Sri Udayana Tartar
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT KELOMPOK NELAYAN IKAN AIR TAWAR DI DANAU MAWANG KABUPATEN GOWA Sri Udayana Tartar; Andi Santi
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 2 No. 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2016
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v2i1.1481

Abstract

Tujuan umum kegiatan Iptek bagi Masyarakat (IbM) di sekitar Danau Mawang adalah untuk meningkatkan peran masyarakat dalam pengolahan ikan air tawar pada berbagai aspek yakni aspek penanganan dengan rantai dingin, aspek sanitasi dan higienis dan diversifikasi produk. Tujuan khusus kegiatan ini adalah agar kelompok sasaran (mitra) membekali diri dengan berbagai pengetahuan praktis mengenai pengolahan hasil perikanan menjadi makanan siap saji (kaki naga, nugget, bakso, fishcake). Luaran yang diharapkan pada Program IbM pada kelompok nelayan “Damai” Kelurahan Mawang Kecamatan Somba Opu dan kelompok nelayan “Mawang Lestari” Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa, yaitu: (1) bertambahnya pengetahuan dan keterampilan kelompok dalam penanganan ikan mulai dari saat ikan ditangkap, penyimpanan di dalam stryrofoam, penanganan serta penyimpanan di daratan sampai saat dijual ke konsumen; (2) meningkatkan kesadaran kelompok petani/nelayan terhadap aspek sanitasi lingkungan dan higienis para pekerja sehingga mempertahankan ikan dari kemunduran mutu; (3) bertambahnya pengetahuan dan kemampuan kelompok dalam mengolah ikan menjadi produk pangan yang mempunyai nilai tambah; dan (4) meningkatnya tingkat kesejahteraan, status ekonomi dan status gizi masyarakat. Hal ini dicapai dengan adanya pertumbuhan industri kecil serta UKM yang mengolah ikan. Kata kunci: ikan lele, ikan nila, ikan mas, kakinaga, nugget, bakso 
PENGEMBANGAN USAHA FISH JELLY (BAKSO, NUGGET, KAKI NAGA, OTAK-OTAK) IKAN BANDENG Chanos - chanos Forks Muhammad Fitri; Andi Santi; Fifi Arfini; Sri Udayana Tartar
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 2 No. 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 2 MEI 2017
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v2i2.2159

Abstract

Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemari), dengan tujuan untuk membuat manusia Indonesia seutuhnya, seharusnya mempunyai jasmani dan rohani yang prima.  Pencanangan Gemar Makan Ikan diharapkan juga dalam rangka pembangunan karakter bangsa yaitu mencerdaskan masyarakat secara fisik dan mental dengan mengkonsumsi ikan (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014) Tujuan  pengembangan Usaha Fish Jelly   diharapkan  mengembangkan jiwa  kewirausahaan  di  Politeknik Pertanian Negeri Pangkep khususnya  jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan.  Metode yang dipakai untuk pencapaian tujuan  adalah:  (a) Mengembangkan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi dan memberikan pengalaman kerja kepada alumni  dan mahasiswa, (b) Menerapkan  metode pengolahan surimi ikan bandeng sehingga mempermudah dalam penyiapan pengolahan produk  fish jelly. Program IbIKK, diharapkan mampu menghasilkan produk pengolahan fish jelly (Bakso,Nugget,Kaki Naga dan Otak-otak)  sebagai makanan siap saji yang mempunyai kelebihan yaitu tidak mengandung lemak jenuh, karena dilakukan proses leaching sehingga aman dikonsumsi oleh pengguna yang mempunyai penyakit kolesterol. Kata Kunci : Ikan Bandeng,Fish jelly, Proses Leaching, Usaha Pangkep
PENERAPAN PENGOLAHAN FISH JELLY IKAN AIR TAWAR DI DANAU TEMPE KABUPATEN WAJO Muh. Ali Arsyad; Sriwati Malle; Sri Udayana Tartar; Muhammad Fitri
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 3 No. 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 3 NO. 1 OKTOBER 2017
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v3i1.2963

Abstract

Tujuan umum penerapan pengolahan fish jelly ikan air tawar yang diterapkan adalah untuk meningkatkan peran kelompok nelayan mengetahui penganekaragaman pengolahan hasil perikanan menjadi makanan siap saji. Metode Pendekatan yang dilakukan adalah  Penyuluhan, Pelatihan dan Praktek serta Pendampingan, sedangkan luaran dalam penerapan pengolahan fish jelly ikan air tawar adalah: 1)Bertambahnya pengetahuan dalam penanganan ikan segar mulai penangkapan sampai ditangan konsumen; 2) Meningkatkan kesadaran kelompok nelayan  terhadap aspek sanitasi; 3)Bertambahnya pengetahuan dan kemampuan kelompok nelayan dalam mengolah ikan menjadi produk pangan yang mempunyai nilai tambah “value added”; dan 4) Meningkatnya tingkat kesejahteraan, status ekonomi dan status gizi masyarakat kelompok nelayan di kelurahan Mattirotappareng kecamatan Tempe. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah kelompok nelayan dapat mengolah bahan lokal sehingga menanggulangi kebutuhan gizi dan jika dilakukan secara intensif dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecamatan Tempe kabupaten Wajo. Hal ini dicapai dengan adanya pertumbuhan industri kecil serta UKM yang mengolah ikan.Kata kunci: ikan air tawar, fish jelly, pengolahan.
PENERAPAN PENGOLAHAN LABU KUNING (Cucurbitae moschata) DI KABUPATEN BARRU SULAWESI SELATAN Fifi Arfini; Muhammad Fitri; Sri Udayana Tartar
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 3 No. 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 3 NO. 1 OKTOBER 2017
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v3i1.2968

Abstract

Labu Kuning (Cucurbitae moschata) merupakan bahan pangan yang mengandung kalori, karbohidrat, protein, lemak, mineral (kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, tembaga dan seng), ß-karoten, tiamin, niacin, serat, dan vitamin C. Kandungan gizi yang sering diunggulkan dari labu kuning adalah kandungan ß-karoten yang merupakan sumber vitamin A yang berfungsi: melindungi mata (dari serangan penyakit katarak) dan kulit, meningkatkan kekebalan tubuh dan reproduksi. Tujuan dan target yang ingin dicapai pada program IbM yaitu : (1) Bertambahnya pengetahuan kelompok tani ”Lompoe” dan kelompok Tani ”Masagenae” dalam peningkatan kemampuan teknologi diversifikasi pengolahan labu kuning menjadi produk pangan yang mempunyai nilai tambah “value added”; (2) Meningkatkan kesadaran kelompok petani  terhadap aspek sanitasi dan higienis dalam pengolahan produk labu kuning; (3) Meningkatnya tingkat kesejahteraan, status ekonomi dan status gizi masyarakat kelurahan Lalabata kecamatan  Tanete Rilau  kabupaten Barru. Hal ini dicapai dengan adanya pertumbuhan industri kecil/home industri serta UKM yang mengolah labu kuning. Metode pendekatan dilakukan dengan langkah: (1) Penyuluhan partisipatif: yaitu melakukan kegiatan pembelajaran tentang teknologi pengolahan labu kuning.  Metode yang dipakai pada penyuluhan partisipatif ini adalah pertemuan dengan kombinasi ceramah dan diskusi di tingkat kelompok tani yang ada. (2) Focussed Group Discussion (FGD): yaitu melakukan dialog aktif dalam kelompok-kelompok kecil antara masyarakat dengan fasilitator untuk menginvestigasi permasalahan lokal kondisi usahatani, serta keterkaitannya dengan pengembangan manajemen usaha pengolahan labu kuning (3) Pelatihan: Kegiatan pelatihan meliputi kegiatan demonstrasi dan kegiatan praktek anggota kelompok tani. Pada kegiatan demonstrasi, tim pelaksana akan memberikan contoh teknik diversifikasi mengolah labu kuning menjadi tepung, roti dan donat dengan menerapkan sistem sanitasi dalam setiap pekerjaan. Dalam kegiatan praktik ini, petani awalnya diberikan contoh, kemudian mereka mengulangi kembali melakukan sesuai dengan apa yang telah dicontohkan. (4) Pendampingan dilakukan dengan Pendekatan kelembagaan, yaitu proses pendampingan yang terus menerus selama kegiatan berlangsung.  Kata kunci: Labu kuning, diversifikasi olahan.
PENERAPAN PEMBUATAN PENGHARUM RUANGAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii MINIMALIS DI KABUPATEN JENEPONTO Muhammad Fitri; . Syamsuar; Sri Udayana Tartar
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 1 OKTOBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i1.5284

Abstract

Diseminasi produk teknologi ke masyarakat merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh Politeknik Pertanian Negeri Pangkep melibatkan Pemda Kabupaten Jeneponto yang dikordinasi oleh dinas kelautan dan perikanan. Tujuan diseminasi teknologi kepada masyarakat Kabupaten Jeneponto adalah: (1) Menerapkan  diseminasi dan pemanfaatan  teknologi penelitian pengharum  ruangan dari limbah rumput laut dari hasil ekstraksi Eucheuma cottonii ke masyarakat Kabupaten Jeneponto; (2) Meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas maupun daya saing produk berbasis iptek pengharum  ruangan dari limbah rumput laut dari hasil ekstraksi Eucheuma cottonii di masyarakat kabupaten Jeneponto. Metode pendekatan dalam pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan partisipatif, yaitu melakukan kegiatan pembelajaran tentang hal yang menjadi masalah pokok bagi kelompok Mitra “Laut Jaya” dan metode pelatihan meliputi kegiatan demonstrasi dan kegiatan praktek kepada Mitra “Laut Jaya”. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dan terdapatnya beberapa produk yang dihasilkan antara lain karagenan dan pengharum ruangan  Kata Kunci:  Diseminasi, Eucheuma  cottonii, pengharum ruanganDiseminasi produk teknologi ke masyarakat merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh Politeknik Pertanian Negeri Pangkep melibatkan Pemda Kabupaten Jeneponto yang dikordinasi oleh dinas kelautan dan perikanan. Tujuan diseminasi teknologi kepada masyarakat Kabupaten Jeneponto adalah: (1) Menerapkan  diseminasi dan pemanfaatan  teknologi penelitian pengharum  ruangan dari limbah rumput laut dari hasil ekstraksi Eucheuma cottonii ke masyarakat Kabupaten Jeneponto; (2) Meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas maupun daya saing produk berbasis iptek pengharum  ruangan dari limbah rumput laut dari hasil ekstraksi Eucheuma cottonii di masyarakat kabupaten Jeneponto. Metode pendekatan dalam pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan partisipatif, yaitu melakukan kegiatan pembelajaran tentang hal yang menjadi masalah pokok bagi kelompok Mitra “Laut Jaya” dan metode pelatihan meliputi kegiatan demonstrasi dan kegiatan praktek kepada Mitra “Laut Jaya”. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dan terdapatnya beberapa produk yang dihasilkan antara lain karagenan dan pengharum ruangan  Kata Kunci:  Diseminasi, Eucheuma  cottonii, pengharum ruangan 
PENERAPAN PEMBUATAN PENGHARUM RUANGAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii MINIMALIS DI KABUPATEN JENEPONTO Muhammad Fitri; . Syamsuar; Sri Udayana Tartar
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 1 OKTOBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i1.5285

Abstract

Diseminasi produk teknologi ke masyarakat merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh Politeknik Pertanian Negeri Pangkep melibatkan Pemda Kabupaten Jeneponto yang dikordinasi oleh dinas kelautan dan perikanan. Tujuan diseminasi teknologi kepada masyarakat Kabupaten Jeneponto adalah: (1) Menerapkan  diseminasi dan pemanfaatan  teknologi penelitian pengharum  ruangan dari limbah rumput laut dari hasil ekstraksi Eucheuma cottonii ke masyarakat Kabupaten Jeneponto; (2) Meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas maupun daya saing produk berbasis iptek pengharum  ruangan dari limbah rumput laut dari hasil ekstraksi Eucheuma cottonii di masyarakat kabupaten Jeneponto. Metode pendekatan dalam pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan partisipatif, yaitu melakukan kegiatan pembelajaran tentang hal yang menjadi masalah pokok bagi kelompok Mitra “Laut Jaya” dan metode pelatihan meliputi kegiatan demonstrasi dan kegiatan praktek kepada Mitra “Laut Jaya”. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dan terdapatnya beberapa produk yang dihasilkan antara lain karagenan dan pengharum ruangan Kata Kunci:  Diseminasi, Eucheuma  cottonii, pengharum ruangan 
PENINGKATAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PADA UKM MENTARI CITRA LESTARI DENGAN PRODUK IKAN BANDENG (Chanos chanos Forks) TANPA DURI Muhammad Fitri; . Syamsuar; . Sumarni; Sri Udayana Tartar
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 4 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. (EDISI KHUSUS) NOVEMBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4iK.5441

Abstract

Produksi ikan bandeng tahun 2016 Kabupaten Pangkep 25.934.9 ton, dan Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) membina UKM Mentari Citra Lestari yang mengolah produk bandeng tanpa duri. Tujuan PPPUD tahun 2018: Memberdayakan UKM melalui alih teknologi dengan penerapan sanitasi dan hygienis, penanganan rantai dingin, dan pengemasan. Metode yang diterapkan adalah pelatihan penerapan sanitasi dan hygienis penanganan rantai dingin, dan pengemasan. Disimpulkan mutu produk bandeng tanpa duri lebih baik karena diterapkan metode sanitasi hygienis, rantai dingin mulai saat pembelian bahan baku, pengangkutan, proses pencabutan tulang, pengemasan, pengangkutan ke konsumen. Pengemasan dengan labelling memberikan informasi keamanan dan mutu produk, tahan terhadap suhu beku. Bahan baku yang digunakan sebelum dilakuan pelatihan 300 ekor per minggu dan setelah dilakukan pelatihan produksi 600 ekor perminggu dengan ukuran bandeng segar minimal 250 gr atau 1 kg terdiri dari 4 ekor. UKM tersebut mengalami peningkatan produksi dan penjualan 15% dari sebelumnya. Tahun 2018, pembelian ikan bandeng Mitra UKM Mentari Citra Lestari 1.920 ekor x 10.000 = Rp 19.200.000,-. Penjualan per ekor setelah pencabutan duri Rp. 18.000 x 1.920 ekor = Rp. 34.560.000 -. Jadi Total Keuntungan kotor adalah Rp.34.560.000 - Rp. 19.200.000 = Rp. 15.360.000, keuntungan bersih adalah Keuntungan kotor – (biaya operasional + gaji karyawan) = Rp. 15.360.000 –    Rp. 5.360.000 = Rp 10.000.000. Kata kunci: Ikan bandeng, sanitasi, hygienis, rantai dingin, pengemasan, keuntungan bersih.
PENGEMBANGAN DENDENG BANDENG (Chanos-chanos) TANPA DURI DI UKM MENTARI CITRA LESTARI KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN Muhammad Fitri; . Syamsuar; . Sumarni; Sri Udayana Tartar
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 4 No. 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 2 MEI 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i2.7417

Abstract

Diversifikasi olahan produk Bandeng merupakan salah satu upaya untuk mencukupi selera masyarakat dalam mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Dengan demikian, pengembangan produk ikan Bandeng tanpa duri menjadi produk dendeng akan mendorong minat petambak untuk melakukan produksi lebih baik lagi. Hal ini dikuatkan oleh Achmad dkk. (1993) yang menyatakan bahwa teknologi pengolahan ikan Bandeng yang semakin berkembang juga merangsang perkembangan budidaya Bandeng. Dalam usaha pemanfaatan ikan Bandeng, UKM Mentari Citra Lestari telah mengembangkan Bandeng segar tanpa duri, di Kabupaten Pangkep sebagai potensi penghasil ikan Bandeng di Sulawesi Selatan. Pengembangan olahan Bandeng tanpa duri dikembangkan di UKM Mentari Citra Lestrari dengan pembuatan dendeng Bandeng tanpa duri. Produksi dendeng Bandeng tanpa duri di UKM Mentari Citra Lestari dengan Program PPPUD tahun 2019 tiap bulan memproduksi rata-rata 1050 ekor/bulan Dendeng Bandeng tanpa duri dengan harga ikan segar Rp 5.000/ ekor setelah di buat dendeng Bandeng tanpa duri perbulan dijual Rp 15.000/ekor, jadi Rp 15.000 x 1050 ekor = 15.750.000 . Pembelian ikan bandeng Rp 5.000 x 1050 ekor = Rp. 5.250.000 -.Jadi Total Keuntungan kotor perbulan Rp. 15.750.000 – Rp 5.250.000 = Rp. 10.500.000. Keuntungan bersih = Keuntungan kotor - (bahan tambahan + gaji karyawan + pengemasan), jadi Keuntungan bersih Rp. 10.500.000 –(Rp.300.000 + Rp.525.000 + Rp189,000) = Rp 9.486.000,-( Sembilan juta empat ratus delapan puluh enam ribu rupiah). Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) diharapkan dapat membantu pengembangan bahan baku ikan Bandeng sebagai potensi unggulan Kabupaten Pangkep. dengan program ini dapat memberikan nilai tambah dengan merubah produk primer menjadi produk sekunder atau produk akhir siap saji. Pengembangkan produk dendeng Bandeng tanpa duri yang berbahan bahan baku potensi unggulan Kabupaten Pangkep dapat dijadikan wirausaha yang berkembang.Kata Kunci: Ikan bandeng, Dendeng, Diversifikasi, Kewirausahaan.
PRODUKSI BANDENG (Chanos-chanos Forsskal) TANPA DURI BEKU RASA PARAPE Muhammad Fitri; . Syamsuar; . Sumarni; Sri Udayana Tartar
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 6 No. 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 2 MEI 2021
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i2.13493

Abstract

ABSTRAK Diversifikasi olahan produk bandeng merupakan salah satu upaya untuk mencukupi selera masyarakat dalam mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Dengan demikian, pengembangan produk bandeng menjadi produk bandeng tanpa duri rasa parape akan mendorong minat petambak untuk melakukan produksi lebih baik lagi. Dalam usaha pemanfaatan ikan bandeng, UKM Mentari Citra Lestari telah mengembangkan bandeng segar tanpa duri rasa parape, di Kabupaten Pangkep sebagai potensi penghasil ikan bandeng di Sulawesi Selatan. Pengembangan produk  bandeng tanpa duri dikembangkan  di UKM Mentari Citra Lestari dengan pembuatan bandeng tanpa duri rasa parape di tahun 2020. Produksi sejak Januari sampai dengan Juni 2020, rata-rata 29 kg/bulan bandeng tanpa duri rasa parape, harga ikan segar Rp20.000,-/kg setelah dibuat bandeng tanpa duri rasa parape per bulan dijual  Rp120.000,-/kg, jadi Rp120.000,- x 29 kg = Rp3.480.000,-. Pembelian ikan bandeng Rp20.000,- x 29 kg = Rp580.000,- sehingga total keuntungan bersih per bulan Rp3.480.000.- – Rp2.820.000,- = Rp660.000,-. Keuntungan bersih = Keuntungan kotor - (bahan baku + bahan tambahan + es curah + air PDAM + gaji karyawan + pengemasan + listrik), jadi total selama 6 (enam) bulan = Rp3.960.000,-. Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) diharapkan  membantu pengembangan bahan baku ikan bandeng  sebagai potensi  unggulan Kabupaten Pangkep, program ini  memberikan nilai tambah dengan merubah produk primer menjadi produk sekunder atau produk akhir siap saji.  Pengembangan  produk  bandeng tanpa duri rasa parape dijadikan wirausaha. Kata kunci: Ikan bandeng, produk akhir, siap saji, rasa parape, wirausaha.   ABSTRACT Diversification of the processed milkfish products is one of the efforts to meet people's appetite for consuming fish as a source of protein. Thus, the development of a milkfish product to become a thornsless parape flavored milkfish product will encourage the interest of farmers to produce better. In an effort to utilize milkfish, SME Mentari Citra Lestari has developed fresh, thornless, parape-flavored milkfish in Pangkep Regency as a potential producer of milkfish in South Sulawesi. The development of thornless milkfish products was developed at the SME Mentari Citra Lestari by making parape-flavored thornless milkfish in 2020. Production from January to June 2020, averaged 29 kg / month of parape-flavored thornless milkfish, the price of fresh fish was IDR20,000/kg after making thornsless milkfish with parape flavored, the product was sold for IDR120,000/kg, therefore IDR120,000 x 29 kg = IDR3,480,000. Purchase of milkfish of IDR20,000 x 29 kg = IDR580,000 resulted in a the total net profit per month of IDR3,480,000 - IDR2,820,000 = IDR660,000. Net profit is calculated by reduce the gross profit with the cost (raw materials + additional materials + bulk ice + PDAM water + employee salaries + packaging + electricity). Hence, in 6 (six) months of IDR3,960,000. The Regional Leading Product Development Program (PPPUD) is expected to assist the development of raw material for milkfish as the superior potential of Pangkep Regency. This program provides added value by converting primary products into secondary products or ready-to-eat final products. The development of thornless milkfish products with parape-flavored was made entrepreneurial. Keywords: Milkfish, end product, ready-to-serve, parape taste, entrepreneurship.