Muhtadin Asnady Salam
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

JENIS-JENIS TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT TRADISIONAL DI MASYARAKAT DESA YANIM DAN BRASO DISTRIK KEMTUK GRESI KABUPATEN JAYAPURA Sophia Marcelina Yansip; Elis Tambaru; Muhtadin Asnady Salam
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v2i2.2027

Abstract

Penelitian jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat tradisional di masyarakat Desa Yanim dan Braso, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 – Januari 2017, yang bertujuan untuk mengetahui  jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat tradisional yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Yanim dan Braso Distrik Kemtuk Gresi Kabupaten Jayapura. Identifikasi sampel tumbuhan dilakukan di Laboratorium Botani, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar. Jenis penelitian ini adalah eksploratif yang bersifat deskriptif yang dilakukan dengan metode jelajah Cruised method, sedangkan informasi mengenai pemanfaatan tumbuhan obat dilakukan dengan metode Participatory Rural Appraisal yang berupa kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Yanim dan Braso Distrik Kemtuk Gresi Kabupaten Jayapura menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa desa setempat adalah  57 jenis tumbuhan dari 35 Familia dan 2 Classis yaitu Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae. Jumlah jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan di Desa Yanim yaitu 30 jenis dan di Desa Braso 55 jenis. Organ tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun (66,7%) dan yang paling sedikit adalah biji (1,78%). Cara pengolahan tumbuhan obat yang paling banyak dilakukan dengan cara direbus (71,4%) dan paling sedikit dengan cara dikunyah (3,57%) dan diremas-remas (3,57%).
Estimasi Simpanan Karbon Tegakan Rhizophora spp., Dan Sedimen Ekosistem Mangrove Di Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu Nuril Mutmainna; Muhammad`Ruslan Umar; Muhtadin Asnady Salam
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 9 No. 1 (2024): Bioma : Januari - Juni 2024
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian Estimasi Simpanan Karbon Tegakan Rhizophora spp., dan Sedimen Ekosistem Mangrove di Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, telah dilakukan pada bulan Januari-Maret 2023, yang bertujuan untuk mengetahui simpanan karbon, korelasi diameter dengan biomassa, simpanan karbon, serapan CO2 tegakan Rhizophora spp., dan sedimen ekosistem mangrove alami dan rehabilitasi di Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu. Penelitian menggunakan metode analisis vegetasi non destruktif-floristika. Data yang dikumpulkan adalah jenis mangrove, jumlah setiap jenis, diameter batang (DBH), habitus tegakan, sedimen, dan parameter lingkungan. Pengambilan data lapangan dilakukan menggunakan transek-plot dengan panjang 100 m, plot berukuran 10 x 10 m, 5 x 5 m. Sampel sedimen diambil dengan core sedimen. Analisis data biomassa menggunakan rumus allometrik, dan analisis sedimen mencakup kandungan bahan organik total, karbon organik, tekstur sedimen, dan densitas tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simpanan karbon pada tegakan Rhizophora spp., pada stasiun I mangrove alami (15,23 ± 8,17) lebih tinggi daripada di stasiun II mangrove rehabilitasi (3.18 ± 0,48). Korelasi antara diameter tegakan Rhizophora spp. dengan biomassa, simpanan karbon, dan serapan CO2nya berkorelasi kuat. Simpanan karbon pada sedimen di stasiun I lebih tinggi lebih tinggi (39,55 ton/ha) daripada stasiun II (36.36), kedua stasiun penelitian memiliki substrat sedimen berupa lempung berpasir. Kata kunci : Rhizophora spp., tegakan, sedimen, simpanan karbon