Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Shifting Cultivation of Arfak Farmer in Somi and Indisey Villages Triman Tapi; Ganjar Kurnia; Iwan Setiawan; Agus Sumule
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 36, No. 1, Year 2020 [Accredited Sinta 2] No 10/E/KPT/2019]
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.453 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v36i1.5610

Abstract

Shifting cultivation of Arfak farmer is a traditional planting which they inherited from their ancestor. This research aims to explain the environmental condition of shifting cultivation in Indisey and Somi villages and the barriers in socio-economy, social capital, and human capital. This research applies a cross-sectional study which is taken in a short period of time and done step by step to get certain points that lead to a clear conclusion. The results of the study show that shifting cultivation condition in Indisey and Somi villages have the fertility soil signed by the existing of trees called Bembuk and Ciskua. The farmworkers are their own family members and there are job divisions between men and women. There is also a traditional policy called Igya ser hanjob to manage the social life and natural resources of Arfak ethnic. The result of study also shows that the socio-economic condition of Arfak's community is started to improve. They are generous people who would love to give after they fulfilled their own needs. They open to new things and would like to learn from others. If there is conflict, it is due to the culture shock of local people when they have to follow the government program namely resettlement and the land demand of the palm oil expansion. 
DINAMIKA KELOMPOK TANI SASARAN PROGRAM UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA DAERAH SENTRA PRODUKSI PADI DI KABUPATEN MANOKWARI (STUDI KASUS KAMPUNG PRAFI MULYA DISTRIK PRAFI) Triman Tapi
JURNAL TRITON Vol 7 No 1 (2016): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of research is to describe the dynamics of the target farmer groups Special Effort program (Upsus) to increase rice production in the area of rice production centers in the district of Manokwari. The benefits of this research are expected to provide information to stakeholders in order to develop and development of farmer groups as targets of the program of activities. The study lasted for two months, starting from November to December 2015. The research was conducted in the village of Prafi Mulya, District Prafi, Manokwari regency, with the method of data analysis done tabulation and descriptive qualitative analysis. The results showed that the dynamics of farmer groups included in the category of Medium or quite dynamic, and Upsus program to increase rice production in 2015 has contributed to pushing the process dynamics in the group.
GENERASI MUDA DAN PEKERJAAN DI SEKTOR PERTANIAN : FAKTOR PERSEPSI DAN MINAT (STUDI KASUS MAHASISWA POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MANOKWARI) Y. Yan Makabori; Triman Tapi
JURNAL TRITON Vol 10 No 2 (2019): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minat untuk menekuni dunia pertanian semestinya menjadi alasan utama generasi muda memilih pendidikan berbasis vokasi pertanian, namun banyak faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan persepsi generasi muda khususnya mahasiswa Polbangtan Manokwari terhadap pertanian dan minat mereka akan bekerja di sektor pertanian serta mendeskripsikan faktor-faktor pembentuk minat tersebut. Penelitian yang dilaksanakan di Kampus Polbangtan Manokwari, dengan objek penelitiannya mahasiswa Polbangtan Manokwari, melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan analisis data lewat uji statistik non-parametrik (uji Chi-Square dan Spearman), diperoleh informasi bahwa persepsi generasi muda terhadap pekerjaan di sektor pertanian secara keseluruhan adalah negatif. Artinya pekerjaan di sektor pertanian kurang diminati oleh generasi muda terdidik, karena adanya faktor yang bersifat push factor (pendorong)/faktor internal, dan pull factor (faktor penarik)/faktor eksternal. Tidak terdapat hubungan yang signifikan pada variabel internal maupun eksternal ketika dilakukan uji statistik. Faktor internal (motivasi, pengetahuan dan kepribadian) dan Faktor eksternal (status sosial ekonomi, sosialisasi pekerjaan dan tingkat kosmopolitan) pada generasi muda terlihat cenderung berpandangan negatif terhadap pekerjaan disektor pertanian dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor internal dan faktor eksternal dengan persepsi pekerjaan disektor pertanian. Oleh sebab itu, perlu adanya dukungan stake holder dan pemahaman pada generasi muda bahwa industri pertanian dapat menjadi inklusif serta bekerja sebagai petani juga merupakan suatu karir dengan reward yang memadai. Sektor pertanian akan menjadi sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh.
STRATEGI ADAPTASI SEBAGAI BENTUK KEMANDIRIAN RUMAH TANGGA PETANI PLASMA SAWIT DALAM MENGHADAPI TIDAK BEROPERASINYA PKS DAN BANGKRUTNYA PT.YI (STUDI KASUS DI DISTRIK PRAFI MANOKWARI PAPUA BARAT) Triman Tapi; Iwan Setiawan
JURNAL TRITON Vol 9 No 2 (2018): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkebunan kelapa sawit berperan penting dalam menciptakan alternatif sumber ekonomi masyarakat desa dan menciptakan lapangan kerja di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit mulai dikembangkan di Kabupaten Manokwari tahun 1982 dan dikelola oleh PT. PN II. Namun, sejak tahun 2014, pengelolaannya diambil alih oleh investor Cina (PT. Yongjing Investindo). Pada mulanya, sedikit banyak perkebunan kelapa sawit di Distrik Prafi memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani dan masyarakat sekitar. Persoalannya, sejak tahun 2017, pabrik pengolahan yang dikelola PT.YI terhenti, sehingga petani plasma kesulitan dalam memasarkan hasil usahataninya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi adaptasi petani plasma pasca bangkrutnya PT. YI. Untuk itu digunakan desain kualitatif dengan metode studi kasus dan teknik analisis model interaktif. Data primer dikumpulkan dari 28 orang petani plasma selama Juli-Agustus 2018. Penelitian mengungkap, ada tujuh strategi yang diterapkan petani: 1) mengontrakkan/menyewakan kebun sawit kepada pemodal (transmigran); 2) membiarkan kebun sawit menjadi hutan (berharap ada program replanting); 3) memanfaatkan kebun sawit sebagai tempat pengembalaan ternak sapi dan babi; 4) berkebun tanaman campuran; 5) beralih menjadi pekerja proyek pembangunan di kampung; 6) menanti bantuan dana desa/ kampung; dan 7) menjual sawit ke pabrik sawit lainnya. Bagi orang Arfak, kebun sawit bukan usaha yang menguntungkan. Selain tidak mensejahterahkan, sawit pun butuh modal besar, teknologi rumit dan tidak sesuai dengan budaya Arfak. Masyarakat adat Arfak yang terbiasa dengan ladang berpindah dan polikutlur, tidak yakni dengan usaha sawit yang monokultur. Oleh karena itu, butuh usaha pemberdayaan yang spesifik lokal untuk meyakinkan masyarakat Arfak bahwa usahasawit berdampak positif, menguntungkan dan mensejahterakan.
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT TINGKAT PARTISIPASI WANITA TANI DALAM KEGIATAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN (P2KP) KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT (Studi Kasus di Kampung Maripi Kelurahan Andai Distrik Manokwari Selatan) Benang Purwanto; Triman Tapi; Maryam Pagesa
JURNAL TRITON Vol 8 No 1 (2017): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sasaran kegiatan adalah Kelompok Wanita Tani “Ingom Marisen” di Kampung Maripi Kelurahan Anday Distrik Manokwari Selatan. Kajian ini dilakukan untuk mengeva luasi faktor - faktor penghambat tingkat partisipasi wanita tani dalam kegiatan P2KP. Kelompok Wanita Tani Ingom Marisen merupakan salah satu kelompok wanita tani yang dibina oleh Dinas Pertanian Kabupaten Manokwari dalam mengembangkan potensi pangan lokal khususnya dalam pengolahan hasil pangan. Kegiatan yang diberikan kepada Kelompok Wanita Tani Ingom Marisen berupa pemanfaatan pekarangan. Adanya pemanfaatan pekarangan diharapkan para anggota dapat mengembangkan potensi lahan pekarangan guna dapat menanam umbi-umbian, sayuran dan tanaman obat-obatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penghambat kegiatan P2KP di Kampung Maripi berada dalam kategori sedang, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal terjadi karena adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku di dalam kelompok, dan adanya individu yang menyimpang dari sistem sosial yang berlaku. Sedangkan faktor eksternal yakni tidak ada sosialisasi program, kurang adanya koordinasi dengan petugas lapangan.
Program Pembangunan Kampung: Perspektif Fungsional dan Konflik dalam Konstruksi Sosial Masyarakat Suku Arfak di Kabupaten Manokwari Triman Tapi; Yohanis Yan Makabori
JURNAL TRITON Vol 12 No 2 (2021): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v12i2.204

Abstract

Perbandingan perspektif jadi alibi terhambatnya proses pembangunan. Pemerintah pusat, provinsi serta kabupaten sudah berupaya mempraktikkan beberapa program pembangunan. Pemerintah cenderung dominan pada nasionalisme dalam modernisasi, memandang Papua sebagai objek, yang kontras dengan budaya lokal masyarakat. Oleh sebab itu, musyawarah politik mengambil keputusan buat menuntaskan perspektif tersebut dengan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2001 mengenai kebijakan otonomi khusus yang berdampak dependensi adat sebagai motor penggerak roda pembangunan di Papua. Teori utama berasal dari perspektif fungsionalisme dan perspektif konflik (Mooney et al. 2007). Makalah ini membahas perspektif konstruksi sosial masyarakat suku Arfak di tiga kampung yaitu Sairo, Hangouw dan Indesey. Metode deskriptif dengan sampel purposif digunakan untuk menjelaskan fenomena berdasarkan data dari responden. Pengumpulan informasi menggunakan kuesioner, diskusi terfokus, observasi, serta wawancara. Secara fungsional, implementasi program pembangunan dilakukan berdasarkan alur perencanaan pembangunan yang disetujui oleh penguasa wilayah serta penguasa lokal dengan diketahui oleh pemerintah provinsi dan pusat selaku pemberi tanggung jawab. Program- program yang diprioritaskan antara lain pembangunan infrastruktur dasar kampung, perumahan, sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) serta air bersih. Ranah konstruksi sosial yaitu Aske siros (kemajuan), Oru Eimofoj (menunggu bantuan), Monuh, Ofojingki/Mendes Efes, Ororoisa. Perspektif konflik mengungkapkan terdapat pembatasan kuota partisipasi serta sosialisasi program kepada masyarakat, serta ketidakterbukaan mengenai anggaran program. Selanjutnya, konsep Aske Siros tidak berjalan sesuai makna sebenarnya. Konsep tersebut didominasi oleh penguasa lokal, sementara kepada masyarakat lainya yaitu Oru Eimofoj. Secara fungsional, program pembangunan yang diimplementasikan menguntungkan sebagian oknum tertentu dan menimbulkan ketidakmerataan serta friksi dalam perihal menikmati dan memanfaatkan anggaran maupun program pemerintah.