahun
NILAI EKONOMI SIMPANAN KARBON KEBUN RAYA JOMPIE KOTA PAREPARE Muhammad Ichwan Kadir
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 4 NOMOR 2 TAHUN 2021 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v4i2.1779

Abstract

Keberadaan  Kebun Raya Jompie Pare-Pare memiliki manfaat bagi masyarakat sekitarnya dan masyarakat Kota Pare-Pare, baik secara ekonomi maupun ekologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) berapa nilai manfaat simpanan karbon Kebun Raya Jompie Parepare, dan (2) berapa besar Nilai Ekonomi simpanan karbon Kebun Raya Jompie . Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Soreang Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan. Pengumpulan data lapangan, pengolahan dan analisis data serta penyusunan tesis berlangsung pada bulan Maret s.d September 2015. Data dianalisis melalui pendekatan pasar proksi dengan Teknik Barang Proksi (proxy good technique). Hasil penelitian menunjukkan tingakat ketergantungan masyarakat pada areal Kebun Raya Jompie Parepare (KRJP) sangat tinggi baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai manfaat simpanan karbon yang di peroleh adalah 60,67 ton/tahun dengan nilai ekonomi simpanan karbon Rp. 7.845.899/tahun ABSTRACTThe existence of Botanical Garden Jompie Parepare benefits the peoplein Parepare and surrounding areas, both economically and ecologically. This rearch aimed (1)to calculate the total carbon value of the Jompie Botanical Gardens, Parepare (2) calculate the economic value of the carbon of the Jompie Botanical Gardens, Parepre. The research, i.e. the collection, the processing and the analysis of the data, was conducted in Soreang Sub-District, Parepare City, South Sulawesi Province from March through September 2015. The data were then analyzed through the proxy market approach with the proxy goods technique. The research results indicated that the direct and indirect dependency level of the society on the area of Jompie Botanical Garden, Parepare (KRJP) was very high. The benefit obtained from the values of the carbon was 60,67 ton/year or the carbon economical value of Rp. 7.845.899/year. 
PELATIHAN MENGELOLA LIMBAH AMPAS KOPI MENJADI SABUN DAN BODY SCRUB DI KOTA PAREPARE Kadir, Muh. Ichwan; Husain, Nursuci Putri; Rosmiati
ABDIMAS Madani Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/abdimas.v5i2.145

Abstract

Limbah ampas kopi mengandung zat organik tinggi dan bisa menjadi sumber polusi air jika langsung dibuang ke sungai atau laut. Selain itu, kemampuan degradasi limbah kopi sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, limbah ampas kopi juga memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pupuk organik, bahan bakar alternatif dan masih banyak lagi. Limbah ampas kopi jika dikelola dengan baik akan memiliki nilai tambah. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pelatihan pengelolaan limbah ampas kopi kepada masyarakat kota parepare, khususnya pelaku usaha. Berdasarkan pengamatan pengabdi, pelaku usaha di Kota Parepare menghasilkan limbah ampas kopi terbanyak di Sulawesi Selatan setelah Kota Makassar. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 17 orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 November 2022. Metode pelaksanaan pada kegiatan ini berupa pemberian materi dan praktek langsung membuat sabun dan body scrub dari limbah ampas kopi. Adapun hasil dari pengabdian ini, peserta mampu membuat sabun dan body scrub dari limbah ampas kopi secara mandiri. Sehingga, dengan adanya pengelolaan limbah ampas kopi dapat menjaga lingkungan serta menghasilkan produk yang bermanfaat dan menguntungkan.
Peningkatan Kapasitas Budidaya Jamur  Menggunakan Limbah Sagu Pada Masyarakat Kampung Sabron – Kabupaten Jayapura Muh. Ichwan Kadir; Nursuci Putri Husain; Rikhzan Ainun Nur
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 3 (2024): Januari
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/fnycvp29

Abstract

Limbah sagu, umumnya dianggap sebagai residu yang tidak termanfaatkan. Limbah sagu, seperti serbuk sagu atau ampas sagu, mengandung nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhan jamur. Beberapa jenis jamur dapat tumbuh dengan baik di media yang mengandung sumber nutrisi yang berasal dari limbah sagu ini. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah sagu sebagai media pertumbuhan jamur dapat menjadi salah satu cara yang berkelanjutan dan efektif dalam memanfaatkan sisa produksi sagu. Masyarakat kampung Sabron - Kabupaten Jayapura selama ini tidak memanfaatkan limbah sagu. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan peningkatan kapasitas kepada masyarakat kampung Sabron – Kabupaten Jayapura dalam melakukan budidaya jamur tiram menggunakan limbah sagu. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4-8 Desember 2023 di Kampung Sabron – Kabupaten Jayapura. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 20 orang. Metode pelaksanaan pada kegiatan ini yakni pemberian materi, praktek pembuatan media tanam jamur, pembentukan kelompok petani jamur, serta diskusi rencana tindak lanjut. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat mampu membuat media tanam jamur menggunakan limbah sagu serta memahami dengan baik proses budidaya jamur. Dengan adanya kegiatan budidaya jamur menggunakan limbah sagu, diharapkan mampu mengurangi dampak lingkungan dari limbah sagu, dapat meningkatkan pendapatan petani karena menciptakan sistem pertanian berkelanjutan serta membuka peluang baru untuk industri pariwisata lokal.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA KEBUTUHAN PETANI JAGUNG HIBRIDA KUNING BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS DESA TOLADA - KABUPATEN LUWU UTARA) Nursuci Putri Husain; Suradi Suradi; Herwinsyah Herwinsyah; Riski Futriani; Muh. Ichwan Kadir
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 19 No. 01 (2024): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/iltek.v19i01.154

Abstract

Pertanian jagung hibrida kuning di Desa Tolada, Kabupaten Luwu Utara, merupakan salah satu sektor penting yang mendukung ekonomi lokal. Namun, berbagai tantangan yang dihadapi petani dalam pengelolaan pertanian seringkali menghambat produktivitas dan efisiensi. Tujuan penelitian ini adalah merancang sebuah sistem untuk memfasilitasi pengumpulan, pengelolaan, dan penyajian data kebutuhan petani. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D), yang melibatkan beberapa tahap utama. Pertama, dilakukan analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi kebutuhan petani jagung hibrida kuning melalui wawancara dan observasi. Selanjutnya, perancangan sistem dilakukan untuk membuat desain arsitektur aplikasi berbasis Android. Setelah itu, pengembangan sistem dilakukan dengan mengimplementasikan desain menjadi aplikasi nyata. Tahap berikutnya adalah pengujian sistem untuk memastikan semua fitur berfungsi dengan baik, diikuti oleh evaluasi dan penyempurnaan berdasarkan umpan balik pengguna. Hasil dari penelitian ini adalah adanya sistem informasi berbasis Android yang dapat mendata kebutuhan petani jagung hibrida kuning di Desa Tolada, Kabupaten Luwu Utara. Sistem informasi ini juga telah diuji menggunakan metode Blackbox Testing dan telah divalidasi oleh pakar. Sistem ini mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan data kebutuhan petani sehingga diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap peningkatan produktivitas pertanian jagung hibrida kuning di wilayah tersebut.
The Oyster Mushroom Harvesting Determination System Based On Image Processing and Multi Layer Perceptron Husain, Nursuci Putri; Kadir, Muh. Ichwan; Muh. Dzulkifli P
Sinkron : jurnal dan penelitian teknik informatika Vol. 8 No. 4 (2024): Article Research Volume 8 Issue 4, October 2024
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/sinkron.v8i4.14126

Abstract

Oyster mushroom cultivation in Indonesia has seen rapid growth in recent years, particularly in South Sulawesi. The demand for oyster mushrooms is increasing as they are considered a nutritious food source. However, mushroom farmers are currently unable to fulfill market demand due to limited harvest yields. The primary factor contributing to this issue is the farmers' lack of skills in oyster mushroom cultivation. Therefore, an intelligent system is needed to identify and monitor the growth of oyster mushrooms, which can help to improve harvest yields. In this research, a system for determining oyster mushroom harvest timing will be designed using image processing techniques. This system will work by analyzing images of oyster mushrooms captured using a digital camera on the mushroom growing medium and then identifying visual characteristics that indicate mushroom maturity, such as color, texture, and size. The proposed method consists of several stages: image dataset collection, image preprocessing, image segmentation, morphological operations, feature extraction, and image classification based on Multi-Layer Perceptron (MLP). The dataset obtained includes 150 images of oyster mushrooms, divided into two classes: ready for harvest and not ready for harvest. The test results show that the proposed method can accurately identify oyster mushrooms as either ready for harvest or not. The classification model achieved an accuracy rate of 96.67%. By utilizing this technology, it is expected to enhance efficiency and consistency in the harvesting process and assist farmers in making informed decisions.
Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram Putih di Desa Simbang Kecamatan Simbang Kabupaten Maros : (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Simbang Sejahtera) Amir, Nurjannah; Yunus, Awaluddin; Kadir, Muh. Ichwan; Syamsinar, S; Hardiani, A. Susilawaty
Jurnal Galung Tropika Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v12i2.1095

Abstract

The sale of mushrooms depends on demand in the village as well as demand from outside the region, such as the Makassar area, minimal capital and lack of production facilities that can support production. This research was carried out in Simbang Village, Simbang District, Maros Regency in October-November 2022. The purpose of this study is to find out internal and external factors and to find out how the oyster mushroom business development strategy of the Simbang Sejahtera Peasant Women's Group, Simbang Village, Simbang District, Maros Regency. The research methods used were observation, interviews and documentation by taking 25 people as respondents. The data used are primary data and secondary data. The data analysis used is a SWOT analysis. From the results of the analysis internal actors, namely marketing, human resources, production and operations, and finance. External factors are economic, climate, demographic, social, governmental, customer, supplier, and industry. the results of the SWOT analysis and QSPM and AHP there are 4 alternative strategies based on the location of the oyster mushroom business in quadrant I, which can be implemented, namely optimizing production to increase profits, being consistent in maintaining the quality of oyster mushrooms, expanding market reach online, and making processed oyster mushroom products in accordance with changes in consumer tastes who apply a healthy lifestyle, and can integrate alternative strategies to optimize the performance of the oyster mushroom business.