Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TEKNIS PRODUKSI PEMBENIHAN DAN PENDEDERAN IKAN LEMON ALGAE EATER Gyrinocheilus aymoneiri DI ADE’S FISH FARM, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT: Technical Production Of Lemon Algae Eater Gyrinocheilus aymoneiri Hatchery And Nursery In Ade’s Fish Farm, Bogor Regency, West Java Cecilia Eny Indriastuti; M. Ramadhani Prigunawan
Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Sains Terapan, Volume 10 Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.468 KB) | DOI: 10.29244/jstsv.10.2.14-29

Abstract

ABSTRACTLemon fish Algae Eater is one of the aquarium fish which is well-known as Algae Eater. The Lemon Algae Eater is placed in a pond measuring 2 m x 3 m x 0.8 m, with a water height of 50 cm. For optimum health, feed the Algae Eater with Feng Li pellets by having a restricted feeding method or this can also be limited to 5% from the brood fish weight. The semi-natural hatchery of Lemon fish Algae Eater is needed. An aquarium (100cm x 60 cm x 50 cm) with a water height of 30 cm is needed for the hatchery of Lemon fish Algae Eater eggs. The average fecundity of Lemon fish Algae Eater eggs produced in 1 spawning can reache up to 84 742 eggs with the average of Fertilization Rate is 79%, the Hatching Rate is 83%, and the Survival Rate is 74%. The Lemon Algae Eater eggs will hatch in 10-12 hours. Fish nursery of lemon fish algae eater is used pond measures 3 m x 2 m x 1.5 m. The freshly hatched larvae are harvested at the age of 30 days and 45 days with a size of 1.2-1.5 cm/fish and 2.5-3 cm/fish. ABSTRAKLemon algae eater merupakan salah satu ikan aquarium yang dikenal sebagai pemakan alga. Pemeliharaan ikan lemon algae eater dilakukan pada bak beton yang berukuran 2 m x 3 m x 0.8 m, dengan tinggi air 50 cm. Pakan yang diberikan berupa pelet feng li dengan metode pemberian pakan restricted atau metode dibatasi dengan 5% dari bobot induk. Pemijahaan induk ikan lemon algae eater dilakukan secara semi alami. Wadah penetasan telur ikan lemon algae eater menggunakan akuarium ukuran 100 cm x 60 cm x 50 cm dengan tinggi air 30 cm. Rata-rata fekunditas telur ikan lemon algae eater yang dihasilkan dalam 1 kali pemijahan mencapai 84 742 butir telur dengan memiliki nilai rata-rata Fertilization Rate sebesar 79%, Hatching Rate sebesar 83%, dan Survival Rate sebesar 74%. Telor ikan lemon algae eater akan menetas dalam waktu 10-12 jam. Kegiatan pendederan ikan lemon algae eater menggunakan wadah bak beton yang berukuran 3 m x 2 m x 1.5 m. Benih yang dipanen berumur 30 hari dan 45 hari dengan ukuran 1.2 -1.5 cm/ekor dan 2.5 - 3 cm/ekor.
EVALUASI PENANGANAN CACING SUTERA Tubifex sp. DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEMBENIHAN IKAN Andri Hendriana; Dian Eka Ramadhani; Cecilia Eny Indriastuti; Andri Iskandar; Nabilla Putri Endrassanto; Muhammad Fajar Rejcky
JURNAL MINA SAINS Vol. 8 No. 1 (2022): JURNAL MINA SAINS
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jmss.v8i1.5467

Abstract

Kendala dalam cacing sutera yaitu penanganan yang masih belum optimal sehingga ketersediaan untuk kegiatan pembenihan terhambat. Untuk itu perlu penanganan yang efisien, efektif dan ramah lingkungan Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode penanganan cacing sutera yang terbaik untuk menunjang kinerja pembenihan ikan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Perikanan Sekolah Vokasi IPB. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan yang terdiri dari perlakuan dan penanganan cacing sutera. Penelitian perlakuan cacing terdiri dari 6 perlakuan yaitu A (cacing dengan plastik packing tertutup), B (cacing dengan plastik packing tertutup dan diberi oksigen 1:2), C (cacing dengan plastik packing tertutup dan ditambah air 2 cm), D (cacing dengan plastik packing tertutup ditambahkan air 2 cm dan oksigen 1:2), E (cacing dengan plastik packing tertutup dan ditambahkan es batu di dalam plastik), dan F (cacing dengan plastik packing tertutup dan ditambahkan es batu di luar plastik). Sedangkan penelitian penanganan cacing sutera terdiri dari 4 perlakuan yaitu G (penanganan cacing di wadah terbuka dan diberi air), H (penanganan cacing di wadah terbuka dan diberi aliran air sedikit), I (penanganan cacing di wadah terbuka dan ditambah air 2 cm), dan J (penanganan cacing di wadah terbuka diberi air 2 cm dan aerasi). Hasil penelitian perlakuan dan penanganan cacing sutera menunjukkan bahwa perlakuan D dan J menghasilkan biomassa rata-rata cacing 19,70±0,46 g dan 19,77±0,21 g. Sedangkan nilai SR tertinggi sebesar 98,67±2,31% dan 98,83±1,04%. Nilai terendah rata-rata biomassa pada perlakuan A sebesar 0,77±0,68 g dan 4,13±0,42 g sedangkan SR terendah sebesar 3,83±3,40% dan 20,67±2,08%. Nilai kualitas air parameter suhu sebesar 26,5-27,6°C dan nilai pH berkisar 7,7-8,0 pada semua perlakuan penelitian. Nilai kualitas air tersebut masih dalam standar untuk cacing sutera.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian pada perlakuan D dan penelitian penanganan perlakuan J untuk cacing sutera merupakan perlakuan terbaik dibandingkan perlakuan lainnya.