Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KERUKUNAN KELUARGA SULAWESI SELATAN (KKSS) SEBAGAI FORUM KOMUNIKASI DALAM PENYELESAIN KONFLIK ETNIS DI KOTA PALU Ulfah Attamimi; Hasrullah Hasrullah
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.1 No.4 Oktober - Desember 2011
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/kjik.v1i4.317

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui fungsi KKSS sebagai forum komunikasi dalam penyelesaian konflik etnis di kota Palu, 2) faktor-faktor yang mendukung dan menghambat KKSS sebagai forum komunikasi dalam penyelesaian konfli etnis di kota Palu.Pengumpulan data digunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan diskusi kelompok berfokus. Selanjutnya data yang didapat dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penyelesaian konflik antara Bugis dan Kaili di kota Palu, KKSS cabang kota  Palu menggunakan komunikasi kelompok dan komunikasi antarpribadi. Selain itu peran tokoh masyarakat dalam penyelesaian konflik Bugis dan Kaili juga sangat berpengaruh. Hambatan yang dihadapi KKSS cabang kota Palu dapat diatasi dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara pengurus, pemerintah dan tokoh masyarakat Bugis maupun tokoh masyarakat Kaili.ABSTRACTThis study aims to: 1) understanding the function of KKSS as a forum for communication in the resolution of ethnic conflicts of Bugis and Kaili in Palu city, 2) understanding the factors that support and inhibit KKSS as a forum of communication in the resolution of ethnic conflicts of Bugis and Kaili in Palu city.Data collection used interviews, observation, documentation and Focus Group Discussion (FGD). The data was analysed using descriptive qualitative analysis techniques.The result showed that in the resolution of the conflict between Bugis and Kaili in Palu, KKSS Palu used group communication and interpersonal commnunication. In addition, the role of community leaders in resolving the conflict of Bugis-Kaili is also very influential. Barriers that is faced by the KKSS of Palu can be overcome by good communications between KKSS committee, local government and community leaders of Bugis and Kaili. 
PERAN PEMUKA PENDAPAT (OPINION LEADER) DALAM MEMELIHARA KEDAMAIAN DI TENGAH KONFLIK HORIZONTALDI DESA WAYAME AMBON.pdf La Jaali; Hafied Cangara; Hasrullah Hasrullah
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.3 Juli - September 2013
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/kjik.v2i3.329

Abstract

Abstrak Wayame merupakan satu-satunya desa yang ada di Kota Ambon yang tidak terkena konflik horizontal di Ambon, walaupun masyarakatnya heterogen yang terdiri dari dua komunitas besar Islam dan Kristen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pemuka pendapat dalam memelihara kedamaian di tengah konflik horizontal di Desa Wayame kota Ambon dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat desa wayame tidak terlibat dalam konflik horizontal di Ambon. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam (indepth interview). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan interactive model analysis dari Miles dan Huberman yang meliputi tahap Reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan simpulan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam memelihara kedamaian di tengah konflik horizontal di Ambon, maka para pemuka pendapat (opinion leader) di Desa Wayame berusaha melakukan suatu tindakan yang melibatkan banyak pihak yang ada di Desa Wayame. Tindakan-tindakan para pemuka pendapat (opinion leader) tersebut terlihat pada: a) membentuk TIM 20, b) membangun kerjasama dengan masyarakat Wayame, c) melakukan koordinasi dengan pihak keamanan, d) melakukan koordinasi dengan Desa tetangga dan Lembaga Keagamaan, dan e) melakukan upaya damai pada desa-desa tetangga tentang pentingnya perdamaian. Kelima peran yang dilakukan diatas menjadi penentu bagi masyarakat Wayame dalam memelihara kedamaian dan ketenteraman ditengah konflik horizontal di Ambon. Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Wayame tidak terlibat konflik, yaitu: a) adanya komitmen dari pemuka pendapat (opinion leader) dengan masyarakat, b) adanya penanganan TIM 20, c) adanya saluran komunikasi, d) adanya penerapan hukum lokal dan sanksi, e) adanya kesadaran dan dukungan masyarakat,, f) adanya pertemuan rutin, dan g) adanya pasar damai.Abstract Wayame is the only village in the city of Ambon, which is not affected by horizontal conflicts in Ambon, although heterogeneous society consisting of two large community of Muslims and Christians. This study aims to determine the role of opinion leaders in maintaining peace in the middle of the horizontal conflict in Ambon city Wayame village and know the factors that cause Wayame villagers not involved in horizontal conflicts in Ambon. Data collection techniques in this study using in-depth interviews (depth Interview). Analysis of the data in this study using the interactive model analysis of Miles and Huberman which includes the step of data reduction, data presentation and verification of the data or conclusions withdrawal. From these results it can be concluded that in maintaining peace in the middle of the horizontal conflict in Ambon, then the opinion leaders (opinion leader) in the village of Wayame attempt to commit an act that involves many parties in the village Wayame. Actions of opinion leaders (opinion leaders) are seen in: a) forming TEAM 20, b) build partnerships with the community Wayame, c) coordinating with security, d) coordinate with neighboring Villages and Religious Institutions, and e) peace efforts in neighboring villages about the importance of peace. Fifth roles performed above Wayame be decisive for the community in maintaining peace and tranquility in the middle of horizontal conflicts in Ambon. The factors that cause people Wayame not in conflict, namely: a) the commitment of opinion leaders (opinion leaders) with the community, b) the handling of TEAM 20, c) the communication channel, d) the application of local laws and penalties, e ) the awareness and support of the community,, f) the regular meetings, and g) the peaceful market. 
HEADLINE POLITIK DAN POLITIK HEADLINE DALAM HARIAN FAJAR DAN TRIBUN TIMUR - KEBIJAKAN EDITORIAL SURAT KABAR DI MAKASSAR Riza Darma Putra; Andi Alimuddin Unde; Hasrullah Hasrullah
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.4 Oktober - Desember 2013
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/kjik.v2i4.337

Abstract

Abstrak Headline sebagai representasi media meniscayakan sikap politik media itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) alasan berita politik dijadikan sebagai headline oleh Fajar dan Tribun Timur, (2) kecenderungan pemberitaan headline politik Fajar dan Tribun Timur, (3) kebijakan redaksi Fajar dan Tribun Timur dalam penentuan headline politik dan yang terakhir melihat faktor yang berpengaruh terhadap penentuan headline politik. Penelitian ini mengkombinasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penulis menggunakan content analysis untuk melihat kecenderungan media sedangkan Kualitatif dengan mengeskplor kebijakan redaksi serta faktor yang mempengaruhi headline politik. Hasil penelitian ini menunjukkan alasan dipilihnya politik sebagai headline karena nilai beritanya, selain itu juga karena dimintai oleh pembaca. Kecenderungan pemberitaan headline Fajar dan Tribun Timur lebih mengarah pada politik sebagai arena struggle of power. Faktor yang mempengaruhi penentuan headline politik adalah faktor Internal yaitu kebijakan redaksi, serta dalam konteks tertentu pemilik modal. Sementara faktor eksternal lebih kepada kepentingan elit politik. AbstractHeadline representthe point of view the media. This study aims to determine (1) serve as a reason for political news headlines Fajar and Tribun Timur (2) The tendency of the news headlines of Politics Fajar and Tribun Timur (3) Editorial policy Fajar and Tribun Timur about the political headline news. This study combines quantitative and qualitative approaches. The author uses content analysis to look at the media while the qualitative trend with eksplore editorial policy and political factors that affect the headline. Results of this study indicate reasons for choosing politics as a headline for the news value, but it is also as asked by readers. TendencyFajar and Tribun Timur political headline: politics as an arena of struggle of power. Factors affecting the determination of the political headlines are Internal factors that editors policy, as well as in the specific context of capital owners. While external factors are interests of the political elit. 
KEBIJAKAN REDAKSIONAL HARIAN BERITA KOTA MAKASSAR DALAM PENYIARAN BERITA KRIMINAL DI KOTA MAKASSAR Irwan Irwan; Andi Alimuddin Unde; Hasrullah Hasrullah
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.4 Oktober - Desember 2013
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/kjik.v2i4.341

Abstract

Abstrak Berita kriminal adalah berita yang memuat informasi tentang kriminalitas, yang berarti informasi mengenai penyimpangan hukum dalam masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Surat Kabar Harian Berita Kota Makassar selama lebih dari tiga bulan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis dari hasil metode wawancara. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi partisipatif moderat, focus group discussion (FGD), wawancara, kuisiner dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas agenda media, agenda publik dan kesesuaian antara agenda media dan agenda publik terhadap kebijakan redaksional harian Berita Kota Makassar dalam penyiaran berita kriminal belum optimal. Pemimpin redaksi selaku pengendali redaksi ternyata kewenangannya dalam menentukan agenda media dan agenda publik juga sangat terbatas. Pemred baru akan mengambil kebijakan jika ada peristiwa yang sangat besar dan penting seperti kejadian dan waktunya paling dekat atau paling luas cakupannya itupun tetap harus melakukan koordinasi dengan Korlip dan para redaktur. Redaktur adalah penentu kebijakan ketika berita sudah masuk ke meja editor. Redaktur memiliki hak veto secara penuh dalam menerbitkan sebuah berita atau dibatalkan. Abstract This study aims to analyze the media agenda Daily News Makassar in broadcasting crime news, identifies the public agenda and editorial policy of Makassar in the Daily News crime news broadcasting and measure the degree of correspondence between the media agenda and the public agenda Daily News Editorial Policy Makassar in broadcasting crime news in Makassar. The research was conducted at the Daily News Newspapers in Makassar for more than three months using a qualitative descriptive method of research procedures which produce descriptive data from the analytical results of the interview method. Data collection techniques are moderate participant observation, focus group discussion (FGD), interviews, and documentation kuisiner. The results showed that the effectiveness of the media agenda, the public agenda and kesesusian between the media agenda and the public agenda of the Daily News editorial policy of Makassar in broadcasting crime news is not optimal. As the chief editor of the editorial control turns its authority in determining the media agenda and the public agenda is also very limited. New Editor in Chief will take the policy if there is a very large event and important as the incidence of and time to closest or the most wide-ranging and even then still have to coordinate with Korlip and editors. Editors are decision makers when the news has been entered into the table editor. Editor has full veto power in issuing a news or canceled. 
IDEOLOGI DAN HEGEMONI MEDIA CETAK MELALUI EDITORIAL PADA HARIAN MEDIA INDONESIA Rosniar Rosniar; Andi Alimuddin Unde; Hasrullah Hasrullah
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.2 April - Juni 2013
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/kjik.v2i2.362

Abstract

Abstrak Masing-masing surat kabar memiliki kebijakan politis tersendiri, termasuk kebijakan editorial sebagai kerangka pikir media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengkategorisasian isu dan strategi wacana atas teks terhadap kecenderungan redaksional editorial Harian Media Indonesia terhadap sebuah isu/peristiwa. Tipe penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dan deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kritis. Sumber data berupa dokumentasi teks editorial edisi 2 Januari 2012 sampai 30 Juni 2012. Dari keseluruhan editorial dilakukan analisis isi kuantitatif dengan melibatkan dua orang coder untuk pengkategorisasian editorial. Data berupa hasil kategorisasi dianalisis dengan menggunakan Critical Discourse Analysis (CDA) model Teun A. Van Dijk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Isu politik menjadi preferensi Media Indonesia dalam sajian editorialnya yaitu 86 editorial dengan persentasi tertinggi 71,07%. Kecenderungan redaksional editorial Harian Media Indonesia yang kritis, pro rakyat dan tidak segan-segan memperlihatkan sikap anti pemerintah telah menjalankan hegemoninya berdasarkan ideologi yang dianut. Namun pada isu tertentu menyatakan sikap mendukung kebijakan pemerintah dengan indikasi kepentingan politik media bersangkutan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap resisten terhadap pemerintah bukanlah ukuran valid guna menilai bahwa sebuah media komersial yang menjalankan politik ekonomi media telah berjuang bagi kepentingan masyarakat luas.ABSTRACTEach newspaper has its own political policies, including editorial policies as a media framework. This research aims to know the categorizing of the issues and discourse strategies over the text toward the redaction tendency of Harian Media Indonesia editorial toward issue/events. The types of the research are quantitative and qualitative descriptive using critical approach. Data sources are documentation of editorial texts since January 2, 2012 until June 30, 2012. All editorial texts are analyzed using quantitative content analysis by involving two coders for categorizing those editorial texts. Data got from editorial categorization will then be analyzed by using Critical Discourse Analysis (CDA) model by Teun A. Van Dijk. The results showed that political issues become the preference of the Media Indonesia in its editorial i.e. 86 editorials of which percentage is the highest as much as 71,07%. The redaction tendency of Harian Media Indonesia editorial which is critical, pro people and not hesitate showing its stance that anti Government has been running its hegemony based on ideological beliefs. However, on specific issues it stated its stance in supporting the government policies with an indication of the political importance of the media itself. So it can be inferred that the resistant stance toward government is not the valid standard in order to assess that a commercial media running the political economy of the media has been fighting for the interests of the wider community.