Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

WEBINAR AWAM: TATA LAKSANA PEMERIKSAAN COVID-19 DAN PENANGGULANGAN DEMAM PADA ANAK DI MASA PANDEMI COVID-19 Nisa Kartika Komara; Amalia Shari; Mike Permata Sari; Afifa Radhina; Steven Arianto
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i1.12933

Abstract

Data on positive confirmed cases of covid-19 on February 2, 2021, there were 102,942,987, with death cases reaching 2,232,233 in more than 170 countries. Based on the latest data from the Ministry of Health of The Republic of Indonesia, the number of confirmed cases in children aged 0-5 years is 2.8%, and aged 6-18 years is 9.8% of the total confirmed cases Covid-19 in Indonesia. The pandemic period caused the public to be worried if symptoms that led to Covid-19 appeared, one of which was fever in children. Therefore, these webinars aim to educate parents to stay calm when their child gets a fever during the pandemic and provide education about Covid-19 testing in children to understand and are not afraid to carry out these tests. The method used to provide education to the public is to hold webinars through the Zoom Teleconference application, broadcast live on the social media application Youtube and Instagram of Politeknik Kesehatan Hermina. The material provided in this activity was the procedure for Covid-19 laboratory tests and how to deal with fever in children during the Covid-19 pandemic. In this activity, there were 108 housewives, lecturers, teachers, students, and employees aged 18 - 59 years. The results of the webinar activity showed that the participant's level of understanding regarding the Covid-19 laboratory tests was 78.38%, and the participants were satisfied with this webinar. These results concluded that the participants who had taken part in this activity understood the management of laboratory tests for Covid-19 and the initial treatment when a child had a fever. --- Data kasus konfirmasi positif covid-19 pada tanggal 2 Februari 2021 terdapat 102.942.987 dengan kasus kematian mencapai 2.232.233 kasus di lebih dari 170 negara. Berdasarkan data terkini dari kementerian Kesehatan Replubik Indonesia, angka kasus konfirmasi pada anak usia 0-5 tahun sebesar 2,8% dan usia 6-18 tahun sebesar 9,8% dari total keseluruhan kasus konfirmasi covid-19 di Indonesia. Masa pandemi menyebabkan masyarakat menjadi khawatir jika timbul gejala yang mengarah ke covid-19, salah satunya adalah demam pada anak. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi para orang tua untuk tetap tenang dan dapat menanggulangi anak saat demam di masa pandemi serta juga untuk memberikan edukasi mengenai pemeriksaan covid-19 pada anak, agar masyarakat terutama orang tua paham dan tidak takut untuk melakukan pemeriksaan tersebut. Metode yang digunakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat adalah dengan mengadakan webinar melalui aplikasi telekonferensi zoom yang disiarkan secara langsung di aplikasi media sosial Youtube dan Instagram Politeknik Kesehatan Hermina. Materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah tata laksana pemeriksaan covid-19 dan cara mengatasi demam pada anak di masa pandemi Covid-19. Pada kegiatan ini, peserta yang hadir sebanyak 108 peserta dari kalangan Ibu rumah tangga, Dosen, Guru, Mahasiswa, dan Karyawan Swasta dengan range umur 18 – 59 tahun. Hasil kegiatan webinar didapatkan tingkat pemahaman peserta mengenai pemeriksaan laboratorium Covid-19 baik dengan hasil rata-rata presentase pamahaman sebesar 78,38% serta peserta juga merasa puas dengan webinar yang telah dilaksanakan. Dari hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa peserta yang telah mengikuti kegiatan ini mampu memahami tatalaksana pemeriksaan laboratorium untuk Covid-19 dan penanganan awal saat anak mengalami demam.
Proses Pencokelatan Jaringan Adiposa Afifa Radhina
Indonesian Journal of Health Science Vol 1 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.098 KB) | DOI: 10.54957/ijhs.v1i2.104

Abstract

Obesity is a common, serious, and detrimental condition. In 2014, more than 1.9 billion adults were overweight. Obesity is associated with many diseases and the increase in obesity has become a major health problem. Obesity is caused by an imbalance between energy intake and energy consumption. Adipose tissue is an endocrine organ that secretes many hormones and cytokines that can affect metabolism. There are two types of adipose tissue in the body with different functions, namely white adipose tissue and brown adipose tissue. White fat has a major function in storing energy and is increased in obesity, while brown fat produces heat (thermogenesis) and then increases energy consumption. Therefore, brown fat and the induction of brown fat-like properties in white fat, have been considered as targets in the fight against obesity. The complex process of cell differentiation leading to the appearance of active brown adipocytes has been identified. There are classic brown adipocytes and cream adipocytes. Beige adipocytes are brown adipocytes that appear on precursor cells of white adipose tissue due to stimuli. Brown adipocytes are equipped with mitochondria containing uncoupling protein 1 (UCP1), which, when activated, controls ATP synthesis and stimulates respiratory chain activity. The browning process of adipose tissue is controlled by factors such as exercise. Obesitas merupakan keadaan yang umum, serius, dan merugikan. Tahun 2014, lebih dari 1,9 milyar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan. Obesitas berasosiasi dengan banyak penyakit dan peningkatan obesitas telah menjadi masalah kesehatan utama. Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan konsumsi energi. Jaringan adiposa dalam tubuh ada dua tipe yang fungsinya berbeda, yakni jaringan adiposa putih dan jaringan adiposa cokelat. Lemak putih berfungsi utama dalam menyimpan energi dan meningkat pada obesitas, sedangkan lemak cokelat menghasilkan panas (termogenesis) dan kemudian meningkatkan konsumsi energi. Oleh karena itu, lemak cokelat dan induksi sifat seperti lemak cokelat pada lemak putih, telah dipertimbangkan sebagai target dalam melawan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pencoklatan jaringan adiposa putih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelusuran ilmiah. Hasil penelitian diperoleh bahwa adiposit krem merupakan adiposit cokelat yang muncul pada sel prekursor dari jaringan adiposa putih karena adanya stimuli. Adiposit krem sama seperti adiposit cokelat dilengkapi dengan mitokondria yang mengandung uncoupling protein 1 (UCP1), yang ketika teraktivasi akan mengendalikan sintesis ATP dan menstimulasi aktivitas rantai respirasi. Beberapa regulator seperti PPAR γ, PGC-1α, dan PRDM16 muncul sebagai pelaku utama dalam proses diferensiasi adiposit krem.
Penggunaan Long-Lasting Insecticide-Treated Bednets (LLINS) Modifikasi Terbaru (Olyset Duo) Dalam Pengendalian Malaria Insani Fitrahulil Jannah; Amalia Shari; Mike Permata Sari; Afifa Radhina; Steven Arianto
Indonesian Journal of Health Science Vol 3 No 2a (2023): Terus Melaju Untuk Indonesia Maju
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v3i2a.490

Abstract

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa genus Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Ada lima jenis Plasmodium yang diketahui menyerang manusia yakni Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan yang terakhir ditemukan yaitu Plasmodium knowlesi. Pengendalian malaria dapat dilakukan dengan diagnosa dan pengobatan yang tepat, penggunaan kelambu tidur berinsektisida atau nama lainnya insecticide-treated net (ITN), dan penggunaan spray insektisida (indoor residual spraying with insecticides). Insecticide-treated net (ITN) konvensional memiliki efektivitas selama satu tahun, sedangkan ITN jenis LLINs (Long-lasting insecticide-treated bednets) memiliki efektivitas selama tiga tahun. Senyawa kimia yang terdapat pada LLINs yaitu pyrethroid. Sedangkan Olyset Duo adalah modifikasi terbaru dari LLINs (Long lasting Insecticide Nets) yang merupakan kombinasi dari dua bahan kimia yakni permentrin dan pyriproxyfen (PPF-trated LLINs).  Sebanyak 27 negara di sub-Sahara Afrika melaporkan adanya resistensi nyamuk Anopheles terhadap pyrethroids. Pengendalian Long-lasting insecticide-treated bednets (LLINs) modifikasi terbaru (Olyset duo) yang terdiri dari pyrethroid dan pyriproxyfen lebih efektif daripada penggunaan model standar LLINs dalam pencegahan kasus malaria.