Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

JENIS-JENIS JAMUR BASIDIOMYCETES FAMILIA POLYPORACEAE DI HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN BENGO-BENGO KECAMATAN CENRANA KABUPATEN MAROS Tambaru, Elis; Abdullah, Asadi; Alam, Nur
BIOMA : Jurnal Biologi Makassar Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamur Basidiomycetes dari Familia Polyporaceae di hutan Pendidikan UniversitasHasanuddin Bengo-Bengo Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui berbagai jenis jamur Basidiomycetes makroskopis Familia Polyporaceae tumbuh di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin Bengo-Bengo Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros.Penelitian ini digunakan metode jelajah (Cruise Method) sedangkan dalam identifikasi dan deskripsi specimen jamur digunakan deskriptifeksploratif. Pengambilan sampel dibagi menjadi 5 stasiun. Hasil penelitian ditemukan Familia Polyporaceaeada 18 species: Amylosporus campbellii, Laetiporus cincinnatus, Microporus affinis, Microporellus obovatus, Microporus xanthopus, Panus strigellus, Polyporus arcularius, Polyporussp., Polyporus brumalis, Polyporus varius, Polyporusdermoporus, Polyporus versicolor, Pycnoporus cinnabarinus, Trametes sp., Trametes spp.,Trametes suaveolens, Trametes versicolor, dan Ganoderma aplanatum.Kata Kunci: Jamur,Basidiomycetes, Polyporaceae, Maros
KARAKTERISASI MORFOLOGI MALAI PADI LOKAL ASAL KABUPATEN TANA TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN Juhriah, .; Masniawati, Andi; Tambaru, Elis; Sajak, Astuti
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 2, No 1 (2013): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.555 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat217492013

Abstract

DOWNLOAD PDFPenelitian  terhadap  karakterisasi  morfologi  malai  padi  lokal  yang  berada  di  Tana Toraja, Sulawesi Selatan yang telah dilakukan pada bulan Agustus hingga November 2012 di  laboratorium  Botani,  Fakultas  Matematika  dan  Ilmu  Pengetahuan,  Universitas Hasanuddin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakter morfologi dari malai padi lokal dari Tana Toraja dan membuat dendrogram filogeni berdasarkan kesamaan dari malai padi  tersebut. Metode  karakterisasi  malai dilakukan  berdasarkan  Kebaruan,  Keunikan, Keseragaman  dan  Stabilitas  oleh  Departemen  Pertanian,  Menteri  Pertanian  Republik Indonesia.  Data  morfologi  dianalisa  menggunakan  program NTSyspc-2.1,  koefisien kemiripan  dengan Simple  Matching  Coefficient  (SMC) dan  pengelompokan Unweighted Pair Group Arithmetic Analysis (UPGMA).Hasil menunjukkan bahwa malai padi dari Tana Toraja  memiliki  nilai  kemiripan  morfologi  berkisar  antara  0.43  hingga  0.84.  dendrogram menunjukkan  bahwa  Pare  Rogon  dan  Pare  Tallang berkerabat  dekat  (memiliki  kemiripan 0.84). Pare Ra?rari dan Pare Lea memiliki kemiripan 0.80. Pare Kobo dan Pare Bau berada pada  derajat  kemiripan  0.63. Plasma  nutfah Pare  Birrang mempunyai  kekerabatan  lebih dekat pada plasma nutfah Pare Bumbungan, dengan derajat kemiripan 0.67.Kata Kunci: Morfologi, Malai, Padi Lokal, Tana Toraja.
Jenis-Jenis Tumbuhan Dicotyledoneae Berpotensi Obat dimanfaatkan Oleh Masyarakat di Cagar Alam Karaenta Bantimurung Bulusaraung Kabupaten Maros ELIS TAMBARU
Prosiding Seminar Biologi Vol 2 No 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional From Basic Science to Comprehensive Education
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v2i1.3326

Abstract

Studi tentang potensi  tumbuhan obat  di sekitar kawasan hutan Karaenta kabupaten Maros Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang berkhasiat obat yang tumbuh dan dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Pangngia dan Dusun Kappang di sekitar Kawasan Cagar Alam Karaenta, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros. Metode yang digunakan adalah metode jelajah. Hasil penelitian jenis tumbuhan berkhasiat obat Classis Dicotyledoneae ditemukan sebanyak  30 species dari  wawancara (kuisioner) terhadap  43 orang.  Persentase jumlah species yang terbanyak digunakan oleh  masyarakat sebagai obat adalah Annona muricata L. dan Kleinhovia hospita L. dengan jumlah masing-masing sebanyak 30.8%.  Species Eupatorium odoratum L., dengan jumlah pengguna masing-masing 23,3%,  Organ tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun dan batang, paling sedikit digunakan adalah bunga. Kata kunci: Tumbuhan Obat, Hutan Karaenta, Maros
JENIS-JENIS JAMUR BASIDIOMYCETES FAMILIA POLYPORACEAE DI HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN BENGO-BENGO KECAMATAN CENRANA KABUPATEN MAROS Elis Tambaru; Asadi Abdullah; Nur Alam
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 1 No. 1 (2016)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v1i1.1086

Abstract

Jamur Basidiomycetes dari Familia Polyporaceae di hutan Pendidikan UniversitasHasanuddin Bengo-Bengo Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui berbagai jenis jamur Basidiomycetes makroskopis Familia Polyporaceae tumbuh di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin Bengo-Bengo Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros.Penelitian ini digunakan metode jelajah (Cruise Method) sedangkan dalam identifikasi dan deskripsi specimen jamur digunakan deskriptifeksploratif. Pengambilan sampel dibagi menjadi 5 stasiun. Hasil penelitian ditemukan Familia Polyporaceaeada 18 species: Amylosporus campbellii, Laetiporus cincinnatus, Microporus affinis, Microporellus obovatus, Microporus xanthopus, Panus strigellus, Polyporus arcularius, Polyporussp., Polyporus brumalis, Polyporus varius, Polyporusdermoporus, Polyporus versicolor, Pycnoporus cinnabarinus, Trametes sp., Trametes spp.,Trametes suaveolens, Trametes versicolor, dan Ganoderma aplanatum.Kata Kunci: Jamur,Basidiomycetes, Polyporaceae, Maros
JENIS-JENIS TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT TRADISIONAL DI MASYARAKAT DESA YANIM DAN BRASO DISTRIK KEMTUK GRESI KABUPATEN JAYAPURA Sophia Marcelina Yansip; Elis Tambaru; Muhtadin Asnady Salam
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v2i2.2027

Abstract

Penelitian jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat tradisional di masyarakat Desa Yanim dan Braso, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 – Januari 2017, yang bertujuan untuk mengetahui  jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat tradisional yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Yanim dan Braso Distrik Kemtuk Gresi Kabupaten Jayapura. Identifikasi sampel tumbuhan dilakukan di Laboratorium Botani, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar. Jenis penelitian ini adalah eksploratif yang bersifat deskriptif yang dilakukan dengan metode jelajah Cruised method, sedangkan informasi mengenai pemanfaatan tumbuhan obat dilakukan dengan metode Participatory Rural Appraisal yang berupa kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Yanim dan Braso Distrik Kemtuk Gresi Kabupaten Jayapura menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa desa setempat adalah  57 jenis tumbuhan dari 35 Familia dan 2 Classis yaitu Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae. Jumlah jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan di Desa Yanim yaitu 30 jenis dan di Desa Braso 55 jenis. Organ tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun (66,7%) dan yang paling sedikit adalah biji (1,78%). Cara pengolahan tumbuhan obat yang paling banyak dilakukan dengan cara direbus (71,4%) dan paling sedikit dengan cara dikunyah (3,57%) dan diremas-remas (3,57%).
EFEKTIFITAS MEDIA TANAM SABUT KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM Pleurotus sp. Metty Agustine; Elis Tambaru; As'adi Abdullah
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v2i2.2827

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam sabut kelapa terhadap pertumbuhan dan produktivitas jamur tiram serta untuk mengetahui waktu tumbuh miselium, waktu tumbuh badan buah, diameter tudung buah, berat basah badan, dan berat kering badan buah setiap panen. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Pebruari – Juni 2017, di Perumahan BTP Jalan Kejayaan Selatan IX, Blok K/No. 224 dan Laboratorium Botani, Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 1 faktor. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan, sehingga keseluruhan terdapat 15 baglog yang digunakan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik pada uji F dan diuji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan beberapa dosis sabut kelapa sebagai media tanam jamur tiram berpengaruh nyata terhadap waktu tumbuh badan buah, diameter tudung buah, berat basah badan buah, dan berat kering, namun tidak berpengaruh nyata terhadap waktu tumbuh miselium. Waktu tumbuh miselium tertinggi yaitu  P1 (0% sabut kelapa) rata-rata 5,33 hari, waktu tumbuh badan buah tertinggi yaitu P2 (25% sabut kelapa) dan P3 (50% sabut kel apa) rata-rata 93,33 hari, berat basah tertinggi yaitu   P1 (0% sabut kelapa) rata-rata 143,33 g, berat kering tertinggi yaitu P3 (50% sabut kelapa) rata-rata 36,67 g, diameter tudung buah tertinggi yaitu P2 (25% sabut kelapa) rata-rata 9,67 cm.Kata kunci : Sabut kelapa, Jamur tiram Pleurotus sp.
POTENSI AMPAS TEBU SEBAGAI MEDIA TANAM JAMUR TIRAM Pleurotus sp. Nurul Hidayah; Elis Tambaru; As'adi Abdullah
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v2i2.2828

Abstract

Jamur merupakan bahan pangan alternatif yang disukai oleh masyarakat. Jamur tiram Pleurotus sp. merupakan jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dari jenis jamur lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah ampas tebu sebagai media pertumbuhan dan produktivitas jamur tiram, serta untuk mengetahui waktu tumbuh miselium, waktu tumbuh badan buah, menghitung diameter tudung buah, menghitung berat basah dan berat kering badan buah dengan pemberian beberapa perlakuan ampas tebu pada media pertumbuhannya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Pebruari-Juni 2017 di BTP Jalan Kejayaan Selatan IX Blok K/ No. 224, Kecamatan Tamalanrea, Kabupaten Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan, sehingga keseluruhan terdapat 15 baglog yang digunakan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik pada uji ANOVA dan diuji lanjut menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan tingkat kepercayaan 0,05%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tumbuh miselium tercepat yaitu pada P5 (100% Ampas Tebu) dengan rata-rata 5,67 hari, waktu tumbuh badan buah tercepat yaitu pada P2 (25% Ampas Tebu) dengan rata-rata 61 hari, diameter tudung buah tertinggi yaitu pada P4 (75% Ampas Tebu) dengan rata-rata 10,67 cm, berat basah badan buah tertinggi yaitu pada P4 (75% Ampas Tebu) dengan rata-rata 126,67 g, dan berat kering badan buah tertinggi yaitu pada P1 (0% Ampas Tebu) dengan rata-rata 20 g.Kata Kunci : Jamur Tiram Pleurotus sp., Serbuk gergaji kayu jati, Ampas tebu. 
JENIS TUMBUHAN LIAR FAMILIA LAMIACEAE BERKHASIAT OBAT DI HUTAN KOTA UNIVERSITAS HASANUDDIN TAMALANREA MAKASSAR Elis Tambaru; Andi Masniawati; Rida Tummuk
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v4i1.6753

Abstract

Penelitian jenis tumbuhan liar indigenous  Familia  Lamiaceae berkhasiat obat di Hutan Kota  Kampus Universitas Hasanuddin Tamalanrea Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan liar Familia Lamiaceae di Hutan Kota Kampus Universitas Hasanuddin Tamalanrea Makassar, pengambilan sampel  dilakukan dengan mengumpulkan semua sampel tumbuhan, Semua sampel diawetkan ke dalam herbarium untuk keperluan identifikasi. Data dianalisis dengan mengidentifikasi dan menggambarkan hahitus tumbuhan, khasiat sebagai  obat, habitatnya, dan  membuat kunci determinasi. Hasil penelitian  menunjukkan jenis tumbuhan liar berkhasiat obat dari Familia Lamiaceae  ada 5 (lima) jenis yaitu: Lenglengan Leucas lavandulifolia J.E.Smith., Hiptis Hyptis capitata Jacq., Miana Coleus sp., Undel-undel Hyptis rhomboidea Mart. & Gal., dan  Sangketan Coleus rotundifolius Poir.Pada tumbuhana liar Familia Lamiaceae mengandung senyawa fenolik, terpenoid dan alkaloid. Organ terbanyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat herbal adalah daun. Kata kunci: Tumbuhan obat, indigenous, Lamiaceae.
IDENTIFIKASI GULMA DI LAHAN TANAMAN TALAS JEPANG Colocasia esculenta L. Schott var. antiquorum DI DESA CONGKO KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG Elis Tambaru; Jumatang Jumatang; Andi Masniawati
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v5i1.9309

Abstract

Identifikasi gulma di lahan tanaman talas Jepang  Colocasia esculenta L. Schott var. antiquorum di Desa Congko Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng telah dilakukan pada Bulan Maret-April 2019. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi jenis-jenis gulma pada lahan tanaman talas Jepang di Desa Congko Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng. Metode Penelitian digunakan Cruise Method. Data yang diperoleh diidentifikasi, dibuatkan kunci identifikasi jenis-jenis gulma, dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa jenis-jenis gulma ada 2 Classis: Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae. Jumlah keseluruhan gulma yaitu: 32 Species dan 19 Familia, terdiri dari gulma berdaun lebar 27 Species dan 17 Familia, Gulma berdaun sempit: gulma  rumput 4 Species dan 1 Familia dan gulma teki   1 Species dan 1 Familia. Gulma Familia Euphorbiaceae jumlah spesies terbanyak yaitu: Phyllanthus debilis Klein. ex Willd., Phyllanthus urinaria L., Euphorbia hirta L., Euphorbia prunifolia Jacq., dan Euphorbia prostrata Aiton.Kata kunci: Gulma, Tanaman Talas Jepang, Soppeng. 
The Use Extract of Siam Leaf Eupatorium odoratum L. as Alternative Material In Lowering Blood Glucose Ulfah Nur Amaliah; Eva Johannes; Munif S Hasan; Elis Tambaru
International Journal of Applied Biology Vol. 3 No. 1 (2019): International Journal of Applied Biology
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ijab.v3i1.5868

Abstract

The use of medicine as oral hypoglycemic and insulin have some limitation, the treatment for diabetics needs more expensive cost relatively because it uses in the long term and can give the unwanted  side effect. At the recent time, one of the conducted efforts is by using the plant as alternative medicine. This research aims to know the potential of leaves’ extract and to know the effectiveness of siam weed leaves extract’s dosage which most effectivein lowering the level of blood glucose in mice which is induced by alloxan. On this research, anti-diabetic effect of siam weed leaves was observed to male mice which had been induced by alloxan until the level of blood glucose >200 mg/dl. The given treatment orally was conducted during seven days with three variations of dosage concentration of infused extract, they are 5%, 10% and 20 %. Furthermore, it was also used the comparison i.e. infused extract of cinnamon bark with 10 % concentration. Data analyse used SPSS 23.0 program with one way ANOVA then was continued by using Duncan test. The research result shows that the siam weed leaves extract with dosage concentration 5%, 10% and 20% can decrease blood glucose level on mice that have suffered hyperglycemia and most effective on 20%. Thus, it can be concluded that siam weed leaves extract have the potential in lowering blood glucose.