Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Status Cairan Pada Pasien Pasca Pembedahan di RS PKU Muhammadiyah Gamping Endar Kurianto; Arianti Arianti
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 2, No 2 (2018): Indonesian Journal Of Nursing Practices
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.292 KB) | DOI: 10.18196/ijnp.2281

Abstract

AbstrakLatar belakang : Tindakan pembedahan dapat menimbulkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang akan menyebabkan gangguan fisiologis yang berat apabila tidak diatasi. Pemantauan status kebutuhan cairan pada pasien pasca pembedahan diperlukan untuk memenuhi dan mempertahankan kebutuhan cairan dalam tubuh.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status cairan pada pasien pasca pembedahan di RS PKU Muhammadiyah Gamping.Metode : Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan rancangan survei dan pendekatan cross-sectional, sampel dalam penelitian ini adalah 44 responden. Pengambilan data menggunakan metode wawancara dan observasi menggunakan lembar observasi pemantauan status cairan berdasarkan kebutuhan cairan dan balance cairan. Analisa data menggunakan metode univariat untuk menghitung distribusi frekuensi variabel yang telah ditetapkan.Hasil : Mayoritas responden memiliki kebutuhan cairan cukup dengan presentase sebanyak 31 orang (70,5 %) dan balance cairan kurang dengan presentase sebanyak 29 orang (65,9 %).Kesimpulan : Mayoritas responden pasca pembedahan di RS PKU Muhammadiyah Gamping memiliki kebutuhan cairan cukup, namun status balance cairan kurang. Diharapkan perawat dapat melakukan pengukuran kebutuhan cairan dan balance cairan pasien dengan tepat, selain itu peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi balance cairan pada pasien pasca pembedahan.Kata kunci : Pembedahan, pasca pembedahan, cairan, kebutuhan cairan, balance cairan AbstractBackground: Surgery can cause fluid and electrolyte imbalances that will cause severe physiological disturbances if not treated. Monitoring fluid status in postoperative patients is needed to meet and maintain fluid requirements in the body. The purpose of this study was to determine fluid status in postoperative patients in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.Method : This study used descriptive analytic with survey design and cross-sectional approach, the sample in this study were 44 respondents. Retrieval of data using interview method and observation using observation sheet monitoring fluid status based on fluid requirements and fluid balance. Data analysis uses the univariate method to calculate the specified frequency distribution of variables.Result : The majority of respondents have enough fluid requirement with a percentage of 31 people (70.5%) and less fluid balance with a percentage of 29 people (65.9%).Conclusion: The majority of respondents after surgery at PKU Muhammadiyah Gamping Hospital had sufficient fluid requirements, but the balance status of fluids was lacking. It is expected that nurses can properly measure the fluid needs and fluid balance of patients, besides that the next researcher can conduct further research related to the factors that affect fluid balance in postoperative patients. Keywords: Surgery, post operative, fluid, fluid requirement, fluid balance
Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Sitti Fatimah M. Arsad; Erna Rochmawati; Arianti Arianti
Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan Vol 10 No 1 (2020): Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fik.v10i1.942

Abstract

Abstract Diabetes mellitus is a chronic disease with metabolic disorders in the form of increased blood glucose levels caused by disruption of insulin secretion or insulin efficacy. Management of diabetes can be done by pharmacology or nonphamacology therapy. One of the nonpharmacological therapies is dhikr therapy. The study design used quasy experiment with the control group pre-post test design. The collected samples are 40 diabetes patients with simple random technique. The research sample was divided into 2 groups,control and intervention group, each of which was 20 respondents. Data analysis uses independent t-test. The results showed that dzikir therapy of sentences thayibah, asmaul husna and prayers performed every day for 2 weeks could significantly reduce patients blood glucose levels (p = 0.000) or p <0.05. Key Words : Dhikr Therapy, Blood Glucose Level, Type 2 Diabetes Melitus
PEMBERDAYAAN KADER MUDA MUHAMMADIYAH PEDULI PERAWATAN PASIEN DI RUMAH (KAMPER) Arianti Arianti; Erna Rochmawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 9. Manajemen Rumah Sakit Era Pandemi Covid-19
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.323 KB) | DOI: 10.18196/ppm.39.120

Abstract

Meningkatnya populasi pasien penyakit tidak menular yang berdampak pada kualitas hidup baik bagi pasien dan keluarga menjadi bidang garap yang belum tersentuh di masyarakat. Yogyakarta merupakan provinsi yang memiliki angka penyakit kronis yang tinggi, seperti kanker, penyakit paru obstruktif kronik, HIV AIDS, diabetes mellitus, dll. Kondisi tersebut memerlukan perawatan paliatif dan perawatan jangka panjang di rumah sakit ataupun di rumah. Perawatan di rumah menjadi tantangan bagi keluarga yang tinggal bersama pasien. Oleh sebab itu, keluarga sebagai pemberi perawatan utama membutuhkan ilmu dan keterampilan perawatan pasien paliatif di rumah. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah terbentuknya kader kesehatan Muhammadiyah Sedayu yang siap menjadi mitra bagi institusi pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien penyakit kronis dan terminal. Kami mengajak LazisMU Sedayu sebagai mitra dalam pengabdian ini. Metode berupa pelatihan terstruktur sebanyak 3 kali pertemuan selama Februari-Maret 2020,. Hasilnya adalah terdapat 19 calon kader yang terbukti komitmen dalam menyelesaikan pelatihan sampai selesai. Hasil pretest didapatkan 3 (15%) calon kader cukup memahami cara perawatan keluarga yang sakit di rumah, sedangkan 16 (85%) belum memahami cara perawatan keluarga yang sakit di rumah. Hasil post-tes didapatkan 19 (100%) calon kader mampu melakukan redemonstrasi pada keterampilan yang diajarkan. Pengabdian masyarakat KAMPER terbukti mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan merawat calon kader masyarakat dalam perawatan kesehatan pada keluarga dengan kebutuhan paliatif di rumah.
Ekonomi Keluarga Mantap Dan Kuat Berbasis Perempuan Terampil Mandiri (Emak Ptm) Pada Ibu Rumah Tangga Di Sedayu, Bantul Arianti Arianti
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 5. Pemberdayaan Kaum Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.515 KB) | DOI: 10.18196/ppm.25.445

Abstract

Masalah ekonomi memberi dampak pada kondisi kesehatan manusia. Kondisi seperti ini banyak terjadipada warga di Sedayu Bantul, yang memiliki kondisi ekonomi menengah ke bawah. Kondisi ekonomiyang semakin sulit menyebabkan budaya berhutang pada rentenir yang berakibat pada kondisi yangsemakin terpuruk dan berdampak pada kondisi kesehatan. Industri rumah tangga terbukti memberimanfaat pada perbaikan ekonomi masyarakat. Tujuan dari pengabdian EMAK PTM adalah untukmeningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga melalui keterampilan menjahit yang akan meningkatkanderajat kesehatan di masyarakat. Metode yang dilakukan pada EMAK PTM adalah pemberian saranamenjahit, pelatihan menjahit hijab instan dan mukena selama satu bulan, dan focuss group discussion.Hasil yang dicapai setelah satu bulan pelaksanaan EMAK PTM antara lain meningkatnyaketerampilan menjahit pada 18 ibu rumah tangga, bertambahnya pendapatan ibu rumah tangga sebesar5000-6000 rupiah dalam satu hari, dan terbentuknya industri rumah tangga hijab dan mukena dengannama dagang “Mak-Mou”. Simpulan EMAK PTM mampu menambah ketrampilan dan meningkatkanpendapatan para ibu rumah tangga.
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA PADA PENANGANAN NYERI DI RUMAH BERBASIS SOSIAL MEDIA Arianti Arianti; Ari Budiarti Sri Hidayati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.548 KB) | DOI: 10.18196/ppm.41.809

Abstract

Nyeri merupakan akibat langsung maupun tidak langsung pada beberapa penyakit. Namun pada kenyataannya pada pasien dengan nyeri sedang dan berat banyak yang tidak mendapatkan akses langsung pada obat anti nyeri. Ibu rumah tangga sebagai orang yang paling bertanggungjawab dan berperan saat ada anggota keluarga yang sakit, terkadang bingung dengan kondisi anggota keluarganya yang mengalami rasa nyeri. Beberapa terapi mengurangi nyeri terbukti efektif dan bisa dilakukan di rumah sambil menunggu obat nyeri atau tindakan dari medis. Tujuan: Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengajarkan ibu rumah tangga dalam manajemen nyeri di rumah. Metode: Metode yang digunakan adalah pelatihan manajemen nyeri rumah tangga berbasis sosial media (Whatsapp Group) dan edukasi online (meeting zoom). IPTEK yang digunakan adalah pemanfaatan media social dan video edukasi untuk mengajarkan ibu rumah tangga cara mengenal nyeri dan penanganan nyeri di rumah. Hasil: 10 orang ibu rumah tangga mengikuti pelatihan ini, terdapat peningkatan pengetahuan berdasarkan rata-rata nilai pre tes 56.4% menjadi 75% pada post tes. Mitra juga menghasilkan tiga video mengenal dan menangani nyeri di rumah sebagai evaluasi keterampilan.. Implikasi: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan nyeri diharapkan akan ditindaklanjuti dan bermanfaat untuk keluarga maupun masyarakat di Baturetno. Kesimpulan: Ibu rumah tangga ada manajer kenyamanan bagi seluruh anggota keluarganya, dan pelatihan nyeri diakui sangat bermanfaat bagi mereka
PEMBERDAYAAN PEMUDA SEBAGAI PEMUDA VOLUNTEER (PETIR) PASIEN PALIATIF Arianti Arianti
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.363 KB) | DOI: 10.18196/ppm.41.870

Abstract

Pasien paliatif di Pedukuhan Pedes, Argomulyo, Sedayu Bantul semakin meningkat dan selama pandemi banyak yang dirawat di rumah. Kondisi pasien yang sangat bergantung pada keluarga memberi dampak fisik dan psikis pasien maupun keluarga yang merawat. Pemuda Pedes memiliki potensi untuk mengatasi masalah ini, yaitu pemuda yang tergabung dalam Keluarga Pemuda Pemudi Pedes (KPPP) untuk menjadi pemuda volunteer, siap membantu pasien dan keluarga dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam perawatan pasien paliatif. Tujuan: Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membentuk pemuda volunteer (PETIR) peduli pasien paliatif dan keluarganya di Pedukuhan Pedes. Metode: Pelatihan perawatan pasien paliatif dengan menggunakan pertemuan dalam jaringan (daring) diselenggarakan sebanyak 3x pertemuan. Kegiatan ini diawali dengan pre-test dan dievaluasi dengan posttest dan penugasan membuat video. Hasil: Jumlah pemuda pemudi yang mengikuti pelatihan PETIR sebanyak 11 orang yang mewakili setiap rukun tetangga (RT) di Pedukuhan Pedes, dan terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 26.4% dan juga kemampuan ketrampilan dalam mengkaji nyeri, mengenal gejala pasien paliatif dan membantu membuat pasien paliatif nyaman dengan perawatan di rumah, melalui video penugasan. Implikasi: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan PETIR diharapkan akan ditindaklanjuti dan bermanfaat untuk keluarga ataupun masyarakat di Pedukuhan Pedes. Kesimpulan: Pemuda memiliki potensi kebaikan yang harus dioptimalkan sehingga bisa menebar manfaat bagi lingkungannya, khususnya bagi pasien paliatif dan keluarganya yang dirawat di rumah.
SPIRITUAL PASIEN PALIATIF DI RUMAH SAKIT, YOGYAKARTA SPIRITUALITY OF PALLIATIVE PATIENT IN HOSPITAL, YOGYAKARTA Milatul Milatul Afifah; Arianti
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 7 No 3 (2018): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v7i3.264

Abstract

Background: Palliative care goal is to improve the quality of life of the patient. Spiritual is believed can improve the quality of life in palliative patients. Objective: The purpose of this research is to identify the spiritual status of palliative patients in PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta Hospital. Methods: This study is a non-experiment research. It used descriptive survey research method with 100 subjects which used total sampling technique. FACIT-Sp is choosen based on this validity(r=0,5) dan realibity (r=0,768) to get the spiritual status of the sample. Results: The result of univariate analysis showed that the spiritual level of palliative patients in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital with the mean values of 36,79 (0-48) and the spiritual component consisted of mean is 12,26 (0-16), faith is 12,85 (0-16) and peace 68 (0-16). Conclusion: The spiritual status of palliative patients at Muhammadiyah Gamping Yogyakarta Hospital in the categories of meaning, faith, peace and spiritual level most have passed the cut of point, it showed that the palliative patient is headed to the good spiritual. Keyword : Palliative care, spiritual, mean, faith, peace
Pengalaman Pasien Penderita Kusta Dalam Pencarian Pengobatan di Wilayah Pare-Pare Sulawesi Selatan: Studi Fenomenologi Rastipiati Rastipiati; Titih Huriah; Arianti Arianti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v10i1.458

Abstract

Latar Belakang: Kusta merupakan salah satu penyakit yang sering ditakuti karena dapat menyebabkan kecacatan. Penderita kusta tidak akan mengalami kecacatan jika segera melakukan pengobatan yang secara tepat. Penelitian ini bertujuan menggali dan memahami secara mendalam tentang pengalaman pasien penderita kusta dalam pencarian pengobatan di wilayah Pare Pare Sulawesi Selatan.Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi. Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Partisipan pada penelitian ini diambil secara purposive sampling, interpretasi data menggunakan metode model Spiegelberg.Hasil: Tema yang teridentifikasi pada penelitian ini adalah: 1) Pilihan dan keyakinan pengobatan tradisional, 2) Berat ringan stimulus kehidupan, 3) Keterbatasan pengetahuan dan dukungan, 4) Harapan dan realitas dukunganKesimpulan: Pengalaman pasien penderita kusta dalam pencarian pengobatan adalah keinginan dan motivasi untuk sembuh. Oleh karena itu perlunya informasi tentang pengobatan kusta yang tepat serta dukungan atau motivasi dari keluarga, teman atau orang lain disekitar, dan perawat yang berperan penting sebagai care giver, educator, fasilitator dalam pencarian pengobatan yang tepat.                                                                  Kata kunci: Kusta, Pengalaman, Pencarian Pengobatan, Studi fenomenologi.AbstractBackground: Leprosy is one of the diseases that is often feared due to it can cause disability. Lepers will not experience a disability if they immediately take proper treatment. The objective of the research is to find out and to understand deeply about lepers’ experience in seeking treatment in Pare-pare South Sulawesi.Method: This research applied qualitative phenomenology descriptive method; the process of data collection was done with an in-depth interview. The participants of this research were chosen using purposive sampling, the data interpretation using Spiegelberg method. Result: The research result identified theme: 1) Experience and belief traditional treatment, 2) Dynamic weighting of life stimulus, 3) Limited knowledge and support, 4) expectation and reality of support.Conclusion: This research concludes that lepers’ experience in seeking treatment is the desire and motivation to get well. Therefore, information about the proper treatment and support or motivation from family, friends or people around and nurses who play an important role as a caregiver, educator, facilitator in seeking proper treatment of leprosy are needed.            Keywords: Leprosy, treatment-seeking, experience, phenomenology.  Â