Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KONDISI SOSIAL MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN DI DESA KERTAJAYA KECAMATAN PADALARANG KABUPATEN BANDUNG BARAT RISNA RESNAWATY; MUHAMMAD FEDRYANSYAH
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.687 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14351

Abstract

Pemahaman mengenai kondisi sosial masyarakat di sekitar perusahaan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility. Pemahaman tersebut mencakup gambaran yang komprehensif mengenai masyarakat sehingga dapat menjadi landasan dalam perancangan program. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi sosial masyarakat yang tinggal di wilayah industri khususnya di Desa Kertajaya Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan analisis berdasarkan interpretasi dari data primer maupun sekunder. Adapun gambaran mengenai kondisi sosial masyarakat dapat dilihat dari kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat masih memegang teguh nilai-nilai lokal meskipun jumlah penduduk pendatang semakin meningkat. Kemudian, kondisi ekonomi masyarakat dapat dilihat dari pergeseran mata pencaharian dari petani menjadi industri.
FENOMENA “NGELEM” OLEH ANAK JALANAN DI KOTA MAKASSAR AZHARY ADHYN ACHMAD; NANDANG MULYANA; MUHAMMAD FEDRYANSYAH
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14395

Abstract

Perkembangan suatu wilayah akan selalu diikuti dengan berbagai masalah. Hal ini terjadi karena perkembangan wilayah akan diikuti dengan adanya perubahan social dalam masyarakat. Tidak semua perubahan social yang terjadi sesuai dengan yang direncanakan. Akibatnya muncul dampak perubahan social yang merupakan masalah social. Masalah social yang paling sering terlihat di kota besaar adalah kehadiran anak jalanan. Kehadiran anak jalanan ini sebagai dampak dari perubahan social yang terjadi.Kehadiran anak jalanan akan diikuti dengan adanya masalah social lainnya yaitu perilaku bebas dari anak jalanan tersebut. Saah satu perilaku bebas tersebut adalah perilaku “ngelem” yang dilakukan oleh anak jalanan. Perilaku “ngelem” ini mempunyai dampak yang tidak baik bagi anak jalanan. Dampaknya tidak hanya bersifat fisik saja tetapi juga bersifat psikologis dan social.Untuk mengatasi permasalahan perilaku “ngelem yang dilakukan oleh anak jalan tidak hanya dilakukan intervensi yang bersifat represif saja. Diperlukan juga intervensi yang bersifat preventif. Selain itu intervensi tidak hanya dilakukan pada masalah yang terjadi saat ini juga dilakukan pada factor penyebab dan ddampak dari masalah tersebut.
PERAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM UPAYA RESOLUSI KONFLIK SOSIAL DI DESA GENTENG KECAMATAN SUKASARI, KABUPATEN SUMEDANG Riska Nandini; Bimby Gita Rama Putri; Syeikha Nabilla Setiawan; Fitriya Anggraeni; Muhammad Fedryansyah
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v4i1.38294

Abstract

Penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu tujuan utama dalam pembangunan yang dilakukan di daerah. Salah satu kebijakan Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi kemiskinan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), yaitu program tunai bersyarat (Conditional Cash Transfer), di mana penerima manfaat program ini akan menerima bantuan tunai sepanjang memenuhi kewajibannya. Program perlindungan sosial melalui pemberian bantuan tunai kepada keluarga miskin. Tujuan umum PKH adalah untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial dalam mendukung tercapainya kualitas hidup keluarga miskin. Jumlah penduduk Desa Genteng tercatat sekitar 6.500 jiwa dan mata pencarian warga didominasi oleh petani dan buruh tani. Secara garis besar tingkat perekonomian masyarakat di Desa Genteng masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan. Terlebih lagi,  Salah satu upaya pemecahan masalah tersebut melalui Program Keluarga Harapan. Dalam pelaksanaan program PKH, terdapat permasalahan konflik sosial yakni ketidakmerataan penyaluran bantuan sosial. Peran pendamping PKH merupakan  aktor penting dalam menyukseskan program PKH. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui kajian literatur dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan peran pendamping PKH sudah terlihat baik dalam menjalankan tugas umum, serta menyelesaikan konflik sosial terkait bantuan sosial melalui proses mediasi dan koordinasi agar penyaluran bantuan sosial dapat tepat sasaran 
ANALISA KONFLIK AHMADIYAH DI SUKABUMI DALAM PEBERITAAN MEDIA MASSA RENTANG TAHUN 2008-2020 Tesa Amyata Putri; Soni Akhmad Nulhaqim; Muhammad Fedryansyah
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v3i2.35151

Abstract

ABSTRAKKonflik dan kekerasan terkait isu agama merupakan salah satu konflik yang masih sering terjadi di Indonesia. Salah satunya yang terjadi pada Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. Pada tahun 2008 terjadi pembakaran masjid Al-Furqon oleh masyarakat setempat yang merupakan tempat peribadatan kelompok islam JAI. Hal ini dipicu isu SARA serta turunnya fatwa MUI dan SKB Tiga Menteri terkait keberadaan Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI). Hingga saat ini, pada tahun 2020 konflik antara masyarakat dengan JAI masih terjadi. Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi konflik yang terjadi pada JAI dengan melakukan analisa pemberitaan media massa dan kajian literature lainnya.
PENGEMBANGAN USAHA BARU BAGI WARGA TERDAMPAK KEBIJAKAN PENANGANAN COVID-19 YANG MEMILIKI MOTIVASI WIRAUSAHA DI RW 05 DESA CINUNUK KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG Soni Akhmad Nulhaqim; Muhammad Fedryansyah; Eva Nuriyah Hidayat; Wandi Adiansah
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v2i2.29125

Abstract

Pandemi COVID-19 membawa dampak pada berbagai aspek kemasyarakatan salah satunya aspek ekonomi. Adanya hambatan dalam aspek ekonomi pada kehidupan masyarakat, dikhawatirkan dapat melahirkan lingkungan yang tidak harmoni di masyarakat. Salah satu kelompok masyarakat yang terdampak yaitu warga RW 05 Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Ditengah kesulitan akibat pandemi, terdapat anggota masyarakat yang memiliki motivasi untuk melakukan wirausaha. Namun, sebagian besar dari mereka belum memiliki pengetahuan serta keterampilan yang cukup dalam membuka usaha baru. Merespon kondisi tersebut, melalui kegiatan PPM yang terintegrasi dengan KKN Virtual, tim PPM melakukan kegiatan Pelatihan Pengembangan Usaha Baru Bagi Warga Terdampak Kebijakan Penanganan COVID-19 yang Memiliki Motivasi Wirausaha di RW 05 Desa Cinunuk Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Tujuan dari kegiatan PPM ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dan ketarampilan dalam membuka usaha baru, memberikan motivasi untuk membuka usaha baru, serta pendampingan usaha baru dalam masa pandemi COVID-19 bagi warga RW 05 Desa Cinunuk yang memiliki motivasi wirausaha. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, tahap assessment, tahap plan of treatment, tahap pelaksanaan pelatihan dan tahap pendampingan. Hasil dari kegiatan ini yaitu didapatnya data mengenai potensi dan masalah dalam memulai usaha, meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan motivasi warga dalam memulai usaha, serta munculnya usaha baru di lingkungan RW 05 Desa Cinunuk
PELATIHAN MEMBANGUN LINGKUNGAN KOMUNITAS HARMONI Soni Akhmad Nulhaqim; Muhammad Fedryansyah; Eva Nuriyah Hidayat; Wandi Adiansah
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i3.37710

Abstract

Kehidupan bermasyarakat tidak akan pernah terlepas dari konflik. Adanya konflik ini perlu dikelola dengan baik agar konflik dapat diminimalisasi dan lingkungan harmoni pada masyarakat dapat tercipta dengan baik. Upaya pengelolaan konflik dan menciptakan lingkungan harmoni perlu didorong oleh peran tokoh masyarakat setempat. Namun sayangnya, tidak semua tokoh masyarakat memiliki pemahaman, pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan upaya tersebut. Melalui kegiatan PPM berupa Pelatihan Membangun Lingkungan Komunitas Harmoni ini tim PPM berusaha untuk memberikan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan dalam melakukan upaya pengelolaan konflik dan menciptakan lingkungan harmoni. Kegiatan PPM ini terintegrasi dengan KKN virtual Universitas Padjadjaran periode Agustus 2021. Kelompok sasaran dari kegiatan PPM ini yaitu tokoh masyarakat di domisili mahasiswa KKN yang tersebar di Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Provinsi Lampung, dan Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan PPM ini dilakukan melalui tahap persiapan, tahap asesmen, tahap plan of treatment, tahap treatment dan tahap monitoring, evaluasi, terminasi dan reporting. Hasil dari kegiatan PPM yaitu meningkatnya pemahaman, pengetahuan dan keterampilan kelompok sasaran dalam melakukan upaya pengelolaan konflik dan menciptakan lingkungan harmoni.
ANALISIS SEGITIGA SPK PADA KEKERASAN LANGSUNG ANTAR ORGANISASI KEMASYARAKATAN (ORMAS) FORUM BETAWI REMPUG (FBR) DAN PEMUDA PANCASILA (PP) Dina Elina Saragih; Soni Akhmad Nulhaqim; Muhammad Fedryansyah
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v4i2.40000

Abstract

Di Indonesia, ormas mulai bermunculan ketika terjadi perubahan sosial ekonomi pada masa kolonial, khususnya saat kapitalis merkantilis diperkenalkan oleh Belanda. Menurut data Kementerian Dalam Negeri jumlah ormas di Indonesia sampai tahun 2019 telah mencapai 431.465. Akhir-akhir ini keberadaan ormas yang seharusnya diharapkan dapat mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat malah sebaliknya menjadi hal yang meresahkan. Tulisan ini akan membahas tentang salah satu ormas terbesar di Indonesia yaitu Pemuda Pancasila (PP) yang belakangan ini terlibat konflik dengan ormas Forum Betawi Rembug (FBR). Kedua ormas ini dalam berita media tercatat mengalami konflik yang berlangsung berulang-ulang bahkan berujung kepada kekerasan. Tulisan ini mencoba untuk mengeksplorasi kekerasan langsung dalam kejadian-kejadian konflik yang terjadi diantara kedua ormas ini. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menyunting, merangkum hasil atau temuan sebelumnya yang telah dikelompokkan, kemudian dibantu dengan analisis segitiga SPK Galtung. Dengan analisis Segitiga ABC ditemukan aspek attitude, behaviour dan Contradiction pada konflik yang terjadi di antara kedua ormas ini. Diharapkan dengan temuan aspek tersebut pemerintah maupun ormas yang terlibat semakin dapat menemukan solusi yang ideal untuk adanya terwujudnya resolusi konflik. In Indonesia, mass organizations began to emerge when socio-economic changes occurred during the colonial period, especially when mercantilist capitalists were introduced by the Dutch. According to data from the Ministry of Home Affairs, the number of mass organizations in Indonesia until 2019 has reached 431,465. Lately, the existence of mass organizations that should be expected to support the realization of social welfare has instead become a disturbing thing. This article will discuss one of the largest mass organizations in Indonesia, namely Pancasila Youth (PP), which has recently been involved in a conflict with the Betawi Rembug Forum (FBR) mass organization. The media reported that these two mass organizations experienced repeated conflicts that even led to violence. This paper tries to explore direct violence in conflict incidents that occurred between these two mass organizations. The method used in writing this article is a literature study. Data analysis in this study was carried out by editing, summarizing the results or previous findings that had been grouped, then assisted by an analysis of the Galtung SPK triangle. With the ABC Triangle analysis, attitude, behavior and contradiction aspects were found in the conflicts that occurred between the two mass organizations. And it is hoped that with the findings of these aspects, the government and the mass organizations involved will increasingly be able to find ideal solutions for the realization of conflict resolution.