Abdul Mughni
Staf pengajar bagian Bedah FK Undip, Jl. Dr. Soetomo no.18, Semarang.

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Membedah Praktik Akuntansi Berdenominasi Mata Uang Asing Perbankan Syariah : Pendekatan Fikih Tematis Rohim, Abd; sulhani, sulhani; Mughni, Abdul
Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Desember 2018 [DOAJ & SINTA Indexed]
Publisher : Program Studi Akuntansi FPEB UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jrak.v6i3.13682

Abstract

Abstract. The use of  rule that origin of muamalah is ibahah (allowed) often causes the practice of sharia banking to be un-creative and not careful about things that are subhat or even haram. Impersonation or modification in addition to the product side also occurs in accounting treatment practices for transactions that occur in Islamic banking. One of them is the treatment of foreign currency denominated transactions that occur in sharia banking. This research uses qualitative method by studying and analyzing fiqih rules on foreign currency denominated transactions that occur in sharia banking. Using the classical fiqh study approach the study concludes that foreign currency-denominated transactions can be grouped into three things: first valuation at the balance sheet date and free of usury, valuation at balance sheet date but prone to usury, and valuation at balance sheet date but not allowed to add assets or corporate earnings. In addition, foreign exchange gains or losses incurred from currency-denominated transactions should take account of the source of the profit / loss first before categorizing it as part of revenues in the sharia bank profit and loss statement. Keywords: Foreign curency denominated transactions; Islamic Banking; riba; valuation
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI MORTALITAS PADA PASIEN COMPLICATED INTRA ABDOMINAL INFECTIONS Puspitadewi, Elisabeth Sukma; Farhanah, Nur; Mughni, Abdul
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.661 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21474

Abstract

Latar Belakang: Complicated Intra Abdominal Infections merupakan penyakit infeksi intra abdominal yang membutuhkan perhatian lebih terkait dengan prognosisnya yang buruk dan angka kematian yang cukup tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas pada CIAIs diantaranya adalah jenis kelamin, usia, luas peritonitis, durasi antara diagnosis hingga tindakan operasi, karakter cairan, asal organ, kegagalan organ, dan keganasan.Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas pada pasien CIAIs berdasarkan skor Indeks Peritonitis Mannheim (IPM).Metode: Penelitian observasional analitik dengan metode kohort retrospektif yang dilakukan pada bulan Agustus-September 2017. Sampel kasus merupakan pasien CIAIs yang meninggal setelah dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang, sedangkan sampel kontrol merupakan pasien CIAIs yang bertahan hidup setelah dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Data diambil dari catatan medis pasien kemudian dianalisis menggunakan univariat, bivariat, dan multivariat dengan SPSS 21.Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 32 pasien sebagai kasus dan 19 pasien sebagai kontrol. Setelah dilakukan uji Chi-Square diperoleh nilai kemaknaan hubungan antara variabel dengan mortalitas sebagai berikut: jenis kelamin (p = 0,489 [RR = 1,167]), usia (p = 0,389 [RR = 0,829]), luas peritonitis (p = 0,262 [RR = 1,630]), durasi (p = 0,015 [RR = 1,981]), karakter cairan (p = 0,405 [RR = 0,833]), asal organ (p = 0,443 [RR = 1,148]), kegagalan organ (p = 0,000388 [RR = 2,945]), keganasan (p = 0,611 [RR = 0,790]).Kesimpulan: Variabel durasi dan kegagalan organ memiliki hubungan yang bermakna, sedangkan variabel lainnya berhubungan tidak bermakna.
Keuangan Islam untuk Wong Cilik (Miskin) Mughni, Abdul
Muqtasid: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 6, No 1 (2015): MUQTASID: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Publisher : IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/muqtasid.v6i1.125-139

Abstract

Poverty is the wide world problem to the present. Various programs arepresented in an effort to reduce and minimize the problem posed. This paperdescribed the approach based on Islamic teachings. It is the combination ofthe social contract, business, and cooperation. It starts from social akad,followed by the business and commercial contract, and the last is the risksolving the problem. A Comprehensive stage that cannot be directly implementedin stages, and it is good preparation. Meaning the poor in the hadith alsoindicates the importance of attention of all the parties is not limited to anymaterial deficiencies. Abolishing riba contracts become compulsory becausethe impact of usury posed for the poor. Pairing the word riba in Quran withthree words will inspire the solutions and replacement of such contract.Permasalahan kemiskinan adalah sebuah realitas yang dihadapi dalam dunia,dari sejak dahulu kala hingga saat ini. Berbagai program disajikan dalam upaya untuk mengurangi dan meminimalisir problem yang ditimbulkan. Dalam tulisan ini dipaparkan pendekatan yang bersumberkan dari ajaran Islam. Perpaduan antara akad sosial, bisnis dan kerjasama. Akad sosial menjadi sebuah permulaan, kemudian dilanjutkan dengan akad bisnis dan komersil serta pada tahap akhir diharapkan dapat menghadapi risiko. Sebuah tahapan yang komperhensif yang tidak bisa langsung dilaksanakan melainkan dengantahapan dan persi apan yang baik. Arti miskin dalam hadis juga mengindikasikan pentingnya perhatian segala pihak tidak hanya terbatas pada kekurangan materi saja. Pengganti dari akad riba adalah sebuah keharusan, karena dampak riba yang ditimbulkan buat sang miskin. Penyandingan kata Riba dalam qur’an dengan tiga kata yang menginspirasi akan solusi dan pengganti dari akad tersebut.