Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH SAYUR KUBIS Brassica oleracea dan BUAH PEPAYA Carica papaya SEBAGAI PAKAN CACING TANAH Lumbricus rubellus Robin Elni Rosad; Slamet Santosa; Zohra Hasyim
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 1 No. 1 (2016)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v1i1.990

Abstract

Penelitian Pemanfaatan Limbah Sayur Kubis Brassica oleracea dan Buah Pepaya Carica papaya Sebagai Pakan Cacing Tanah Lumbricus rubellus sudah dilakukan selama dua bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan cacing tanah pada tiga jenis pakan yaitu kotoran sapi, limbah sayur kubis, dan limbah buah papaya. Limbah sayur kubis dan limbah buah papaya difermentasikan selama tujuh hari. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL), tiga perlakuan dan lima ulangan. Pengamatan dilakukan setiap dua minggu selama delapan minggu. Data dianalisis dengan analisis varians (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dari limbah buah pepaya mempunyai nilai pertumbuhan berat 0.16 – 0.20 g, limbah sayur kubis dengan berat 0.12-0.14 g, dan kotoran sapi dengan berat 0.10 – 0.12 g. Pertumbuhan panjang dari limbah buah pepaya yaitu 0.9 -1.2 cm, limbah sayur kubis dengan panjang 0.89 – 0.99 cm, dan kotoran sapi 0.63 – 0.90 cm. Penggunaan limbah buah pepaya memberikan hasil terbaik dengan pertumbuhan berat 0.16 – 0.20 g dan panjang 0.9 -1.2 cm. Kata Kunci : Cacing Tanah, Limbah Kubis, Buah Pepaya, Pertumbuhan.
Gender preference on the quality of landscape aesthetic of urban agriculture Diah Retno Dwi Hastuti; Rahim Darma; Darmawan Salman; Slamet Santosa; Triyatni Martosenjoyo; Novaty Eny Dungga
JOURNAL OF SOCIOECONOMICS AND DEVELOPMENT Vol 4, No 1 (2021): April
Publisher : Publisher of Widyagama University of Malang (UWG Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jsed.v4i1.2164

Abstract

In addition to providing food benefits, urban agriculture also has aesthetic benefits. Therefore, a visual assessment of the urban agricultural landscape can be used to measure this aesthetic value. Gender preference is also carried out to see differences in visual assessment. This research was conducted in Makassar City using primary data with 129 respondents consisting of 53 people who had never been to Makassar and 76 people who had been/lived in Makassar. The aesthetic assessment of agricultural landscapes in Makassar City used the Scenic Beauty Estimation (SBE) method with a perceptual dimension. The results showed that the most beautiful urban agricultural landscapes had a high level of preference, namely in various plant gardens and verticultural hydroponic systems. Furthermore, the highest SBE score as a potential attraction was shown by male respondent who had never been to Makassar. Possible urban agricultural landscape resources should receive special attention by arranging them neatly and cleanly so that they have high artistic value to provide beauty and comfort for visitors.JEL Classification:  C00; O13; Q19