Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Health Science

Proses Pencokelatan Jaringan Adiposa Afifa Radhina
Indonesian Journal of Health Science Vol 1 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.098 KB) | DOI: 10.54957/ijhs.v1i2.104

Abstract

Obesity is a common, serious, and detrimental condition. In 2014, more than 1.9 billion adults were overweight. Obesity is associated with many diseases and the increase in obesity has become a major health problem. Obesity is caused by an imbalance between energy intake and energy consumption. Adipose tissue is an endocrine organ that secretes many hormones and cytokines that can affect metabolism. There are two types of adipose tissue in the body with different functions, namely white adipose tissue and brown adipose tissue. White fat has a major function in storing energy and is increased in obesity, while brown fat produces heat (thermogenesis) and then increases energy consumption. Therefore, brown fat and the induction of brown fat-like properties in white fat, have been considered as targets in the fight against obesity. The complex process of cell differentiation leading to the appearance of active brown adipocytes has been identified. There are classic brown adipocytes and cream adipocytes. Beige adipocytes are brown adipocytes that appear on precursor cells of white adipose tissue due to stimuli. Brown adipocytes are equipped with mitochondria containing uncoupling protein 1 (UCP1), which, when activated, controls ATP synthesis and stimulates respiratory chain activity. The browning process of adipose tissue is controlled by factors such as exercise. Obesitas merupakan keadaan yang umum, serius, dan merugikan. Tahun 2014, lebih dari 1,9 milyar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan. Obesitas berasosiasi dengan banyak penyakit dan peningkatan obesitas telah menjadi masalah kesehatan utama. Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan konsumsi energi. Jaringan adiposa dalam tubuh ada dua tipe yang fungsinya berbeda, yakni jaringan adiposa putih dan jaringan adiposa cokelat. Lemak putih berfungsi utama dalam menyimpan energi dan meningkat pada obesitas, sedangkan lemak cokelat menghasilkan panas (termogenesis) dan kemudian meningkatkan konsumsi energi. Oleh karena itu, lemak cokelat dan induksi sifat seperti lemak cokelat pada lemak putih, telah dipertimbangkan sebagai target dalam melawan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pencoklatan jaringan adiposa putih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelusuran ilmiah. Hasil penelitian diperoleh bahwa adiposit krem merupakan adiposit cokelat yang muncul pada sel prekursor dari jaringan adiposa putih karena adanya stimuli. Adiposit krem sama seperti adiposit cokelat dilengkapi dengan mitokondria yang mengandung uncoupling protein 1 (UCP1), yang ketika teraktivasi akan mengendalikan sintesis ATP dan menstimulasi aktivitas rantai respirasi. Beberapa regulator seperti PPAR γ, PGC-1α, dan PRDM16 muncul sebagai pelaku utama dalam proses diferensiasi adiposit krem.
Penggunaan Long-Lasting Insecticide-Treated Bednets (LLINS) Modifikasi Terbaru (Olyset Duo) Dalam Pengendalian Malaria Insani Fitrahulil Jannah; Amalia Shari; Mike Permata Sari; Afifa Radhina; Steven Arianto
Indonesian Journal of Health Science Vol 3 No 2a (2023): Terus Melaju Untuk Indonesia Maju
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v3i2a.490

Abstract

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa genus Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Ada lima jenis Plasmodium yang diketahui menyerang manusia yakni Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan yang terakhir ditemukan yaitu Plasmodium knowlesi. Pengendalian malaria dapat dilakukan dengan diagnosa dan pengobatan yang tepat, penggunaan kelambu tidur berinsektisida atau nama lainnya insecticide-treated net (ITN), dan penggunaan spray insektisida (indoor residual spraying with insecticides). Insecticide-treated net (ITN) konvensional memiliki efektivitas selama satu tahun, sedangkan ITN jenis LLINs (Long-lasting insecticide-treated bednets) memiliki efektivitas selama tiga tahun. Senyawa kimia yang terdapat pada LLINs yaitu pyrethroid. Sedangkan Olyset Duo adalah modifikasi terbaru dari LLINs (Long lasting Insecticide Nets) yang merupakan kombinasi dari dua bahan kimia yakni permentrin dan pyriproxyfen (PPF-trated LLINs).  Sebanyak 27 negara di sub-Sahara Afrika melaporkan adanya resistensi nyamuk Anopheles terhadap pyrethroids. Pengendalian Long-lasting insecticide-treated bednets (LLINs) modifikasi terbaru (Olyset duo) yang terdiri dari pyrethroid dan pyriproxyfen lebih efektif daripada penggunaan model standar LLINs dalam pencegahan kasus malaria.