Andi Maulana Armas
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin,

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KONSEP DIRI DAN KOMPETENSI KOMUNIKASI PENYANDANG DISABILITAS DALAM MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI DAN AKTUALISASI DIRI DI DUNIA KEWIRAUSAHAAN KOTA MAKASSAR Andi Maulana Armas; Andi Alimuddin Unde; Jeanny Maria Fatimah
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.6 No.2 Juli - Desember 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/kjik.v6i2.5328

Abstract

ABSTRAK Penyandang disabilitas memiliki keterbatasan untuk mendapatkan pekerjaan sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berwirausaha, penyandang disabilitas harus memiliki konsep diri positif dan memiliki kompetensi komunikasi yang baik. Penelitian ini bertujuan: (1). Memahami dan mengetahui konsep diri pada penyandang disabilitas dalam menumbuhkan kepercayaan diri di dunia kewirausahaan Kota Makassar dan (2). Mengetahui kompetensi komunikasi penyandang disabilitas dalam menumbuhkan aktualisasi diri di dunia kewirausahaan Kota Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan ditetapkan secara purposif, yaitu terdiri atas 4 orang penyandang disabilitas fisik dan 4 orang lainnya yang dianggap mengenal informan (significant others). Data dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyandang disabilitas yang berwirausaha memiliki konsep diri positif walaupun awalnya memiliki konsep diri negatif pada saat mengalami dan merasakan keterbatasannya yang dipengaruhi oleh persepsi dari dalam diri (in self) dan persepsi dari luar diri (out self). Penyandang disabilitas dalam berwirausaha memiliki kompetensi komunikasi yang baik yang dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu: motivasi, pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi komunikasi yang tidak maksimal ditemukan pada penyandang disabilitas rungu dan wicara, yaitu pada aspek pengetahuan dan keterampilan yang disebabkan oleh keterbatasan atau disabilitas yang mereka alami terhubung langsung dengan organ tubuh yang berfungsi untuk berkomunikasi.