Claim Missing Document
Check
Articles

PENGASUHAN DENGAN METODE MENANGGAPI TINDAKAN ANAK Nandang Mulyana; Ishartono Ishartono; Meilanny Budiarti Santoso
Share : Social Work Journal Vol 8, No 2 (2018): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.547 KB) | DOI: 10.24198/share.v8i2.19787

Abstract

 Abstrak Mengasuh anak merupakan kewajiban orang tua. Dalam pelaksanaanya tidak semua orang tua dapat menjalankan pola asuh sesuai dengan keutuhan dari anak. Orang tua seringkali tidak menyadari bahwa telah melakukan perlakuan yang salah dalam mengasuh anak. Hal ini berkaitan dengan budaya dalam mengasuh anak dalam masyarakat. Banyak kasus kekerasan yang secara tidak langsung dilakukan oleh orang tua. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya teknik parenting ynag dimiliki oleh oramg tua. Teknik kajian yang digunakan dalam artikel ini adalah kualitatfi dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai teknik parenting yang dilakukan oleh orang tua. Informan merupakn orang tua yang memmpunyai anak dan melakukan pengasuhan. Orang tua yang menjadi informan terbagi atas orang tua yang salah satu bekerja dan keduanya bekerja. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa orang tua yang menjadi informan telah menjalankan teknik parenting seperting yang diemukakan oleh Grusec. Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang bersifat positif dari setiap indikator kajian. Dengan demikian informan telah mengetahui dan memahami dan menjalankan teknik parenting. Abstract Parenting is an obligation of parents. In the implementation not all parents can carry out parenting according to the integrity of the child. Parents often do not realize that they have done wrong treatment in parenting. This is related to the culture of parenting in the community. Many cases of violence are indirectly carried out by parents. To overcome this problem, there is a need for parenting techniques that are owned by older people. The study technique used in this article is qualified in order to obtain an in-depth picture of parenting techniques carried out by parents. Informants are parents who have children and do care. Parents who become informants are divided into parents whose one works and both work. The results of this study indicate that parents who were informants had carried out parenting techniques as suggested by Grusec. This can be seen from the positive answers from each study indicator. Thus the informant has known and understood and carried out the parenting technique. 
PROFIL PENDUDUK KABUPATEN CIANJUR Nunung Nurwati; Nandang Mulyana
Share : Social Work Journal Vol 7, No 2 (2017): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.328 KB) | DOI: 10.24198/share.v7i2.15721

Abstract

Informasi tentang kependudukan memiliki peran yang penting dalam penyusunan program pembangunan, oleh karena itu penduduk tidak saja sebagai objek pembangunan tetapi sebagai subjek, artinya penduduk tidak hanya menikmati pembangunan tetapi juga yang menggerakkannya.Sehingga penyusunan program pembangunan harus didasarkan pada data atau informasi tentang karakteristik penduduk di suatu walayah dalam waktu tertentu. Untuk itu, kajian ini tujuan menyusun profil kependudukan.Metode yang digunakan dalam kajian ini dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan bersumber dari data hasil publikasi yakni Data Sensus Penduduk tahun 2010, Sensus Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Survey Sosial Ekonomi Daerah (Suseda).Kajian ini dilakukan di Kabupaten Cianjur Jawa Barat.Hasil kajian ini menemukan bahwa tingkat kepadatan penduduk di daerah penelitian tidak merata. Tertinggi ada di Kecamatan Cianjur, Pacet, Cegenang, dan Cipanas. Wilayah ini merupakan kecamatan yang menjadi tujuan wisata, sehingga banyak menarik penduduk dari luar daerah untuk mendatanginya.Gambaran ini akan menjadi informasi awal tentang kependudukan bagi pembuat kebijakan. Information on population has an important role in the development programming, therefore the population is not only the object of development but as the subject, meaning that the people not only enjoy the development but also who mobilize it. So the development program should be based on data or information about the characteristics of the population in a walayah within a certain time. For this purpose, this study aims to develop a population profile.The method used in this study with a qualitative approach. The data used are from data of publication result that is 2010 Population Census Data, Indonesian Demographic and Health Census (SDKI) 2012, National Socioeconomic Survey (Susenas), Survey of Socio-Economic Area (Suseda). This study was conducted in Cianjur Regency, West Java .The results of this study found that the population density in the study area was uneven. The highest is in District Cianjur, Pacet, Cegenang, and Cipanas. This region is a sub-district that became a tourist destination, so much to attract residents from outside the region to visit him. This picture will be the initial information about the population for policy makers.
BANDUNG CREATIVE CITY FORUM (BCCF) SEBAGAI PENGGERAK GENERASI MILENIAL DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN DI KOTA BANDUNG Romayana Sari Lumbantoruan; Nandang Mulyana; Meilanny Budiarti Santoso
Share : Social Work Journal Vol 10, No 2 (2020): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v10i2.30637

Abstract

Generasi milenial memiliki peranan yang penting dalam melakukan perubahan terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak dapat dipungkiri, kertelibatan generasi milenial dalam mengisi pembangunan dengan menciptakan peluang dan perubahan positif memiliki dampak yang besar bagi masyarakat. Perubahan yang dicipatakan oleh generasi milenial sangat jelas dirasakan dan tampak dalam bidang ekonomi dan bisnis, di mana perubahan terjadi dengan sangat cepat, sehingga menciptakan ketidakpastian tidak hanya dalam bidang ekonomi dan bisnis saja, melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya. BCCF merupakan komunitas mandiri yang fokus mendorong dan menggerakkan generasi milenial dalam menciptakan perubahan melalui upaya pengembangan industri kreatif di Kota Bandung. Ditinjau dengan menggunakan konsep strength prespective, generasi milenial dapat lebih memahami diri mereka, dan mampu menciptakan perubahan dengan memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan yang mereka miliki, sehingga melalui BCCF generasi milenial dapat lebih optimal berkontribusi menciptakan perubahan, terlebih generasi milenial memiliki peran penting dalam pengembangan industri kreatif, yang dapat meningkatkan pembangunan ekonomi khususnya di Kota Bandung. Dengan penguasaan keterampilan dalam teknologi digital, keberadaan generasi milenial menjadi sosok yang merepresentasikan dan mendukung terwujudnya masyarakat 5.0 yang memungkinkan manusia untuk memecahkan masalah sosial dengan bantuan teknologi. Dengan begitu, peran generasi milenial dalam mewujudkan masyarakat 5.0 sangatlah besar, khususnya dalam membuat inovasi dan melakukan perubahan di dalam masyarakat berbasis teknologi.
STRENGTHS-PERSPECTIVE DALAM PENGEMBANGAN KEBIJAKAN SOSIAL Marcelino Vincentius Poluakan; Nandang Mulyana; Hadiyanto A Rachim
Share : Social Work Journal Vol 10, No 1 (2020): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v10i1.26529

Abstract

Strengths-Perspective sebagai pendekatan dalam pekerjaan sosial telah mulai digunakan dalam pengembangan kebijakan sosial. Penggunaan pendekatan ini sejalan dengan cita-cita yang ingin dicapai dalam intervensi pekerjaan sosial yaitu untuk mewujudkan self-determination serta keadilan sosial. Oleh karena itu, setiap kebijakan yang disusun seharusnya memuat nilai-nilai di atas. Tulisan ini akan membahas pentingnya Strengths-Perspective dalam pengembangan kebijakan sosial, apa manfaatnya serta bagaimana kerangkanya. Tulisan ini akan menggunakan studi literatur berupa buku, artikel, dan sumber lain yang relevan dengan topik yang dibahas. Hasil kajian menunjukkan Strengths-Perspective sangat diperlukan dalam pengembangan sebuah kebijakan sosial. Strengths-Perspective dapat menjadi pendekatan yang memperkaya sebuah kebijakan sosial sehingga dapat menjawab masalah sosial dengan lebih efektif. Dengan demikian, kebijakan yang dihasilkan juga akan memberikan nilai tambah bagi setiap sasarannya seperti kemandirian, ketahanan, keberdayaan, keterlibatan, dan sebagainya. Walaupun terdapat tantangan sebagai sebuah pendekatan yang baru, Strengths-Perspective dapat terus diperjuangkan oleh pekerja sosial dalam praktik makronya.
PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL JATINANGOR MELALUI WISATA EDUKASI Nandang Mulyana; Hani Fauziyyah; Risna Resnawaty
Share : Social Work Journal Vol 7, No 1 (2017): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.367 KB) | DOI: 10.24198/share.v7i1.13827

Abstract

Jatinangor merupakan kawasan industri yang banyak terdapat perguruan tinggi. Jatinangor menjadi wilayah yang paling banyak didatangi oleh orang dari luar daerah baik itu untuk melanjutkan pendidikannya maupun untuk usaha. Hal ini dikarenakan di Jatinangor terdapat perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa yang besar. Kehadiran pendatang setiap tahun ini menjadi sebuah potensi untuk dimanfaatkan dari pengembangan masyarakat Jatinangor itu sendiri.Salah satu program yang memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Jatinangor adalah wisata edukasi. Program ini berkaitan dengan tingginya masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di Jatinangor. Wisata edukasi di Jatinangor tersebut juga diarahkan dengan melibatkan masyarakat sekitar kampus yang ada di Jatinangor. Selain itu, wisata edukasi ini juga sebagai salah satu bentuk pengamalan dari tri darma perguruan tinggi yaitu pengebdian kepada masyarakat.Keberhasilan pengembangan ekonomi masyarakt melalui wisata edukasi ini tentunya tidak terlepas dari keterlibatan semua pihak. Pihak perguruan tinggi yang mempunyai sarana dan informasi yang dapat disebarkan kepada masyarakat. Di sisi lain masyarakat juga akan terdongkrak ekonominya dengan terlibat dalam wisata edukasi. Sementara wisatawan akan terbantu dengan informasi yang diterimanya.
EFEKTIFITAS PROGRAM BINA KELUARGA BALITA Resti Fauziah; Nandang Mulyana; Santoso Tri Raharjo
Share : Social Work Journal Vol 4, No 1 (2014): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.584 KB) | DOI: 10.24198/share.v4i1.13059

Abstract

BKKBN mengembangkan program Bina Keluarga Balita (BKB) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan orang tua dalam pengasuhan anak balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan efektifitas pelaksanaan program Bina Keluarga Balita. Pengkajian efektitas dilakukan agar dapat mengetahui hasil pencapaian dari suatu program pembinaan keluarga. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Jamika Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung dengan responden penelitian ialah pelaksana program yang terdiri dari kader dan orang tua balita yang menjadi peserta. Pengumpulan data dari responden diperoleh melalui kuesioner serta didukung oleh wawancara tidak terstruktur. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden yang dibagi kedalam dua kelompok yaitu kader dan peserta program. Teknik analisa data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif kemudian hipotesis diuji dengan menggunakan rumus uji-T dan uji-Z. Hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti berbunyi efektifitas pelaksanaan program Bina Keluarga Balita di Kelurahan Jamika paling rendah 60% dari nilai ideal. Dengan demikian bila hipotesis nol diterima maka pelaksanaan program Bina Keluarga Balita di Kelurahan Jamika sudah berjalan cukup efektif atau sangat efektif.
RESIDIVIS ANAK SEBAGAI AKIBAT DARI RENDAHNYA KESIAPAN ANAK DIDIK LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM MENGHADAPI PROSES INTEGRASI KE DALAM MASYARAKAT Dyana C Jatnika; Nandang Mulyana; Santoso Tri Raharjo
Share : Social Work Journal Vol 5, No 1 (2015): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.155 KB) | DOI: 10.24198/share.v5i1.13086

Abstract

Anak didik lembaga pemasyarakatan merupakan anak berhadapan dengan hukum yang harus menjalani masa tahanan dalam sebuah proses pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Anak. Problematika yang dihadapi saat ini adalah banyaknya kasus kenakalan anak dengan pelaku adalah mantan narapidana anak yang bersifat residivis. Residivis anak adalah mantan narapidana anak yang melakukan kembali tindak kejahatan serupa dalam masyarakat atau disebut sebagai penjahat kambuhan. Penyebab dari adanya residivis anak adalah rendahnya kesiapan anak didik lembaga pemasyarakatan dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat oleh karena pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Anak yang kurang efektif dan tidak terintegrasi dengan kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan anak didik lembaga pemasyarakatan, baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat. Subyek penelitian adalah anak didik lembaga pemasyarakatan yang sedang menjalani 1/3 sisa masa tahanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian atas dasar studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat dari rendahnya kesiapan anak didik lembaga pemasyarakatan dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat adalah kasus residivis anak. Kesiapan anak dapat ditinjau berdasarkan jenis pembinaan fisik, mental, dan sosial yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Anak. Rendahnya kesiapan anak didik lembaga pemasyarakatan disebabkan oleh pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Anak yang kurang efektif. Adapun kebutuhan anak didik lembaga pemasyarakatan menjelang masa kebebasan dalam kehidupan bermasyarakat diantaranya adalah kebutuhan sosialisasi yang memungkinkan dirinya untuk mendapatkan kembali pemenuhan hak dan kebutuhan sebagai seorang warga negara.
NEED ASSESSMENT MASYARAKAT SEKITAR KAMPUS DI JATINANGOR Nandang Mulyana
Share : Social Work Journal Vol 6, No 1 (2016): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.449 KB) | DOI: 10.24198/share.v6i1.13143

Abstract

Keberadaan perguruan tinggi di Jatinangor sesuai dengan SK Gubernur Nomor 593/3590/1987 yang menjadikan Wilayah Jatinangor sebagai kawasan pendidikan. Dengan dijadikannya kawasan pendidikan, perguruan tinggi yang berdiri di Jatinangor diharapkan untuk dapat membantu perkembangan masyarakat kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yang salah satu butirnya adalah pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat diimplementasikan dalam berbagai program yang direncanakan sesusia dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan.Lokasi penelitian untuk melihat kebutuhan dan potensi serta program yang telah di lakukan oleh perguruan tinggi ini di tiga desa. Ketiga desa tersebut adalah Desa Hegarmanah, Sayang, dan Cilayung. Pemilihan ketiga desa ini karena ketiga desa tersebut dekat dengan lokasi berdirinya perguruan tinggi dan memiliki karakteristik yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan mengambil sampel penelitian secara acak.Hasil penelitian menitikberatkan pada kebutuhan aspek pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Selama ini kebutuhan dari masyarakat ketiga desa tersebut dari aspek pendidikan hampir sama yaitu masih sedikitnya putra-putra yang berasal dari ketiga desa tersebut yang dapat diterima perguruan tinggi yang ada di Jatinangor. Kebutuhan dari aspek kesehatan adalah masih kurangnya sarana pelayanan kesehatan bagi Desa Cilayung, dan masih dirasakan mahal biaya untuk pelayanan kesehatan. Sedangkan aspek ekonomi lebih kepada masih banyaknya tenaga kerja setempat yang belum tertampung dunia usaha disana.Ditinjua dari sisi potensi, ketiga desa yang dijadikan lokasi penelitian mempunyai potensi yang berbeda-beda. Desa Hegaramanah mempunyai potensi untuk mengembangkan usaha jasa, sedangkan Desa Sayang masih merupakan desa peralihan yang dapat dikembangkan menjadi desa yang lebih maju lagi. Desa Cilayung mempunyai potensi pengembangan petanian dan kerajinan.Program pengabdian kepada masyarakat juga dirasakan belum merata. Hal ini dapat dilihat bahwa kegiatan yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang ada di Jatinangor lebih banyak dilakukan di Desa Hegarmanah dan Desa Sayang. Sedangkan Desa Cilayung sangat jarang. Hal ini disebabka karena untuk mencapai Desa Cilayung cukup jauh padahal secara geografis letaknya sangat dekat desa Univarsitas Padjadjaran.
MODEL PELAYANAN SOSIAL BERBASIS SISTEM SUMBER DALAM MASYARAKAT INDUSTRI KERAJINAN BORDIR Nandang Mulyana; Nunung Nurwati
Share : Social Work Journal Vol 8, No 1 (2018): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.25 KB) | DOI: 10.24198/share.v8i1.16024

Abstract

Sistem sumber digali dari nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan permasalahan yang dihadapi. Hal ini dikarenakan sistem sumber dalam masyarakat memberikan pelayanan sosial yang dibutuhkan oleh masyarakat yang bersangkutan. Sistem sumber ini berupa daya, dana, barang, jasa, peluang, jalur, maupun informasi. Semakin banyak sistem sumber yang ada dalam masyarakat maka semakin banyak pelayanan sosial yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan mengatsi permasalahan yang ada. Penggunaan pelayanan sosial yang didasarkan sistem sumber lebih mudah diakses karena ada di dalam masyarakat yang bersangkutan termasuk dalam masyarakat industri kerajinan bordir. Pelayanan sosial pada dasarnya dapat dilakukan dengan  memanfaatkan lembaga yang ada dalam masyarakat ataupun dengan memanfaatkan hubungan yang terjadi dalam masyarakat.Metode penelitian adalah dekriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat dari wawancara mendalam dan observasi. Sementara data sekunder didapat dari catatan tertulis, gambar, grafik, kliping Koran, rekaman, dan informasi yang berasal dari media elektronik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan sosial dalam masyarakat industri kerajinan bordir terbagi dalam tiga kategori. Pertama pelayanan sosial berdasarkan sistem sumber formal yang mentikberatkan pada organisasi khusus tempat masyarakat menjadi anggotanya. Kedua pelayanan sosial berdasarkan sistem sumber informal yang menitikberatkan pada hubungan yang terjalin dinatara anggota masyarakat. Ketiga, pelayanan sosial berdasarkan sistem sumber kemasyarakatan yang menitikberatkan pada pelayanan yang diberikan bagi semua anggota masyarakat. Selain itu juga model pelayanan sosial juga didasarkan pada cakupan dan kesinambungan serta penyelenggara pelayanan sosial.
HUMAN TRAFFICKING DI NUSA TENGGARA TIMUR Everd Scor Rider Daniel; Nandang Mulyana; Budhi Wibhawa
Share : Social Work Journal Vol 7, No 1 (2017): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.366 KB) | DOI: 10.24198/share.v7i1.13808

Abstract

Gobalisasi yang terjadi di dunia ini menjadikan setiap Negara seolah-olah tidak mempunyai batas lagi. Hal ini disebabkan karena adanya transformasi yang begitu cepat khususnya dalam aspek komunikasi. Globalisasi tidak hanya mempunyai dampat yang positif, tetapi juga berdampak negative, termasuk dalam hal kejahatan. Banyaknya kejahatan yang terjadi saat ini dikarenakan adanya globalisasi.Salah satu bentuk kejatahan yang disebabkan karena adanya globalisasi adalah human trafficking. Kejataha ini terjadi tidak hanya dalam satu wilayah suatu Negara akan tetapi sudah melewati batas negara. Kejahatan ini melibatkan jaringan internasional. Dengan demikian human trafficking sangat sulit untuk dilacak.Untuk mengatasi kejahatan human trafficking ini tentunya tidak hanya memberantas mafia yang ada. Intervensi yang paling mudah untuk melawan human trafficking adalah dengan mengatasi factor penyebab masyarakat mudah untuk dijadikan obyek human trafficking. Banyak factor yang menyebabkan masyarakt mudah terjerat human trafficking. Akan tetapi semua factor tersebut bermuara pada masalah kemiskinan. Hal ini terjadi karena human trafficking lebih sering terjadi pada masyarakat yang relative miskin.
Co-Authors Afrida Eko Puteri Agus Wahyudi Agus Wahyudi Riana ALFIARINI ALFIARINI Ari Afriansyah ARUM SINTIA ASRI AFRIDA JUNIAR AZHARY ADHYN ACHMAD Azhary Adhyn Achmad Badhmore Nanlohy Budhi Wibhawa Budi M. Taftazani Darastri Latifah Dessy Hasanah Siti Asiah Destin Putri A. Dyana C Jatnika Dyana C. Jatnika Edi Suharto Emma Rachmawati Pratami Everd Scor Rider Daniel Farah Tri Apriliani Fitria Fitria Fitriani Ayuwanty Geminastiti Purinami A GIGIN G. KAMIL BASAR Gigin Ginanjar Kamil Basar Hadiyanto A Rachim Hadiyanto A Rachim Hadiyanto A. Rachim Hani Fauziyyah Hery Wibowo Hery Wibowo HETTY KRISNANI HETTY KRISNANI Hetty Krisnani Ishartono Ishartono Ishartono Ishartono ISHARTONO ISHARTONO ISHARTONO ISHARTONO Marcelino Vincentius Poluakan Marcelino Vincentius Poluakan Maulana Irfan Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meiliani Puji Suharto Moch Zaenuddin Moch. Zainuddin MOCHAMMAD ZAINUDDIN Mochammad Zainuddin Muhammad Fedryansyah MUHAMMAD FEDRYANSYAH Muhammad Ferdryansyah Mutiara Suci Erlanti Mutiara Suci Erlanti nunung nurwati Nunung Nurwati Nunung Nurwati Nurliana Cipta Apsari Opan Suhendi Suwartapradja Puspa Sagara Asih Putri Erika Ramadhani Putri Nabhani Nurany R. Nunung Nurwati Rachmat Putro Ferdiawan Rahadian Riza Modana Resti Fauziah Ria Agnes Chrisnalia Silalahi Ria Agnes Chrisnalia Silalahi Risna Resnawaty Risna Resnawaty Risna Resnawaty Risna Resnawaty RISNA RESNAWATY Risna Resnawaty Risna Resnawaty Romayana Sari Lumbantoruan Rudi Saprudin Darwis Rudi Saprudin Darwis Rudi Saprudin Darwis Rudi Saprudin Darwis Rudy Saprudin Darwis SAHADI HUMAEDI Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Sofia Zahara Soni Akmad Nulhaqim Sri Sulastri Suradi Suradi SYURDIANA RADIANSYAH1 Usep Rochmat Wandi Adiansah Wandi Adiansah Yasmin Anwar Putri Yulasteriyani Yulasteriyani